Tetaplah Jadi Lentera Adikku
Jika harus memilih tentu kita tidak mau jika harus menjadi single
parent, Apa hendak dikata Allah berkehendak untuk itu. Takdir berkata adikku
satu-satunya harus terima semua ini. Di
takdirkan menjadi seoarang ibu dan juga seorang ayah. Di awal memang berat,
namun seiring waktu berlalu dia harus mampu untuk berdiri menopang segala beban
yang ada. Dia harus jadi penerang kedua buah hatinya. Tidak perlu terang
seterang rembulan jika ada seorang pendamping yang menemaninya membesarkan buah hati
mereka tentu itu lebih buaynya bersinar. Dia hanya seperti lentera yang temaram dalam gelap namun selalu bisa
membuat kedua buah hatinya nyaman, tenang, damai dalam gelapnya malam.
Hidup harus tetap berjalan hidup tidak berhenti disini. Masih ada mimpi-mimpi
yang belum terwujud. Bangkit dari keterpurukan ketika harus ditinggal oleh
seoarang suami yang menjadi kekuatan hidupnya, belahan jiwanya, kini separuh
jiwanya telah pergi. Dan dia harus tetap mampu berdiri. Menjadi pelindung
anak-anaknya dan harus mampu membimbing dan mengayomi mereka.
Berusaha tuk bisa memenuhi segala kebutuhan hidupnya, awalnya tidak
yaqin akan bisa bertahan hidup dan meneruskan mendidik dan mencukupi segala
kebutuhan hidupnya. Pikiran itu muncul ketika ia sadar ia tidak bekerja dan
selama ini hanya menggantungkan gaji dari suaminya. Saudara-saudara dengan sabar
menasehati, menghibur dan memberikan sedikit bantuan untuk dia bisa bangkit.
Allah tidak tidur dan Allah tidak akan memberikan ujian di luar batas kemampuan
kita. Benar adanya Allah melimpahkan berjuta kasih sayang jalan keluar bagi
hambanya yang benar-benar memohon kepada-Nya.
Empat musim telah beralu kepergian suaminya, di tahun-tahun awal
kepergian suaminya dia memang seperti bunga yang layu. Namun kini ia bagaikan bunga yang
sedang tumbuh dan mulai bersemi, senyum indah kini sering menghiasi di wajah cantiknya. Walau dalam hati tetap menangis namun ia mampu tuk berikan terbaik untuk kefua buah hayinya dan orang-orang sekitarnya. Kedua buah
hatinyalah yang membuat ia semangat untuk memiliki penghasilan agar mampu mencukupi
kebutuhannya. Dengan berjualan
kecil-kecilan Allah mencukupi semuanya. Dari sana alhamdulilah rezeki selalu
mengalir bak air sungai yang terus mengalir memberi kehidupan pada sawah-sawah
nan kering. Terimakasih ya Rabb atas semua yang Kau limpahkan pada kami.
Tetaplah jadi kartini untuk kedua buah hatimu untuk kami
saudara-saudaramu dan juga orang-orang di sekitarmu. Semangat membara yang ada
darimu mengajarkan kami untuk tegap berdiri dan berlari. Kita hidup tidak
sendiri namun Allah akan selalu ada untuk kita. Allah mengirimkan orang-orang
pengasih yang akan menyayangi kita yang akan membantu kita. Akhirnya kau pun
mengucap iklas kulepas suami dengan hamdalah. Dengan kepergian suaminya mampu mengajarkan ia mengerti arti sebuah perjuangan arti kasih
sayang dan arti sebuah pengorbanan.
#Day13AiseiAprilChallenge
#KurikulumNgumpet
Gunungkidul, 14 April 2021
Ada pelangi setelah hujan. Begitu kan, ya.
BalasHapusIya pak D
Hapus