Cari Blog Ini

Kamis, 21 Januari 2021

I Won't lose

 I Won’t Lose



Mentari pagi pancarkan sinar cerahnya masuk di celah-celah candela rumahku menambah hangatnya suasana hati. Suara  nyaring lovebird di samping rumahku seakan menggerakkan seisi rumah untuk segera bangkit dan semangat untuk beraktivitas.  Pagi itu aku akan penuhi undangan dari BPKPD kabupaten Gunungkidul. Rasa minder dan was-was itu ada, bagaimana tidak aku dapatkan undangan untuk bergabung dalam diklat yang di selenggarakan BPKPD kabupaten Gunungkidul di antara guru-guru berprestasi dari seluruh Sekolah Dasar Se-Kabupaten Gunungkidul. Padahal aku bukan siapa-siapa aku hanya seorang guru biasa yang belum pernah menorehkan prestasi.

Dengan berbekal keyaqinan bahwa tidak ada kata terlambat untuk belajar maka aku niatkan untuk  belajar bersama orang-orang hebat. Aku beranikan diri untuk penuhi undangan itu. Aku sampai di kantor BPKPD Kabupaten Gunungkidul tepat pukul 07.00 WIB cek in peserta pukul 07.30 WIB. Masih ada waktu untuk me-relaxkan tubuh setelah setengah jam perjalanan dari rumahku. Kuparkirkan sepeda motor kesayangnku yang setia dampingiku selama kurang lebih 8 tahun.

“Assalamu’alaikum buk “, sapaku pada seorang guru muda cantik yang datang lebih dulu dan masih berada di parkiran itu.

“wa’alaikumsalam “, jawabnya dengan lembut serta senyum manis menghiasi wajahnya.

Sepertinya aku pernah bertemu dengan ibu ini, dimana ya ( sambil mengingat-ingat dimana aku bertemu bu guru cantik ini).  Setelah obrolan ringan berlanjut akupun ingat dia adalah teman satu kelas saat prajabatan di tahun 2008. Hati yang tadinya ragu untuk mengikuti diklat seperti lebih tenang setelah merasa ada teman yang di kenal.

Waktu menunjukkan pukul 07.30 WIB, kami  para guru peserta diklat sebanyk 30 orang guru sudah melakukan cek-in peserta dan di persilahkan untuk memasuki ruang atas di lantai dua di kantor  tersebut. Jadwal pelatihan selama dua bulan  sudah kami dapatkan juga daftar peserta lengkap dengan alamat. Kami  segera menempati tempat duduk yang sudah tertera nama kami masing-masing. Aku dapatkan tempat duduk di no tiga baris dua dan duduk dekat dengan seorang guru putri. Tidak berkenalan pun kami sudah tau nama kami karena sudah tertulis di meja dan di tanda peserta kami. Kami bercakap ringan sebelum pemateri datang.

Seperti mimpi berada di antara guru-guru hebat ini. pada awalnya aku sangat minder, aku bagaikan alang-alang kering  berada di rerumputan nan hijau. Mereka sudah banyak berbekal pengalaman dalam ajang lomba-lomba dan telah banyak berpengalaman, sedangkan aku belum ada apa-apanya. Dalam diklat dan pelatihan ini nantinya harus ada output untuk menghasilkan sebuah PTK. Ya rabb apakah aku mampu. Bismilah aku ikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh dan semangat, aku pupus rasa minderku aku pasti bisa dan mampu. Allah pasti akan berikan petunjuk dan pertolongan bagi orang yang bersungguh-sungguh.

Hari demi hari tak terasa sudah hampir tiga minggu aku ikuti pelatihan tersebut waktunya untuk tugas membuat PTK. Peserta di bimbing mulai dari membuat judul tentang prosedur penelitian sampai pada seminar penelitian Sesuai materi yang pembimbing berikan kami pun mulai action.

Waktu yang di tunggu-tunggu tiba pengundian seminar PTK yang telah di buatun segera disampaikan ke peserta. Diantara 30 peserta dijadikan dua kelas agar pelaksanaan seminar tidak memakan waktu yang lama dengan dua pembimbing dan penilai. Aku mendapat undian no dua diantara 15 peserta yang lain. Waah dag dig dug rasa hatiku. Maklum berada diantara guru-guru hebat serta tim penilai yang belum pernah aku hadapi membuatku sedikit kurang percaya diri. Aku harus bisa aku harus kalahkan rasa minder dan takut ini aku harus percaya diri. Peserta nomor satu sudah menampilkan presentasi dengan lancar dan ada beberapa pertanyaan dari peserta dan pembimbing dapat ia selesaikan.

Tiba saatnya aku harus mempresentasikan hasil PTK ku. Bismilah, aku mulai menampilkan slide presentasi yang telah aku buat, aku paparkan dengan lancar alhamdulilah pertanyaan dua peserta dapat aku jawab dan juga pertanyaan dari pembimbing dan penilai. Ada sedikit yang perlu di revisi.

Akhirnya aku bisa kalahkan rasa takut dan minderku dengan semangat dan doa. Aku  merasa menjadi pemenang setelah aku berhasil membuat PTK dan dapat aku gunakan untuk usul PAK. Terlebih bahagia lagi dalam nilai PAK tertera nilai 4. Bersyukur padamu ya rabb. Terimakasih atas kesempatan  dan sehat yang telah Kau beri sehingga aku bisa mengikuti pelatihan yang sebelumnya diri merasa kecil dan lemah. Atas pertolonganMu aku mampu melewati semuanya. Setelah pelatihan itu pun aku bisa membuat PTK yang kedua. Dan mengajak teman-teman untuk membuat PTK serta meyaqinkan mereka bahwa membuat PTK itu tidak sulit asal ada kemauan dan semangat.





Salam sehat, salam literasi, tetap semangat dan terus berkarya.

#Kamismenulis

#Jan21AiseiWritingChallenge

Gunungkidul, 21 Januari 2021

29 komentar:

  1. Mantap bu, naik ke golongan berapa bun

    BalasHapus
  2. Mantaaap bisa naik pangkat ya Bu... sy dah 8 tahun mandeg hehehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayuk buk semngat.. Buku solo nya bs u naik pangkat

      Hapus
  3. Hebat Bu...
    Terus Semangat dan Tebarkan inspirasi
    Selamat ya Bu

    BalasHapus
  4. "Lose"-nya bahasa Inggris.
    BTW semangat, deh. Jangan kendor. Apalagi minder.

    BalasHapus
  5. Yesss semangat. Salam sukses Bu

    BalasHapus
  6. Dari cerita ebenarnya bisa menggunakan kata 'lose' dalam Bahasa Indonesia. Keberhasilan dalam mencapai kelas tertinggi atau terbaik dari sebelumnya. 🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih maz mo..bingung dg tantngan kmis mnykis akhirnya cm bs bercerita..hehe

      Hapus

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca