Cari Blog Ini

Sabtu, 30 Oktober 2021

Sarah Sang Ketua Kelas

 

Sarah Sang Ketua Kelas



Sarah anak yang lincah dan cerdas hal itu sudah terlihat sejak kelas satu. Dia selalu rajin dan juga disiplin setiap mengerjakan tugas dari  guru. Dari tahun ke tahun prestasi Sarah selalu meningkat dan saat kelas lima sekarang pun tampak jelas jiwa kepemimpinannya. Dalam pemilihan ketua kelas dia terpilih. Dia harus mengatur berbagai urusan kelas lima dengan adil dan bijaksana. Sebagai ketua kelas dia harus memberi teguran dan sanksi jika ada teman-temannya yang tidak melaksanakan tugas piket. Murid yang tidak menjalankan tugas piket, diminta  membersihkan kelas sepulang sekolah. Peraturan itu sudah disetujui semua murid.

Pada hari  senin jadwal piket di kelas lima ada 5 siswa, Zahra, Nia, Mimin , Icha dan Rena. Setiap hari Senin ada kegiatan upacara benndera Icha dan Rena tak sempat untuk melaksanakan tugas piket. Mereka datang pukul 06.55 WIB sehingga mereka tak ada waktu untuk melaksanakan tugas piket mereka karena tepat pukul 07.00 WIB upacara dimulai.

Bel berbunyi  tepat pukul 07.00 WIB. Semua siwa berhamburan ke lapangan upacara untuk berbaris menyiapkan diri mengikuti upacara bendera. Semua terlihat rapi. Berhubung datang terlambat Icha dan Rena dapat baris terakhir. Mereka sempat di tegur Mimin. Sebagai teman satu kelompok tugas piket hari senin. Mimin mengingatkan untuk nanti sepulang sekolah Icha dan Rena agar melaksanakan piket.  

“Ren, kamu belum piket sama Icha nanti sepulang sekolah kamu harus piket terlebih dahulu,” ucap Mimin.

“Aaah ga usah kan sudah kalian bersihkan sam Nia dan Zahra, mereka aja ga protes kenapa kamu yang repot sih,” sanggah Rena.

“Ga boleh gitu donk, kamu sama Icha kan belum melaksanakan piket,” tambah Mimin.

“Tanpa aku dan Icha piket aja toh kelas sudah bersih, kan,” Rena dengan tawa santainya.

“Sssssst, kalian apa-apan sih jangan ngomong terus upacara segera akan dimulai,” timpal Sarah.    

Mereka terdiam dan bersiap mengikuti upacara bendera. Satu jam telah berlalu dan upacara pun selesai.

Semua siswa kembali   menuju kelas masing-masing dengan tertip. Sarah dengan sigap memimpin teman-temanya untuk baris di depan kelas. Hal itu selalu di lakukan seluruh siswa sebelum masuk ke kelas masing-masing. Setelah semua rapi satu-satu siswa masuk ke kelas dan menyiapkan pelajaran.

Dua jam pelajaran telah terlaksana tibalah jam istiraht pertama. Mimin menyampaikan pada Sarah tentang Rena dan Icha yang belum melaksanakan piket. Sarah pun segera menegur dan mengingatkan agar Rena dan Icha untuk bisa piket setelah jam pelajaran selesai. Tidak hanya sekali dua kali tapi Rena dah sering lakuin itu. Dia merasa siswa paling kaya dan bisa lakukan apa saja di kelasnya. Dengan bangganya Rena sering belikan jajan untuk teman-temanya agar nuruti kemauanya.

Ini tak bisa di biarkan sarah harus tegas untuk bisa mengajak Rena untuk melaksanakn tugas piketnya.

“Ren, kamu nanti siang sepulang sekolah piket kelas dulu ya,” pinta Sarah.

“Kelas sudah bersih lhu, Sar. Aku nanti ada acara dan mau buru-buru pulang. Gini aja besok aku traktir kamu ya dan jangan bilang teman-teman,” bisik Rena.

“Kok kamu gitu sih Ren, apapun kau ukur dengan uang. Tak bisa gitu dong. Kamu tetap harus lakuin tugas piket kamu seperti yang lain. Ok,” dengan tegas Sarah meminta Rena untuk piket.

“Nanti kamu sama Icha beresin kelas. Toh ga lama juga kan. Sepenting apa acaramu hingga piket bentar aja tak bisa,” seru Sarah.

“Saraaah, please kali ini aja aku ga piket ya,” masih kekeh dengan pendirian Rena memohon pada Sarah.

“Ga bisa, Ren. Kamu tetap harus piket. Karena sudah jadi kesepakatan bersama jika belum bisa piket di pagi hari harus piket setelah jam pelajaran selesai.” Jelas Sarah.

Dengan wajah kecewa Rena pun berlalu. Sarah hanya tersenyum tipis melihat Rena dan Icha berlalu meninggalkannya. Rena harus tegas terhadap semua siswa tanpa terkecuali Rena dan Icha.

Setelah jam pelajaran selesai di saat teman-teman sudah berhamburan keluar kelas dan pulang. Dengan sabar Sarah menunggu Rena dan Icha melaksanakan piket. Sarah berharap Rena dan Icha tak mengulanginya lagi dan bertanggung jawab dengan tugasnya.

 

#30daysreadingastorywithyourkid

#OneDayOneStory

Gunungkidul, 31 Oktober 2021

18 komentar:

  1. Penasaran sama hastagnya, Bun...
    Kegiatan apakah ini? 😁

    BalasHapus
  2. Sarah calon leader masa depan. Keren ceritanya.

    BalasHapus
  3. Seru banget bacanya. Sarat dengan pesan moral.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kesepakatan bersama harus tetap dilaksanakan untuk semua siswa, sebagai pemimpin kita harus tegas dan berikan keputusan yang adil.

      Hapus
  4. Kewajiban piket memang harus punya tanggungjawabnya masing2 ya. Kan sudah disepakati bersama jadi semestinya harus dilaksanakan dg tulus?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Pak dan kita tak boleh seebaknya untuk tidak menjalankan tugas piket kita.

      Hapus
  5. Challenge ini tidak dapat saya lanjutkan... huhuhuhuu...
    ceritanya sanngat nyata dikehidupan sehari-hari Bu, tanggung jawab dalam kegiatan piket yang sudah mulai hilang sejak pandemi menyapa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berusaha tuk bs klhkn tantangan Pak Indra.. semampunya..ini dmbil belajar.

      Hapus
  6. Cerita yang menarik dan inspiratif...

    BalasHapus
  7. Luar biasa... Bunda, trimks share ceritanya pengalaman yg indah

    BalasHapus
  8. Sarah galak banget ya. Disiplinya pol pilan. Aduh ampun deh Sarah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo ga gitu ntar..pada keenakan Pk Beje .. n jd mles piket.

      Hapus
  9. Luar biasa ya Sarah, calon pemimpin masa depan..

    BalasHapus
  10. Mantap, Sarah. Punya kewibawaan untuk mendisiplinkan temannya

    BalasHapus

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca