Kartiniku
Siapa yang tak kenal sosok Kartini. Kartini
lahir di era penjajahan, dimana tidak adanya kesetaraan antara laki-laki dan
perempuan. Pada masa itu, perempuan tidak boleh pergi ke sekolah ataupun
bekerja. Banyak orang beranggapan bahwa tugas perempuan itu cukup tinggal di
rumah dan melayani suami. Dari situlah mulai pemikiran Kartini terhadap
berbagai masalah termasuk tradisi feudal yang menindas, pernikahan paksa dan
poligami bagi perempuan Jawa kelas atas, dan pentingnya pendidikan bagi anak
perempuan. Pemikirannya itu ia tuliskan dalam beberapa surat yang dikirimkan
kepada teman-teman Belanda nya.
Dari surat-surat yang ia kirimkan ke sahabat penanya dapat di tulis
menjadi sebuah buku dengan judul “habis gelab terbitlah terang”. Kartini
merupakan pahlawan emanspasi wanita yang mampu membawa perubahan bagi
wanita-wanita Indonesia. Atas jasa beliaulah kini wanita-wanita Indonesia bisa dan
mampu berkarya seperti laki-laki.
Akupun bisa seperi ini karena sosok seorang Kartini yang hadirkan
aku ke dunia. Beliau sangat berarti dalam hidupku. Dialah ibuku, sosok Kartini
yang begitu luar biasa membawa anak-anak gadisnya untuk mampu menatap dunia yang
penuh warna. Dia bimbing kami dengan sabar dan penuh kasih sayang, dia beri
contoh pada kami bagaimana sosok wanita yang kuat dan tangguh dalam hadapi
segala tantangan dan rintangan hidup. Dia mampu berdiri bangkit di kala yang
lain lemah, dia mampu kuatkan kami anak-anaknya dikala ia tersakiti.
Siang malam Dia yang selalu mensuport kami anak-anak gadisnya agar bisa
menyelesaikan sekolah setinggi-tingginya. Berharap anak-anak gadisnya bisa bekerja
dan menghasilkan uang sendiri. Kelak jika berkeluarga tidak hanya
menggantungkan pemberian dari suami. Sebagai ibu kami harus bisa membantu suami
dalam hal apapun termasuk dalam hal menghasilkan rupiah.
Terimakasih ibu, jasamu tiada tara, tiada dapat ku membalas
semuanya. Belum sempat kami bahagiakanmu kau telah meninggalkan kami untuk selama-lamanya.
Ibu semoga kau bahagia di disana bersama bidadari-bidadari syurga dan orang-orang terkasih. Hanya doa
yang kini mampu kuberikan atas semua jasa-jasamu. Terimakasih ibu.
Rindu untuk bisa bertemu denganmu hanya bisa aku tuliskan lewat
puisi untukmu.
RINDU IBU
Ibu ..
Langit mendung seakan turut berduka atas kepergian mu
Indahnya kebersamaan denganmu telah menjadi kenangan
Perhatianmu kasih dan cintamu tetap terukir indah dalam sanubariku
Dibawah langit ini seketika meremang
Sepinya hati ini tanpa ragamu
Namun semangat mu tetap
menyala dalam benakku
Keteladanan mengajarkanku pentingnya arti kehidupan
Keteladananmu mengajarkanku arti kedewasaan
Ibu ...
Tenang lah kau di sisi-Nya
Kubawakan untukmu sekuntum bunga
Harumnya seharum namamu yang telah banyak mengukir kebaikan untukku
Terkirim doa untukmu
Usapan batu nisan sebagai tanda rinduku padamu
Selamat jalan Ibu
Terimakasih atas semua
kebaikanmu
#Day7AiseiAprilChallenge
#InspirasiKartini
#KurikulumNgumpet
Gunungkidul, 8 April 2021
Semangat selalu ya Bu Atik....
BalasHapusTerimakasih pak yanto..
Hapus