Cari Blog Ini

Senin, 17 Agustus 2020

Pembelajaran dalam Jaringan yang Efektif dan Menyenangkan

 

 Pembelajaran dalam Jaringan yang Efektif dan Menyenangkan



Oleh : Sumarjiyati, S.Pd.I

 

Saat wabah COVID-19 ini muncul seluruh aktivitas manusia dibatasi, termasuk kegiatan pembelajaran. Kebijakan belajar dari rumah mulai diterapkan pada tanggal 9 Maret 2020 setelah menteri pendidikan dan kebudayaan mengeluarkan surat edaran nomor 2 tahun 2020 dan nomor 3 tahun 2020  tentang pembelajaran dari rumah (Learn from Home) dan bekerja dari rumah (Work From Home) secara daring (online) dalam rangka pencegahan penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19).


 Pembelajaran daring adalah pembelajaran yang dilakukan dalam jaringan internet. Hal ini bisa dilaksanakan bila ada hp atau leptop, ada jaringan internet, tentu saja ada paket data untuk menyambung pada jaringan internet.  Pembelajaran seperti ini bisa dilaksanakan bila terpenuhi syarat syaratnya.

 

Setelah sekitar 4 bulan berlalu pemerintah mengeluarkan surat edaran perpanjangan waktu belajar di rumah. Bisa dilihat bagaimana gagapnya para pendidik, stresnya orangtua yang mendampingi anak-anaknya belajar di rumah, dan tentunya bagaimana siswa kebingungan menghadapi tumpukan tugas yang aneh-aneh dari para pendidik yang sedang gagap. Banyak sekali kisah menarik, lucu, maupun sedih yang terjadi dalam proses belajar daring.

Untuk  atau mahasiswa mungkin tidak begitu banyak kendala, namun keadaan siswa dan wali  untuk lingkungan pembelajaran di SD kami tidak bisa melaksanakan pembelajaran daring yang bisa menggunakan banyak aplikasi-aplikasi yang mudah dan menyenangkan seperti zoom yang bisa langsung melihat keadaan siswa ataupun aplikasi yang lain. Aplikasi yang paling mudah dan bisa di jangkau oleh semua siswa di SD kami hanyalah WAG. Dari sini kami bisa menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa dan melihat kondisi siswa hanya dengan video call.

Contoh Vidio siswa


Di balik itu semua guru dan siswa bisa saling mengirimkan voice noot dan juga video kegiatan siswa pada materi tertentu. Hal ini siswa sudah merasa senang jika video yang mereka kirim telah di terima guru serta ada umpan balik. Siswa yang lain pun akan segera mengirim dan tidak mau ketinggalan. Dari sini sudah membuat siswa-siswa senang dan semangat dalam belajar di rumah.

Ada beberapa tugas dari guru yang harus di kumpulkan ke sekolah dengan waktu yang telah di tentukan. Siswa pun berlomba-lomba untuk membuat tugas mereka yang terbaik. Sebelum pengumpulan tugas, guru menyampaikan untuk 3 siswa terbaik akan mendapatkan rewoard dari guru. Dari sini siswa berusaha untuk menyelesaikan tugas mereka sebaik mungkin.

Beberapa hal yang dapat di simpulkan penulis dari pembelajaran daring yang di lakukan  adalah :

1.      Siswa belajar bertanggung jawab

2.      Siswa belajar untuk percaya diri

3.      Siswa belajar untuk berkompetisi secara positif

4.      Siswa belajar berkreasi secara bebas sehingga memunculkan daya kreatifitas yang tinggi

5.      Siswa belajar menghargai orang lain

6.      Pemberian reward guru ke siswa membuat siswa lebih tertantang sehingga siswa tidak malas dalam menyelesaikan tugas dari guru

7.      Jeda waktu pemberian tugas dan waktu pengumpulan membuat orang tua tidak terlalu merasa di kejar-kejar dalam mendampingi putra putrinya.

8.      Guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar.

9.Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan mental (softskills)

10.  Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas

11. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas

4 pilar pendidikan yang disusun oleh UNESCO, yaitu Learning to Know (belajar untuk mengetahui), Learning to Do (belajar untuk melakukan sesuatu), Learning to Be (belajar untuk menjadi sesuatu), dan Learning to Live Together (belajar untuk hidup bersama), maka saat ini adalah kesempatan paling tepat untuk mengatur ulang arah dunia pendidikan kita yang selama sudah tersesat jauh dari tujuan. Dunia pendidikan harus kembali mengajarkan cara belajar (Learning How to Learn), bukan Learning What to Learn (belajar tentang sesuatu).


Jika para pendidik dan orangtua memahami bahwa keterampilan-keterampilan seperti pemecahan masalah, ketangguhan, motivasi, pengendalian diri,team work, prakarsa, kepercayaan diri dan etika, yang semua itu dibutuhkan untuk dikembangkan dalam diri para peserta didik dalam menghadapi tantangan di abad ke-21 ini, maka model pembelajaran dapat diarahkan agar bermuara ke sana. Misalnya selama masa belajar di rumah ini peserta didik dapat diarahkan untuk mencari pemecahan masalah yang berhubungan dengan Covid-19. Solusinya bisa dari sisi kesehatan, pangan, sosial, ekonomi, dan lain sebagainya.

Contoh tugas siswa yang di kirim melalui WAG



Dengan demikian kreativitas dan inovasi generasi penerus bangsa yang selama ini tidak diberi kesempatan belajar secara luas dan nyata. Dengan konsep ini akan mengubah pandangan para orangtua dan pendidik yang selama ini melihat gawai konsumsi semata, sekarang akan berubah menjadi alat produksi. Dan inilah proses pembangunan SDM unggul yang sesungguhnya.


Salam Literasi

Salam Guru Blogger Indonesia

Lomba Blog Tingkat Nasional Guru Blogger Indonesia bekerjasama dengan Ikatan  Guru TIK PGRI

 Gunungkidul, 17 Agustus 2020

 

11 komentar:

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca