Setiap melihat dan mencium aroma melati serasa kembali ke masa itu
Senja telah menampakan jingganya, angin berhembus lembut menyapaku. Segera kusiapkan diri untuk datang ke rumah dimana aku di besarkan dulu.Tempat yang selalu aku rindukan.Banyak kenangan terukir indah disana, seperti baru kemarin aku berlari berebutan mainan dan juga makanan dengan adikku satu-satunya.aah..masa itu.
Kami tujuh bersaudara berkumpul di rumah itu setelah mendengar
kabar ibuku drop setelah buka puasa. Ibu telah beberapa tahun terakhir sakit
diabetes. Sering keluar masuk rumah sakit. Begitu pula saat itu, ibu satu
minggu di rawat di rumah sakit dan sudah di nyatakan membaik, maka boleh segera
di bawa pulang. Sehari sesampainya di rumah tiba-tiba ibu drop lagi, badan
lemas dan bawaannya pingin selalu tidur. Ibu sudah tidak mau makan.
Kami tujuh bersaudara memutuskan untuk membawa ibu ke rumah sakit.
Namun ibu tidak mau.
"Uti (panggilan kami setelah ibu memiliki cucu), nanti setelah
buka puasa kami bawa ke rumah sakit lagi ya, kita cari obat lagi", kata
kakakku saat itu.
"Tidak usah nak, uti baik-baik saja,uti hanya ngantuk pingin
tidur", jawab uti.
"Tapi uti tidak mau makan, sedikit saja uti makan ya, ! pinta
kakak ku.
Ibu tetap tidak mau makan, kami sangat kawatir melihatnya, badan
ibu semakin kurus tatapannya kosong. Selama ramadhan ibu selalu ikut
puasa. Hanya selama di rawat di rumah sakit satu minggu ibu tidak lagi bisa ikut
puasa.
Kelihatanya Ibu benar-benar lelah, kami lihat ibu selalu menguap.
Suara adzan isa' terdengar, melihat keadaan ibu yang kelihatanya
hanya lelah, suamiku berpamitan pulang, namun aku tetap disana. Kami bergantian
menunggu ibu yang terbaring lemah.
Ibu selalu memanggil adikku,dan dia pun selalu berada di
sampingnya. Kami semua membaca Al-Quran di dekat ibu.
"Nak, aku mau tidur", ucap ibuku lirih.
Iya ti..uti tidur saja.
"Nak maafin ibu ya,
"Uti bicara apa?
Kami semakin kawatir.
"Ayo ti kita berdoa ,kita dzikir bersama ya!
Tiba-tiba aroma bunga melati menyelinap di hidung, aku rasa hanya
diriku yang menghirup aroma itu, aku sampaikan ke kakaku.
"Bude(panggilku pada kakakku ),aku mencium bau bunga
melati," kataku.
"Mana sih nte, kamu ada-ada saja", ucap kakakku.
Pintu depan saat itu masih terbuka, karena anak-anak masih berada di
teras depan. Hembusan angin masuk ke rumah dengan aroma melati menyertainya.
Saat itu bukan hanya aku yang mencium aroma melati uti, tapi semua
saudara-saudaraku juga mencium aroma itu. Kami saling berpandangan dan langsung pandangan tertuju pada
ibu yang terbaring lemas.
Sontak kami kaget, dan memeluk ibu.
Kakak lelakiku yang dari tadi berada di samping kanan ibuku selalu
membisikkan kalimat tahlil, seraya ibuku mengikuti kalimat itu.
Telapak tangan ibu selalu memegang telapak tangan adiku, nafas ibu
semakin lama semakin berat.
Kami panggil ibu dan minta
maaf atas semua kesalahan kami, tak terasa air mata membasahi pipi kami.
"Jangan menangis nak, ibu tidak apa-apa ibu lelah ibu mau tidur
ya" kata-kata ibu yang dapat kami tangkap sebelum ibu tidak lagi bisa berkata-kata.
Tepat pukul 20.05 WIB, sehari sebelum hari raya idul fitri 1432 H,
Ibu menghebuskan nafas terakhirnya. Isak tangis memenuhi rumah itu, beberapa
tetangga yang pulang dari salat taraweh di masjid berdatangan ke rumah.
Innalilahi wainnailaihi rojiun. "Sesungguhnya kami kepunyaan Allah dan
kepada Allah jugalah kami kembali".
Ibu maafkan kami, kami belum sempat buatmu bahagia. Hanya doa yang kini dapat kami panjatkan.
Ya rabbi..ampuni dosaku dan dosa ibu bapakku, sayangi mereka
sebagaimana mereka menyayangiku di waktu kecil.Tempatkan mereka di tempat
orang-orang yang solih di SyurgaMu.
Bimbing kami anak-anaknya untuk mampu meneruskan perjuangan orangtuaku ya rabb. Semoga kami menjadi anak-anak yang solih solihah agar menjadi jariyah
untuk kedua orang tua kami. Aamiin
# Day18AiseiWritingChallenge
#100 KataBercerita
#30 HariAeseiBercerita
#AiseiWritingChallenge
# WarisanAisei
#PendidikBercerita
Gunungkidul,24 Oktober 2020
Al Fatihah untuk Ibunda
BalasHapusMksih ibuk..
HapusSemoga ibunda diberikan tempat terindah disisi Allah SWT Amiin Allohuma Amiin
BalasHapusSemoga ibunda diberikan tempat terindah disisi Allah SWT Amiin Allohuma Amiin
BalasHapusAamiin.. Mksih bu nani
HapusBunda telah tiada...tapi kasihsayangnya selalu ada di hati...kita...semoga beliau bshagia di sisiNYA...
BalasHapusAamiin..mksih mbk eny..😢
HapusTurut berdukacita, smg ibunda mendapatkan tempat terindah di sisi-Nya
BalasHapusAamiin mksih buk..
HapusSemoga diterima segala amal ibadahnya, ditempatkan disisi Allah yang terbaik, selalu diterangi kuburnya. Amin. Al Fatihah
BalasHapusAamiin aamiin ya Allah.. Mksih pak
HapusKehilangan orang tua moment yg sangat menyedihkan semoga ibunda Atik di terima di sisi Allah SWT
BalasHapusAamiin..mksih buk
HapusTurut berdukacita bu
BalasHapusMksih pak...
HapusInsyaallah bunda tercinta husnul khatimah
BalasHapusAamiin
HapusBetul betul akhir tutup usia yang indah,Ya Allah panggil kami seperti itu
BalasHapusTapi kami malu memintaMu....
Kngeen te😥
Hapus