Cari Blog Ini

Rabu, 07 April 2021

Kartiniku

 

Kartiniku





Siapa yang tak kenal sosok Kartini. Kartini lahir di era penjajahan, dimana tidak adanya kesetaraan antara laki-laki dan perempuan. Pada masa itu, perempuan tidak boleh pergi ke sekolah ataupun bekerja. Banyak orang beranggapan bahwa tugas perempuan itu cukup tinggal di rumah dan melayani suami. Dari situlah mulai pemikiran Kartini terhadap berbagai masalah termasuk tradisi feudal yang menindas, pernikahan paksa dan poligami bagi perempuan Jawa kelas atas, dan pentingnya pendidikan bagi anak perempuan. Pemikirannya itu ia tuliskan dalam beberapa surat yang dikirimkan kepada teman-teman Belanda nya.

Dari surat-surat yang ia kirimkan ke sahabat penanya dapat di tulis menjadi sebuah buku dengan judul “habis gelab terbitlah terang”. Kartini merupakan pahlawan emanspasi wanita yang mampu membawa perubahan bagi wanita-wanita Indonesia. Atas jasa beliaulah kini wanita-wanita Indonesia bisa dan mampu berkarya seperti laki-laki.

Akupun bisa seperi ini karena sosok seorang Kartini yang hadirkan aku ke dunia. Beliau sangat berarti  dalam hidupku. Dialah ibuku, sosok Kartini yang begitu luar biasa membawa anak-anak gadisnya untuk mampu menatap dunia yang penuh warna. Dia bimbing kami dengan sabar dan penuh kasih sayang, dia beri contoh pada kami bagaimana sosok wanita yang kuat dan tangguh dalam hadapi segala tantangan dan rintangan hidup. Dia mampu berdiri bangkit di kala yang lain lemah, dia mampu kuatkan kami anak-anaknya dikala ia tersakiti.

Siang malam Dia yang selalu mensuport kami anak-anak gadisnya agar bisa menyelesaikan sekolah setinggi-tingginya. Berharap anak-anak gadisnya bisa bekerja dan menghasilkan uang sendiri. Kelak jika berkeluarga tidak hanya menggantungkan pemberian dari suami. Sebagai ibu kami harus bisa membantu suami dalam hal apapun termasuk dalam hal menghasilkan rupiah.

Terimakasih ibu, jasamu tiada tara, tiada dapat ku membalas semuanya. Belum sempat kami bahagiakanmu kau telah meninggalkan kami untuk selama-lamanya. Ibu semoga kau bahagia di disana bersama bidadari-bidadari  syurga dan orang-orang terkasih. Hanya doa yang kini mampu kuberikan atas semua jasa-jasamu. Terimakasih ibu.

Rindu untuk bisa bertemu denganmu hanya bisa aku tuliskan lewat puisi untukmu.

 

RINDU IBU

Ibu ..

Langit mendung seakan turut berduka atas kepergian mu

Indahnya kebersamaan denganmu telah menjadi kenangan

Perhatianmu kasih dan cintamu tetap terukir indah dalam sanubariku

Dibawah langit ini seketika meremang

Sepinya hati ini tanpa ragamu

Namun semangat mu  tetap menyala dalam benakku

Keteladanan mengajarkanku pentingnya arti kehidupan

Keteladananmu mengajarkanku arti kedewasaan

Ibu ...

Tenang lah kau di sisi-Nya

Kubawakan untukmu sekuntum bunga

Harumnya seharum namamu yang telah banyak mengukir kebaikan untukku

Terkirim doa untukmu

Usapan batu nisan sebagai tanda rinduku padamu

Selamat jalan Ibu

Terimakasih atas semua  kebaikanmu

 


Dokume pribadi Aku dan saudara perempuanku 

#Day7AiseiAprilChallenge

#InspirasiKartini

#KurikulumNgumpet

Gunungkidul, 8 April 2021

2 komentar:

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca