Cari Blog Ini

Sabtu, 01 Januari 2022

Asiik Sekolah Lagi

Asiik Sekolah Lagi

Sudah lama sekolah tak seramai dulu, penetapan PTMT di semester 1 sedikit sudah membuat aku dan teman-teman riang. Belajar selama dua jam di sekolah sedikit banyak menambah semangat bagi kami. Kata Ibukku, pengumuman yang di sampaikan wali kelas di grup wa memberitahukan bahwa mulai semester dua ada penambahan jam belajar tatap muka. Sebagai persiapan semua siswa harus sudah di vaksin.

Satu minggu libur semester satu di gunakan untuk jadwal pemberian vaksin. Aku, Dira dan Sari semangat sekali  mempersiapkan diri untuk sekolah. Dan tidak takut untuk di vaksin. Padahal beberapateman ada yang takut untuk di vaksin.

Aku persiapkan mulai dari alat tulis, sepatu dan juga buku-buku, semua aku persiapkan dengan rapi. Tak ketinggalan seragam kesayanganku merah putih. Aku buka lemari dan aku lihat pakaian seragamku masih terlipat rapi di almari kamarku. Aku ambil dan aku coba. Haadew ... Kok ga nyaman banget ya baju seragam ini aku pakai.

"Ibuu .. ibuu," teriakku.

"Ada apa, Uni," mengagetkan Ibu saja.

"Ibu ini lihat baju seragamku kekecilan," kataku

"Coba Ibu lihat"pinta Ibu.

Ibu pun memperhatikan baju yang sudah menempel di tubuh mungilku.

"Sayaaang, iya ini kekecilan ga nyaman ya makainya. Padahal besok udah masuk sekolah," kata Ibu.

Dengan penuh kesabaran Ibu menenangkanku.

“Jika besok udah berangkat sekolah bagaimana Ibu bisa belikan seragam itu, Ibu?” Tanyaku.

Kekawatiran mulai menghantuiku. Aku masih mondar mandir. Belum tenang jika seragam yang harus aku kenakan esok belum siap.

“Uni, kamu istirahat dulu, Ibu janji nanti akan Ibu carikan seragam untukmu besok,” kata ibuku.

Akupun menurut apa yang ibu katakan. Aku ambil buku cerpen anak yang tergeletak di meja kamarku. Iya, aku baca-baca buku cerpen hadiah ulang tahunku ku ke 10 dari kakakku tercinta. Lembar demi lembar buku cerpen itu aku baca, lama-lama tak terasa  mata terasa berat. Akupun tertidur.

***

Suara adzan terdengar, pelan-pelan aku buka mata. Dan terlihat seragam merah putih terlipat rapi di dekatku. Tak sadar aku meloncat kegirangan.

“Asiiik, seragammku baru,” teriakku.

Ibu masuk ke kamarku dengan senyum indahnya.

“Maafkan Ibu Nak,” ucap ibuku.

“Kok Ibu minta maaf?” tanyaku.

“Ibu tak bisa berikan seragam baru seperti yang kau harapkan, Ibu hanya bisa berikan seragam punya kakakmu dulu mungkin itu bisa kau pakai besok, masih bagus kok,” jelas Ibuku.

“Yaach bukan baju baru ya ternyata,” keluhku.

“Sementara dipakai dulu ya, Nak Coba di pakai! “perintah Ibuku.

Dengan berat aku buka lipatan rapi itu. Aku coba memakai dan aku lihat di cermin. Aku tersenyum. Ibu pun memujiku.

“Anak Ibu cantik banget, tu kan pas di pakai untuk Uni,” puji Ibuku.

“Hehe, bener, Bu, baju seragam ini pas buat Uni,” tanyaku kurang yakin.

“Iya sayang, baju itu masih bagus kok apa lagi di pakai anak Ibu yang cantik ini,” puji ibuku lagi.

“Ibu bisa aja deh,”ucapku.

Aku sangat senang sekali, menyambut belajar di sekolah besok pagi . Semua sudah siap. Dan aku bisa bayangkan aku bisa bertemu bu gurukuyang cantik dan asiknya beajar bersama di sekolah.

 

 

#onedayonestory

#AiseiWritingChallenge

Gunungkidul, 3 Januari 2022


8 komentar:

  1. Cernak yang keren. Pas banget dengan suasana pertama masuk sekolah.

    BalasHapus
  2. Seragam aku juga baru kakak, masa pandemi membuat badanku melebar ....hehhehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe... Semangat baru. . seragam baru.. sehat selalu .

      Hapus
  3. Nah, ternyata masih ada seragam yang bisa dipakai. Alhamdulillah...

    BalasHapus

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca