Cari Blog Ini

Jumat, 05 November 2021

Yuk Kelola Jejak Digital dengan Baik

 

Yuk Kelola Jejak Digital dengan Baik


Pertemuan ke 2 Pelatihan Guru Motivator Literasi Digital Rabu, 3 November 2021 ini akan dilakukan melalui WA grup akan mendapatkan materi dari narasumber hebat Bapak Dedi Dwitagama. Beliau adalah guru Matematika di SMKN 50 JAKARTA TIMUR, selain itu beliau adalah Guru Motivator, pembicara ke berbagai kegiatan seminar dari sabang sampai merauke.


Sesuai permintaan Nara sumber grup  akan tetap dibuka untuk lamgsung berinteraksi dengan para peserta. Kegiatan di buka dengan berdoa membaca basmalah

Sebelum memulai kegiatan Pak Dedi meminta peserta ada yang menjadi relawan untuk menjawab pertanyaan apakah peserta sekolah dari Tk sampai perguruan tinggi bisa menceritakan adakah guru atau dosen yang di kenang dan kenapa mengenangnya sebagai orang yang luar biasa .

Dari peserta GMLD ada yang berkenan menjawab yaitu ibu Eka  yang menceritakan guru Matematika SMP yang bernama bapak Sabar. Beliau sosok guru asik yang menyenangkan.

Kemudian ada peserta lagi yang menceritakan dosennya. Beliau seorang dosen yang multitalenta, setiap materi yang disampaikan dapat diterima oleh semua mahasiswa dengan paham, antusias. Gayanya energik, membuat kami belajar semangat tanpa ngantuk. Masih banyak peserta yang menjawab dan menceritakan guu-guru mereka dengan sesuatu yang membuat mereka berkesan.

Dari sekian peserta yang menjawab Pak Dedi meminta untuk mencari nama guru dan dosen yang mereka kagumi. Apakah ada foto yang tertera dalam pencarian di mesin google atau tidak.


Nama guru favorit anda sejak mulai dari seorang profesor dan nama guru SMA, SMP, SD tapi kenapa ketika di kopling foto mereka tidak ada. Nama mereka tidak ada di internet padahal mereka adalah orang-orang hebat. Tenyata tidak banyak jejak digital mereka bahkan ada yang tidak ada sama sekali di internet. Ini membuktikan bahwa guru atau dosen tersebut tidak mengelola dengan baik jejak digitalnya.

 Lalu bagaimana dengan anda ngajar di SD, SMP atau dosen perguruan tinggi kalau anda tidak serius mengelola jejak digital anda sendiri, Maka nama profesor guru-guru yang sudah kita browsing itu akan hilang ditelan waktu digantikan oleh guru baru yang kemudian hilang lagi karena semua tidak serius mengelola jejak digital dengan baik. Ketika seseorang mencari sesuatu sekarang ini ada mesin andalan oleh orang di seluruh dunia Google mesin pencari, seberapa hebat anda mohon maaf anda belum terhubung atau belum terlacak oleh Google.

Walau anda di sekolah di sukai oleh ratusan atau ribuan murid ketika anda bertanya atau memperhatikan di sekolah anda yang ketika lulus 3 tahun yang lalu. Apa yang terjadi? Mereka lupa hampir semua nama guru, itupun tadak sampai 5 tahun atau  yang tidak terlacak.

Jika alasanya jaman dulu belum ada internet  dan sebagainya anda berargumen yang salah. Coba cari Ki Hajar Dewantoro, Cut Nyadien, Laskar Pelangi, Manuel Kasiepo, dan sebagainya yang mungkin hidup di era internet belum ada. cari juga Sidarta Gautama, Dalai Lama, Mother Theresa, Nabi Muhammad, dan sebagainya yang berasal dari era internet belum ditemukan.

Apakah mereka mengelola jejak digitalnya sendiri ? ... tidak, bahkan mereka tak tahu apa itu internet, apa itu digital. Legendanya diarsipkan oleh orang lain, kita pun bisa seperti itu.

Maka di sini ada dua cara untuk merekam jejak digital dengan baik, pertama dilakukan sediri dan kedua dilakukan oleh orang lain karena pengaruhnya yang sangat besar terhadap perkembangan kehidupan. Mereka meninggalkan jejaknya dengan karya. Terus karya apa yang mudah dan cepat untk melejitkan nama kita.

Setiap manusia bersifat unik. Jika keunikan itu direkam dalam dunia digital, bukan tidak mungkin jejak tersebut akan mengantarkan kita kepada nasib baik sebagai orang yang unggul, selanjutnya melejit. Tapi bagaimana itu akan melejit jika kita tidak membuat jejak digital. Jadi peersoalanya bukan karyanya tapi perbuatan melejitkan keunikan diri anda yang mungkin kita anggap biasa-biasa saja tetapi ketika itu kita Kelola dengan baik maka itu akan menjadi sesuatu yang melejitkan nama kita dan dalam jangka waktu yang sangat lama. Caranya  kita bisa meninggalkan konten di instragram, di blog  di website di facebook di youtube atau apa saja media digital lainya.

Jejak digital itu berupa apa saja bisa berupa karya  lukis, tulisan, foto  bisa saja foto kemeja atau cerita keluarga anda kebun anda, seragam anda atau apa saja kegiatan yang kita lakukan. Karena saat ini dunia tidak terbatas.  Ceritakan dengan bahasa yang baik dan bisa di ambil kebaikan di dalamnya agar orang lain bisa mengambil kebaikan di dalamnya dan kemudian mendokumentasikan kebaikan itu dan tertertancap menjadi jejak digital. Tetapi jika kita tidak mendokumentasikan kebaikan kita jejak  digital yang kita bikin sendiri. Bagaimana kita mau di kenal. Kita tulis semau kita karena itu blog-blog kita, facebook kita atau pun twiter dan intragram kita. Tulis agar bisa menginspirasi orang lain. Kabarkan apapun kegiatan yang kita lakukan untuk memberitahukan kepada dunia, apa yang kita lakukan. Karena saat ada orang yang mengabarkan keburukan tentang kita maka yang di temukan adalah jejak digital keburukan kita.  

Bukan persoalannya ketersediaan jaringan alat bukan, walaupun di daerah kita  digital belum di anggap penting tapi sekarang pekerjaan apa yang tidak menggunakan digital ? kuncinya adalah pada niat memanfaatkan digital itu untuk kepentingan pekerjaan, memudahkan pekerjaan, meningkatkan kwalitas pekerjaan dan menebarkan kebaikan . Setelah itu digital menjadi suatu hal yang sulit kalau kesadaran itu semua sudah muncul pada diri seseorang.

Seberapa pun sederhananya kita, kalau kita meninggalkan jejak konten positif atau kebaikan di media digital maka akan ada sesuatu yang dikenang dari kita. Selain itu, Ketika kita sudah tiada, kebaikan yang kita tinggalkan akan mengalir terus sebagai amal jariah. Oleh karena itu, tiada alasan lagi untuk kita bisa tinggalkan jejak  digital dan  kelola jejak digital kita dengan baik.

Salam sehat, tetap semangat dan teruslah tinggalkan jejak digital kebaikan kita. Salam literasi.

 

#GMLD

Gunungkidul, 6 November 2021

2 komentar:

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca