MENGAPA GURU HARUS MENULIS
Oleh : Sumarjiyati,S.Pd.I
Sesungguhnya
tidak ada alasan bagi guru untuk tidak bisa menulis. Apakah alasan keterbatasan
ilmu, waktu, media, uang atau lainnya yang dianggap menjadi penghambat.Jika
alasan karena kesibukan padahal waktu
yang ada tersedia 24 jam dalam sehari semalam itu sama bagi semua orang.Tinggal
bagaimana kita memanfaatkan waktu yang ada itu untuk menulis.Beberapa alasan
mengapa guru harus memiliki kemampuan menulis. Pertama, dunia guru
adalah dunia literasi : membaca, menulis dan mengajar. Guru yang mampu menulis
dengan baik, maka ia adalah pembaca dan pendengar yang baik.Tulis apa yang kita
lakukan lakukan apa yang kita tulis.Itu hal yang harus kita lakukan setiap hari
dalam lingkup kerja kita. Guru penulis memiliki keilmuan yang terbarukan (renewable)
sehingga tampil sebagai guru profesional sejati.Dan akan mampu membawa peserta
didik kepada kemajuan zaman yang akan mereka lalui.
Kedua, adanya tuntutan pengembangan diri guru dalam kemampuan menulis.
Mereka yang hendak mengajukan kenaikan
pangkat harus membuat publikasi ilmiah atau karya inovatif. Mau tidak mau
seorang guru harus memulai menulis.Banyak yang bisa di lakukan guru untuk
pengembangan diri tersebut.bisa dengan menulis artikel ilmiah, artikel popular,
jurnal,best practis ataupun PTK.Ketentuan
itu sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi (PermenPANRB) No. 16 Tahun 2009 tanggal 10 November 2009 tentang
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
Ketiga, menulis adalah kemampuan dasar bagi manusia yang ingin hidup “1000 tahun” lagi. Gajah mati meninggalkan gading manusia mati meninggalkan karya( tulisan).Perhatikan para penulis-penulis yang telah meninggal namun karya-karyanya masih kita jumpai sampi saat ini. Jika kita bicara maka suara kita hanya akan di dengar oleh seisi ruangan saja namun jika kita menulis maka gemanya sepanjang masa,seantero jagat akan mengenal kita akan membaca tulisan kita. Pada hakekatnya manusia adalah makhluk literasi. Satu-satunya makhluk yang dianugerahi akal dan pikiran sebagai senjata menjalani kehidupan sebagai khalifah fil ard. Akal itu akan berfungsi dengan baik bahkan bisa power full manakala kemampuannya terus ditingkatkan dengan membaca dan menulis dalam mengurai dan menyelesaikan masalah (problem solving).Pesan ini juga dapat kita jumpai dalm Al-Quran Surat Al-Alaq yaitu membaca (iqro’) dan menulis (qolam)
Artinya :
1.
Bacalah
dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan
2.
Dia
telah menciptakan manusia dari segumpal darah
3.
Bacalah
,dan Tuhanmulah yang mulia
4.
Yang
mengajar (manusia ) dengan pena
5.
Dia
mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.
Keempat, menulis
adalah kebiasaan yang menyehatkan jiwa, karena menulis adalah makanan ruhani.
Dengan kata lain kebiasaan menulis akan menciptakan keseimbangan tubuh manusia,
karena manusia tercipta dalam dua dimensi, dimensi ruhani dan jasmani. Selama
ini banyak orang yang memperhatikan makanan kebutuhan jasmani namun mengabaikan
makanan kebutuhan ruhani. Dengan menulis ide dan pemikiran seseorang akan lebih
mudah dipahami dan lebih abadi dalam kenangan.Dengan menulis maka kita akan
mampu mengeluarkan apa yang kita rasa kita bisa ungkapkan dalam bentuk tulisan
dan itu akan bisa membuat kita Bahagia.Jika hati Bahagia maka Tindakan yang
muncul pun akan membawa dampak positif dalam diri kita.
Kelima, pesatnya
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi seperti internet akan sangat
mendukung dalam membangun personal branding guru-guru. Media social seperti
Fasebook,WA,Twiter,IG,Blog,misalnya akan dengan mudah menyebarkan informasi dan
gagasan yang dimiliki oleh guru kepada khalayak ramai tidak saja dalam cakupan
lokal dan regional tetapi merambah ke ranah global (internasional). Media
sosial bisa dimanfaatkan sebagai media pembelajaran dan pengembangan kemampuan
menulis guru-guru.Dari media social itu kita bisa ngobrol dengan teman dan
hasil dari obrolan kita tersebut bisa kita jadikan sebuah tulisan.Jika tulisan
tersebut gabungkan menjadi sebuah kalimat dan kalimat-kalimat itu bisa kita
kembangkan menjadi sebuah paragraf yang runtut maka akan tercipta sebuah
tulisan yang bagus dan dapat di nikmati oleh pembaca.Tentunya tulisan kita bisa bermanfaat untuk orang lain.
Biasakan kita
menulis setiap hari.
Lalu bagaimana
seseorang bisa menulis setiap hari?
Menulis satiap
hari butuh skill dan triknya. Bagi orang-orang yang bisa menulis
setiap hari suprise bangeet. Ada seorang penulis yang menerbitkan buku tapi
bukan karyanya sendiri, dia membayar orang lain untuk menulis dan kemudian
diakui sebagai karyanya. Seorang penulis profesionalpun ternyata tidak menulis
setiap hari. Yang menulis adalah orang lain atau ghost writyernya. Inilah
adalah efek dari sesesorang yang hanya ingin menerbitkan buku. Dia akan
bergantung kepada orang lain. Berbeda dengan orang yang mengasah kemampuanya
dengan menulis setiap hari, tanpa memikirkan bukunya diterbitkan atau tidak.
Ketika seseorang yang tidak mempunyai kemampuan untuk menulis buku, tapi dia
mengasah keterampilannya dengan terus menerus dia akan mudah untuk dapat
menerbitkan bukunya.
Pembiasaan kita
menulis harus di mulai dengan, kata 'WHY' -nya terlebih dahulu.
Kenapa kita
perlu menulis setiap hari? Seperti kata pepatah “Alah Bisa, Karena Biasa.”
Jadi, orang yang terbiasa melakukan sesuatu akan mahir dalam melakukannya.
Contoh, Ibu dan bapak guru suka
menasihati anak didiknya agar membiasakan diri untuk melakukan sesuatu.
Tujuannya apa? Untuk membuat anak didik itu mahir melakukannya. Demikian pula
halnya dengan menulis. Jika kita melakukannya setiap hari, maka kita akan
menjadi mahir menulis.Awalnya terpaksa kemudian dipaksa oleh keadaan dan
menjadi bisa akhirnya menjadi terbiasa dan menjadi mahir.
Kenapa guru
tidak bisa menulis?padahal temanya adalah bidang yang dikuasainya dan biasa
diajarkan kepada anak didiknya Karena,pertama: para guru terbiasa bicara. SETIAP
HARI BICARA. Namun, tidak terbiasa MENULIS. Maka dari itu, kita
perlu SETIAP HARI MENULIS. Agar kelak kita jadi terampil menuangkan
gagasan bukan hanya melalui lisan saja. Melainkan juga dalam bentuk tulisan.
Yang kedua,
kenapa kita perlu menulis setiap hari. Karena menulis setiap hari itu membantu
menjaga keselarasan antara otot-otot tubuh kita, juga jiwa. Jadi, nanti kalau
kita sudah terbiasa menulis. Melihat apapun, selalu ingin menerjemahkan apa
yang kita lihat itu kedalam bentuk tulisan. Dan itu terjadi secara refleks
saja. Begitu pula ketika kita merasakan sesuatu.
Orang yang
tidak terbiasa menulis, bisa saja memendam perasaan itu. Atau butuh seseorang
yang mau mendengarnya. Padahal, belum tentu ada yang mau dengar. Tapi jika dia
terbiasa menulis, maka dia selalu punya teman untuk mencurahkan perasaannya.
Caranya yaitu dengan selembar kertas dengan pena kalau dulu. Kalau sekarang,
tinggal ambil smart phone maka kita bisa mencurahkannya disana.Sering kita
dapati status status di wa ataupun di media sosial lainnya.Itu sekedar untuk
bisa mencurahkan perasaan yang di alami. Sebenarnya tulisan-tulisan itu bisa di
jadikan sebuah tulisan dan di kembangkan untuk bisa jadi sebuah paragraph dan
bentuk tulisan yang Panjang.
Yang ketiga,
menulis setiap hari itu merupakan healing remedy. Jadi, jika
terbiasa menulis, kita bisa menjadi pribadi yang lebih
sehat. Kesimpulannya, kenapa perlu menulis setiap hari adalah;
Karena seorang penerbit buku sejati, bukanlah orang yang meminta bantuan orang
lain untuk menuliskan naskah bukunya. Melainkan orang yang memiliki kemampuan
untuk menuliskan sendiri naskahnya secara mandiri.
Kemampuan kita
bisa diasah dengan cara berkomitmen
untuk tidak melewatkan 1 hari pun dalam hidup kita TANPA MENULIS.Jadi Jika Anda
sungguh-sungguh ingin menjadi penulis handal; mulai sekarang, berkomitmenlah
untuk menulis setiap hari. Seberapa banyak? Kalau bisa , 1 hari 1 artikel. Nah
kalau ukurannya jumlah artikel, berarti tidak ditentukan jumlah katanya. Kalau
jaman dulu kalau kita mau mengirim artikel ke koran, itu ada ketentuan jumlah
kata. Hal itu membuat penulis pemula kesulitan. Karena bukan hal yang mudah untuk
menuanggkan gagasan secara indah dengan jumlah kata yang ditentukan. Maka bagi penulis,
ukurannya adalah "1 Artikel". Artikel itu adalah Sebuah
paparan yang memuat buah pikiran penulis sehingga dapat dipahami oleh orang
lain. Begitu ukurannya.
Jadi, yang
penting dalam 1 hari itu ada karya tulis kita yang "KALAU" dibaca
orang lain, mereka akan memahaminya. kenapa penulis memakai kata
KALAU? Karena, belum tentu ada orang yang membaca artikel
itu. Tapi jangan bersedih yang terpenting adalah tiap hari kita
menulis . Ditahap belajar ini, sebaiknya kita tidak terlalu baper soal ada yang
baca apa tidak. Karena kalau orang lain baca pun belum tentu feedbacknya positif.
Tidak sedikit orang yang berhenti menulis karena pembacanya memberi feedback
negative.Jadi yang penting menulis saja dulu. Kalau tulisannya sudah memenuhi
standar minimal untuk dibaca orang, YAKIN bakal dibaca.
Setelah
membahas tentang WHY yang berhubungan proses membiasakan diri dalam menulis itu
Sekarang kita bahas WHATnya.
WHAT makes you
write something? Apa yang mendorong Anda untuk menulis? Pertanyaan
ini sederhana. Tapi orang yang tidak menemukan jawaban yang tepat, akan
berhenti ditengah jalan. Jadi mari kita tanyakan kepada diri sendiri dulu apa
yang mendorong kita menulis. dengan kata lain, apa tujuan kita menulis?
Apakah boleh
tujuan kita menulis itu menjadikan uang
sebagai pendorong utama dalam menulis. Boleh saja. Tidak masalah. Tapi nanti
seiring berjalannya waktu kita akan menemukan apa dorongan yang paling cocok
buat kita dalam menulis.
Kedua, menulis
dengan dorongan INGIN BERBAGI PENGETAHUAN. Nah, yang ini menurut hemat penulis;
paling sesuai dengan jiwa pendidik seperti kita.kita tidak menjadikan uang
sebagai pendorong utama dalam menulis. Boleh saja. Tidak masalah. Tapi nanti seiring
berjalannya waktu kita akan menemukan apa dorongan yang paling cocok buat kita.
Jika menulis karena uang, kadang kita kecewa karena penerbit menolak. Seperti
diremehkan oleh mereka . Kita juga bisa kecewa jika bayarannya ternyata tidak
seperti yang kita harapkan. Royalti penulisan buku misalnya. Lalu kalau menulis
setiap hari Idenya dari mana? Ini pertanyaan banyak orang. Nah ini penting di
sampaikan. segala hal yang bisa ditangkap oleh panca indra kita adalah
sumber ide. Tinggal kita olah saja. Pegang teguh prinsip itu. Berapa banyak
rangsangan yang masuk kedalam sistem panca indra dan indra ke 6 kita? Jumlah
rangsangan itu TAK TERHINGGA. Oleh kerena itu berarti bahwa
sumber ide penulisan kita bisa SANGAT banyak.
Kalahkan dua
musuh dalam menulis
Menulislah dan terus menulis,tidak ada kata terlambat.Jangan kuatir
tulisan kita buruk karena tulisan yang buruk dapat kita perbaiki kita
edit.Bagaimana kita memperbaiki jika kita tidak menulis.maka mulailah untuk
menulis.
Menulis itu sama dengan ketrampilan,jika sering berlatih maka
tulisan kita akan semakin bagus.Kalahkan dua musuh untuk dapat menulis.yaitu :
1.
Rasa
takut
Agar dapat
meraihnya maka harus kita kalahkan,jangan
takut tulisan buruk teruslah menulis.
2.
Rasa
malas
Kadang rasa
malas itu hadir kapan saja,jangan di paksakan tapi harus semangat untuk
mengalahkan.saat kondisi tubuh Lelah maka istirahatlah terlebih dahulu dengan
tidur,nonton film atau dengarkan musik.Setelah rasa Lelah itu hilang maka
lanjutkan untuk menulis.cari waktu yang tepat. Kita harus konsisten dengan jadwal yang sudah kita tetapkan.
Keren,. bukannya unt Omera?
BalasHapusBukan bu.. Yg antologi pak akbar
HapusWow..mantab..mbk atik
BalasHapusNyimpen d blog mb eny
Hapus