Cari Blog Ini

Minggu, 30 Januari 2022

Selamat dan Sukses untuk Ananda Rifda

Ahad, 30 Januari 2022 SMA IT Abu Bakar Yogyakarta mengadakan khataman Al-Quran untuk Ananda Rifda Nur Faizah yang berhasil menyelesaikan hafalanya 30 Juz selama 3 tahun. MasyaAllah capaian yang luar biasa. Selain harus menyelesaikan tugas-tugas akademiknya. Ananda nampu menyelesaikan pula program Tahfidz yang ada di SMAIT Abu Bakar.

Ucapan terimakasih dari kepala sekolah SMAIT Abu Bakar Yogyakarta kepada Ustadzah pengampu dan juga Ananda Rifda atas kerja kerasnya untuk  dapat berhasil menyelesaikan hafalanya. InsyaAllah memberikan berkah untuk Ananda dan juga orang lain serta keluarga besar SMAIT Abu Bakar Yogyakarta.  

Selamat atas capaian yang diperoleh Ananda, perlu di ketahui ini bukan akhir dari segalanya namun merupakan awal untuk dapat memutkinkan Al-Quran. Seperti dalam hadis di sebutkan  bahwa orang-orang yang menghafalkan Al-quran senantiasa dalam naungan malaikat. Dan barang siapa yang membaca, menghafal, memaknai serta mengamalkan Al-Quran niscaya berada dalam keberkahan.Semoga apa yang telah di capai Ananda dapat di jadikan "way of life"  serta dapat memberikan spirit, semangat untuk menggapai kebahagiaan bersama Al-Quran.

Dalam menghafal Al-Quran akan didapati banyak keberkahan diantaranya dijadikan akal terasah. Sehingga bukan hanya mampu menghafal namun juga dapat meraih prestasi-prestasi akademik lainya. Apa yang sudah dicapai Ananda Rifda semoga dapat memberikan motivasi bagi siswa yang lain dan juga para penghafal Al-Quran untuk dapat menyelesaikan target hafalanya.

Derai air mata menetes di pipi saat orang tua  memberikan ucapan selamat serta ungkapan rasa haru dan  bangga atas tercapainya target hafalan yang di tempuh selama 3 tahun di SMA IT Abu Bakar Yogyakarta. Rasa syukur senantiasa tercurah atas rahmad Allah Swt atas pertolongan-Nya untuk Ananda diberi kemudahan dan kelancaran dalam menghafal Al-Quran. Menjaga hafalan akan lebih sulit dari pada menghafal. Semoga Ananda tetap istiqomah mampu menjaganya dengan baik. 

Sekali lagi  selamat untuk Ananda Rifda Nur Fauziah. Cita-cita untuk memakaian mahkota terindah untuk kedua orang tua kelak di syurga dapat terwujud. Aamiin

Terimakasih SMA IT Abu Bakar Yogyakarta yang mampu mencetak generasi yang beriman, bertaqwa serta generasi yang  unggul dan berprestasi generasi yang memiliki jiwa kepemimpinan yang berkarakter.
Selamat dan sukses untuk siswa IPA 4 Takhasus, siswa tahfizd. Seberapapun capaian yang diperoleh itu sudah luar biasa lanjutkan perjuangan kalian. Semoga Allah Swt memberikan kemudahan dan kekancaran serta pertolongan-Nya untuk kedepan mampu menyelesaikan hafalanya sampai 30 Juz. Aamiin

Gunungkidul, 31 Januari 2022

Kamis, 27 Januari 2022

Takutku Berbuah Manis

 

Takutku  Berbuah Manis


Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan melatih menilai dan mengevaluasi peserta didik. Mencermati tugas guru yang kompleks, sudah semestinya setiap guru meningkatkan kinerja dan kapasitasnya dalam meningkatkan profesionalitasnya. Guru tidak hanya mampu  mentrasfer ilmu pengetahuan dan seni kepada siswa tetapi juga harus mampu mengembangkan karir profesinya sehingga  dapat tercipta  guru yang profesional.

Guru merupakan  profesi yang sangat mulia. Guru menjadi ujung tombak  di dalam melakukan perubahan mind set sikap mental bangsa. Guru juga merupakan garda terdepan dalam mendidik generasi bangsa. Empat kompetensi guru yang harus dimiliki yaitu pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional harus di miliki oleh seorang guru. Jika keempat kompetensi tersebut sudah dimilikinya maka guru dapat menwujudkan harapan sistem pendidikan nasional yaitu mampu menjadikan lulusan pendidikan yang creative, inovatif, problem solving, critical tinking, enterpreanur dan berkarakter santun.

Untuk mewujudkan hal tersebut, saya sebagai guru yang masih gol III tentu harus banyak belajar. Dimulai dengan mengikuti diklat pembuatan PTK tahun 2018 saya belajar untuk bisa mengembangkan diri menjadi lebih baik agar bisa mendidik dan membimbing siswa dengan creative dan inovatif. Dorongan hati untuk bisa menghilangkan rasa minder dan  takut bergabung dengan guru-guru berprestasi lainya sangat kuat.

Dua bulan mengikuti kegiatan ini,  akhirnya ada output membuat karya PTK. Tidak hanya itu peserta juga mendapatkan ilmu tentang bagaimana kita bisa melakukan pengembangan profesi guru. Saya  berharap PTK yang saya buat dapat digunakan untuk usul PAK tahunan di tahun 2019.  Penilaian kinerja guru di lakukan. Semua yang telah saya siapkan dinilaikan. Tertulis dinilai PAK tahunan, di tahun itu PTK yang saya ajukan mendapatkan nilai 4 di publikasi ilmiah. Saya sangat senang dan dari rasa takut dan dorongan diri untuk optimis   lahirlah rasa percaya diri.

Selanjutnya untuk tahun 2020 aku mulai sedikit demi sedikit membuat karya. Saya membuat best practice dan juga mengikuti webinar-webinar. Sedikit banyak saya memiliki tambahan pengetahuan. Semangat untuk bisa naik pangkat yang begitu menggebu membuat saya semakin giat. Saat ada informasi tentang keluarnya PAK tahunan guru, saya dengan semangat mengambilnya. Ternyata dari 9 guru yang usul PAK hanya ada dua guru yang PAK nya belum keluar. Dua orang guru yang belum menerima PAK tahunan tersebut diantaranya adalah saya. Sedikit kecewa juga, namun saya tetap sabar menunggu. Selang beberapa minggu akhirnya PAK yang saya nanti-nantikan keluar. “Dapat dipertimbangkan untuk dinaikkan dalam jabatan” Benarkah? Saya masih kurang percaya dengan apa yang saya lihat.  Saya perhatikan dan saya baca lagi dan itu memang benar. Ya rabb, terimkasih atas semua kemudahn dan kelancaran dalam usahaku. Akhirnya setelah delapan tahun penantian untuk bisa naik pangkat,terwujud juga di tahun 2020.

Berkas-berkas yang dibutuhkan saya siapkan dengan baik. Dari dokumen yang saya lampirkan ternyata masih ada salah satu berkas yang tidak ada satu yaitu SK jabatan fungsional. Waah … kok SK tersebut tidak saya temukan. Akhirnya semua arsip baik disekolah maupun di rumah saya cek dan cari. Zonk… tak ada tanda-tanda saya memiliki SK tersebut.  Akhirnya aku beranikan diri untuk mencarinya ke Dinas. Dari petugas Dinas yang menangani hal itu. Menyarankan agar saya usul dulu untuk mendapatkan SK jabatan fugsional tersebut.

Proses untuk usul naik pangkat pun terhambat dengan usulan SK jabatan fungsional. Huuf … setelah usul jadi petugas menyampaikan bahwa untuk golongan IIIc tak perlu usul jabatan fungsional, karena sudah punya. Namun saya kekeh untuk menjawab saya belum punya. Jika sudah punya pasti saya sudah punya foto copyannya. Bolak balik Dinas dan BKD, SK yang dimaksud harusnya sudah saya terima di tahun 2013. Wadeew sudah lama. Semua bukti usulan SK jabatan fungsional saya tunjukkan pada petugas di BKG. Akhirnya setelah satu minggu SK yang di maksud memang sudah keluar sejak tahun 2013. MasyaAlah, kenapa tidak di sampaikan ke yang bersangkutan.

Dari hal yang saya alami, saya mengajak pembaca dan khususnya diri saya sendiri untuk bisa lebih hati-hati dan cermat dalam pengarsipan. Jika memang hak kita belum kita dapatkan maka jangan takut untuk bertanya. Jangan hanya menunggu. Mereka dalam hal ini adalah petugas Dinas yang mengurusi tentang PAK juga manusia jadi tak perlu takut untuk menanyakan sesuatu yang seharusnya sudah kita terima.

Ketidak percayaan diri ketika bertemu dengan orang-orang baru  dan ketakutan saya untuk bisa bertemu dan mengurus PAK yang saya usulkan ternyata berbuah manis. Walaupun usul kenaikan pangkat mundur satu tahun namun saya sudah bersyukur dan  bahagia, karena tahun 2021 akhirnya SK kenaikan pangkat saya keluar.  Ayo buang rasa malas dan takut untuk bisa berkembang dan berkarya. Wujudkan mimpi untuk bisa melakukan publikasi ilmiah untuk meningkatkan kwalitas kita sebagai guru.  

Jika kita mampu meningkatkan kualitas diri maka kesejahteraan kita pun akan meningkat. Kompetensi guru meningkat naik pangkat lebih cepat. Salam sehat tetap semangat dan teruslah berkarya. Salam literasi.


 

#KamisMenulis

#SahabtLagerunal

Gunungkidul, 27 Januari 2022

Kamis, 20 Januari 2022

Hikmah Pandemi

Hikmah pandemi
Pandemi beri pelajaran
Pelajaran berharga tuk semua
Semua dapatkan ilmu baru

Hikmah pandemi
Pandemi memberi sejuta makna
Makna baru pembelajaran
Pembelajaran bervariasi penuh inovasi

Hikmah pandemi
Mari berbenah diri
Diri berpacu penuh arti
Arti bagi semua lini kehidupan

Gunungkidul, 20 Januari 2022

Minggu, 16 Januari 2022

Jika Lelah

 

Jika Lelah

 



Jika lelah

Lelah jalani aktivitas

Aktivitas tanpa batas

Sungguh diri lelah

 

Jika lelah

Istirahatlah barang sejenak

Sejenak me-refresh diri

Diri butuh nutrisi

 

Jika lelah

Manjakan diri bermunajab

Bermunajab pada Ilahi Rabbi

Ilahi Rabbi tempat kembali

 

Gunungkidul, 17 Januari 2022

Saat Kita Mengeluh

Rutinitas kita dari pagi hingga malam hari membuat waktu begitu cepat, bahkan  waktu satu hari satu malam terasa kurang. Sebagai seorang guru bekerja mulai hari Senin sampai dengan Jum'at terkadang membuat hari Sabtu dan Ahad sebagai pelampiasan untuk mengerjakan segala hal tentang rumah tangga. Mulai beres-beres dapur, merapikan tanaman dan juga pekerjaan lainya. Di hari biasa sedikit di kesampingkan karena beberapa faktor, yang terpenting adalah segera berangkat bekerja agar tidak terlambat sampai sekolah.

Jam kerja selesai pukul 15.00 WIB di tambah setengah jam perjalanan pulang membuat diri ini lelah hingga tak sempat untuk melakukan pekerjaan rumah tangga.  Sedikit waktu hanya untuk pekerjaan pokok saja seperti memasak dan cuci piring serta mencuci. Itu saja belum selesai adzan Maghrib sudah berkumandang. Saat selesai tunaikan salat maghrib waktunya untuk bersamai keluarga terutama si buah hati yang kini menginjak kelas Empat SD. 

Menyimak hafalannya, menemaninya mengerjakan pr dari sekolah serta makan malam adalah hal yang aku lakukan setiap hari. Terasa ada yang kurang jika hal itu tidak di lakukan. Sebagai seorang Ibu tentu aku tak ingin begitu saja melewatkan waktu yang ada bersama anak. Di sela-sela belajar tak jarang anakku menceritakan pengalamannya di sekolah. Seharian tak berjumpa dengan Ibunya membuatnya senang menumpahkan segala yang dialaminya.

Rasa lelah yang aku rasa hilang saat asik mendengarkan cerita anakku dengan segala aktifitasnya. Terkadang sampai tak terasa mata ini tiba-tiba terpejam. Anakku pun berontak dan memintaku untuk membuka mata dan mendengarkan ceritanya. Hehe.. hal itu membuatku tersenyum, aku asal saja mengomentari ceritanya dengan tema lain. Tentu saja membuat anakku tertawa. Saat itulah aku bisa membuka mata yang sempat terpejam.

Dengan segala aktifitasku, tak jarang aku mengeluhkan " aduuuh ... Capeknya". Padahal jelas Allah mengingatkan dalam  Al-Quran. Dalam surat An-Naba' ayat: 9  bahwa "Dan kami jadikan tidurmu sebagai istirahat". Masihkah  akan mengeluhkan rasa capek yang kurasakan ? Padahal jika mengeluh juga tak bisa membuat diri yang lelah bisa segar kembali. Tapi justru jika  mengeluh pekerjaan apapun akan terasa berat. 

Untuk mengingatkan diri agar tak memaksakan diri jika capek dan lelah menghampiri. Alangkah lebih baiknya untuk istirahat dengan tidur barang sebentar. Setelah istirahat dan tidur insyaAllah tak ada lagi kata "aduh capeknya". Pekerjaan beres badan juga terasa lebih enak. Selamat beristirahat bagi diri yang capek.
Salam sehat, salam literasi semoga bahagia selalu. Aamiin

Gunungkidul, 17 Januari 2022






Rabu, 12 Januari 2022

Kau Tinggalkan Rindu di Tepian Senja

 

Kau Tinggalkan Rindu di Tepian Senja


Bulan Oktober adalah bulan dimana kita di satukan janji suci untuk sehidup semati. Alam semesta berbahagia melihat dua sejoli menyatu dalam balutan kasih sayang. Embun pagi menyelimuti, angin lembut menyapa tubuhku. Mentari pagi menyapa dengan sinarnya yang menghangatkan. Seperti tak ingin berlalu, aku dan kamu untuk menikmati masa indah itu.

Hari-hari indah bersamamu selalu menghiasi langkahku, Semangat baru untuk bisa menggapai mimpi-mimpi kita. Satu demi satu mimpi sudah dalam genggaman. Aku yang selalu minta perhatian lebih darimu. Sikap manjaku, sikap pengertianmu membuat kita selalu bisa  ukir senyum dalam lalui hari kita. Sesekali aku cemburu jika ada rekan kerjamu mengirim pesan di ponselmu padahal itu sebatas pesan untuk hal kerjaan.

Tak bisa aku pungkiri kamu pribadi yang di kagumi , ramah, cerdas, suka membantu dan juga selalu bisa menyesuaikan diri dimana kamu berada. Wajar jika memang aku memiliki sikap cemburu yang berlebih. Bersyukur bisa milikimu. Perhatianmu kasih sayangmu meluluhkan hatiku.

Ayah adalah panggilanku untukmu setelah Allah anugrahkan buah hati dalam rumah tanggaku. Bukan hanya seorang suami siaga kau juga seorang ayah yang siaga dan selalu bisa membuat istri dan anakmu tersenyum bahagia. Kau bisa bagi waktumu untuk kami.

“Yah, jika nanti Allah memanggilku dulu, ayah mau nikah lagi ga ?” Tanya ku di suatu sore saat sedang santai menikmati teh hangat diteras rumahku.

“Mama ngomong apa sih? Ga kita akan hidup sampai kakek nenek bersama jika memang harus pergi, biar aku yang di panggil Allah dulu” Sahutnya.

“Aku saja yang pergi dulu, aku ga bisa di tinggal ayah sendiri, nanti jika aku pergi ayah mau nikah lagi ya? Tanyaku lirih.

“Ga kita akan sama-sama terus, udahlah ga usah ngomongin hal ini ! Pintanya.

Seketika kau peluk aku dan putri kecilku. Kau tenangkan aku dengan usapan lembut dirambutku. Di kala senja itu kita nikmati indahnya dengan buah hati kita.

***

Tiada hari-hari yang aku lalui tanpa senyummu, candamu, tangis dan tawa  selalu menghiasi. Berharap semua akan selalu menyertai langkah kita. Sebagai hambanya tentu aku bersyukur dengan semua itu. Sekuat dan semampu apa kita menjaga semua namun kita tidak lepas dari takdirnya. Hingga suatu ketika dalam perjalanan acara hajatan tetangga. Kecelakaan terjadi sampai akhirnya Allah berkehendak memanggilmu.

Sesak di dada nafas terasa berhenti, awan gelap, dunia terasa berhenti berputar. Tak kuasa aku rasakan sampai akhirnya aku tak sadarkan diri. Butuh waktu  untuk bisa bangkit dan berdiri kuat menapak jalan tanpamu disisiku.  Apa yang aku kawatirkan terjadi kau pergi lebih dulu meninggalkanku. Allah lebih sayang padamu. Seperti dalam mimpi rasanya baru kemarin kita menikmati indahnya mentari pagi sampai senja menemani sore kita serta kerlip bintang di malam hari.

Berat memang, sakit itu pasti, tapi apa dayaku, semua yang hidup pasti akan mati. Apa yang kita punya semua adalah milikNya. Kapan pun kita harus siap untuk kehilangan. Dan merindumu selalu aku rasakan. Tak ingin sedetik pun aku berlalu jauh darimu. Mengenangmu adalah caraku agar selalu dekat denganmu.

Hidup sebagai single paren tidak mudah, banyak godaan dan hambatan kulalui, hanya bisa berpasrah pada ilahi rabbi. Allah akan selalu kasih jalan untuk hambanya yang berusaha. Untuk mencukupi kebutuhan hidup insyaAllah ada jalan. Yang membuat sakit adalah ketika aku mendengar suara-suara yang menyudutkan diriku. Maklum selama di tinggal suamiku aku belum bisa bersosialisasi dengan baik seperti dulu. Mereka memandangku seperti mereka tidak merasakan betapa aku kehilangan suamiku.

***

Tiga musim telah berlalu tanpa dirimu di sini. Hidup dengan sejuta harap dengan tapak-tapak sayap yang telah kau tinggalkan. Mencoba untuk bertahan kuat dan terus melangkah karena hidup tak cukup sampai disini. Hal yang terindah telah terlewati canda tawa bahagia tangis pilu menghiasi perjalanan langkah kita. Dan tiba waktunya takdir telah mesisahkan kita, namun rasa itu akan tetap selalu ada walau kau telah pergi jauh dan tak kan kembali.

Rindu tak di ciptakan oleh jarak namun oleh perasaan, merindukan bukan karena jauh namun karena ia telah ada di dalam hati. Selamat tinggal hanya untuk mereka yang suka dengan mata mereka, karena bagi mereka yang suka dengan hati dan jiwa tidak ada hal seperti pemisah.

Untuk saat ini aku hanya bisa jalani hidup sendiri bersama dua buah hati. Mereka adalah semangat bagiku. Tiada yang dapat menggantikan dirimu di hatiku. Aku serahkan hidup dan matiku pada-Nya. Dia sang pemilik jiwaku. Dia tahu mana yang terbaik buat semua hambanya termasuk diriku.

Tak perlu risau pada apa yang belum terjadi, tak perlu terpuruk dalam penyesalan masa lalu, waktu akan terus berjalan sekalipun manusia akan berdiam di tempat yang sama.

Ia tak kan menunggu kaki manusia melangkah ia tak akan peduli langkah apa yang manusia ambil. Tak perlu menjelaskan apapun di kala telinga tak mau mendengar. Semua akan berjalan sesuai dengna takdirNya. Tak perlu dengarkan orang lain. Baik dan buruk selalu saja mereka binjangkan. Aku hanya ingin di mengerti jangan kalian memandangku sebelah mata. Percaya saja suatu saat kebenaran akan menemukan jalannya sendiri,kita hanya perlu melangkah dengan tenang, berdoa dan berusaha yang terbaik.

Di dalam dekapan sang senja, diriku mengharapkan sebuah asa, yang dapat membuat semesta yang fana menjadi semesta yang penuh warna. Ku sandarkan harapan pada dua buah hatiku kuserahkan jiwaku sepenuhnya pada Allah Swt. Semua telah menjadi takdirNya.

***

Pagi telah pergi mentari tak bersinar lagi entah sampai kapan ku mengingat tentang dirimu ku hanya diam menggenggam menahan segala kerinduan memanggil namamu di setiap malam ingin engkau hadir dan datang dimimpiku. Agar bisa sedikit melepas rindu.

Waktu kan menjawab pertemuanku dan dirimu hingga sampai kini aku masih ada di sini. Bayangmu akan selalu bersandar di hatiku. Hingga kita bisa bertemu di jannahNya. Kita akan kembali bersatu seperti dulu.

Satu keyakinan bahwa Allah tidak menjanjikan bahwa langit itu selalu biru, bunga selalu mekar dan mentari selalu bersinar. Tapi ketahuilah bahwa Allah selalu memberi pelangi disetiap badai, senyum di setiap air mata, rahmad dan berkah disetiap cobaan dan jawaban di setiap doa. Jangan pernah menyerah terus berjuang, tetap semangat.  Hidup itu indah. 

Tenanglah dalam dekapan-Nya sayang. Tunggu aku di syurga. Kita akan bahagia disana.


 

#KamisMenulis

#SahabatLagerunal

#CerpenNubalaProjek

Gunungkidul, 13 Januari 2022

 

Kamis, 06 Januari 2022

Optimislah

Selalu
Ada harapan
Bagi mereka

Yang mau berjuang
Yang tak menyerah
Dengan keadaan apapun

Lakukan ... jangan hanya dirancang
Bergeraklah jangan hanya dipikirkan
Jalani yang sudah terjadwal
Jangan berhenti ketika terjatuh

Tetap optimis  buang pesimis
Harapan tak bisa ditunggu
Terus kejar jangan menyerah
Tinggalkan keluh hilangkan resah

Jangan putus asa
Ada yang kuasa
Maha penentu segalanya

Ihtiyar doa
Iringi harimu

Optimislah
#kamismenukis
#sahabatlagerunal
Gunungkidul, 6 Januari 2022


Sabtu, 01 Januari 2022

Asiik Sekolah Lagi

Asiik Sekolah Lagi

Sudah lama sekolah tak seramai dulu, penetapan PTMT di semester 1 sedikit sudah membuat aku dan teman-teman riang. Belajar selama dua jam di sekolah sedikit banyak menambah semangat bagi kami. Kata Ibukku, pengumuman yang di sampaikan wali kelas di grup wa memberitahukan bahwa mulai semester dua ada penambahan jam belajar tatap muka. Sebagai persiapan semua siswa harus sudah di vaksin.

Satu minggu libur semester satu di gunakan untuk jadwal pemberian vaksin. Aku, Dira dan Sari semangat sekali  mempersiapkan diri untuk sekolah. Dan tidak takut untuk di vaksin. Padahal beberapateman ada yang takut untuk di vaksin.

Aku persiapkan mulai dari alat tulis, sepatu dan juga buku-buku, semua aku persiapkan dengan rapi. Tak ketinggalan seragam kesayanganku merah putih. Aku buka lemari dan aku lihat pakaian seragamku masih terlipat rapi di almari kamarku. Aku ambil dan aku coba. Haadew ... Kok ga nyaman banget ya baju seragam ini aku pakai.

"Ibuu .. ibuu," teriakku.

"Ada apa, Uni," mengagetkan Ibu saja.

"Ibu ini lihat baju seragamku kekecilan," kataku

"Coba Ibu lihat"pinta Ibu.

Ibu pun memperhatikan baju yang sudah menempel di tubuh mungilku.

"Sayaaang, iya ini kekecilan ga nyaman ya makainya. Padahal besok udah masuk sekolah," kata Ibu.

Dengan penuh kesabaran Ibu menenangkanku.

“Jika besok udah berangkat sekolah bagaimana Ibu bisa belikan seragam itu, Ibu?” Tanyaku.

Kekawatiran mulai menghantuiku. Aku masih mondar mandir. Belum tenang jika seragam yang harus aku kenakan esok belum siap.

“Uni, kamu istirahat dulu, Ibu janji nanti akan Ibu carikan seragam untukmu besok,” kata ibuku.

Akupun menurut apa yang ibu katakan. Aku ambil buku cerpen anak yang tergeletak di meja kamarku. Iya, aku baca-baca buku cerpen hadiah ulang tahunku ku ke 10 dari kakakku tercinta. Lembar demi lembar buku cerpen itu aku baca, lama-lama tak terasa  mata terasa berat. Akupun tertidur.

***

Suara adzan terdengar, pelan-pelan aku buka mata. Dan terlihat seragam merah putih terlipat rapi di dekatku. Tak sadar aku meloncat kegirangan.

“Asiiik, seragammku baru,” teriakku.

Ibu masuk ke kamarku dengan senyum indahnya.

“Maafkan Ibu Nak,” ucap ibuku.

“Kok Ibu minta maaf?” tanyaku.

“Ibu tak bisa berikan seragam baru seperti yang kau harapkan, Ibu hanya bisa berikan seragam punya kakakmu dulu mungkin itu bisa kau pakai besok, masih bagus kok,” jelas Ibuku.

“Yaach bukan baju baru ya ternyata,” keluhku.

“Sementara dipakai dulu ya, Nak Coba di pakai! “perintah Ibuku.

Dengan berat aku buka lipatan rapi itu. Aku coba memakai dan aku lihat di cermin. Aku tersenyum. Ibu pun memujiku.

“Anak Ibu cantik banget, tu kan pas di pakai untuk Uni,” puji Ibuku.

“Hehe, bener, Bu, baju seragam ini pas buat Uni,” tanyaku kurang yakin.

“Iya sayang, baju itu masih bagus kok apa lagi di pakai anak Ibu yang cantik ini,” puji ibuku lagi.

“Ibu bisa aja deh,”ucapku.

Aku sangat senang sekali, menyambut belajar di sekolah besok pagi . Semua sudah siap. Dan aku bisa bayangkan aku bisa bertemu bu gurukuyang cantik dan asiknya beajar bersama di sekolah.

 

 

#onedayonestory

#AiseiWritingChallenge

Gunungkidul, 3 Januari 2022


Jangan Biarkan Waktu Berlalu

 

Jangan Biarkan Waktu Berlalu



Detik demi detik waktu berlalu dengan begitu cepat, tak terasa tahun 2021 telah meninggalkan kita. Apa yang sudah kita lakukan selama satu tahun yang lalu. Suka duka telah mewarnai perjalanan hidup kita. Hidup yang kita jalani tak luput dari skenario Tuhan. Namun sebagai hamba-Nya kita wajib untuk berusaha. Saat kita di beri ujian berupa kesedihan atau pun kebahagiaan  merupakan wujud cinta Allah kepada kita.

Bersyukur dengan kita di berikan Allah berupa kebahagiaan dan ketika di beri ujian kesedihan maka kita tak boleh terlalu bersedih. Sebagai tanda syukur kita atas segala kebahagiaan yang Allah berikan maka sepantasnyalah kita meningkatkan kualitas ibadah kita. Kita juga bisa wujudkan rasa syukur kita dengan berbagi kebahagiaan. Berbagi tak harus menunggu kaya dan berbagi tak harus dengan jumlah yang besar.

Usia kita dari tahun ke tahun semakin menua. Lalu apa yang sudah kita lakukan ? Apakah kebaikan atau keburukan yang kita lakukan? Kita bisa menilai diri kita masing-masing. Tengoklah hal apa yang sudah kita berikan pada orang tua kita, suami kita, isri kita, anak kita saudara kita bahkan apa yang sudah kita berikan pada agama dan negara kita.

Di moment tahun baru kebanyakan orang menghabiskanya dengan berfoya-foya, makan-makan dan lain sebagainya. Beruntung dua tahun terakhir tak ada lagi perayaan tahun baru dengan menyalakan kembang api di pergantian malam. Coba kita hitung berapa rupiah saja kita habiskan untuk membeli kembang api. Jika kita berpikir lebih bijak, apakah tidak lebih baik di moment tahun baru di isi dengan hal-hal yang lebih bermanfaat. Misal  Uang yang kita belikan kembang api di kumpulkan dan di berikan pada orang-orang yang sangat membutuhkan di daerah kita atau di pelosok negeri yang kita cintai ini.

Pandemi membawa banyak hikmah hingga tradisi menyalakan kembang api tak lagi ada. Semoga hal ini bisa berlanjut di tahun-tahun berikutnya. Mari memulai dari diri kita untuk bisa meninggalkan hal-hal yang tak banyak beri manfaat dan melakukan hal-hal kecil yang berdampak besar terhadap kebaikan di lingkungan kita.

Kita sering lupa bahwa waktu akan terus berjalan. Waktu tak akan kembali dan waktu yang sudah kita lalui tak akan pernah terulang. Beruntung orang yang bisa memanfaatkan waktu dengan baik sehingga di setiap detik yang dilalui digunakan dengan hal-hal positif.

Untuk itu dalam hal ini marilah kita jadikan moment tahun baru denagn bisa mengintropeksi diri kita menuju hal yang lebih baik. Mari kita pikirkan hari esok agar lebih baik dari hari ini. Kebaikan yang kita lakukan di tahun 2021 dapat kita pertahankan dan keburukan yang kita lakukan bisa kita tinggalkan. Kita songsong tahun 2022 dengan penuh optimis. Jika apa yang kita citakan di tahun 2021 belum terwujud semoga di tahun 2022 ini bisa terwujud. Sukses adalah milik kita semua. Kita yang mau berjuang dengan sungguh-sungguh , semangat dan tak mengenal putus asa. Semoga kita tidak termasuk orang yang merugi, saling mengingatkan untuk kebaikan dan saling mengingatkan untuk menetapi kesabaran.

Salam sehat salam literasi, selalu awali hari dengan senyum, berikan hal terbaik apa yang bisa kita berikan.

 

#selfRemember

#EdisiTahunBaru

Gunungkidul, 1 Januari 2022

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca