Jangan Ditawar
Masa Pandemi yang masih juga dirasakan oleh sebagian besar
masyarakat saat ini membuat kita berfikir dua kali untuk bisa mencukupi
kebutuhan hidup kita. Bagaimana tidak, pembatasan ruang gerak kita membuat kita
berhati-hati untuk keluar rumah. Bersyukur bagi orang yang sudah memiliki pekerjaan
tetap mereka masih menerima gaji, walau bekerja dari rumah. Para pedagang online
juga masih bisa mendapatkan penghasilan. Lalu bagaimana masyarakat yang bekerja
serabutan atau pedagang-pedagang kecil yang suka menawarkan dagangannya secara keliling?
Siang itu sebelum adzan duhur berkumandang di saat hampir jam
istirahat siang tiba, di sekolah ada penjual pakaian keliling dan juga penjual
buah keliling. Terik matahari tak menyurutkan mereka untuk semangat medapatkan uang sekedar untuk bisa mencukupi kebutuhan
makan hari ini.
“Berapa ini pak satu kilo ? ”. tanya salah seorang pembeli, tak lain
tak bukan teman saya sendiri.
“ Delapan ribu bu, jawab pedagang buah dan sayur itu.
“Tujuh ribu ya pak”, tawar temanku. Akhirnya melalui tawar menawar itu pedagang
memberikan harga lima belas untuk beli 2 kg tapi jika beli 1 kg tetap harga delapan ribu.
Dalam hati aku berfikir ya Allah, masih juga di tawar, padahal
mungkin uang seribu itu buat penjual sangatlah berarti. Berharap banyak orang
menyadari dan berlapang hati untuk tidak menawar pada penjual kecil di
sekeliling kita.
Belilah dari pedagang kecil dan jangan menawar mereka dengan harga
di bawah standar. Mereka tidak mengumpulkan uang untuk hidup mewah tetapi untuk bertahan
hidup dan maka sehari-hari.
# Day10AiseiWritingChallenge
#100 kata bercerita
#30 hari Aesei bercerita
#AiseiWritingChalleng
# WarisanAisei
#Pendidikbercerita
Smoga si pedagang selalu dibukakan rizki dr segala arah
BalasHapusAamiin
HapusMantap Bu, setuju sekali. Kalau belanja di mall pemiliknya orang kaya, harganya mahal TIDAK MENAWAR. Hahahah
BalasHapusIya pak...
HapusKalau mau...
BalasHapusNawarnya LBH mahal.
😀😀😚✌️
Hihi.. Boleh2. Smbil sedekah pak
HapusMenawar seninya belanja. Ada kepuasan kalau dapat korting. Suatu kebiasaan yang kurang pas
BalasHapusIya bund.. Cm nawar sma bedagang kecil kasihan jg.. Hehe
HapusSetuju Bu Atik. Tidak perlu menawar, sebaiknya kita malah bayar lebih. Uang seribu rupiah bagi kita mungkin terasa biasa, namun bagi mereka suatu berkah yang kadang diiringi doa yang tulus. Kita tidak tahu, doa siapa yang dikabulkan oleh Allah. Mungkin dari doa-doa mereka.
BalasHapusIya buk... Stlh dagangan mrk kt bli tdk jrng jg pedang mngucapkan terimakasih dan mendoakan kita.
HapusJangan ditawar..wow tulisan yg menggelitik nurani mbk atik joss
BalasHapusKasihan mbk. Aq liatnya.pdhl jk kt d mall itu brng seharga brpun kita ga nawar..pdhl trmsuk mhl jg .
BalasHapusHmmm.. Menawarkann seni dalam bertransaksi...
BalasHapusHehehehee, jadi bolehlah Sekali kali...
Boleh boleh...hehe
BalasHapusBetul mba, sekaligus sedekah..
BalasHapussemangat lanjutkan
BalasHapus