Pembelajaran dalam Jaringan yang Efektif dan Menyenangkan
Oleh : Sumarjiyati, S.Pd.I
Saat wabah COVID-19 ini muncul seluruh aktivitas manusia dibatasi,
termasuk kegiatan
pembelajaran. Kebijakan
belajar dari rumah mulai diterapkan pada tanggal 9 Maret 2020 setelah menteri pendidikan
dan kebudayaan mengeluarkan surat edaran nomor 2 tahun 2020 dan nomor 3 tahun
2020 tentang pembelajaran dari rumah (Learn
from Home) dan bekerja dari rumah (Work From Home) secara daring (online)
dalam rangka pencegahan penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19).
Pembelajaran daring adalah
pembelajaran yang dilakukan dalam jaringan internet. Hal ini bisa dilaksanakan
bila ada hp atau leptop, ada jaringan internet, tentu saja ada paket data untuk
menyambung pada jaringan internet.
Pembelajaran seperti ini bisa dilaksanakan bila terpenuhi syarat
syaratnya.
Setelah sekitar 4 bulan berlalu pemerintah
mengeluarkan surat edaran perpanjangan waktu belajar di rumah. Bisa dilihat bagaimana gagapnya para pendidik, stresnya orangtua
yang mendampingi anak-anaknya belajar di rumah, dan tentunya bagaimana siswa
kebingungan menghadapi tumpukan tugas yang aneh-aneh dari para pendidik yang
sedang gagap. Banyak sekali kisah menarik, lucu,
maupun sedih yang terjadi dalam proses belajar daring.
Untuk atau mahasiswa mungkin tidak begitu banyak kendala, namun keadaan
siswa dan wali untuk lingkungan
pembelajaran di SD kami tidak bisa melaksanakan pembelajaran daring yang bisa
menggunakan banyak aplikasi-aplikasi yang mudah dan menyenangkan seperti zoom
yang bisa langsung melihat keadaan siswa ataupun aplikasi yang lain. Aplikasi
yang paling mudah dan bisa di jangkau oleh semua siswa di SD kami hanyalah WAG.
Dari sini kami bisa menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa dan melihat
kondisi siswa hanya dengan video call.
Contoh Vidio siswa
Di balik itu semua guru dan siswa bisa saling mengirimkan voice noot
dan juga video kegiatan siswa pada materi tertentu. Hal ini siswa sudah merasa
senang jika video yang mereka kirim telah di terima guru serta ada umpan balik.
Siswa yang lain pun akan segera mengirim dan tidak mau ketinggalan. Dari sini
sudah membuat siswa-siswa senang dan semangat dalam belajar di rumah.
Ada beberapa tugas dari guru yang harus di kumpulkan ke sekolah dengan
waktu yang telah di tentukan. Siswa pun berlomba-lomba untuk membuat tugas
mereka yang terbaik. Sebelum pengumpulan tugas, guru menyampaikan untuk 3 siswa
terbaik akan mendapatkan rewoard dari guru. Dari sini siswa berusaha untuk
menyelesaikan tugas mereka sebaik mungkin.
Beberapa hal yang dapat di simpulkan penulis dari pembelajaran daring
yang di lakukan adalah :
1. Siswa belajar bertanggung jawab
2. Siswa belajar untuk percaya diri
3. Siswa belajar untuk berkompetisi secara positif
4. Siswa belajar berkreasi secara bebas sehingga memunculkan daya
kreatifitas yang tinggi
5. Siswa belajar menghargai orang lain
6. Pemberian reward guru ke siswa membuat siswa lebih tertantang
sehingga siswa tidak malas dalam menyelesaikan tugas dari guru
7. Jeda waktu pemberian tugas dan waktu pengumpulan membuat orang tua
tidak terlalu merasa di kejar-kejar dalam mendampingi putra putrinya.
8. Guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis
aneka sumber belajar.
9.Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan mental (softskills)
10. Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru,
siapa saja adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas
11. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
4 pilar pendidikan yang disusun oleh UNESCO, yaitu Learning
to Know (belajar untuk mengetahui), Learning
to Do (belajar untuk melakukan sesuatu), Learning
to Be (belajar untuk menjadi sesuatu), dan Learning
to Live Together (belajar untuk hidup bersama), maka saat ini
adalah kesempatan paling tepat untuk mengatur ulang arah dunia pendidikan kita
yang selama sudah tersesat jauh dari tujuan. Dunia pendidikan harus kembali
mengajarkan cara belajar (Learning How to Learn), bukan Learning
What to Learn (belajar tentang sesuatu).
Jika para pendidik dan orangtua memahami bahwa keterampilan-keterampilan
seperti pemecahan masalah, ketangguhan, motivasi, pengendalian diri,team work, prakarsa,
kepercayaan diri dan etika, yang semua itu dibutuhkan untuk dikembangkan dalam
diri para peserta didik dalam menghadapi tantangan di abad ke-21 ini, maka
model pembelajaran dapat diarahkan agar bermuara ke sana. Misalnya selama masa
belajar di rumah ini peserta didik dapat diarahkan untuk mencari pemecahan
masalah yang berhubungan dengan Covid-19. Solusinya bisa dari sisi kesehatan,
pangan, sosial, ekonomi, dan lain sebagainya.
Contoh tugas siswa yang di kirim melalui WAG
Dengan demikian kreativitas dan
inovasi generasi penerus bangsa yang selama ini tidak diberi kesempatan belajar
secara luas dan nyata. Dengan konsep ini akan mengubah pandangan para orangtua
dan pendidik yang selama ini melihat gawai konsumsi semata, sekarang akan
berubah menjadi alat produksi. Dan inilah proses pembangunan SDM unggul yang
sesungguhnya.
Salam Literasi
Salam Guru Blogger Indonesia
Lomba Blog Tingkat Nasional Guru Blogger Indonesia bekerjasama dengan Ikatan Guru TIK PGRI
https://81-atik.blogspot.com/2020/08/pembelajaran-dalam-jaringan-yang.html peserta lomba blog nomor 80
BalasHapusLanjutkan
BalasHapusLanjutkan
BalasHapusBismilah..
BalasHapusSiip
BalasHapusHehe..sesederhana itu yg pntingbpmbljran tetep brjln dan mnynangkn buk..
HapusKeren BuAtik, lanjutkan
BalasHapusSangat sangat sederhana bu dewi..hehe.. Trpnting siswa tdk terbebani dg pmbljran daring ini
BalasHapusHore, akhirnya menulis juga, sukses y
BalasHapusAamiin..hihi.. Iya buk.. Sesederhana itu.. Tp ga pa2.. Pntingbikut berperan
HapusKeren bu
BalasHapus