Asiik Sekolah Lagi
Sudah lama sekolah tak seramai dulu, penetapan PTMT di semester 1
sedikit sudah membuat aku dan teman-teman riang. Belajar selama dua jam di
sekolah sedikit banyak menambah semangat bagi kami. Kata Ibukku, pengumuman
yang di sampaikan wali kelas di grup wa memberitahukan bahwa mulai semester dua
ada penambahan jam belajar tatap muka. Sebagai persiapan semua siswa harus
sudah di vaksin.
Satu minggu libur semester satu di gunakan untuk jadwal pemberian
vaksin. Aku, Dira dan Sari semangat sekali
mempersiapkan diri untuk sekolah. Dan tidak takut untuk di vaksin. Padahal
beberapateman ada yang takut untuk di vaksin.
Aku persiapkan mulai dari alat tulis, sepatu dan juga buku-buku,
semua aku persiapkan dengan rapi. Tak ketinggalan seragam kesayanganku merah
putih. Aku buka lemari dan aku lihat pakaian seragamku masih terlipat rapi di
almari kamarku. Aku ambil dan aku coba. Haadew ... Kok ga nyaman banget ya baju
seragam ini aku pakai.
"Ibuu .. ibuu," teriakku.
"Ada apa, Uni," mengagetkan Ibu saja.
"Ibu ini lihat baju seragamku kekecilan," kataku
"Coba Ibu lihat"pinta Ibu.
Ibu pun memperhatikan baju yang sudah menempel di tubuh mungilku.
"Sayaaang, iya ini kekecilan ga nyaman ya makainya. Padahal
besok udah masuk sekolah," kata Ibu.
Dengan penuh kesabaran Ibu menenangkanku.
“Jika besok udah berangkat sekolah bagaimana Ibu bisa belikan
seragam itu, Ibu?” Tanyaku.
Kekawatiran mulai menghantuiku. Aku masih mondar mandir. Belum
tenang jika seragam yang harus aku kenakan esok belum siap.
“Uni, kamu istirahat dulu, Ibu janji nanti akan Ibu carikan seragam
untukmu besok,” kata ibuku.
Akupun menurut apa yang ibu katakan. Aku ambil buku cerpen anak
yang tergeletak di meja kamarku. Iya, aku baca-baca buku cerpen hadiah ulang
tahunku ku ke 10 dari kakakku tercinta. Lembar demi lembar buku cerpen itu aku
baca, lama-lama tak terasa mata terasa
berat. Akupun tertidur.
***
Suara adzan terdengar, pelan-pelan aku buka mata. Dan terlihat
seragam merah putih terlipat rapi di dekatku. Tak sadar aku meloncat kegirangan.
“Asiiik, seragammku baru,” teriakku.
Ibu masuk ke kamarku dengan senyum indahnya.
“Maafkan Ibu Nak,” ucap ibuku.
“Kok Ibu minta maaf?” tanyaku.
“Ibu tak bisa berikan seragam baru seperti yang kau harapkan, Ibu
hanya bisa berikan seragam punya kakakmu dulu mungkin itu bisa kau pakai besok,
masih bagus kok,” jelas Ibuku.
“Yaach bukan baju baru ya ternyata,” keluhku.
“Sementara dipakai dulu ya, Nak Coba di pakai! “perintah Ibuku.
Dengan berat aku buka lipatan rapi itu. Aku coba memakai dan aku lihat
di cermin. Aku tersenyum. Ibu pun memujiku.
“Anak Ibu cantik banget, tu kan pas di pakai untuk Uni,” puji
Ibuku.
“Hehe, bener, Bu, baju seragam ini pas buat Uni,” tanyaku kurang
yakin.
“Iya sayang, baju itu masih bagus kok apa lagi di pakai anak Ibu
yang cantik ini,” puji ibuku lagi.
“Ibu bisa aja deh,”ucapku.
Aku sangat senang sekali, menyambut belajar di sekolah besok pagi .
Semua sudah siap. Dan aku bisa bayangkan aku bisa bertemu bu gurukuyang cantik
dan asiknya beajar bersama di sekolah.
#onedayonestory
#AiseiWritingChallenge
Gunungkidul, 3 Januari 2022
Cernak yang keren. Pas banget dengan suasana pertama masuk sekolah.
BalasHapusTerimksih Pak..
HapusWah senangnya berangkat sekolah lagi.
BalasHapusSemngat Bunda ..
HapusSeragam aku juga baru kakak, masa pandemi membuat badanku melebar ....hehhehe
BalasHapusHehe... Semangat baru. . seragam baru.. sehat selalu .
HapusNah, ternyata masih ada seragam yang bisa dipakai. Alhamdulillah...
BalasHapusSeragam punya kakak Pak Rizky..hehe
Hapus