Kubertahan demi Cinta
“Cintailah banyak hal, karena disitulah letak kekuatan yang
sebenarnya, dan barang siapa sangat mencintai, melakukan banyak hal, dan dapat
mencapai banyak hal, dan apa yang dilakukan dalam cinta dilakukan dengan baik”
- Vincent Van Gogh.
Hidup
bersama dengan orang yang dicintai sampai hari tua bahkan sampai kelak di
Jannah-Nya adalah harapan setiap orang yang saling mencintai. Hal itu juga
menjadi harapan dan keinginanku, namun takdir berkata lain setelah Tuhan
memanggil suamiku di usia pernikahan kami yang baru 12 tahun. Kita hanyalah
hamba yang apapun Tuhan berikan kepada kita maka kita harus terima. Pada
awalnya memang sulit menerima kenyataan
bahwa aku harus hidup sendiri membesarkan kedua buah hatiku. Seiring
berjalannya waktu aku akhirnya bisa bangkit dan bisa menerima kenyataan.
Proses
panjang yang aku lalui hingga akhirnya aku bisa move on , semangat
jalani kehidupan ini. Yaaa.. hidup harus terus berjalan. Aku yakin Allah Tuhan
sang pemilik jiwa ini mencintaiku dan suamiku lebih dari segalanya. Dengan
memanggil suamiku Allah telah tunjukkan banyak cinta yang hadir dalam hidupku.
Allah lebih sayang pada suamiku. Bismilah aku lepas suamikudengan iklas. Aku
bertahan hidup demi cinta. Dua buah hati yang Allah anugrahkan harus aku
besarkan penuh cinta walau tanpa suamiku disisiku. Aku yakin dia melihatku
tersenyum bahagia jika melihatku semangat.
“Maa,
aku pulang,” teriak anak bungsuku.
“Wa’alaikumsalam,
eh adik udah pulang ya? Jawabku.
“Assalamu’alaikum,
Maa… “sedikit malu ia mengucapkannya. Saking semangatnya sampai anaku tak
mengucap salam.
“Wa’alaikumsalam,”
aku jawab salamnya.
“Ini
Ma, Adek dapat piala,” ucapnya dengan mata berbinar.
“Alhamdulilah,
Adek menang lomba ya? Tanyaku.
Dia
tak menjawab, tapi malah ajukan beberapa pertanyaan.
“Maa,
kalau Adik Syamil dapat piala, Ayah tau ga ya?” tanyanya polos.
Huuuf
aku tarik nafas dan terasa getir dalam ulu hatiku. Ayah dari anak-anaku
meninggal saat Si Bungsu masih berumur kurang dari satu tahun dan anak Sulungku
baru kelas Empat SD. Wajar jika anak-anakku sangat merindukan sosok seorang Ayah.
Dari dia mulai bisa bicara banyak hal yang ia tanyakan.
Aku
tarik nafas dan kubuang pelan. Aku tersenyum dan berusaha menyembunyikan
sedihku. Aku tak ingin anakku melihatku bersedih. Ini hari pertama dia ikuti
lomba mewarnai di sekolahnya.
“Nak,
Ayah melihat Adik dapat piala, Ayah melihat Adik Syamil belajar dan semangat,
Ayah pasti senang,” jawabku.
“Horeeee,
Ayah lihat ini ! Adik dapat piala nich … ,” teriaknya.
“Ya
Rabb, kuatkan hamba,” doaku.
Aku
peluk dan aku bisikkan kata untuk anakku.
“Adik
Syamil yang semangat belajarnya ya sayang, Ayah sama Mama sayang Adik.”ucapku.
“Iya
Ma, Adik akan selalu semangat belajar, adik akan berikan piala untuk Ayah lebih
banyak lagi, Adik juga sayang sama Ayah juga Mama” jawabnya.
Terimakasih
Ya Rabb atas anugrah cinta yang kau berikan, kau berikan aku banyak
cinta setelah kau ambil satu cinta. Terimakasih cinta yang telah
mampu buatku kuat dan bertahan. Saat ini aku tak bisa melihat suamiku namun aku
bisa rasakan betapa dia mencintaiku. Aku mengenal cinta karenamu, perhatian, kasih sayang serta
pengorbananmu membuatku tau arti cinta yang sesungguhnya Suamiku pasti
tersenyum bahagia melihat kedua buah hati kami tumbuh sehat dan pintar.
Salam
rindu untuk Ayah dalam pelukan kasih sayang Tuhan.
#KamisMenulis
#SahabatLagerunal.
Gunungkidul,
3 Februari 2022
Luar biasa Ibu, anak-anak bangga bersama Ibu hebatnya. Semangat....
BalasHapusTerimakasih Ibu ..
HapusSemangat Bu, Tuhan memberikan jalan sesuai dengan kemampuan seseorang.
BalasHapusBismilah Pak Insyaallah ... Semangat
HapusMasya Allah, Ibu. Luar biasa mendidik anak-anak dengan cinta yang membuahkan prestasi. Semoga bahagia di dunia dan di akhirat.
BalasHapusAamiin
HapusSemangat Bu. Pasti ada hal terbaik dari rencana Allah. Termasuk untuk putra dan putri tercinta.
BalasHapusAamiin insyaAllah bunda ..
HapusSukses ya Bu, Mendidik dengan cinta akan membuahkan hasil yang maksimal....mantab
BalasHapusInsyaAllah terimakasih.. bu
HapusCinta ibu pada anaknya bak
BalasHapusBumi langit dan seisinya..
Dengan cinta kita bisa.. bismilah ..
HapusWaah, selamat....
BalasHapusTerimakasih Pak ..
HapusStrong women..tetap semangat tuk cinta
BalasHapusIya ibu ...semangat
HapusSubhanallah, yang namanya jodoh adalah bagian dari takdir. Kapan kita bertemu dengan jodoh kita dan kapan pula kita berpisah dengannya.
BalasHapusBetul Pak Rizky
Hapus