Cari Blog Ini

Senin, 01 November 2021

Bagaimana Membangun Digital Space yang Aman untuk Anak

 

Bagaimana Membangun Digital Space yang Aman untuk Anak?


Beberapa hari yang lalu dalam grup WA menulis aku temui link untuk pendaftaran Guru Motivator Literasi Digital. Aku sangat tertarik dengan link ini. Akupun segera mendaftarkan diri. Saat ini kita di haruskan tau dan harus paham tentang dunia digital. Apalagi kita sebagai seorang guru harus bisa membawa anak didik kita pada dunia digital agar mereka mampu menghadapi era yang sangat erat kaitannya dengan digital dalam mengakses segala lini kehidupan.

Di hari pertama mengikuti kelas Guru Motivator Literasi Digital (GMLD) ini Om Jay sebagai pemateri menyampaikan  4 tujuan dari GMLD

Ada 4 hal dalam literasi digital yang harus kita kuasai, sehingga kita bisa menyampaikannya kepada peserta didik kita, yaitu :

ü  kecakapan digital

ü  budaya digital

ü  etika digital

ü   dan keamanan digital

Apa itu kecakapan digital?

Materi pertama ini masuk dalam wilayah materi keamanan digital untuk anak, khususnya peserta didik kita dan anak-anak kita di rumah, kecakapan digital, buadaya digital, etika digital dan kemanan digital, dapat anda baca di gambar.

Kecakapan Digital yaitu kemampuan individu dalam mengetahui, memahami dan menggunakan perangkatkeras dan piranti lunak TIK serta sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari.

Membangun Digital Space Yang Aman Untuk Anak

Bagaimana kita membangunnya?

Caranya adalah :

Pertama kita mengajak anak untuk memahami perkembangan dunia digital yang terus berkembang

Kedua kita  harus memahami psikologi anak dan perkembangannya dalam dunia digital

Ketiga, Kita harus menyadarkan anak tentang apa saja resiko kejahatan pada anak dan

Keempat bagaimana cara aman dan nyaman berinternet bersama keluarga tercinta

Saat pandemi  covid, kedekatan anak pada gedjet tampaknya lebih dekat daripada ke ayah bundanya. Gimana cara memberikan kesadarannya pada anak-anak kita ?

Anak-anak kita adalah anak-anak kelompok yang rentan terhadap berbagai kejahatan digital. Tidak semua orang baik ada dalam dunia digital kita. Salah satunya adalah jangan biarkan anak-anak kita mengumbar data pribadi di media digital atau media sosial.

Hal itu merupakan tugas kita sebagai guru dan orang tua.

Biar aman apa langkah kita pada anak untuk lebih nyaman.

Ketidaktahuan dan ketidakmampuan menggunakan media digital dengan baik dan benar, membuat mereka menjadi korban kejahatan media digital. Bahkan banyak juga orang dewasa yang menjadi korbannya. Kita harus mulai belajar di media digital dan usahakan sudah membuka website https://literasidigital.id

Saat ini, telah terekspos konten pornografi yang muncul tidak dengan sengaja saat anak mengakses media sosial. Orag tua dan guru harus mampu menjadi pemandu buat anak dan peserta didiknya.

Berikut  link video ini, yang dapat membantu kita untuk bisa mengingatkan kita untuk berhati-hati dalam menggunakaninternet https://literasidigital.id/video-literasi-digital/

Banyak orang saat ini tidak memahami bahkan tidak peduli akan bahaya yang dapat mengancam anak-anak kita. Itulah mengapa PGRI membuka kelas GMLD, walaupun kominfo juga telah melaksanakan berbagai webinar literasi digita secara masif di setiap kota dan kabupaten setiap hari di internet

Kominfo melakukan, dan kita bantu supaya makin banyak yang faham betapa penting MELEK Literasi Digital.

Kita terkadang dengan mudah saling berbagi informasi termasuk data yang sifatnya pribadi kepada orang yang baru dikenal. Akibatnya data privasi dapat disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Apalagi bila mereka masih anak-anak. Data privasi kita dengan mudah diperjual belikan oleh mereka yang tidak bertanggung jawab di media digital.

Dari hasil survey Google bersama Trust dan Safety research pada bula Februari 2021, ada 51 % orang tua di Indonesia merasa khawatir tentang keamanan digital anak. Bahkan ada 42 % orangtua mengkhawatirkan 3 hal yaitu keamanan informasi anak, anak-anak menerima konten yang tidak pantas, dan anak-anak menerima perhatian dari orang yang tidak dikenalnya. Kalau tidak waspada, anak kita bisa hancur masa depannya.

Itulah mengapa kita harus membangun tempat yang aman dan nyaman untuk anak-anak kita dalam bermedia digital.

Resiko kejahatan di ruang digital pada anak yang sering terjadi adalah :

ü  kecanduan games,

ü   cyberbully,

ü   pelanggaran privasi,

ü  kejahatan seksual dan lain-lain yang bisa kita baca di media sosial.

Orang tua harus peka dengan tingkah laku anaknya yang gemar bermain game di gadget. Jangan sampai, anak mengalami kecanduan yang berdampak terhadap kesehatan psikologisnya.

Sub Spesialis Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja, Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Jawa Barat, dr. Lina Budiyanti mengatakan ada 11 gejala bagi anak yang mengalami kecanduan gadget dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM) V. Beberapa di antaranya bisa dikenali dari perilaku sehari-hari.

"Anak main game untuk melarikan diri dari ketidaknyamanan. Kemudian yang kedua jam pemakaian game sudah tidak proporsional," ujar Lina saat ditemui di Cisarua, Selasa (15/10/2019).

Hal yang lebih menyeramkan adalah Grooming, kasus pelecehan seksual pada anak dengan modus iming iming PDKT, dan Kasus grooming pada anak mulai banyak ditemukan sejak tahun 2019 dan terus bertambah setiap tahunnya. Kita sebagai orang tua dan juga guru harus mulai waspada dan belajar tentang literasi digital.

Berikut Web Rujukan Digital Parenting

• literasidigital.id (kumpulan buku, video, infografis tentang literasi digital

yang dapat di unduh secara gratis)

• Smartschoolonline.id (program edukasi terkait pemanfaatan internet yang

sehat)

• Sahabatkeluarga.kemendikbud.go.id (artikel, modu, video terkait isu

parenting)

• fosi.org (beragam panduan dan tools pengembangan digital parenting

• beinternetawesome.withgoogle.com

Ketika membaca materi "Keamanan Anak di Dunia Digital" salah satunya telah terekspos konten pornografi yang muncul tidak sengaja saat mengakses media sosial.

Bagaimana kita harus bersikap atau bertindak ketika sedang mengajak murid-murid memutar lagu-lagu wajib di youtube dengan memakai infokus tiba-tiba konten pornografi muncul? 

Kita tetap rileks dan jangan panik, sampaikan kepada mereka bahwa dunia digital begitu terbuka, kita harus waspada jangan sampai terpapar pornografi. Inilah pentingnya kita sebagai orang tua dan guru untuk menjadi pemandu bagi anak-anaka kita.

Aman Berinternet Bersama Anak,

ü  Jaga Komunikasi dengan anak

ü  Bekali diri dan terus belajar

ü  Gunakan fitur dan aplikasi untuk menjaga

keamaanan anak di internet

ü  Buat aturan bersama dan terapkan

Konsekuensinya

ü  Menjadi teman, ikuti anak di media sosial dan jangan berlebihan

ü  Jelajahi, berbagi dan bermain bersama anak

ü  Jadilah teladan digital yang baik

 

Sebaiknya kita mulai,

1.      Smart, tidak menyebarkan informasi sensitif seperti

nomor telepon, passport/KTP, password, dan alamat

Rumah

2.      Alert, jangan mudah percaya dengan hal yang tidak

masuk akal, jauhi phising dengan tidak meng-klik link

sembarangan

3.      Strong, gunakan password yang sulit agar tidak mudah

diretas baik untuk akun maupun gawai, biasakan

menggunakan two step authentication

4.      Kind, sadari aktivitas online yang kita lakukan, untuk

mencegah terbentuknya rekam jejak yang membuat

kita rawan jadi target kejahatan digital.

5.      .Brave, mengenali dan mencegah bentuk-bentuk

kejahatan di ruang digital

 

Membangun Digital Space yang Aman Untuk Anak harus dimulai dari kita sebagai orang tua. Ibarat membangun rumah, maka pondasinya harus kuat dan kita harus mulai menanam pohon pendidikan.


Pohon pendidikan itu berakar moral dan agama, berbatang Ilmu pengetahuan, berdaun tali silahturahim dan berbuah kebahagiaan. hal itu harus dimulai dari pendidikan dalam keluarga kita.

Saat anak tidak bisa berinteraksi secara aktif dan mereka lebih banyak diam maka kita harus bisa mulai memberikan kebiasaan baru buat mereka. Sedikit demi sedikit ketergantungan mereka kepada games kita kurangi. Ajak mereka beraktivitas secara Offline seperti dulu. Oleh karena itu guru harus membuat pembelajaran yang menantang dan menarik, sehingga apa yang mereka rasakan benar-benar bermanfaat dan membuat mereka berinteraksi dengan gurunya. Ini tantangannya sebagai guru tangguh berhati cahaya.

Membangun Digital Space yang Aman Untuk Anak dimulai dari kita sebagai orang dewasa. ajak mereka untuk memahami literasi digital secara utuh.

 

Gunungkidul, 1 November 2021


4 komentar:

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca