Cari Blog Ini

Senin, 25 Desember 2023

4 Sifat yang Dirindukan Surga

           4 Sifat yang dirindukan surga
          (Reuni Rutin SDN Karanganyar)

ALhamdulilahirabil’alamin bersyukur atas segala Rahmat dan kasih saying Allah Swt. Agenda rutin reuni keluarga besar SDN Karanganyar yang dilaksanakan enam bukan sekali di bulan Juli dan Desember. Pada hari Sabtu, 23 Desember pelaksanaan reuni jatuh di rumah Bapak Subagya, Gedungkiwo, Mantrijeron, Kota Yogyakarta, DI Yogyakarta.  Reuni  ini merupakan putaran ke-4. Dalam kesempatan ini sekitar 30 personil yang hadir baik guru dan karyawan yang masih aktif di SDN Karanganyar maupun Bapak Ibu guru yang sudah purna dan mutasi. 

Suasana bahagia menyelimuti keluarga besar SDN Karanganyar setelah 6 bulan tidak bisa bersua. Saling bercerita tertawa dan merasakan keakrabaan menambah suasana hangat. Acara dibuka dengan membaca doa dilanjutkan ucapan selamat datang dari tuan rumah Bapak Subagyo. Tidak lupa acara siraman rohani dari Bapak Panut Marwanto, S.Pd.I yang merupakan alumni guru PAI SDN Karanganyar yang mutasi di SMK I Gedangsari. Dalam tauziahnya beliau menyampaikan 4 sifat yang dirindukan surga yaitu: 

1. Wajah yang sumringrah (berseri-seri)
Wajah yang berseri membuat orang lain merasa senang untuk menyapa. Wajah yang berseri muncul dari hati yang Ikhlas dan Bahagia. Agar bisa membuat orang lain atau lawan bicara kita senang kita harus memiliki wajah sumringrah atau berseri-seri. 

2.  Lisan yang fasih 
Lisan yang fasih adalah lisan yang Ketika berucap tidak menyakiti hati orang lain.

3. Hati yang taqwa
Perilaku dan tindakan yang dilakukan seseorang tergantung dengan hati masing-masing, Jika melakukan sesuatu atas dasar taqwa maka apapun tidaklah merasa berat dan menjadi beban. Apalagi di saat mengikuti kegiatan reuni SD Karanganyar saat ini. Atas dasar perintah untuk silaturahmi maka hati akan tergerak untuk bisa datang mengikuti acara ini. Jauh-jauh dating ke rumah bapak Bagyio dilandasi atas dasar ibadah yaitu menjalin silaturahmi. Banyak hikmah yang di ambil dari silaturahmi diantaranya yaitu menambah rezeki. Alhamdulilah datang ke rumah Bapak Bagyo tidak terpikir iuntuk nanti di beri makanan suguhan apa. Tapi di sini dapat dilihat banyak di sediakan jamuan makanan yang begitu enak. Itulah diantaranya bahwa kita silaturahmi tidak terpikir untuk hal makann namun atas dasar perintah untuk silaturahmi. 

4. Tangan yang dermawan 
Tangan yang di atas itu lebih baik dari tangan yang di bawah. Dalam kegiatan reuni ini Bapak Bagyo memberikan jamuan makan yang sungguh luar biasa. Makan minuman dan buah di sedikan bahkan sampai makan siang. Ini adalah sebagian contoh bahwa tangan  yang dermawan adalah memberikan jamuan bagi orang lain yang datang ke rumah kita.

Terimakasih bapak Bagyo atas semua yang sudah di sediakan untuk keluarga berar SDN Karanganyar.
Itulah sedikit tauziah yang disampaikan oleh bapak Panut Mawrwanto, S.Pd.I. Tidak hanya sekedar kangen-kangenan dalam kegiatan ini namun ada sedikit ilmu yang bisa di bagikan yang tentu bermanfaat bagi kita semua. 
Acara di akhiri dengan makan siang bersama dan saling bersalaman untuk kembali pulang. Semoga enam bulan kedepan semua anggota keluarga SDN Karanganyar dalam keadaan sehat dan bisa hadir dalam acara reuni yang ke-5 di rumah Ibu Sumarjiyati di Gunungkidul.  Terimaksih salam sehat salam literasi tetap semangt dan teerus berbagi. Berbagi itu indah berbagi ituntak akan rugi.

Gunungkidul, 25 Desember 2023

Sabtu, 16 Desember 2023

Diksi

Halo selamat siang sahabat literasi, semoga sahabat selalu sehat dan bahagia. Dalam kesempatan ini saya akan sampaikan materi day 2 belajar bersama Rulit tentang puisi. 

*Diksi* 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian diksi adalah pilihan kata yang tepat dan sesuai untuk mengungkapkan suatu gagasan atau ide.

Jenis diksi berdasarkan maknanya dibagi menjadi dua macam yang meliputi *makna konotatif dan makna denotatif.*

🖊️ Makna Konotatif
 Diksi, kata, atau kalimat yang memiliki arti bukan sebenarnya. Makna konotatif juga bisa diartikan sebagai makna kias yang berkaitan dengan nilai rasa. Diksi dengan makna konotatif ini dipengaruhi oleh nilai dan norma yang dipegang masyarakat tertentu.

🖊️ Makna Denotatif
Diksi dengan makna yang sebenarnya dari suatu kalimat maupun suatu kata. Makna denotatif juga dapat diartikan sebagai makna objektif tanpa membawa suatu perasaan tertentu atau murni.

 Beberapa langkah pemilihan diksi dalam puisi:

• Menambahkan Pilihan Kosakata Baru
• Menyesuaikan antara Diksi dan Imajinasi
•Menyesuaikan antara Diksi dan Realita


*Ciri-Ciri Diksi*

1. Digunakan untuk membedakan makna yang sesuai dengan gagasan, situasi maupun nilai pendengar atau pembaca.

2. Pemilihan katanya tepat, agar bisa mengungkapkan gagasan atau hal yang diamanatkan.

3. Memakai kata-kata yang ada di masyarakat, sehingga katanya bisa dimengerti.

Secara umum, diksi memiliki fungsi untuk memperindah suatu kalimat seperti dalam puisi maupun cerita, diksi yang baik digunakan untuk menyampaikan cerita dengan runtut, menjelaskan penokohan, mendeskripsikan waktu serta latar dan lain sebagainya.

Setelah mengerti apa itu diksi 
Berikut adalah kumpulan diksi indah 
 sumber dari KBBI dan Google.
 *Kumpulan Diksi Indah* 

*A*

Abap : Bunga / Kembang Api

Abhati : Cahaya Agung

Adorasi : Pengorbanan

Afsun : Pesona

Agah : Tatap

Ajun : Maksud

Akara : Bayang

Aksa : Jauh (KBBI) / mata

Aksama : Ampunan

Alap : Bagus

Amaraloka : Dunia cinta kasih

Ambivalen : Mencintai dan membenci pada orang yang sama

Ambu : Aroma

Anak Dara : Anak perempuan yang sudh mencapai usia remaja dan belum kimpoi

Anala : Api

Anca : RIntangan

Abacai : Hacur (minang), abai

Ancala : Gunung (KBBI)

Andam Karam : Lenyap

Angggara : Buas, liar

Anila : Angin

Anindita : Sempurna

Anindya : Cantik Jelita

Anitya : Tidak Kekal

Apatis : Acuh tidak acuh

Arkais : Berhubungan  dengan masa lalu atau cerita kuno, tidak lazim dipakai lagi

Arkian : Sesudah itu; kemudian dari itu

Arumi : Harum, wangi 

Arunika : Fajar atau matahari terbit 

Astu : Puji, alem, sembah

Atma : Jiwa, arwah, sukma

Ayut : Bersetubuh, bersenggama


*B*

Bagaskara : Matahari

Baka : Abadi, awet, kekal, lestari, qadim

Baswara : Berkilau, bercahaya

Bekile : Makan yang dilakukan secara bersama-sama

Belungsang : Bentak / Hardik

Bena : Menarik / Ombak dan banjir

Benawat : Sombong

Berahi : Perasaan cinta antara 2 orang berlainan jenis

Bhama : Nafsu

Bilur : Luka panjang pada kullit (Seperti kena cambuk)

Birai : Dinding berukuran rendah di tepi jembatan atau tangga

Bongko : Mati (Jawa Kasar)

Buhul : Ikatan / simpul

*C*

Candala : Rendah, hina, nista ; kata sifat (KBBI) / rendah diri 'nggak pede' ; kata kerja (KBBI)

Candramawa : Hitam bercampur putih / Bulu kucing (KBBI) / Kebijakan

Ceraki : Pedagang bahan obat / jamu

Citta :  Maksud hati, pikiran

Cumbana : Mencium

Cumbanarasa : Kenikmatan bersenggama

*D*

Dahayu : Cantik, molek, elok

Daksa : Badan (KBBI)

Dama : Cinta Kasih 

Dampo : Sapaan orang tua yang mengadopsi anaknya (Saudara)

Dayita : Kekasih

Dersik : Desir, bunyi angin (KBBI)

Dewana : Tergila-gila

Diksi : Pilihan kata yang tepat atau selaras

Diperdom : Dimaki dengan kata makian "Perdom"

Dore : Lumpur yang sangat cair, dalam dan dapat enghisap objek yang jatuh ke dalamny (lumpur hisap)

*E*

Efemeral : Tidak kekal hanya bersifat sesaat

Eminser : Potongan yang sangat tipis dari daging, buah atau sayur

Eonoia : Pemikiran yang indah dan baik  

*F*

Faktisius : Nggak asli, tiruan, imitasi

Fiat : Persetujuan yang diberikan secara penuh atau sah dan biasanya digunakan dalam kontek formal

*G*

Galaksi : Gugusan bintang

Galau : Berat otak, bingung, kacau karut, karuut

Gamang : Merasa takut, ngeri, serta khawatir ketika melihat ke bawah

Gata : Telah pergi

Gelabah : Sedih / gelisah

Gemintang : Peta bintang, rasi bintang

Geni : Api

Geniwara : Ritual berpuasa dengan makanan yang dimasak dengan api

Genosida : Pembunuhan besar-besaran secara berencana terhadap suatu bangsa atau daerah

Genta : Lonceng besar

Gorilya : Pencuri, maling, pencolong 
 
*H*

Halai-balai : Kusut, tidak keruh, terlantar

Harsa : Gembira / bahagia, kegembiraan

Hasta Karya : Kerajinan tangan / swakarya

Hidu : Mencium aroma / bau

Hirap : Hilang (KBBI) 

Hirta : Lumpur yang sangat halus, bewarna kuning atau kehijauan dan sering ditemukan menempel pada pipa air

Holokaus : Penghancuran / pembuhan sistematis di seluruh wilayah kekuasaan nazi

*I*

Idrak : Dalam keadaaan merasaka, mencapai, mengetahui, mengsafi (sesuatu) yang diperoleh melalui pancaindera, akal dan batin

Ina : Matahari pagi atau fajar

Indurasmi : Sinar rembulan 

*J*

Jamanikaa : Tirai atau tabir

Janardana : Menggairahkan

Japri : Jalur privat, jalur pribadi

Jeremba : Mengulurkan tangan (untuk mencapai sesuatu), menggapai

*K*

Kalbu : Hati

Kalis : Suci, bersih, murni

Kama : Dipuja 

Kampa : Getaran

Kampana : Mempunyai getaran

Kenes : Anak kecil yang lincah dan terus aktif/genit

Ketaksaan : Keraguan tentang makna, ambiguitas

Kimpoidra :  Rajanya pujangga 

Kirana : Sinarnya cantik dan molek 

Kiwari : Modern, kin dan kontemporer

Klandestin : Secara diam-diam atau rahasia

Kulacino : Bekas air di meja akibat gelas dingin atau basah

*L*

Lajnah : Panitia / komisi

Laknat : Kutuk, seranah, serapah ,sumpah

Lakuna : Ruang kosong / bagian yang hilang 

Ligar : Berligar-ligar / berputar-putar

Lintang : Bintang

Lokawigna : Pengganggu dunia

*M*

Madah : Kata-kata pujian / berpanjang-panjangan

Mala : Sengsara

Mangata : Bayangan bulan di air yang terbentuk seperti jalan

Mangkus : Efektif, berhasil guna

Masygul : Bersusah hati karena suatu sebab; sedih; murung

Matrik : Batas / pembatas

Mega : Awan

Megar : Mekar (Jawa)

Membacang : Menahan

Meraki : Melakukan sesuatu dengan cinta, kreativitas dan sepenuh jiwa

Mudita : Perasaan bahagia melihat kebahagiaan orang lain

*N*

Nabastala : Langit 

Nayanika : Mata yang indah dan memancarkan daya tarik

Nirmala : Tanpa cacat, cela, bersih dan tidak bernoda

Nuraga : Empati dan berbagi rasa 

*P*

Padika : Syair

Padikaku : Metode

Padma : Teratai merah

Padmarini : Indah serta tajam

Pahang : Tangkai bunga

Pair jantungku : Detak jantungku tidak normal

Paksa : Sayap / separuh bulan

Palapa : Memikat serta menarik hati

Palawa : Bersemi

Panasea : Obat untuk semua penyakit / kesulitan

Pancarona : Bermacam warna / Panca warna ( KBBI)

Payoda : Awan / Awan yang menghasilkan air

Pedar : Benci, antipati, berang, bingit

Perdom : Kata untuk memaki

Petrikor : Aroma tanah saat terkena hujan

Pilau : Perahu

Pilon : Tidak tahu apa-apa

*R*

Rahara : Perempuan yang usisa yang selayaknya menikah

Rahsa : Rasa / Rahasia

Rajaswala : Penuh nafsu

Recaka : Bernafas

Rimpuh : Sudah tua sekali

Risak : Mengusik / mengganggu 

Rodra : Kejam

Romansa : Novel / atau kisah prosa lainnya yang berciri khas tindakan kepahlawanan, kehebatan dan keromantisan dengan latar belakang historis atau imajiner

Rucira :  Cemerlang

Ruciragati : Luwes

Rucita : Gemerlap

Rudira : Darah

Rudita : Ditangisi

Rundung : Mengganggu, mengusik terus-menerus, menyusahkan

*S*

Saban : Tiap-tiap

Sabana : Padang rumput yang ada pohonnya

Sangkil : Efektif,efesiesn, beradaya guna

Sarayu : Hembusan angin / angin

Savana : Tidak baku dari sabana

Sawala : Debat

Sehari : Sebahu, sebau, sehaluan, sepakat, sependirian, sepikiran dan seragam

Semenjana : Menengah, sedang yang biasa merujuk pada kasta

Sempena : Berkah (KBBI)

Senandika : Percakapan tokoh dengan dirinya sendiri

Sepai : Berpecah menjadi kecil dan berserak kemana-mana

Seracik : Seiris

Serendipiti : Menemukan sesuatu yanng menyenangkan saat tidak bermaksud mencarinya

Shyam : Kegelapan malam

Suar : Nyala api (cahaya) untuk tanda

Subtil : Halus, lembut

Sumarah : Menyerah pada keadaan, pasrah

Suryakanta : Kaca pembesar

Swakarya : Hasil karya sendiri

Swastaita : Matahari terbenam / sore hari

Swastamita  : Pemandangan indah matahari terbenam

*T*

Takaluf : Mengutamakan formalitas sampai menyulitkan diri sendiri

Taklif : Menyerahkan beban (tugas kewajiban) yang sangat berat

Terdayuh : Sedih

Tergamang : Merasa kesunyian

Teyan : Donasi / menyumbang

Tirta Airmata : Air kehidupan

*U*

Ufuk : Kaki langit 

Ugem : Berpegang (teguh) 

*V*

Visus : Ketajaman penglihatan / jernihnya pandangan (biasa digunakan dalam kedokteran) 

*W*

Wasana : Kekuatan bawa sadar yang memengaruhi karakter

Weharima : Kerja sama, gotong royong

Wekel : Rajin dan sunggguh-sungguh; tekun

Wiyata : Pengajaran / pelajaran
Diksi itu banyak, ada yang dari bahasa sansekerta seperti sebagian contoh-contoh di atas tadi. Bisa juga mencari sinonim alias persamaan kata yang sekiranya cocok. 

Bagi sagabat literasi bisa search google atau ke aplikasi tesaurus.

Misal pun puisi tanpa diksi-diksi dari bahasa lain misal sansekerta seperti itu, bisa  tambahkan majas biar puisi itu puitis dan gak terkesan flat seperti curhatan ke buku diary. 

Alhamdulilah sedikit berbagi tentang diksi semoga bermanfaat. Salam sehat salam literasi tetap semangat dan terus berkarya. 

Gunungkidul, 16 November 2023

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca