Halo selamat siang sahabat literasi, semoga sahabat selalu sehat dan bahagia. Dalam kesempatan ini saya akan sampaikan materi day 2 belajar bersama Rulit tentang puisi.
*Diksi*
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian diksi adalah pilihan kata yang tepat dan sesuai untuk mengungkapkan suatu gagasan atau ide.
Jenis diksi berdasarkan maknanya dibagi menjadi dua macam yang meliputi *makna konotatif dan makna denotatif.*
🖊️ Makna Konotatif
Diksi, kata, atau kalimat yang memiliki arti bukan sebenarnya. Makna konotatif juga bisa diartikan sebagai makna kias yang berkaitan dengan nilai rasa. Diksi dengan makna konotatif ini dipengaruhi oleh nilai dan norma yang dipegang masyarakat tertentu.
🖊️ Makna Denotatif
Diksi dengan makna yang sebenarnya dari suatu kalimat maupun suatu kata. Makna denotatif juga dapat diartikan sebagai makna objektif tanpa membawa suatu perasaan tertentu atau murni.
Beberapa langkah pemilihan diksi dalam puisi:
• Menambahkan Pilihan Kosakata Baru
• Menyesuaikan antara Diksi dan Imajinasi
•Menyesuaikan antara Diksi dan Realita
*Ciri-Ciri Diksi*
1. Digunakan untuk membedakan makna yang sesuai dengan gagasan, situasi maupun nilai pendengar atau pembaca.
2. Pemilihan katanya tepat, agar bisa mengungkapkan gagasan atau hal yang diamanatkan.
3. Memakai kata-kata yang ada di masyarakat, sehingga katanya bisa dimengerti.
Secara umum, diksi memiliki fungsi untuk memperindah suatu kalimat seperti dalam puisi maupun cerita, diksi yang baik digunakan untuk menyampaikan cerita dengan runtut, menjelaskan penokohan, mendeskripsikan waktu serta latar dan lain sebagainya.
Setelah mengerti apa itu diksi
Berikut adalah kumpulan diksi indah
sumber dari KBBI dan Google.
*Kumpulan Diksi Indah*
*A*
Abap : Bunga / Kembang Api
Abhati : Cahaya Agung
Adorasi : Pengorbanan
Afsun : Pesona
Agah : Tatap
Ajun : Maksud
Akara : Bayang
Aksa : Jauh (KBBI) / mata
Aksama : Ampunan
Alap : Bagus
Amaraloka : Dunia cinta kasih
Ambivalen : Mencintai dan membenci pada orang yang sama
Ambu : Aroma
Anak Dara : Anak perempuan yang sudh mencapai usia remaja dan belum kimpoi
Anala : Api
Anca : RIntangan
Abacai : Hacur (minang), abai
Ancala : Gunung (KBBI)
Andam Karam : Lenyap
Angggara : Buas, liar
Anila : Angin
Anindita : Sempurna
Anindya : Cantik Jelita
Anitya : Tidak Kekal
Apatis : Acuh tidak acuh
Arkais : Berhubungan dengan masa lalu atau cerita kuno, tidak lazim dipakai lagi
Arkian : Sesudah itu; kemudian dari itu
Arumi : Harum, wangi
Arunika : Fajar atau matahari terbit
Astu : Puji, alem, sembah
Atma : Jiwa, arwah, sukma
Ayut : Bersetubuh, bersenggama
*B*
Bagaskara : Matahari
Baka : Abadi, awet, kekal, lestari, qadim
Baswara : Berkilau, bercahaya
Bekile : Makan yang dilakukan secara bersama-sama
Belungsang : Bentak / Hardik
Bena : Menarik / Ombak dan banjir
Benawat : Sombong
Berahi : Perasaan cinta antara 2 orang berlainan jenis
Bhama : Nafsu
Bilur : Luka panjang pada kullit (Seperti kena cambuk)
Birai : Dinding berukuran rendah di tepi jembatan atau tangga
Bongko : Mati (Jawa Kasar)
Buhul : Ikatan / simpul
*C*
Candala : Rendah, hina, nista ; kata sifat (KBBI) / rendah diri 'nggak pede' ; kata kerja (KBBI)
Candramawa : Hitam bercampur putih / Bulu kucing (KBBI) / Kebijakan
Ceraki : Pedagang bahan obat / jamu
Citta : Maksud hati, pikiran
Cumbana : Mencium
Cumbanarasa : Kenikmatan bersenggama
*D*
Dahayu : Cantik, molek, elok
Daksa : Badan (KBBI)
Dama : Cinta Kasih
Dampo : Sapaan orang tua yang mengadopsi anaknya (Saudara)
Dayita : Kekasih
Dersik : Desir, bunyi angin (KBBI)
Dewana : Tergila-gila
Diksi : Pilihan kata yang tepat atau selaras
Diperdom : Dimaki dengan kata makian "Perdom"
Dore : Lumpur yang sangat cair, dalam dan dapat enghisap objek yang jatuh ke dalamny (lumpur hisap)
*E*
Efemeral : Tidak kekal hanya bersifat sesaat
Eminser : Potongan yang sangat tipis dari daging, buah atau sayur
Eonoia : Pemikiran yang indah dan baik
*F*
Faktisius : Nggak asli, tiruan, imitasi
Fiat : Persetujuan yang diberikan secara penuh atau sah dan biasanya digunakan dalam kontek formal
*G*
Galaksi : Gugusan bintang
Galau : Berat otak, bingung, kacau karut, karuut
Gamang : Merasa takut, ngeri, serta khawatir ketika melihat ke bawah
Gata : Telah pergi
Gelabah : Sedih / gelisah
Gemintang : Peta bintang, rasi bintang
Geni : Api
Geniwara : Ritual berpuasa dengan makanan yang dimasak dengan api
Genosida : Pembunuhan besar-besaran secara berencana terhadap suatu bangsa atau daerah
Genta : Lonceng besar
Gorilya : Pencuri, maling, pencolong
*H*
Halai-balai : Kusut, tidak keruh, terlantar
Harsa : Gembira / bahagia, kegembiraan
Hasta Karya : Kerajinan tangan / swakarya
Hidu : Mencium aroma / bau
Hirap : Hilang (KBBI)
Hirta : Lumpur yang sangat halus, bewarna kuning atau kehijauan dan sering ditemukan menempel pada pipa air
Holokaus : Penghancuran / pembuhan sistematis di seluruh wilayah kekuasaan nazi
*I*
Idrak : Dalam keadaaan merasaka, mencapai, mengetahui, mengsafi (sesuatu) yang diperoleh melalui pancaindera, akal dan batin
Ina : Matahari pagi atau fajar
Indurasmi : Sinar rembulan
*J*
Jamanikaa : Tirai atau tabir
Janardana : Menggairahkan
Japri : Jalur privat, jalur pribadi
Jeremba : Mengulurkan tangan (untuk mencapai sesuatu), menggapai
*K*
Kalbu : Hati
Kalis : Suci, bersih, murni
Kama : Dipuja
Kampa : Getaran
Kampana : Mempunyai getaran
Kenes : Anak kecil yang lincah dan terus aktif/genit
Ketaksaan : Keraguan tentang makna, ambiguitas
Kimpoidra : Rajanya pujangga
Kirana : Sinarnya cantik dan molek
Kiwari : Modern, kin dan kontemporer
Klandestin : Secara diam-diam atau rahasia
Kulacino : Bekas air di meja akibat gelas dingin atau basah
*L*
Lajnah : Panitia / komisi
Laknat : Kutuk, seranah, serapah ,sumpah
Lakuna : Ruang kosong / bagian yang hilang
Ligar : Berligar-ligar / berputar-putar
Lintang : Bintang
Lokawigna : Pengganggu dunia
*M*
Madah : Kata-kata pujian / berpanjang-panjangan
Mala : Sengsara
Mangata : Bayangan bulan di air yang terbentuk seperti jalan
Mangkus : Efektif, berhasil guna
Masygul : Bersusah hati karena suatu sebab; sedih; murung
Matrik : Batas / pembatas
Mega : Awan
Megar : Mekar (Jawa)
Membacang : Menahan
Meraki : Melakukan sesuatu dengan cinta, kreativitas dan sepenuh jiwa
Mudita : Perasaan bahagia melihat kebahagiaan orang lain
*N*
Nabastala : Langit
Nayanika : Mata yang indah dan memancarkan daya tarik
Nirmala : Tanpa cacat, cela, bersih dan tidak bernoda
Nuraga : Empati dan berbagi rasa
*P*
Padika : Syair
Padikaku : Metode
Padma : Teratai merah
Padmarini : Indah serta tajam
Pahang : Tangkai bunga
Pair jantungku : Detak jantungku tidak normal
Paksa : Sayap / separuh bulan
Palapa : Memikat serta menarik hati
Palawa : Bersemi
Panasea : Obat untuk semua penyakit / kesulitan
Pancarona : Bermacam warna / Panca warna ( KBBI)
Payoda : Awan / Awan yang menghasilkan air
Pedar : Benci, antipati, berang, bingit
Perdom : Kata untuk memaki
Petrikor : Aroma tanah saat terkena hujan
Pilau : Perahu
Pilon : Tidak tahu apa-apa
*R*
Rahara : Perempuan yang usisa yang selayaknya menikah
Rahsa : Rasa / Rahasia
Rajaswala : Penuh nafsu
Recaka : Bernafas
Rimpuh : Sudah tua sekali
Risak : Mengusik / mengganggu
Rodra : Kejam
Romansa : Novel / atau kisah prosa lainnya yang berciri khas tindakan kepahlawanan, kehebatan dan keromantisan dengan latar belakang historis atau imajiner
Rucira : Cemerlang
Ruciragati : Luwes
Rucita : Gemerlap
Rudira : Darah
Rudita : Ditangisi
Rundung : Mengganggu, mengusik terus-menerus, menyusahkan
*S*
Saban : Tiap-tiap
Sabana : Padang rumput yang ada pohonnya
Sangkil : Efektif,efesiesn, beradaya guna
Sarayu : Hembusan angin / angin
Savana : Tidak baku dari sabana
Sawala : Debat
Sehari : Sebahu, sebau, sehaluan, sepakat, sependirian, sepikiran dan seragam
Semenjana : Menengah, sedang yang biasa merujuk pada kasta
Sempena : Berkah (KBBI)
Senandika : Percakapan tokoh dengan dirinya sendiri
Sepai : Berpecah menjadi kecil dan berserak kemana-mana
Seracik : Seiris
Serendipiti : Menemukan sesuatu yanng menyenangkan saat tidak bermaksud mencarinya
Shyam : Kegelapan malam
Suar : Nyala api (cahaya) untuk tanda
Subtil : Halus, lembut
Sumarah : Menyerah pada keadaan, pasrah
Suryakanta : Kaca pembesar
Swakarya : Hasil karya sendiri
Swastaita : Matahari terbenam / sore hari
Swastamita : Pemandangan indah matahari terbenam
*T*
Takaluf : Mengutamakan formalitas sampai menyulitkan diri sendiri
Taklif : Menyerahkan beban (tugas kewajiban) yang sangat berat
Terdayuh : Sedih
Tergamang : Merasa kesunyian
Teyan : Donasi / menyumbang
Tirta Airmata : Air kehidupan
*U*
Ufuk : Kaki langit
Ugem : Berpegang (teguh)
*V*
Visus : Ketajaman penglihatan / jernihnya pandangan (biasa digunakan dalam kedokteran)
*W*
Wasana : Kekuatan bawa sadar yang memengaruhi karakter
Weharima : Kerja sama, gotong royong
Wekel : Rajin dan sunggguh-sungguh; tekun
Wiyata : Pengajaran / pelajaran
Diksi itu banyak, ada yang dari bahasa sansekerta seperti sebagian contoh-contoh di atas tadi. Bisa juga mencari sinonim alias persamaan kata yang sekiranya cocok.
Bagi sagabat literasi bisa search google atau ke aplikasi tesaurus.
Misal pun puisi tanpa diksi-diksi dari bahasa lain misal sansekerta seperti itu, bisa tambahkan majas biar puisi itu puitis dan gak terkesan flat seperti curhatan ke buku diary.
Alhamdulilah sedikit berbagi tentang diksi semoga bermanfaat. Salam sehat salam literasi tetap semangat dan terus berkarya.
Gunungkidul, 16 November 2023
Terima kasih sharing ilmunya,..keren.
BalasHapus