Cari Blog Ini

Rabu, 14 April 2021

Tetaplah Jadi Lentera Adikku

 

Tetaplah Jadi Lentera Adikku


 

Jika harus memilih tentu kita tidak mau jika harus menjadi single parent, Apa hendak dikata Allah berkehendak untuk itu. Takdir berkata adikku satu-satunya  harus terima semua ini. Di takdirkan menjadi seoarang ibu dan juga seorang ayah. Di awal memang berat, namun seiring waktu berlalu dia harus mampu untuk berdiri menopang segala beban yang ada. Dia harus jadi penerang kedua buah hatinya. Tidak perlu terang seterang rembulan jika ada seorang pendamping yang menemaninya membesarkan buah hati mereka tentu itu lebih buaynya bersinar. Dia hanya seperti lentera yang temaram dalam gelap namun selalu bisa membuat kedua buah hatinya nyaman, tenang, damai dalam gelapnya malam.

Hidup harus tetap berjalan hidup tidak berhenti disini. Masih ada mimpi-mimpi yang belum terwujud. Bangkit dari keterpurukan ketika harus ditinggal oleh seoarang suami yang menjadi kekuatan hidupnya, belahan jiwanya, kini separuh jiwanya telah pergi. Dan dia harus tetap mampu berdiri. Menjadi pelindung anak-anaknya dan harus mampu membimbing dan mengayomi mereka. 

Berusaha tuk bisa memenuhi segala kebutuhan hidupnya, awalnya tidak yaqin akan bisa bertahan hidup dan meneruskan mendidik dan mencukupi segala kebutuhan hidupnya. Pikiran itu muncul ketika ia sadar ia tidak bekerja dan selama ini hanya menggantungkan gaji dari suaminya. Saudara-saudara dengan sabar menasehati, menghibur dan memberikan sedikit bantuan untuk dia bisa bangkit. Allah tidak tidur dan Allah tidak akan memberikan ujian di luar batas kemampuan kita. Benar adanya Allah melimpahkan berjuta kasih sayang jalan keluar bagi hambanya yang benar-benar memohon kepada-Nya.

Empat musim telah beralu kepergian suaminya, di tahun-tahun awal kepergian suaminya dia memang seperti bunga yang layu. Namun kini ia bagaikan bunga yang sedang tumbuh dan mulai bersemi, senyum indah kini sering menghiasi di wajah cantiknya. Walau dalam hati tetap menangis namun ia mampu tuk berikan terbaik untuk kefua buah hayinya dan orang-orang sekitarnya. Kedua buah hatinyalah yang membuat ia semangat untuk memiliki penghasilan agar mampu mencukupi kebutuhannya.  Dengan berjualan kecil-kecilan Allah mencukupi semuanya. Dari sana alhamdulilah rezeki selalu mengalir bak air sungai yang terus mengalir memberi kehidupan pada sawah-sawah nan kering. Terimakasih ya Rabb atas semua yang Kau limpahkan pada kami.

Tetaplah jadi kartini untuk kedua buah hatimu untuk kami saudara-saudaramu dan juga orang-orang di sekitarmu. Semangat membara yang ada darimu mengajarkan kami untuk tegap berdiri dan berlari. Kita hidup tidak sendiri namun Allah akan selalu ada untuk kita. Allah mengirimkan orang-orang pengasih yang akan menyayangi kita yang akan membantu kita. Akhirnya kau pun mengucap iklas kulepas suami dengan hamdalah. Dengan kepergian suaminya  mampu  mengajarkan  ia mengerti arti sebuah perjuangan arti kasih sayang dan arti sebuah pengorbanan.

 

#Day13AiseiAprilChallenge

#KurikulumNgumpet

Gunungkidul, 14 April 2021

2 komentar:

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca