I Won’t Lose
Mentari pagi pancarkan sinar cerahnya masuk di celah-celah candela rumahku
menambah hangatnya suasana hati. Suara nyaring lovebird di samping rumahku seakan
menggerakkan seisi rumah untuk segera bangkit dan semangat untuk beraktivitas. Pagi itu aku akan penuhi undangan dari BPKPD
kabupaten Gunungkidul. Rasa minder dan was-was itu ada, bagaimana tidak aku
dapatkan undangan untuk bergabung dalam diklat yang di selenggarakan BPKPD
kabupaten Gunungkidul di antara guru-guru berprestasi dari seluruh Sekolah Dasar
Se-Kabupaten Gunungkidul. Padahal aku bukan siapa-siapa aku hanya seorang guru
biasa yang belum pernah menorehkan prestasi.
Dengan berbekal keyaqinan bahwa tidak ada kata terlambat untuk
belajar maka aku niatkan untuk belajar bersama
orang-orang hebat. Aku beranikan diri untuk penuhi undangan itu. Aku sampai di kantor
BPKPD Kabupaten Gunungkidul tepat pukul 07.00 WIB cek in peserta pukul
07.30 WIB. Masih ada waktu untuk me-relaxkan tubuh setelah setengah jam
perjalanan dari rumahku. Kuparkirkan sepeda motor kesayangnku yang setia dampingiku
selama kurang lebih 8 tahun.
“Assalamu’alaikum buk “, sapaku pada seorang guru muda cantik yang
datang lebih dulu dan masih berada di parkiran itu.
“wa’alaikumsalam “, jawabnya dengan lembut serta senyum manis
menghiasi wajahnya.
Sepertinya aku pernah bertemu dengan ibu ini, dimana ya ( sambil
mengingat-ingat dimana aku bertemu bu guru cantik ini). Setelah obrolan ringan berlanjut akupun ingat
dia adalah teman satu kelas saat prajabatan di tahun 2008. Hati yang tadinya
ragu untuk mengikuti diklat seperti lebih tenang setelah merasa ada teman yang
di kenal.
Waktu menunjukkan pukul 07.30 WIB, kami para guru peserta diklat sebanyk 30 orang guru
sudah melakukan cek-in peserta dan di persilahkan untuk memasuki ruang atas di
lantai dua di kantor tersebut. Jadwal
pelatihan selama dua bulan sudah kami
dapatkan juga daftar peserta lengkap dengan alamat. Kami segera menempati tempat duduk yang sudah
tertera nama kami masing-masing. Aku dapatkan tempat duduk di no tiga baris dua
dan duduk dekat dengan seorang guru putri. Tidak berkenalan pun kami sudah tau
nama kami karena sudah tertulis di meja dan di tanda peserta kami. Kami
bercakap ringan sebelum pemateri datang.
Seperti mimpi berada di antara guru-guru hebat ini. pada awalnya
aku sangat minder, aku bagaikan alang-alang kering berada di rerumputan nan hijau. Mereka sudah
banyak berbekal pengalaman dalam ajang lomba-lomba dan telah banyak
berpengalaman, sedangkan aku belum ada apa-apanya. Dalam diklat dan pelatihan
ini nantinya harus ada output untuk menghasilkan sebuah PTK. Ya rabb apakah aku
mampu. Bismilah aku ikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh dan semangat, aku
pupus rasa minderku aku pasti bisa dan mampu. Allah pasti akan berikan petunjuk
dan pertolongan bagi orang yang bersungguh-sungguh.
Hari demi hari tak terasa sudah hampir tiga minggu aku ikuti
pelatihan tersebut waktunya untuk tugas membuat PTK. Peserta di bimbing mulai
dari membuat judul tentang prosedur penelitian sampai pada seminar penelitian Sesuai
materi yang pembimbing berikan kami pun mulai action.
Waktu yang di tunggu-tunggu tiba pengundian seminar PTK yang telah
di buatun segera disampaikan ke peserta. Diantara 30 peserta dijadikan dua kelas
agar pelaksanaan seminar tidak memakan waktu yang lama dengan dua pembimbing
dan penilai. Aku mendapat undian no dua diantara 15 peserta yang lain. Waah dag
dig dug rasa hatiku. Maklum berada diantara guru-guru hebat serta tim penilai
yang belum pernah aku hadapi membuatku sedikit kurang percaya diri. Aku harus
bisa aku harus kalahkan rasa minder dan takut ini aku harus percaya diri.
Peserta nomor satu sudah menampilkan presentasi dengan lancar dan ada beberapa
pertanyaan dari peserta dan pembimbing dapat ia selesaikan.
Tiba saatnya aku harus mempresentasikan hasil PTK ku. Bismilah, aku
mulai menampilkan slide presentasi yang telah aku buat, aku paparkan dengan lancar
alhamdulilah pertanyaan dua peserta dapat aku jawab dan juga pertanyaan dari
pembimbing dan penilai. Ada sedikit yang perlu di revisi.
Akhirnya aku bisa kalahkan rasa takut dan minderku dengan semangat
dan doa. Aku merasa menjadi pemenang
setelah aku berhasil membuat PTK dan dapat aku gunakan untuk usul PAK. Terlebih
bahagia lagi dalam nilai PAK tertera nilai 4. Bersyukur padamu ya rabb.
Terimakasih atas kesempatan dan sehat yang
telah Kau beri sehingga aku bisa mengikuti pelatihan yang sebelumnya diri
merasa kecil dan lemah. Atas pertolonganMu aku mampu melewati semuanya. Setelah
pelatihan itu pun aku bisa membuat PTK yang kedua. Dan mengajak teman-teman
untuk membuat PTK serta meyaqinkan mereka bahwa membuat PTK itu tidak sulit
asal ada kemauan dan semangat.
Salam sehat, salam literasi, tetap semangat dan terus berkarya.
#Kamismenulis
#Jan21AiseiWritingChallenge
Gunungkidul, 21 Januari 2021
semangat
BalasHapusSemangaat buk..hehe
HapusJos bu..PTK..keren.
BalasHapusHehe..latihan pak..dan alhamdulilah..
HapusMantap bu, naik ke golongan berapa bun
BalasHapus3d buk
HapusMantaaap bisa naik pangkat ya Bu... sy dah 8 tahun mandeg hehehe...
BalasHapusAyuk buk semngat.. Buku solo nya bs u naik pangkat
HapusHebat Bu...
BalasHapusTerus Semangat dan Tebarkan inspirasi
Selamat ya Bu
Semangat oak.. Bismilah.. Pak indra jg hebat
HapusAlhamdulillah. Selamat Ibu.
BalasHapusTerimakasih buk..
HapusAlhamdulillah, semangat....
BalasHapusSemangat..hehe..trimakasih
HapusSelamat Bunda cantik
BalasHapusMksih buk
HapusSemangat dan tetap semangat
BalasHapus"Lose"-nya bahasa Inggris.
BalasHapusBTW semangat, deh. Jangan kendor. Apalagi minder.
Iya pak D.. Hehe
HapusSemangat.. juga
BalasHapusHehe..iya buk
HapusSemangat &sukses selalu utk mbk.atik
BalasHapusMksih mb...aamiin
HapusYesss semangat. Salam sukses Bu
BalasHapusAamiin.. Mksih pak..salaam..
HapusDari cerita ebenarnya bisa menggunakan kata 'lose' dalam Bahasa Indonesia. Keberhasilan dalam mencapai kelas tertinggi atau terbaik dari sebelumnya. 🙏
BalasHapusTerimakasih maz mo..bingung dg tantngan kmis mnykis akhirnya cm bs bercerita..hehe
HapusSemangat bu
BalasHapusTetimakasih.. Smngaat ibuu
Hapus