Resume pertemuan ke 15
Bp Catur
Nurarochman Oktavian ( Ketua Departemen Litban PB PGRI )
Oleh :Sumarjiayti,S.Pd.I
Peserta guru menulis kelompok 8
Kuliah malam ini bersama Bapak Catur Nurochman Oktavian
dengan tema Menulis Cepat dan Tepat di Media Daring dan Luring. Beliau penulis
20 buku, redaktur pelaksana Majalah Suara Guru sejak Jan 2019, telah
menghasilkan ratusan artikel tersebar di media daring dan luring. Guru SMP yang
hobi menulis sejak 1999, buku pertamanya terbit tahun 2003. Pendidikan S1 di
UNS, S2 di UPI Bandung. Sejak Juli 2019 menjadi Ketua Departemen Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat Pengurus Besar PGRI.
Seperti pertemuan-Pertemuan sebelumnya om jay membuka dengan
salam dan menyampikan bahwa wa group di tutup sementara selama pemateri
menyampaikan materinya kemudian nanti ada waktu tanya jawab.
Di awal-awal saya bisa mengikuti perkuliahan dengan lancar tetapi
kemudian tiba-tiba jaringan lemot,wajar
jika saya mulai gundah ,berbagai cara saya lakukan agar bisa mengikuti kuliah
ini dari tetering dengan hp anak sampai cari lokasi di depan rumah agar sinyal
mudah di dapat.Usaha sudah di lakukan tapi mungkin ini salah satu hambatan yang
harus saya alami.Sampai pada waktu sesi tanya jawabpun jaringan masih juga
lemot.Artinya saya tidak punya kesempatan untuk bisa bertanya pada Bp.catur.Akhirnya
saya pun hanya bisa menyimak lewat isi wa.Alhamduliah bisa sedikit menangkap
dari materi apa yang di sampikan oleh oleh Bp Catur.
Passion saya dalam menulis dimulai sejak 1999. Pertama
menerbitkan karya dalam bentuk buku di tahun 2003. Sampai sekarang
alhamdulillah terus menulis.
Sesuai materi kita malam ini menulis cepat dan tepat di media
luring dan daring
Pertama, kita harus kalahkan dulu dua musuh utama dalam
menulis. Apa itu musuh utamanya?
Rasa takut dan malas. Dua musuh utama yang harus kita kalahkan agar dapat memulai
menulis cepat dan tepat di media massa luring atau daring .Takut tulisannya
jelek, takut dicela, takut tulisannya sudah basi, dan takut takut lainnya
Setiap penulis yang baik tentu tidak membutuhkan “mood”.
Isaac Asimov, seorang penulis fiksi ilmiah yang memiliki reputasi bagus,
mengakui bahwa cara ia menulis adalah “simpel dan apa adanya”. Saya garis bawahi. Menulislah dengan simpel dan apa adanya.Menulis hal yang aktual dan sesuai dengan gaya selingkung media yang akan dituju, menjadi kunci sebuah tulisan diterbitkan.
Seperti dikatakan asimov tadi, seorang penulis yang baik, maka ia dapat menulis dengan cepat.
Perlu diingat, bahwa setiap orang yang mampu mengerjakan sesuatu dengan baik, maka ia dapat melakukan lebih cepat dibandingkan orang yang tidak bekerja secara baik.
Menulis adalah sebuah kecakapan atau keterampilan.
Bila Anda menguasai secara detail pengerjaan tulis menulis,
maka kecakapan itu akan berbanding lurus dengan kecepatan pengerjaan. Menulislah
dengan simpel dan apa adanya mengandung maksud, jadilah dirimu sendiri ketika
menulis.
Bagaimana caranya menemukan gaya atau menjadi diri sendiri
ketika menulis?
Tentu dengan perbanyak menulis dan membaca untuk mempelajari
gaya tulisan orang lain atau copy the master
Noted:
Jangan paksakan diri dengan menulis sesuatu yang berlebihan
di luar gaya Anda. Kalau suka traveling, tuliskan kisah perjalanan Anda. Tentu
Anda akan lebih mudah menuliskan sesuatu yang disukai. Tuturkan segala yang ada
secara sederhana dengan cara Anda. Hindari menulis dengan kalimat yang panjang
dan berulang ulang maknanya. Agar tulisan menjadi penting, maka pesan dan
informasi yang dibutuhkan pembaca bisa tersampaikan dengan baik dan jelas.Mulailah
dari hal yang Anda sukai. Kalau Anda suka menulis karya ilmiah, maka tekuni hal
ini. Kalau suka menulis artikel populer, features yang ringan, maka kerjakanlah
ini.
Dalam menulis kadang kita punya rasa takut.takut tulisannya
jelek takut tulisannya tidak menarik dan sebagainya maka Tips bagaimana Mengatasi
rasa takut menulis tersebut adalah dengan menulis. Menulis saja terus menerus.
Kalahkan rasa takut bahwa tulisan pertama kita jelek. Lebih baik menghasilkan
tulisan yang buruk (dapat diperbaiki) daripada tidak menghasilkan sebuah
tulisan (ini tidak dapat diperbaiki).
Salah satu yang membuat seseorang tidak mampu menghasilkan
tulisan yang baik adalah karena mencoba memasukkan kata atau kalimat yang
membuat pembaca tidak paham pesan apa yang dimaksud dalam tulisan itu. Tidak
ada alasan tidak menulis, karena tidak ada mood.
Mood harus disingkirkan dari benak Anda jika menghambat kerja
otak dalam menulis.
Bayangkan Anda seorang yang bekerja menghasilkan tulisan
seperti wartawan, kolumnis, dan redaktur majalah. Jika mereka bekerja
mengandalkan mood, tentu karirnya akan tamat seketika.
Menulis itu untuk dibaca. Oleh karena itu, pesan dalam
tulisan harus jelas dapat dipahami oleh pembaca. Jika menulis dengan kalimat
yang tidak simpel, maka tujuan pesan Anda dalam tulisan tidak tersampaikan.
Bahkan hanya membuat kening pembaca berkerut.
Menulislah seperti berbicara.Ketika Anda berbicara kepada
teman, tentu tidak ada keinginan Anda menggelembungkan kata atau kalimat dengan
bahasa yang berlebihan. Ketika Anda berbicara kepada orang lain, tentu sedapat
mungkin menggunakan bahasa yang dapat mudah dipahami.
Bagaimana Menumbuhkan
rasa percaya diri untuk menulis caranya adalah
dengan terus menulis.Di dalam menulis kita membutuhkan konsentrasi bagaimana
kita mengelola konsentrasi saat menulis? Kiatnya adalah Mengelola konsentrasi
yang efektif adalah dengan melakukan yang Anda sukai. Lakukan pekerjaan yang
Anda cintai. Gairah dan fokus pada sesuatu yang kita sukai, cintai akan lebih
tinggi dibandingkan sesuatu yang kita tidak sukai. Maka menulislah dari sesuatu
hal kecil yang Anda sukai. Fokus pada sesuatu yang kita senangi, akan menambah
motivasi kita lebih baik. Passion
Ada beragam teknik yang dilakukan penulis.
Ada yang senang memulainya dengan membuat kerangka tulisan,
ada yang menuliskan kerangka seperri spider web. Ada pula penulis yang langsung
menuangkan dari pikirannya ke dalam tulisan. Namun biasanya setiap artikel
memiliki kerangka. Judul, lead (pendahuluan), isi, dan penutup.
Silakan memilihnya sesuai dengan gaya dan kesukaan Anda.
Bagi seorang pemula:
Mengapa Anda masih ragu menghasilkan draf tulisan yang
pertama? Biarkan tulisan yang dihasilkan jelek, karena Anda masih punya banyak
waktu untuk memperbaiki draf tersebut.
Setiap media memiliki gaya selingkung masing-masing sesuai
kebijakan redaksinya.
Misalnya, kita perlu mengetahui, berapa jumlah kata dalam
artikel yang bisa dimuat di media itu, dan aturan penulisannya. Atau rubrik apa
saja yang tersedia di media tersebut. Setiap media memiliki gaya selingkung
masing-masing sesuai kebijakan redaksinya.
Gaya Selingkung, maksudnya gaya, batasan,
sesuai jati diri, penciri media itu. Sesuai dengan kebijakan redaksi masing
masing. Misal, ada media yang membatasi bahwa tulisan yang akan dimuat di
medianya minimal 600 kata, hurufnya times new roman, spasi 1.15, dsb.
Misalnya, kita perlu mengetahui, berapa jumlah kata dalam
artikel yang bisa dimuat di media itu, dan aturan penulisannya.
Tidak usah kuatir tulisan kita ditolak dan dianggap jelek.
Perbaiki lagi kekurangannya, dan terus kirim lagi. Banyak faktor mengapa
tulisan tidak diterima redaksi. Mungkin tulisan tidak aktual? Atau space dalam
edisi penerbitan sudah penuh.
Setelah mendapatkan sharing dari saya di atas, mengapa masih
ada keraguan menghasilkan draf tulisan? Anda harus punya motivasi dalam
menulis.Seperti saya Yang memotivasi saya menulis adalah rasa suka. Passion.
Ada kenikmatan dan kebahagiaan bisa berbagi inspirasi, motivasi, pengetahuan
melalui tulisan. Awalnya saya suka menulis lirik lagu dan puisi🤭😁 lalu menulis artikel populer, cerita
anak, karena dulu pernah menjadi guru TK juga.
Menulis keseharian perilaku anak didik di prasekolah sungguh
menggemaskan. Menyenangkan.
Saat ini menjadi redaktur pelaksana sebuah majalah, maka
menulis menjadi suatu pekerjaan. Hampir tiap hari dituntut menulis. 🤭😁
Kesimpulan materi Bp Catur adalah Kalahkan rasa takut dan
malas dalam menulis.Tuliskan apa yang
anda sukai.Biarkan tulisan yang dihasilkan jelek, karena Anda masih punya
banyak waktu untuk memperbaiki draf tersebut.
Draf tulisan yang jelek masih dapat diperbaiki daripada tidak
ada draf sama sekali. Dalam
menulis memang ada kalanya tidak selesai langsung. Apalagi ketika writer's
block itu datang. Agar tetap konsisten, maka kita dapat membaca tulisan tulisan
orang lain yang sejenis atau dari buku bacaan sebagai referensi. Sehingga ada
ide-ide yang kita bisa gali lebih lanjut. Yang jelas dalam menulis dilarang
keras plagiat. Mengambil begitu saja karya orang lain tanpa dicantumkan
sumbernya. Ini yang dilarang. Tapi kalau mengembangkan ide dari tulisan orang
lain, sah-sah saja.
Seorang penulis yang baik biasanya adalah
pengamat yang baik. Bagi yang suka mendengar atau kecerdasan audionya lebih,
maka ketika mendengar sesuatu, maka siapkan catatan. Catat poin penting yang
dapat dikembangkan lebih lanjut. Atau pembicaraan direkam, kemudian barulah
dituliskan.
Banyak jalan menuju roma, banyak cara untuk menghasilkan
karya.
Materi yang luar biasa yang mampu menggugah kami para peserta
untuk semakin bersemangat dalam menulis.Terimakasih Bapak Catur semoga ilmunya
bermanfaat.
kuliah di tutup dengan salam dan ucapan selamat malam juga
terimakasih atas perhatian bapak ibuk peserta menulis.
Salam guru Blogger…
Semangat untuk terus menulis
Ibu bagus, lengkap
BalasHapusterimakasih buk..dengan segala keterbatasan saya buk hehe
BalasHapusLuar biasa
BalasHapusTerimakasih Mr.Bams
BalasHapusbueeeh...luar biasa. Quotes nya itulah. peenempatannya keren beneeer
BalasHapusTerimakasih pak heri...
BalasHapus