Cari Blog Ini

Jumat, 16 Oktober 2020

Jangan Ditawar

 

Jangan Ditawar







Masa Pandemi yang masih juga dirasakan oleh sebagian besar masyarakat saat ini membuat kita berfikir dua kali untuk bisa mencukupi kebutuhan hidup kita. Bagaimana tidak, pembatasan ruang gerak kita membuat kita berhati-hati untuk keluar rumah. Bersyukur bagi orang yang sudah memiliki pekerjaan tetap mereka masih menerima gaji, walau bekerja dari rumah. Para pedagang online juga masih bisa mendapatkan penghasilan. Lalu bagaimana masyarakat yang bekerja serabutan atau pedagang-pedagang kecil yang suka menawarkan dagangannya secara keliling?

Siang itu sebelum adzan duhur berkumandang di saat hampir jam istirahat siang tiba, di sekolah ada penjual pakaian keliling dan juga penjual buah keliling. Terik matahari tak menyurutkan mereka untuk semangat  medapatkan uang sekedar untuk bisa mencukupi kebutuhan makan hari ini.

“Berapa ini pak satu kilo ? ”. tanya salah seorang pembeli, tak lain tak bukan teman saya sendiri.

“ Delapan ribu bu, jawab pedagang buah dan sayur itu.

“Tujuh ribu ya pak”, tawar temanku. Akhirnya melalui tawar menawar itu pedagang memberikan harga lima belas untuk beli 2 kg tapi jika beli 1 kg tetap harga delapan ribu.

Dalam hati aku berfikir ya Allah, masih juga di tawar, padahal mungkin uang seribu itu buat penjual sangatlah berarti. Berharap banyak orang menyadari dan berlapang hati untuk tidak menawar pada penjual kecil di sekeliling kita.

Belilah dari pedagang kecil dan jangan menawar mereka dengan harga di bawah standar. Mereka tidak mengumpulkan uang untuk hidup mewah tetapi untuk bertahan hidup dan maka sehari-hari.



# Day10AiseiWritingChallenge

#100 kata bercerita

#30 hari Aesei bercerita

#AiseiWritingChalleng

# WarisanAisei

#Pendidikbercerita



16 komentar:

  1. Smoga si pedagang selalu dibukakan rizki dr segala arah

    BalasHapus
  2. Mantap Bu, setuju sekali. Kalau belanja di mall pemiliknya orang kaya, harganya mahal TIDAK MENAWAR. Hahahah

    BalasHapus
  3. Kalau mau...
    Nawarnya LBH mahal.
    😀😀😚✌️

    BalasHapus
  4. Menawar seninya belanja. Ada kepuasan kalau dapat korting. Suatu kebiasaan yang kurang pas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bund.. Cm nawar sma bedagang kecil kasihan jg.. Hehe

      Hapus
  5. Setuju Bu Atik. Tidak perlu menawar, sebaiknya kita malah bayar lebih. Uang seribu rupiah bagi kita mungkin terasa biasa, namun bagi mereka suatu berkah yang kadang diiringi doa yang tulus. Kita tidak tahu, doa siapa yang dikabulkan oleh Allah. Mungkin dari doa-doa mereka.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya buk... Stlh dagangan mrk kt bli tdk jrng jg pedang mngucapkan terimakasih dan mendoakan kita.

      Hapus
  6. Jangan ditawar..wow tulisan yg menggelitik nurani mbk atik joss

    BalasHapus
  7. Kasihan mbk. Aq liatnya.pdhl jk kt d mall itu brng seharga brpun kita ga nawar..pdhl trmsuk mhl jg .

    BalasHapus
  8. Hmmm.. Menawarkann seni dalam bertransaksi...
    Hehehehee, jadi bolehlah Sekali kali...

    BalasHapus
  9. Betul mba, sekaligus sedekah..

    BalasHapus

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca