Pentigraf
Pekan Olah Raga siswa antar sekolah telah di mulai. Awalnya yang
mendampingi anak-anak bertanding adalah
Bapak Erfan guru olah raga sekolah kami, waktu pertama tanding kalah, tanding
keduanya bapak Erfan tiba-tiba kok aku disuruh ikut mendampingi anak-anak.
Disaat pertandingan pertama keteter anak-anak kok ga pada fokus saat
bertanding, dengan tak sengaja aku tiba-tiba pingin kasih pengarahan keanak-anak
untuk jadi tim out, nah disitulah setiap tim out aku yang kasih pengarahan tak
disangka anak-anak semakin sadis dalam bertanding akhirnya Bapak Erfan menyerahkan
ke aku sebagai tim nasehat dalam bertanding, akhirnya bertanding berkali-kali
alhamdulillah juara. Dan anak-anak maunya setiap Pekan Olah Raga Siswa akulah yang suruh jadi penasehat/ tim outnya.
Berawal dari sering bertemu untuk latihan tournamen salah seorang
siswa yang saat itu di dampingi mamahnya, karena mamahnya juga mantan pemain
voli dan juga sebagai guru SMP. Mamahnya tau kalau anak-anak akrabnya sama aku,
begitu pula dewi anaknya. Akhir untuk pertandingan itu diserahkan ke aku dan
setiap akan tournament mamahnya selalu titip untuk jagain dia.
Setelah selesai tournamen siang itu aku lihat Dewi sedang
murung menyendiri di sebuah pojok
ruangan di kelas. Aku hampiri dia,” kamu kenapa dik dewi?”.
Seketika dia menoleh padaku “ Aku lagi ada masalah pak jawabnya.”
Akupun minta dia untuk menceritakan apa yang sedang Dewi alami, panjang lebar
dia menceritakan kisahnya, ternyata dewi habis di putusin sama cowoknya. Akupun
kasih nasehat ke Dewi untuk semangat jangan terlalu di ambil pusing jika
masalah yang dia alami hanya mengganngu aktivitas dalam belajar dan
berprestasi. Aku coba untuk meledeknya agar dia tersenyum, “ayolah tersenyum
mosok cakep-cakep cemberut gitu” entar cakepnya ilang lhu”. Dia pun tersenyum,
walau aku lihat tidak seperti senyum-senyum sebelumnya. Setelah aku kasih
nasehat hari itu … eeeeiit tidak di sangka dia malah sering curhat ke aku
bahkan sepertinya dia sudah nyaman denganku. Aku harus segera sampikan sesuatu
ke dik Dewi tentang perasaan yang mungkin menghinggapi hatiku dan hatinya. Segera
aku ambil ponsel dan ku kirim pesan wa
ke dia. “Dik.. nanti ada waktu aku ingin bertemu bisa kan ? “Tidak menunggu
lama aku menerima balasan darinya. “Ya
Pak nanti sore setelah les aku ada waktu nanti tunggu aku di taman dekat
sekolah ya “! ( Dewi berharap untuk bisa menjalin hubungan yang lebih bersama sang pelatih) “akupun sore itu
menunggu kedatangannya, setelah 10 menit aku di taman itu Dewi datang
dengan senyum ceria mengembang di wajah
ayunya, jujur aku suka denganya. “Sudah lama menunggunya pak ? “ooo belum dik jawabku” Akupun segera ambil
posisi duduk agar lebih dekat dengan Dewi dan segera aku katakan apa yang aku
rasakan. Dik begini.. aku merasa sesuatu yang mengganjal di hatiku jujur dik
aku suka sama kamu, namun perlu dik Dewi ketahui hal itu tidak baik dan tidak
mungkin di teruskan. Aku sudah berkeluarga dik Dewi jangan banyak berharap
tentang aku ya.. “ ! aku sebatas pelatih aja di sini. Kulihat dik Dewi sedikit pucet mendegar kata-kataku.,maafkan
aku dik.” tak kudengar jawaban dik Dewi tapi aku melihat air matanya menetes.
Sumarjiyati.Gunungkidul,4 Agustus 2020
Joss....mbk...
BalasHapusMksih mbk eny
BalasHapusHihi, mantap
BalasHapusHebat ibu ini, senantiasa menyemangati
BalasHapusAlhamdulillah, memang guru terbaik
BalasHapus