Cari Blog Ini

Jumat, 30 April 2021

Bahagia Itu Ketika

 Kebahagiaan itu Ketika

Apa sih kebahagiaan itu?  Apakah ketika kita punya mobil, rumah atau mungkin pekerjaan mapan? Ya mungkin sebagian orang bisa saja beranggapan begitu.  Tapi kalau ternyata apa yang kita miliki itu tidak bisa kita nikmati dengan orang terdekat  yang kita cintai, apakah kita sudah bahagia? 

Lalu apa bahagia itu? 
Setiap orang berbeda dalam mengartikan sebuah kebahagiaan. Kebahagiaan seseorang tergantung bagaimana ia merasakan dalam kondisi bagaimana dan dalam keadaan apa.  Dalam ruang dan waktu yang berbeda seseorang bisa merasakan kebahagiaan. 

Kebahagiaan menurutku adalah hubungan yang ideal yaitu hubungan dengan komunikasi dua arah yang bisa dengan leluasa berkata sejujurnya jika ada masalah,  mengerti dan memahami mendukung apa yang kita lakukan dan memberitahu jika kita salah. 

Ketika kita memutuskan untuk melatih pikiran dengan memikirkan pikiran-pikiran positif dan ketika diri berhasil dalam mencapai itu maka kita akan bahagia. Bukan karena semua baik,  tetapi karena keputusan untuk melihat sesuatu dengan kebaikan,  bukan hanya hal tertentu tetapi untuk semua hal. 

Kebahagiaan itu tidak bisa di katakan namun kebahagiaan itu dapat di rasakan. Saat ada sesuatu yang tidak dapat kita rasakan kenyamanannya dan kita tidak bisa mengungkapkanya. Maka hal itu tentu membuat kita merasa kesel, sedih dan tentu ada yang mengganjal. Rasa itu hanya kita pendam dan lama-lama menumpuk. 

Suatu ketika saat rasa yang mengganjal itu mampu kita keluarkan kita katakan maka disitulah hati merasakan kebahagiaan,  hati terasa ringan dan lega. Bersyukur dengan yang kita miliki juga membuat hati bahagia. Semua hal yang kita inginkan belum tentu bisa terwujut seketika, melalui proses panjang untuk mencapainya itulah kebahagiaan.  Dimana kita tahu bagaimana berjuang,  berproses dan akhirnya berhasil sesuai yang kita inginkan disitu kita bisa merasakan kebahagiaan. 

Bahagia itu ketika aku melihat orang-orang di sekitarku juga ikut merasakan bahagia.  Untuk itu sebisa mungkin aku ingin ketika aku bahagia orang di sekitarku  juga bahagia.
 
Bahagia itu sederhana. Sesederhana kau mampu berikan senyum untukku dan seberapa besar bisa tersenyum iklas menerima segala ketetapan-Nya.

Hidup adalah anugrah syukuri apa yang Allah berikan kepada kita.  Tetap jalani hidup ini melakukan yang terbaik. Jangan sia-siakan hidupmu dengan hal-hal rumit. Ambil sisi lain sekecil apapun itu untuk di ambil hal positif untuk kebahagiaan hati kita. 


#JejakWarnaWritingChallenge
#GetCloserToMe
@jejakwarna.id


Inilah Aku

Inilah Aku

Aku yang kini tak muda lagi, aku yang ingin bisa lakukan tugasku sebagai istri, ibu dan juga guru dengan baik.  Aku yang ingin bisa selalu buat tersenyum orang-orang di sekitarku.  Aku yang kini hampir 40 tahun jalani hidupku ingin bisa buat hidup lebih berarti. 

Serasa baru kemarin lulus SMA, kuliah, bekerja dan menikah.  Aku ingin di usiaku kini bisa lebih dewasa lagi dalam bersikap.  Aku ingin hidup tenang, nyaman dan bahagia tanpa harus merasa terbebani dengan hidupku dimasa lalu.

Aku ingin memaafkan dan di maafkan atas apa yang telah aku lakukan baik aku sengaja ataupun tidak.  Tak berniat sedikitpun untuk menyakiti apalagi membenci.  Aku ingin rasa itu menjauh dari hatiku.  Aku ingin damai sertai langkah hariku. Aku berusaha jalani hidupku seperti yang Allah taqdirkan untukku. Karena aku yaqin inilah hidupku inilah jalanku yang telah Allah berikan untukku.  Inilah yang terbaik buatku buat hidupku. Biarlah srmua mengalir seduai skenario-Nya.

Bagiku masa lalu adalah kenangan yang dapat aku jadikan sebagai pelajaran berharga.  Hari ini adalah kenyataan yang harus di hadapi dan di syukuri dengan berusaha berbuat yang terbaik. Sedangkan masa depan adalah harapan. Berharap hidup akan lebih baik dari hari kemarin dan hari ini. 

Saat ini akupun mulai menyenangi dunia menulis, aku menemukan kebahagiaan disini.  Aku ingin bisa berbagi lewat tulisan. Tulisan yang bermanfaat untuk diriku dan orang lain. Jangan pandang aku sebelah mata,  aku ingin capai mimpiku sesuai kemampuanku.  Aku ingin capai sesuai dengan keyaqinanku. Selama aku berbuat tidak merugikan orang lain maka akan tetap aku lakukan dan perjuangkan.  

Terimakasih untuk suport dan doanya, terimakasih untuk mencintai dan menyayangiku dengan caramu,  aku bisa rasakan arti kasih dan sayang yang kau berikan. Doa tulus selalu aku panjatkan untukmu, untuk kita dan mimpi-mimpi kita. 

Buat hidup kita lebih berarti. Berikan yang terbaik apa yang bisa kita lakukan. Jangan nodai hati dengan pikiran negatif,  berpikirlah positif dan bersyukur adalah kunci kita bisa  bahagia.  

#JejakWarnaWritingChallenge
#GetCloserToMe
@JejakWarna.id

Kamis, 29 April 2021

Memaknai Kegagalan

 

Memaknai Kegagalan



Hidup harus terus berjalan, walau kadang dalam hidup kita jumpai warna warni, pernak pernik  yang menghambat langkah dalam  hidup kita. Saat diri ini gagal dalam satu hal dan  aku merasa terpuruk Saat itulah aku butuh seseorang yang mampu buatku berdiri dan berjalan tapaki kehidupan ini. Allah satu-satunya tempat ku meminta, kusebut dalam setiap detik nafas, maka aku merasa tidak sendiri tapi ada Allah yang akan menolongku. Kenyataan kadang tak seindah harapan tapi aku yaqin bahwa apa yang aku dapati hari ini adalah hal terbaik yang Allah berikan kepadaku. 

Ingin berontak dan protes pada Tuhan.. ya Rabb kenapa Kau timpakan ini kepadaku, kenapa ya Rabb.. ini tidak adil. Begitu kira-kira yang muncul di benak kita jika kita dapati kenyataan dalam hidup kita yang tidak sesuai dengan harapan kita. Padahal dengan hal itu Allah sedang menguji kita Allah sayang sama kita, hanya kita yang kurang memahami belum bisa mengambil hikmah dari kejadian, karena hati kita masih di selimuti kesedihan. Belajar dari kegagalan-kegagalan yang aku alami maka sampilah aku pada yang sekarang ini.

Bicara kegagalan, siapa yang tidak pernah mengalami kegagalan tentu semua mengalaminya. Lalu bagaimana kita menyikapai kegagalan? Bagiku kegagalan adalah sukses yang tertunda, kegagalan adalah pelajaran berharga buat kita. Jika kita dalam mencapai sesuatu kita dapati dengan mulus maka akan berkurang rasa syukur kita. Namun jika sesuatu itu kita dapati melalui kegagalan terlebih dahulu maka kita akan berusaha bangkit dan belajar untuk lebih baik lagi. Dari sana maka kita tau bagaimana arti sebuah perjuangan dan setelah berhasil pun kita akan menjaga dengan baik keberhasilan yang kita capai tersebut.

Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda merupakan kalimat motivasi yang akrab dan sering kita dengar di telinga Benar mungkin kalimat ini bisa untuk membakar semanagt dan daya juang kita. Memaknai kegagalan bukan sebagai akhir segalanya melainkan awal dari usaha yang baru, cara baru, semangat baru.

Bismilah bangkit dari kegagalan untuk suatu kesuksesan. Semoga esok kan kita dapati hari yang lebih baik lagi, semangat lalui hari ini untuk menyongsong hari esok.


#Day2JejakWarnaWritingChallenge

#GetCloserToMe

@JejakWarna.id

Kutepis Semua Rasa untuk Bisa Kalahkan Kemalasan

 

Kutepis Semua Rasa untuk Bisa Kalahkan Kemalasan



Bergabung dalam komunitas lagerunal membuat diri ini semakin semangat, walau aku sadari aku baru pemula dan jauh dari sahabat lagerunal yang hebat-hebat. Begitu kuat keinginan diri untuk bisa menulis sehingga aku tepis rasa minder sehingga aku putuskan untuk gabung ke komunitas ini. Alhamdulilah aku di pertemukan dengan orang-orang hebat yang suka berbagi dna menginspirasi. Semagnat mereka mampu bawa diri ini untuk bisa lebih giat lagi untuk belajar menulis.

Upaya yang aku lakukan adalah  berusaha ikuti challenge-chalenge di komunitas. Untuk bulan April ada challenge khusus yang harus di lakukan anggota komunitas. Di bulan April ini ada challenge untuk menulis setiap hari dengan judul menggunakan huruf abjad A-Z. Tulisan boleh berbentuk cerpen, puisi artikel ataupun curhat. Waaah seru ya.

Akupun tertarik untuk bisa ikuti tantangan ini. berharap seperti challenge bulan Februari di komunitas lain yang bisa aku taklukkan hingga challenge itu bisa jadi sebuah buku sederhana dan merupakan buku solo perdanaku. Aku berpikir dengan mengikuti challenge maka kita akan lebih semangat untuk bisa menulis setiap hari.

Tentu saja dalam mengikuti challenge ini banyak hambatan yang aku hadapi tapi aku harus bisa atur waktu dan mencari waktu yang tepat kapan aku bisa selesaikan tulisanku. Aku bisa menulis di jam malam setelah bangun tidur dan menjelang pagi hari. Hal itu bisa aku lakukan pada saat sebelum bulan Ramadhan, namun setelah bulan Ramadhan ternyata waktu-waktu tersebut lebih aku habiskan untuk melakukan amalan-amalan bulan Ramadhan dan juga siapkan makan saur untuk keluarga.

 Akupun putuskan untuk menulis di saat jam-jam istirahat waktu WFH  atau WFO. Kebetulan dalam challenge ini aku belajar untuk buat puisi darik, berharap nanti bisa  dijadikan buku kumpulan puisi. Alhamdulilah beberapa tulisan dapat aku selesaikan Namun aku  jumpai beberapa judul yang di awali dengan huruf abjad tertentu misalnya O dan X. waah bener-bener aku di buat sedikit harus berfikir menemukan kata yang berawalan abjad tersebut dan merangkai menjadi puisi darik yang serat oleh makna.

Akhirnya aku dapati untuk menulis puisi darik dengan judul  Xerofit. Sepertinya aku share link nya sudah paling akhir sehingga darik ku yang berjudul xerofit tidak banyak pengunjungnya padahal besar harapan justru yang paling aku anggap sulit ini aku dapat masukan dari sahabat lagerunal ini.

Tak terasa hari demi hari telah berlalu hingga sebentar lagi bulan April akan meninggalkan kita. Bersyukur dengan karya sederhana aku dapat selesaikan challenge ini walau di akhir agak sedikit  ada kendala. Alhamdulilah aku menang kalahkan rasa malas dan mampu menulis setiap hari. Terimakasih lagerunal terimaksih sahabtku semua tanpa kalian apalah diri ini, kapan diri akan bisa maju. Jangan pernah lelah untuk bersamaiku menggapai cita sahabat. Semoga kita selalu di berikan kesehatan hingga bisa maju dan berkarya bersama saling berbagi saling menginspirasi dan saling mendoa.

Salam sehat, salam sukses. Tetap semangat terus berkarya.lakukan yang terbaik apa yang kita bisa lakukan hari ini.



 

#Kamis Menulis

#SahabatLagerunal

Gunungkidul, 29 April 2021

Aku dan Mimpiku Lima Tahun Kedepan

 

Aku dan Mimpiku Lima Tahun Kedepan


Senyum-senyum sendiri jika aku di tanya bagaimana aku lima tahun kedepan?. Kira-kira bagaimana denganku ya. Mengingat begitu besar  harapan-harapanku saat ini untuk bisa jadi seorang penulis. Maka aku berkeinginan diriku pada lima tahun kedepan aku sudah bisa pergi keluar negeri karena tulisanku. ( Boleh donk bermimpi, hehe...) Kulihat jumantara siang  ini yang begitu cerah ada asa yang tergantung nan jauh disana, berbagai upaya  aku lakukan  tuk  bisa menggapainya.

Berbekal keyaqinan aku tepis semua halal rintang yang akan menghadang. Aku pasti bisa aku pasti mampu kalahkan rasa malas dan hadapi semua tantangan. Hidup adalah tantangan. Semua butuh proses dan aku akan jalani alur prosesnya. Akan indah pada waktunya.

Bukan hanya bisa pergi sendiri keluar negeri karena tulisanku, namun aku berharap aku juga bisa membawa yang terkasih untuk ikut serta. Kami akan selalu bergandeng tangan menikmati indahnya perjalanan kami yang mungkin dulu belum sempat kami lakukan. Bunga-bunga bermekaran di taman yang menjadi pemandangan indah menyertai langkah kami. Sesekali nyanyian burung merdu terdengar seolah ikut berbahagia, mentari pagi hangatkan tubuh kami yang membuat kami lebih bersemangat. Aaah indahnya. Senyum tipis menghiasi wajah kami aura bahagia jelas terpancar disana. Sejenak kami lupakan rutinitas pekerjaan kami yang selama ini kami lakukan setiap hari hingga kami lupa bagaimana rasanya jalan-jalan walau sekedar menikmati senja.

 Lima tahun kedepan anak sulungku sudah selesai kuliah SI tentu harapan besar anakku bisa segera mendapatkan pekerjaan dan menikah. Ya putri kecilku yang dulu lucu kini sudah tumbuh dewasa dan pada saatnya ada seseorang yang bertanggung jawab atas dirinya, seorang suami yang mencintai menyayangi sepenuh hati karena Allah dan mampu menjadi imam untuk putriku dan dapat menuntunya ke syurga.

Lima tahun kedepan tentu usiaku sudah tidak muda lagi, berharap walau usia sudah berkurang dan kulit sudah mulai keriput namun aku masih tetap ingin selalu berjiwa muda, kobarkan semangat literasi untuk orang-orang di sekitarku, semoga mimpi mendirikan perpustakan  di rumah yang dapat di kunjungi anak-anak di sekitarku sudah bisa berdiri dan setiap hari ramai di kunjungi mereka. Berbagi ilmu dan bercanda ria bersama anak-anak, senyum mereka mampu tawarkan lelah setelah seharian bekerja di luar.

Manusia hanya bisa berupaya Allah lah sang maha penentu dan mengabulkan segala doa. Srmua aku setahkan pada-Nya. Semoga Allah senantiasa meridhoi apa yang menjadi harapan dan  mimpiku. Aamiin

Salam sehat, salam literasi tetap semangat dan terus berkarya.

 

#JWWritingChallenge

#GetCloserToMe

#Day18JejakWarna.id

Rabu, 28 April 2021

Harapanku di Tahun Ini

 

Harapanku di Tahun Ini



Selama mentari masih bersinar di situ harapan masih ada. Dipagi hari setiap diri terbangun dari tidur di situ ada harapan baru. Harapan itu kadang bisa terwujud kadang juga berlalu tanpa temu. Tahun 2020 yang merupakan zaman dimana pandemi datang menghampiri, banyak hal yang sudah di rencanakan dan di harapkan namun tak kunjung tiba. Tahun berganti pun harapan masih saja sama hanya ada ceklis tambahan untuk tahun ini.

Pertama dan yang utama aku berharap tahun ini aku selalu di berikan kesehatan, karena dengan sehat aku bisa melaksanakan tugas-tugasku dan aku bisa menggapai impianku. Sempat tertunda harapanku di tahun 2020 namun alhamdulilah tahun ini di bulan April harapanku itu terwujud. Buku perdanaku sudah terbit. Impian yang selama mengikuti pelatihan menulis pun bisa tercapai. Target untuk tahun 2021 ini aku bisa tetap menulis dan terbitkan dua buku. Sangat berharap diantara bukuku nanti adalah buku pelajaran yang aku ampu.

Kedua , setelah aku kehilangan satu persatu orang-orang yang aku sayangi, ibu, ayah adik dan juga calon bayi yang harus di kuret di  bulan Juni 2020 yang lalu, membuatku semakin mengerti dan memahami   arti kebersamaan. Dengan kejadian yang menimpa diriku aku berharap aku bisa lebih dewasa lagi. Satu keyakinan bahwa Allah tidak menjanjikan langit selalu biru, bunga selalu mekar dan mentari selalu bersinar, tapi ketahuilah bahwa Allah selalu memberi pelangi disetiap badai, senyum disetiap air mata, rahmat dan berkah di setiap cobaan dan jawaban disetiap doa jangan menyerah terus berjuang, hidup itu indah.

Terakhir aku di tahun ini bisa bertemu seseorang yang telah sekian lama aku nantikan kehadirannya. Aku hanya ingin katakan sesuatu padanya. Agar diri tak merasa menanggung beban yang menghimpit dada. Kuingin tangan itu meraih tangan ini dan berkata “aku datang untukmu”. Dia adalah orang yang telah mampu membuka hati dan pikiran ini agar tetap mampu berdiri dan semangat untuk menyongsong hari.

Semoga pandemi segera berlalu sehingga lebaran tahun ini kita bisa bertemu dan berkunjung dengan sanak saudara kita yang tahun kemarin sempat tertahan.

Itu harapan dan mimpiku, kalau kamu?

 

#JejakWarnaChallenge

#GetCloserToMe

#Day17JejakWarna.id

Selasa, 27 April 2021

Selamat untuk Kartini-Kartini Sahabat Lagerunal dan Aisei

 

Selamat untuk Kartini-Kartini Sahabat Lagerunal dan Aisei



Tak terasa hari demi hari telah berlalu hingga sebentar lagi bulan April akan meninggalkan kita. Jika kita jalani hari dengan bismilah penuh semangat kita niatkan lillahi ta’ala alhamdulilah yang semula kita anggab berat akan jadi ringan. Tak terkecuali dalam agenda komunitas Lagerunal dan Aisei yang aku ikuti. Di bulan April ini di komunitas Lagetunal ada challenge untuk menulis setiap hari dengan judul menggunakan huruf abjad A-Z. Tulisan boleh berbentuk cerpen, puisi artikel ataupun curhat. Waaah seru ya.

Dalam komunitas Aisei juga kita mengikuti tantangan dengan menulis di hari ganjil, dengan tema Kartini. Alhamdulilah mengikuti dua challenge sekaligus di waktu yang sama adalah hal yang tidak mudah jika kita tidak sungguh-sungguh dan pandai membagi waktu pasti kita tak dapat selesaikan challenge itu.  Apalagi tugas seorang ibu dan istri tidak bisa di bilang sedikit. 

Bismilah akupun mulai mengikuti dua challenge tersebut. Untuk challenge lagerunal menulis dengan  judul menggunakan abjad yang dimulai dari huruf C waktu itu karena di bulan April sudah masuk Day ke-3. Sedang untuk judul huruf A dan B bisa menyusul di belakang ataupun bisa segera di tulis juga. Banyak peserta komunitas lagerunal ini yang mengikuti setiap harinya yang posting tulisan berkisar 10 hingga 26 peserta. Dan setelah saya perhatikan ternyata dari sekian anggota yang aktif di komunitas ini para Kartini-Kartini walau tak jarang juga para Kartono yang andil di dalamnya untuk posting tulisan. 

Untuk itu aku ucapkan selamat untuk para kartini-Kartini di komunitas ini telah berhasil kalahkan rasa malas untuk mampu menulis setiap hari dengan baik. Aku ucapkan juga untuk Kartono-Kartono di komunitas ini ya, semangat kalian juga luar biasa. Selalu bisa beri inspirasi dan motivasi. Kedepan semoga kita bisa konsisten untuk menulis setiap hari. Sukses untuk kita semua. Jangan pernah lelah untuk berbagi karena berbagi tak kan pernah rugi. Berikan apa yang bisa kita berikan walau lewat tulisan. Bisa jadi tulisan yang kita anggap sampah buat kita namun bisa bermanfaat untuk orang lain. Semangat RA Kartini harus selalu kita tanamkan dalam hati kita. Majulah wanita Indonesia majulah bangsaku.

Salam sehat, salam literasi tetap semangat dan terus berkarya.

 

#AprilChallenge

#Day29AiseiWritingChallenege

#KurikulumNgumpet

Gunungkidul, 28 April 2021

Tetap Berbaik Sangka

 

Tetap Berbaik Sangka



Hidup jauh dari orang-orang yang disayangi dengan merantau ke luar negeri adalah pilihannya untuk bisa meningkatkan taraf hidup keluarganya. Apa yang menjadi cita-citanya tercapai setelah bekerja sebagai babysister di luar negeri selama empat tahun ia mampu membangunkan rumah untuk orang tuanya. Tak lupa ia juga sisihkan uang gajinya untuk nanti bekal jika sudah tidak bekerja diluar negeri. Tidak mungkin ia akan selamnya bekerja diluar negeri. Ia berkeinginan akan membuka usaha di tanah air setelah kontrak kerjanya habis.

Empat tahun berlalu begitu cepat ia pun kemabli ke tanah air. Ia merasakn lebih tenang berada di tanah air dan dekat dengan keluarganya. Beberapa saat setelah keberadaanya di tanah air ia pun melepas masa lajangnya menikah dengan orang yang satu tahun lebih muda darinya. Itulah jodoh jika Allah berkehendak tak membedakan umur ataupun status pasti berjodoh dan itu rahasia Allah.

Setiap insan pastilah sama setelah berkeluarga pasti ingin hidup bahagia,namun tidak semuanya bisa merasakannya, diawal menikah mungkin semua terasa indah namun seiring berjalannya waktu pasti dalam rumah tangga ada saja ujian dan cobaan. Suaminya yang ia harapkan mampu memimpin keluarganya, trnyata tidak. Merasa istrinya masih berjubel dengan hasil dari luar negeri suaminya terlalu santai sehingga kurang bisa melaksanakn tugas sebagi seorang suami.

Lambat laun uang hasil dari luar negeri pun menipis. Usaha warung yang ia buka sebelum menikah pun semakin sepi. Bagaimana tidak semua kebutuhan keluarga dicukupi dengan hasil warung ushanya yang tidak seberapa. Suaminya suka bermalas-malasan.  Tak ingin semakin terpuruk sang istripun banting tulang dengan membuka usah catring kecil-kecilan. Siang malam tak ia hiraukan yang terpenting kebutuhan keluarga tercukupi. Ia tidak ingin anak-ankanya kelah terlantar dan menderita.

Terkadang ia pun juga mengeluh, namun mengeluh tak akan merubah keadaan. Ia bersabar dan berdoa agar Allah tunjukkan jalan pada suaminya agar sadar dan mampu mencukupi kebutahan keluarga. Ia yaqin semua ujian ini pasti berlalu. Ia tetap optimis dan berbaik sangka pada Allah.

Sesungguhnya berbaik sangka itu menenangkan hati walaupun keadaan mungkin tidak sebaik yang di sangkakan. Dibalik setiap ujian, Allah mengajarkan pada kita bawa hati yang tabah itu lebih indah dalam kehidupanya ini. berbaik sanka dengan Allah dan berbaik sangka pada diri sendiri karena itulah jalan ke arah ketenangan sejati.bersabar dan tetap berbaik sangka kepada Allah karena boleh jadi masa-masa sulit dan banyaknya ujian itu cara Allah untuk menjaga kita agar selalu dekat dengan-Nya.

Wahai wanita pejuang keluarga, jangan menyerah doa tulus darimu akn Allah dengar. Semoga perjuanganmu tak kan sia-sia, insyaAllah keadaan akan  berubah dan akan dapat membawamu menuju kepada kebahagiaan. Aamiin

#AprilChallenge

#Day27AiseiWritingChallenege

#kurikulumNgumpet

Termotivasi dari Seorang Asma

 

Termotivasi dari Seorang Asma



 SMA aku sudah mulai senang mebaca buku-buku Asma Nadia, entah mengapa aku suka dengan sosok seorang Asma Nadia. Dari perjalanan hidupnya Sejak kecil sampai sukses dengan karya-karyanya membuatku termotivasi untuk menulis. Baginya menulis sarana untuk bisa mencapai Ridho-Nya. Dan Juga dapat membuat kita  sehat.

Asma Nadia semasa kecil hidup dan tumbuh dalam himpitan ekonomi keluarga. Keluarga Asma Nadia harus hidup berpindah-pindah dari satu rumah sewa ke rumah sewa lain di Jakarta. Keluarga Asma bahkan pernah tinggal di tepi rel kereta api, di kawasan Gunung Sahari.

Di usia tujuh tahun Asma terbentur dari tempat tidur kala, bermimpi buruk. Keluarga mengganggap luka di kepalanya sebagai luka biasa. Namun, beberapa hari setelah itu Asma terus merasa kesakitan. Keluarga membawa Asma ke dokter. Dari hasil pemeriksaan intensif menyimpulkan bahwa ia mengalami gegar otak. Deritanya bertambah ketika jantung dan paru-parunya dinyatakan tidak sehat. Selama sepuluh tahun, Asma tidak lepas dari obat dan aktivitas bolak-balik ke rumah sakit untuk check up.

Setelah lulus dari SMA 1 Budi Utomo, Jakarta, ia melanjutkan kuliah di Fakultas Teknologi Pertanian di Institut Pertanian Bogor. Ia tidak menyelesaikan kuliah yang dijalaninya, sebab ia harus beristirahat karena penyakit yang dideritanya. Hari-harinya ia jalani dengan menulis. Ketika kesehatannya menurun, ia tetap bersemangat menulis. Motivasi dan dukungan dari orang-orang terdekat mendorongnya untuk terus menekuni hobinya itu.

Sudah banyak perhargaan yang ia dapatkan baik penghargaan nasional dan regional di bidang kepenulisan. Namun, Asma memutuskan untuk tetap memelihara rasa tidak percaya diri. Rasa tidak percaya diri dapat mendorongnya untuk tetap menulis, terus berkarya dan berproses menjadi lebih baik.

Menurut Asma, alasan utama menulis agar dapat meraih cinta dan ridha-Nya. Memberikan nilai edukasi tentang kebaikan dan kebenaran dalam berbagai hal. Ia menerapkan menulis setiap hari secara konsisten. Melakukan banyak riset dan gemar membaca, merupakan langkah awal menjadi penulis. Ia meyakini bahwa karya-karya yang dihasilkan sekarang merupakan akumulasi dari kegemarannya membaca yang dapat memperkaya wawasan.

Melalui karya-karyanya, ia pernah mendapat berbagai penghargaan dan bisa keliling dunia hingga 200 kota. Amazing, dengan menulis banyak hal bisa dicapai. Ternyata keadaan sakit tidak menjadikan berhenti untuk berkarya. Semangat Asma untuk selalu menulis hingga mencapai kesuksesan.

Beberapa bukunya yang telah diadaptasi menjadi film adalah Emak Ingin Naik Haji, Rumah Tanpa Jendela dan Assalamualaikum Beijing. Seluruh royalti dari buku Emak Ingin Naik Haji disumbangkan untuk kegiatan sosial dan kemanusiaan, khususnya membantu mewujudkan impian kaum Islam untuk menunaikan ibadah haji bagi yang tak mampu. Dia juga merintis Rumah Baca Asma Nadia yang tersebar di berbagai kota, rumah baca ini memiliki sekolah dan kelas komputer serta tempat tinggal bagi anak yatim secara gratis untuk membaca dan beraktivitas bagi anak-anak dan remaja yang kurang mampu. Ada sekitar 140 perpustakaan yang dikelola bersama relawan untuk kaum yang kurang beruntung dan tidak mampu

Hal inilah yang aku kagumi dari sosok seorang Asma Nadia. Semoga aku bisa meraih mimpi-mimpiku seperti sang motivator Asma Nadia. Aku ingin hidupku lebih berarti dengan berbagi lewat tulisan-tulisanku.

Tidak ada hal yang tidak mungkin jika kita selalu berani mencoba dan pantang menyerah untuk belajar dan terus belajar, konsisten untuk tetap memulis. Lalui prosesnya sabar dan tekun ,InsyAllah mimpi kan jadi nyata. Aamiin

 

#AprilChallenege

#Day25AiseiWritingChallenge

#KurikulumNgumpet

Gunungkidul, 27 April 2021

Senin, 26 April 2021

Asma Nadia Sang Motivator

 

Asma Nadia Sang Motivator






Dari Sejak SMA aku sudah mulai senang mebaca buku-buku Asma Nadia, entah mengapa aku suka dengan sosok seorang Asma Nadia. Dari perjalanan hidupnya Sejak kecil sampai sukses dengan karya-karyanya membuatku termotivasi untuk menulis. Baginya menulis sarana untuk bisa mencapai Ridho-Nya dan Juga dapat membuat kita  sehat.

Asma Nadia semasa kecil hidup dan tumbuh dalam himpitan ekonomi keluarga. Keluarga Asma Nadia harus hidup berpindah-pindah dari satu rumah sewa ke rumah sewa lain di Jakarta. Keluarga Asma bahkan pernah tinggal di tepi rel kereta api, di kawasan Gunung Sahari.

Di usia tujuh tahun Asma terbentur dari tempat tidur kala, bermimpi buruk. Keluarga mengganggap luka di kepalanya sebagai luka biasa. Namun, beberapa hari setelah itu Asma terus merasa kesakitan. Keluarga membawa Asma ke dokter. Dari hasil pemeriksaan intensif menyimpulkan bahwa ia mengalami gegar otak. Deritanya bertambah ketika jantung dan paru-parunya dinyatakan tidak sehat. Selama sepuluh tahun, Asma tidak lepas dari obat dan aktivitas bolak-balik ke rumah sakit untuk check up.

Setelah lulus dari SMA 1 Budi Utomo, Jakarta, ia melanjutkan kuliah di Fakultas Teknologi Pertanian di Institut Pertanian Bogor. Ia tidak menyelesaikan kuliah yang dijalaninya, sebab ia harus beristirahat karena penyakit yang dideritanya. Hari-harinya ia jalani dengan menulis. Ketika kesehatannya menurun, ia tetap bersemangat menulis. Motivasi dan dukungan dari orang-orang terdekat mendorongnya untuk terus menekuni hobinya itu.

Sudah banyak perhargaan yang ia dapatkan baik penghargaan nasional dan regional di bidang kepenulisan. Namun, Asma memutuskan untuk tetap memelihara rasa tidak percaya diri. Rasa tidak percaya diri dapat mendorongnya untuk tetap menulis, terus berkarya dan berproses menjadi lebih baik.

Menurut Asma, alasan utama menulis agar dapat meraih cinta dan ridha-Nya. Memberikan nilai edukasi tentang kebaikan dan kebenaran dalam berbagai hal. Ia menerapkan menulis setiap hari secara konsisten. Melakukan banyak riset dan gemar membaca, merupakan langkah awal menjadi penulis. Ia meyakini bahwa karya-karya yang dihasilkan sekarang merupakan akumulasi dari kegemarannya membaca yang dapat memperkaya wawasan.

Melalui karya-karyanya, ia pernah mendapat berbagai penghargaan. Selain menulis, Asma kerap memberi materi dalam berbagai lokakarya yang berkaitan dengan penulisan dan feminisme, baik di dalam dan di luar negeri. Pada tahun 2009 dalam perjalanannya keliling Eropa setelah mendapatkan undangan writers in residence dari Le Chateau de Lavigny (Agustus-September 2009), Dia juga telah keliling 200 kota di penjuru dunia, amazing dengan menulis bisa keliling dunia.

Beberapa bukunya yang telah diadaptasi menjadi film adalah Emak Ingin Naik Haji, Rumah Tanpa Jendela dan Assalamualaikum Beijing. Seluruh royalti dari buku Emak Ingin Naik Haji disumbangkan untuk kegiatan sosial dan kemanusiaan, khususnya membantu mewujudkan impian kaum Islam untuk menunaikan ibadah haji bagi yang tak mampu. Dia juga merintis Rumah Baca Asma Nadia yang tersebar di berbagai kota, rumah baca ini memiliki sekolah dan kelas komputer serta tempat tinggal bagi anak yatim secara gratis untuk membaca dan beraktivitas bagi anak-anak dan remaja yang kurang mampu. Ada sekitar 140 perpustakaan yang dikelola bersama relawan untuk kaum yang kurang beruntung dan tidak mampu

Hal inilah yang aku kagumi dari sosok seorang Asma Nadia. Semoga aku bisa meraih mimpi-mimpiku seperti sang motivator Asma Nadia. Aku ingin hidupku lebih berarti dengan berbagi lewat tulisan-tulisanku. 

Tidak ada hal yang tidak mungkin jika kita selalu berani mencoba dan pantang menyerah untuk belajar dan terus belajar, konsisten untuk tetap memulis. Lalui prosesnya sabar dan tekun, InsyAllah mimpi kan jadi nyata. Aamiin

 

#JejakWarnaWritingChallenge

#GetCkoserToMe

#Day16JejakWarna.id

Aku Rindu

 

Aku Rindu



Rindu

Andai waktu

Tak harus

Mengulur detaknya terus

Membuat kita bertemu

Andai saja jarak

Tak harus memisahkan jauh

Rindu mengusik dalam hati

Perlahan berbisik  tentang sosokmu

selalu hadir setiap detik

Rindu terus mengejar tanya

Kenapa tak kunjung ada jumpa

Kenapa hanya hadir  bayangmu

Berhadapan hanya dalam mimpi

Kita ada diatas

Bumi yang sama

Diatas langit sama

Tapi mengapa

Sulit rasanya

Jumpa

Rindu

Bagaimana aku

Harus sudahi

Saat untuk sekedar

Menyapamu dengan kata

Aku tak kuasa

Rinduku haruskah kusimpan rapat

Rinduku tak berhaqkah ia hadiahi

Dengan sebuah temu denganmu

Seperti senja yang mengalah

Pada gelap malam

Haruskah aku juga

Mengalah pada rindu

Rindu ini

Sungguh ada

Nyata

 

Gunugkidul, 27 April 2021

Kau Tinggalkan Rindu di Celah Senja

 

Kau Tinggalkan Rindu di Celah Senja



Kutarik nafas panjang ke hembuskan perlahan, ku buka candela kamar disana aku lihat warna jingga  begitu indahnya, entah mengapa senja selalu saja mampu membawaku mengenang sosok yang aku kagumi. Sudah sekian purnama dia meninggalkanku dan tak kan mungkin bisa kembali. Sosok yang selalu ada di kala aku sedang susah ataupun senang, belai lembut tangannya, senyum indah tawarkan lara, peluk hangat tubuhnya. Aah aku rindu semua tentangmu.

Kuhanya diam menggenggam menahan segala kerinduan. Memanggil namamu di setiap malam ingin engkau hadir dan datang di mimpiku. Ibu.. aku rindu, datanglah.

Berkat doa yang kau ucap kala sujutmu mengantarkanku pada titik yang kau harapkan. Kau tersenyum dan katakan, “nak sudah larut istirahatlah, kau katakan malam dijadikan untuk kita beristirahat, memeluk mimpi-mimpi kita, tapi kita tidak boleh lalai bahwa di antara  gelap malam Allah menunggu kita untuk mengetuk pintu-pintu ampunan dan rahmat-Nya. Aku mengangguk pelan. Aku rindu nasehatmu ibu…

Masih jelas terbayang nyata saat-saat menjelang kepergianmu ibu… aroma melati menyeruak ke dalam hidung dan angin lembut berhembus seoalah mengantarkan kepergianmu. Pegangan tanganmu yang kian melemah dapat kami rasakan. Kau tersenyum, seolah kau mengatakan jangan menangis nak, ibu akan istirahat, kamu harus kuat iklas ya nak. Tangis kamipun pecah seketika saat kau hembuskan nafas terakhirmu.

Ibu, belum sempat aku buatmu bahagia, namun kau telah pergi untuk selamnaya. Taukah kau ibu kini anakmu sudah bekerja sudah bisa menghasilkan uang sendiri seperti yang kau pinta ibu. Aku sudah memiliki dua orang buah hati. Ibu kau ingin aku jadi ibu yang baik untuk anak-anakku bukan ? lihatlah ibu, cucumu kini sudah mulai remaja, pasti kau bangga melihatnya. Jika boleh aku meminta, datanglah ibu kukan bersimpuh dihadapanmu dan mohon restumu selalu, akan kupeluk tubuhmu erat dan tak kan kulepas lagi. Akan aku ceritakan bagaimana aku lalui hariku ibu. Aku ingin kita bercanda, aku ingin melihat senyum indahmu bersama anak-anakku.

 

Kini Saat aku merindukanmu aku hanya bisa datang ke pusaranmu kubawakan bunga harum seharum namamu, kusebut namamu dalam doaku. Ibu aku rindu bertemu denganmu. Tenanglah dalam dekapan-Nya ibu. Tunggu aku di syurga , kita akan berkumpul bersama dan bahagia. Aamiin.

 

#JejakWarnaWritingChallenge

#GetCloserToMe

#Day15JejakWarna.id

Gunungkidul, 26 April 2021

Minggu, 25 April 2021

Xerofit

 

Xerofit



Xerofit

 

Mampu hidup

Dapat bertahan

 

Dalam kondisi panas

Tanpa memerlukan air

Duri sebagai pertahanan

 

Itulah kuasa Tuhan semesta

Selalu berikan makhluknya kelebihan

Begitupula dengan kita manusia

Punya kelebihan tuk bertahan

 

Tetap semangat jangan menyerah

Hilangan beban yang menghadang

Optimis untuk terus berjuang

Tuk meraih yang dicitakan

 

Buang jauh keraguan

Hadapi segala rintangan

Pasti kuat bertahan

 

Sebelum impian

Dalam genggaman

 

Berjuanglah

 

#April Challenege

#SahabatLagerunal

Gunungkidul, 26 April 2021

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca