Cari Blog Ini

Jumat, 10 April 2020

Resume materi Bapak Imam Arif Rahmadi

Dasar-dasar Menulis



Tugas Resume Materi Bapak Imam Arif  Rahmadi


Oleh :Sumarjiyati,S.Pd.I
SD N Karanganyar Gedangsari,GK

Sekilas tentang Nara Sumber. Beliau pernah menulis 2 buku yang diterbitkan oleh Elex Media Komputindo ketika masih kuliah S1 di UIN Jakarta (2018-2013). Pada penghujung kuliah S2 di Universitas Negeri Jakarta (2016), Bapak Imam Fitri Rahmadi mulai tertarik untuk menekuni penulisan akademik. Pada akhirnya, ketika mulai menjadi dosen di Universitas Pamulang (2017), Beliau mengelola jurnal, menjadi reviewer jurnal kampus lain, dan banyak mengikuti pelatihan penulisan akademik bahasa Inggris untuk keperluan persiapan studi lanjut ke luar negeri.

Beliau juga ngeblog di sini: tigabelase.wordpress.com, ini merupakan blog beliau yang kesekian kalinya, berisi tulisan tentang bagaimana menulis dalam konteks akademik. Semester ini, Bapak Imam mengambil mata kuliah Academic Writing English untuk belajar lebih lanjut tentang penulisan akademik.
Pada kesempatan ini, Beliau menyampaikan dasar menulis, meliputi: pemilihan kata, penulisan kalimat, dan penyusunan paragraf. Materinya bisa digunakan bukan hanya untuk penulisan akademik, tetapi juga untuk penulisan personal dan formal supaya materi dapat bermanfaat bagi semua peserta pelatihan yang beragam.Maka beliau menyampaikan tulisan beliau yang di persiapkan diblog untuk di buka dan di baca oleh para peserta menulis gelombang 8.

https://tigabelase.wordpress.com/2020/04/06/dasar-menulis-kata-kalimat-dan-paragraf
Lebih lanjut,bapak Imam membagi sesi selama 120 menit ini menjadi 3 bagian:
1.         30 menit: membaca materi
2.         60 menit: diskusi atau tanya-jawab materi
3.         30 menit: latihan menyusun paragraf
Jadi, sesi kali ini berisi materi dan tanya-jawab, serta latihan penyusunan paragrap.

Jika 30 menit dirasa terlalu singkat untuk membaca materi di blog yang cukup panjang, berikut ini cuplikan dari materi tersebut:
*Pemilihan Kata
Perihal pilihan kata disebut dengan diksi. Antara penulisan personal, formal, dan akademik, diksi yang digunakan bisa sangat berbeda meskipun dimaksudkan untuk mengungkapkan hal yang sama. Cermati tiga kalimat di bawah ini:
Ibu guru sedang ngobrol-ngobrol dengan kepala sekolah
Ibu guru sedang berbincang-bincang dengan kepala sekolah
Ibu guru sedang berdiskusi dengan kepala sekolah
Berbeda satu kata saja dapat merubah rasa dari kalimat.
*Penulisan Kalimat
Kalimat terdiri dari kalimat sederhana (simple sentence), kalimat gabungan (compound sentence), kalimat kompleks (complex sentence), dan kalimat campuran.
Sederhana:
Saya membaca tulisan di blog
Gabungan:
Saya membaca tulisan di blog untuk menambah pengetahuan saya tentang cara menulis kalimat.
Kompleks:
Saya membaca tulisan di blog ketika sedang bekerja dari rumah.
Campuran:
Saya membaca tulisan di blog untuk menambah pengetahuan saya tentang cara menulis kalimat ketika sedang bekerja dari rumah.

*Penyusunan Paragraf
Materi pengantar (Bp Imam Fitri Rahmadi)
Paragraf adalah kumpulan kalimat yang mempunyai satu kalimat topik (topic sentence) sebagai ide pokok atau gagasan utama (main idea) dan beberapa kalimat penjelas (supporting sentences) sebagai detail yang menjelaskan ide pokok. Supaya enak dibaca dan tulisan mudah dipahami, susun paragraf deduktif.

Gunakan bentuk kalimat sederhana untuk membuat kalimat topik. Cara gampang untuk membuat kalimat topik, adalah pastikan anda meletakkan ide pengontrol atau controlling idea pada setiap kalimat topik. Bentuk kalimat penjelas harus bervariasi, terdiri dari kalimat gabungan dan kompleks, serta dilengkapi dengan konjungsi sebagai transisi antar kalimat supaya paragraf mengalir dengan baik, enak dibaca, dan mudah dipahami.

Contoh paragraf yang baik:
Bekerja dari rumah memiliki kekurangan dan kelebihan. Pada satu sisi, bekerja dari rumah menjadikan jadwal kerja tidak begitu jelas sehingga karyawan harus membuat jadwal jam kerja sendiri. Bekerja jadi tidak nyaman bagi yang memiliki rumah sempit. Pada sisi lain, bekerja dari rumah justru waktu menjadi lebih fleksibel dan lebih banyak waktu untuk keluarga. Selain itu, bekerja dari rumah bukan hanya dapat menghemat pengeluaran untuk biaya transportasi tetapi juga menghemat biaya operasional kantor.

Demikian cuplikan Materi dari Bapak Imam Arif Ahmadi. Pemahaman kita akan semakin komprehensif jika sudah membaca materi secara keseluruhan di bawah ini.
***Semua orang bisa menulis. Paling sederhana menulis status di WhatsApp dan Facebook, atau sekadar menulis keterangan foto yang diunggah di Instagram. Tulisan bisa menggunakan kata, kalimat, dan bentuk paragraf sesukanya. Menulis secara personal memang sangat bebas tidak harus sesuai dengan suatu aturan penulisan tertentu. Berbeda jika ingin menulis formal, apalagi menulis untuk keperluan akademik, terdapat berbagai kaidah baku yang harus diikuti.
Tulisan ini membahas pemilihan kata, penulisan kalimat, dan penyusunan paragraf dalam konteks penulisan personal, formal, maupun akademik. Penulisan personal adalah sebagaimana anda menulis status atau menulis blog dengan gaya personal. Penulisan formal biasanya digunakan oleh para jurnalis untuk menulis berita atau oleh para blogger profesional untuk menulis artikel populer. Sedangkan penulisan akademik digunakan oleh para akademisi untuk menulis berbagai karya ilmiah seperti makalah, laporan penelitian, atau artikel jurnal.
Ketiga konteks penulisan dibahas supaya dapat memberikan gambaran besar dan perbedaan di antara ketiganya. Pemilihan kata, penulisan kalimat, dan penyusunan paragraf merupakan hal paling mendasar yang perlu dipelajari supaya dapat menulis dengan baik. Jika hal tersebut sudah dikuasai, anda akan dapat membuat tulisan yang enak dibaca dan mudah dipahami sesuai dengan tujuan dan konteks penulisan.
Beberapa strategi dalam tulisan ini saya sarikan dari pengalaman pribadi selama belajar menulis, dan terutama ketika mengikuti berbagai pelatihan bahasa Inggris untuk keperluan akademik, yang biasa disebut dengan english for academic purposes. Adaptasi strategi penulisan dari bahasa Inggris saya lakukan karena ternyata rumusan yang digunakan jauh lebih sederhana dan mudah dipahami daripada teori yang diambil dari Bahasa Indonesia. Tidak ketinggalan, penjelasan materi dalam tulisan juga dilengkapi dengan contoh nyata.
Semoga tulisan ini dapt bermanfaat bukan hanya sebagai landasan teoritis tetapi juga landasan praktis bagi siapa saja yang sedang belajar menulisbaik dalam gaya personal,formal maupun akademik.
Pemilihan kata sangat menentukan rasa tulisan. Perihal pilihan kata yang tepat dan selaras untuk menulis kalimat sesuai dengan tujuan dan konteks penulisan disebut dengan diksi. Antara penulisan personal, formal, dan akademik, diksi yang digunakan bisa sangat berbeda meskipun dimaksudkan untuk mengungkapkan atau menggambarkan hal yang sama.
Sebagai contoh, coba cermati tiga kalimat di bawah ini:
Ibu guru sedang ngobrol-ngobrol dengan kepala sekolah.

Ibu guru sedang berbincang-bincang dengan kepala sekolah.
Ibu guru sedang berdiskusi dengan kepala sekolah.
Berbeda satu kata saja dapat merubah rasa dari kalimat. Antara ngobrol-ngobrol, berbicara, dan berdiskusi, ketiganya sama-sama menggambarkan proses bertukar informasi antara ibu guru dengan kepala sekolah. Namun, kata ngobrol-ngobrol terasa lebih personal, kata berbicara terasa lebih formal, sedangkan kata berdiskusi terasa lebih akademik.
Jika dalam bahasa Inggris sangat mudah untuk menemukan klasifikasi kelas kata karena bahasa Inggris sendiri sudah jelas terbagai menjadi dua, yaitu general English dan academic English. Selain itu, terdapat banyak kamus yang khusus berisi kumpulan kosa kata akademik atau academic words. Pada bahasa Indonesia, sepertinya belum ada kamus khusus seperti itu, jadi anda sendiri yang harus cermat mempertimbangkan diksi yang akan digunakan jika ingin menulis lebih formal atau akademik.
Contoh sederhana lainnya, seperti kata ganti orang pertama: gue, aku, dan saya, yang memiliki rasa tersendiri jika dipakai pada sebuah kalimat. Gue dan aku terasa sangat personal, sedangkan saya terasa lebih formal. Lalu bagaimana untuk penulisan akademik?
Pada penulisan akademik, kata ganti personal baik orang pertama, kedua, atau ketiga sebaiknya dihindari dengan mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif dan menghilangkan kata gantinya. Misalkan, “saya melakukan penelitian ini untuk mendeskripsikan . . .”, maka sebaiknya ditulis seperti ini: “penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan . . .”
Jadi silahkan dilihat dan dipertimbangkan kembali diksi dalam tulisan anda selama ini apakah cenderung prsonal,lebih formal atau bahkan akademik.
Menulis kalimat yang baik sesuai dengan Subjek, Prediket, Objek, dan Keterangan (SPOK) sudah dipelajari sejak di bangku Sekolah Dasar (SD). Apakah anda masih ingat?
Jika masih ingat, berarti baru saja anda membayangkan sebuah kalimat sederhana atau tunggal yang setidaknya terdiri dari subjek dan predikat, seperti “saya membaca” atau yang lebih lengkap “saya membaca tulisan di blog.” Namun, yang selama ini jarang dipraktekkan dalam menulis, bahwa juga terdapat aneka bentuk kalimat majemuk yang perlu diterapkan dalam tulisan anda supaya tidak monoton dan lebih menarik untuk dibaca.
Terdapat 4 macam kalimat majemuk: setara, rapatan, bertingkat, dan campuran. Jujur saja, saya sendiri tidak pernah menerapkan keempat rumusan kalimat majemuk tersebut karena cukup rumit. Saya justru selalu menggunakan rumus yang saya dapat ketika belajar bahasa Inggris untuk keperluan akademik yang jauh lebih sederhana.
Selain kalimat sederhana (simple sentence), dalam bahasa Inggris terdapat dua bentuk kalimat lain, yaitu kalimat gabungan (compound sentence) dan kalimat kompleks (complex sentence). Kalimat gabungan dibuat dengan menambahkan salah satu kata dari singkatan FANBOYS: for (untuk), and (dan), nor (maupun), but (tetapi), or (atau), yet (namun), so (sehingga)Sedangkan kalimat kompleks dirangkai dengan menambahkan kata seperti when (ketika), after (setelah), because (karena), since (sejak), although (meskipun), while (sementara)dan lainnya. Supaya lebih jelas, seperti ini contohnya:
Kalimat sederhana:
Saya membaca tulisan di blog.
Kalimat sederhana ini bisa dikembangkan menjadi kalimat gabungan:
Saya membaca tulisan di blog untuk menambah pengetahuan tentang cara menulis kalimat.
Kalimat sederhana tersebut juga bisa dijadikan kalimat kompleks:
Saya membaca tulisan di blog ketika sedang bekerja dari rumah.
Satu lagi, kalimat gabungan dapat disatukan dengan kalimat kompleks yang kemudian disebut sebagai kalimat campuran:
Saya membaca tulisan di blog untuk menambah pengetahuan tentang cara menulis kalimat ketika sedang bekerja dari rumah.
Jadi, anda harus menerapkan variasi kalimat dalam setiap paragraf supaya tulisan tidak monoton dan lebih menarik untuk dibaca. Variasi kalimat ini berlaku untuk penulisan personal,format dan akademik.Mari kita simak bagaimana menyusun paragraf dulu setelah itu akan saya jelaskan variasi kalimat dalam sebuah paragraf.
Apalagi tentang paragraf, pasti anda sudah sering mendengar penjelasannya. Betul, paragraf adalah kumpulan kalimat yang mempunyai satu kalimat topik (topic sentence) sebagai ide pokok atau gagasan utama (main idea) dan beberapa kalimat penjelas (supporting sentences) sebagai detail yang menjelaskan ide pokok. Dalam kata lain, sering disebut juga bahwa paragraf memiliki satu induk kalimat dan beberapa anak kalimat. Kesimpulan bisa ditambahkan pada setiap akhir paragraf jika dibutuhkan.
Secara umum, paragraf dibagi menjadi dua, yaitu paragraf deduktif dan induktif. Paragraf deduktif meletakkan gagasan utama pada kalimat pertama dalam paragraf dengan penjelasan dari umum ke khusus. Sedangkan paragraf induktif adalah sebaliknya; gagasan utama pada kalimat terakhir dalam paragraf degan penjelasan dari khusus ke umum. Nah, supaya tulisan enak dibaca dan mudah dipahami, sebaiknya gunakan jenis paragraf yang pertama.
Gagasan utama yang terletak pada kalimat pertama dalam sebuah paragraf memudahkan pembaca untuk langsung mendapatkan ide pokok paragraf di awal. Berbeda ketika gagasan utama diletakkan pada kalimat terakhir dalam sebuah paragraf, pembaca harus membaca sampai ujung paragraf dulu baru mendapatkan ide pokoknya. Lantas bagaimana caranya menyusun paragraf yang enak di baca dan mudah dipahami?
Sekarang saatnya menerapkan variasi kalimat dalam sebuah paragraf. Caranya sederhana untuk membuat paragraf yang enak di baca dan mudah dipahami: tulis kalimat topik dalam bentuk kalimat sederhana, baru kemudian lakukan variasi bentuk kalimat pada beberapa kalimat penjelasnya. Jadi, kalimat topik yang berlaku sebagai gagasan utama harus ditulis dalam bentuk sesederhana mungkin. Hindari menggunakan kalimat gabungan dan kompleks untuk menuliskan gagasan utama. Sebaliknya, lakukan aneka variasi kalimat pada beberapa kalimat penjelas dan diperhalus transisinya dengan konjungsi atau kata penghubung. Supaya lebih jelas, mari kita lakukan simulasi paragraf dengan menggunakan beberapa kalimat berikut:
Kalimat topik:
Bekerja dari rumah memiliki kekurangan dan kelebihan.
Beberapa kalimat penjelas:
Bekerja dari rumah menjadikan jadwal kerja tidak begitu jelas.
Karyawan harus membuat jadwal jam kerja sendiri.
Bekerja jadi tidak nyaman bagi yang memiliki rumah sempit.
Bekerja dari rumah justru waktu menjadi lebih fleksibel.
Lebih banyak waktu untuk keluarga.
Menghemat pengeluaran untuk biaya transportasi.
Menghemat biaya operasional kantor.
Apabila dijadikan paragraf yang semua merupakan kalimat sederhana, maka jadinya seperti ini:
Bekerja dari rumah memiliki kekurangan dan kelebihan. Bekerja dari rumah menjadikan jadwal kerja tidak begitu jelas. Karyawan harus membuat jadwal jam kerja sendiri. Bekerja jadi tidak nyaman bagi yang memiliki rumah sempit. Bekerja dari rumah justru waktu menjadi lebih fleksibel. Lebih banyak waktu untuk keluarga. Menghemat pengeluaran untuk biaya transportasi. Menghemat biaya operasional kantor.
Namun, jika anda melakukan variasi bentuk kalimat dan menambahkan beberapa konjungsi, menjadi lebih enak dibaca dan mudah dipahami seperti ini:
Bekerja dari rumah memiliki kekurangan dan kelebihan. Pada satu sisi, bekerja dari rumah menjadikan jadwal kerja tidak begitu jelas sehingga karyawan harus membuat jadwal jam kerja sendiri. Bekerja jadi tidak nyaman bagi yang memiliki rumah sempit. Pada sisi lain, bekerja dari rumah justru waktu menjadi lebih fleksibel dan lebih banyak waktu untuk keluarga. Selain itu, bekerja dari rumah bukan hanya dapat menghemat pengeluaran untuk biaya transportasi tetapi juga menghemat biaya operasional kantor.
Silakan rasakan perbedaannya. Bandingkan antara membaca paragraf yang isinya semua hanya kalimat sederhana dengan paragraph yang berisi variasi kalimat gabungan dan kompleks. Konjungsi yang berfungsi sebagai transisi antar kalimat membuat setiap kalimat dalam paragraf mengalir dengan baik sehingga paragraf enak dibaca dan mudah dipahami.
Satu hal lagi tentang paragraf yang penting disampaikan sebelum tulisan ini saya sudahi. Masih banyak yang kebingungan dalam membuat kalimat topik sebagai gagasan utama dalam paragraf. Baik, cara gampang untuk membuatnya, adalah pastikan anda meletakkan ide pengontrol atau controlling idea pada setiap kalimat topik. Contohnya seperti kalimat topik di atas: “Bekerja dari rumah memiliki kekurangan dan kelebihan”, di sini kekurangan dan kelebihan bekerja dari rumah menjadi ide pengontrolnya. Ada lagi misalnya: “Pencegahan virus Corona dapat dilakukan dengan berbagai cara,” maka di sini berbagai cara pencegahan virus dijadikan pengontrol paragraf sehingga kalimat penjelasnya harus terdiri dari beberapa kalimat yang memberikan informasi apa saja berbagai cara pencegahannya.
Sangat menarik membahas hal mendasar dalam menulis. Sayangnya tulisan ini sudah terlalu panjang dan lebih baik untuk disambung pada lain kesempatan. Apalagi membahas tentang paragraf, sangat tidak cukup hanya dijelaskan dalam satu postingan tulisan. Bahkan, ada satu buku khusus yang membahas tentang bagaimana menulis aneka model paragraf yang baik dan benar sesuai kaidah yang berlaku.
Beberapa dasar menulis yang dijelaskan di sini, sekiranya cukup untuk dijadikan bekal untuk dapat menulis dengan baik dalam konteks personal, formal, maupun akademik. Selebihnya, perlu membiasakan diri untuk memilah dan memilih diksi yang sesuai, menulis aneka variasi kalimat, dan menyusun paragraf yang enak dibaca dan mudah dipahami. Semakin banyak berlatih, semakin terampil menulis.
**Selanjutnya dilanjutkan sesi tanya jawab
Setelah Mr.Bams sebagai moderator memberikan kesempatan  kepada para peserta,maka peserta pun banyak mengajukan pertanyaan-pertanyaan bahkan sampai habis waktunya,namun Alhamdulilah Bapak Imam Arif Ahmadi bersedia menjawab semua pertanyaan peserta bahkan waktu  sampai menunjukan pukul 23.00.Masya Allah luar biasa terimaksih Bapak Imam Arif Ahmadi yang sudah bersedia membagi ilmu dan pengalaman yang sungguh membuat kami  bertambah ilmu dalam menulis.
Pertanyaan-pertanyaan dari peserta diantaranya:
1.Pertanyaan Pertama
1. Bagaimana proses dan rahasia kreatif Anda?
2. Adakah hambatan terbesar selama proses kreatif ini?
3. Bagaimana Anda melihat fenomena literasi pada generasi milenial saat ini? Terutama dengan maraknya medsos dan berita hoaks.
Mohon pencerahan. Terima kasih.
Jawab : 1. Proses dan rahasia kreatif yang saya lakukan adalah dengan membaca.
Inspirasi itu secara ilmiah bukan berarti ditemukan dengan merenung di bawah pohon atau duduk di pinggir danau sambil melamun. Jika anda ingin menulis, berarti harus banyak baca dulu. Memperbanyak input sebelum outputnya ditulis.
Pertanyaan 2.
. Assalamualaikum. terimakasih pak imam, setelah membaca dasar menulis jadi diingatkan kembali bahwa sebenarnya cara menulis sdh dr SD dipelajari, tp selama ini menulis lupa menggunakan dasar membuat paragraf dll.
Pertanyaan: .Bagaimana tips memilih konjungsi yang tepat untuk menghubungkan setiap kalimat dlm satu paragraf dan bagaimana menghubungkan antar paragraf
Jawab : Waalaikumsalam,
Konjungsi antar kalimat dipilih berdasarkan jenis kalimatnya.
Sedangkan, konjungsi antar paragraf dikontrol dengan kalimat topiknya.
Untuk menjawab ini harus melihat gambaran besar struktur sebuah artikel.
Pertanyaan.3: Assalmualaikum pak imam...semoga sehat selalu. Bagaimana cara membuat diksi yang indah dan bisa dinikmati oleh pembacanya?Suheri ,Tangerang
Jawab : Struktur artikel terdiri dari: pendahuluan, isi, dan kesimpulan.
Jika ditarik garis-garis, semuanya berkaitan. Mulai dari judul, pendahuluan hingga kesimpulan.
Jadi, dalam pendahuluan, penulis mencantumkan thesis statement alias pendapat penulis dulu. Pendapat penulis mengandung beberapa kalimat topik. Nah, kalimat topik itu nanti yang akan ditaruh satu per satu di setiap paragraf. Sehingga satu artikel nyambung semuanya.
Kemudian, terkait menyambungkan antar kalimat, perlu diketahui tentang ini dulu. Kalimat terbagi menjadi 4: pernyataan, pertanyaan, perintah, dan seruan.
Jadi, dilihat, kalau kalimatnya mengandung sesuatu yang kontras bisa gunakan konjungsi: namun, padahal, dan lainnya.
Juga terdapat beberapa fungsi konjungsi. Dalam bahasa inggris enak sudah ada daftarnya. Pada bahasa indonesia perlu diterjemahkan dulu
Pertanyaan.4.Ass. Wr. Wb                               
Selamat Siang  pak.  Maaf saya ingin bertanya : Dalam membuat kalimat harus jelas topik yang dibahas/ fiutarakan.  Apakah bisa untuk memperjelas kalimat yang dimaksud menggunakan bahasa dalam sebuah kalimat  menggunakan bahasa lokal. Dan apakah daerah lain paham jika menggunakan bahasa lokal.  Jika tanpa ada keterangan yg umum/ bahasa yg duketahui oleh umum.
Terimakasih
Rifatun Salatiga
 Jawab ; Bisa. Cara penulisannya, bahasa lokal dituliskan dengan huruf miring. Kemudian dikasih penjelasan apa yang dimaksud dari istilah lokal yang digunakan tersebut. Apabila sudah ditulis miring sebetulnya dalam kaidah penulisan bahasa indonesia semua orang sudah paham kalau iti istilah di luar bahasa indonesia.
Pertanyaan;5 : Assalamualaikum
Nama saya RASITA
Kepala SDN 16 Penarik Kab Mukomuko Prov Bengkulu
1. Bagai mana membuat paragraph yang tepat?
Jawab : ni pertanyaan mendasar yang sangat penting.Pahami kembali struktur paragraf. Materi yang saya tulis belum terlalu dalam membahas tentang penyusunan paragraf.

Melalui pertanyaan ini, akan saya coba perdalam.
Jawab: Ini struktur paragraf yang lebih lengkap. Jadi kalimat penjelas itu terbagi menjadi 2:
 1) kalimat penjelas mayor; dan
2)Kalimat penjelas minor,kalimat topik kalimat penjelas minor menjelaskan kalimat penjelas mayor.kemudian di akhiri dengan kalimat penutup bila di perlukan.
 Itu dari segi struktur. Kemudian, ini dari segi kalimat penjelasnya:
Jawab : Kalimat penjelas itu juga macam-macam. Bisa berupa fakta, alasan, contoh, data, dan lain sebagainya.
Praktik menulis paragraf yang tepat, sekiranya begini. Selalu tanyakan "what/why" apa atau kenapa dari kalimat topik.
Jika kalimat topik membutuhkan detail apa, maka jelaskan apanya.
Jika kalimat topik butuh detail kenapa, maka jelaskan kenapanya.
Satu lagi, jika apa dan kenapa tidak berfungsi, saatnya berpikir alternatif dengan kata "jika". Yang ini agak susah dijawab dengan tulisan. Namun, beberapa paragraf dalam tulisan materi saya ada juga yang menggunakan alternatif kata "jika".
Pertanyaan.6:Assalamualaikum Mas Imam. Bagaimana membuat sebuah paragraf yg baik dan menarik untuk dibaca? karena sudah berkali-kali saya coba buat tulisan, tulisan saya kurang menarik dan biasa saja. Tidak seperti om jay, om bams, om budi, bahkan Mas Imam. Adakah tips khusus untuk mengembangkan sebuah diksi,kalimat, dan paragraf yg menarik untuk dibaca???
 AAM NURHASANAH, S.Pd. Kp.Gajrug,Lebak-Banten
Jawab : Ini agak dalam pembahasannya. Paragraf yang baik dan benar harus memperhatikan koherensi dan kohesinya. Jika keduanya terpenuhi, paragraf baik.
Koherensi berarti logikanya nyambung dari kalimat topik hingga minor detailnya. Kohesi berati kata, diksi, konjungsi yang dipakai tepat hingga mudah dibaca.
Jawab : Setidaknya ada 2 model yang bisa membantu Ibu bagaimana menyusun paragraf yang baik.

Model pertama. P: kalimat topik. E: penjelasan kalimat topik (major detail). E: bukti yang menjelaskan major detai (minor detail) yang bisa berisi fakta, quote, data, atau contoh. L: diakhiri dengan menyambungkan semuanya di penutup.

Pertanyaan 7: Mas Imam mau nanya
Sebaiknya dlm karya ilmiah menggunakan paragraf deduktif, induktif  atau campuran . Atau boleh semuanya. Mhn pencerahannya.mksih. Mukminin Lamongan
Jawab : Secara umum, boleh semuanya.
Namun, dalam teori penulisan akademik, supaya paragraf mudah dipahami gunakan paragraf deduktif. Jadi, kalimat pokok selalu di depan. Dalam penulisan artikel jurnal juga seperti itu.
Sejauh saya mengamati, penerapan paragraf deduktif, induktif  atau campuran, itu hanya diaplikasikan dalam reading atau naskah bacaan untuk ujian bahasa atau ujian sekolah.
Namun, praktek dalam menulis, yang banyak digunakan adalah paragraf deduktif.
Pertanyaan.8 :Apakah dalam penulisan  paragraf dalam sebuah buku misalnya buku untuk materi pembelajaran maka diksinya harus selalu akademik atau boleh bervariasi?
Agus Ponjong
Jawab : Sekali lagi, pemilihan diksi tergantung target pembaca.
Dalam konteks buku pelajaran sebaiknya gunakan diksi yang formal saja. Siswa akan bingung jika diksi terlalu akademik.
Beda misalkan membuat buku teks untuk anak kuliah atau kalangan akademisi, dimana ini sudah masuk ke penulisan akademik, gunakan diksi akademik.
Pertanyaan 9: Apakah menulis harus benar benar menggunakan kata baku meskipun untuk cerita fiksi. 🙏🏻
Ridwan Nurhadi – Tangerang
Jawab : Tidak. Sederhananya, mengutip judul lagunya almarhum Glen Fredly, "terserah . . ." Sesuka penulisanya jika ingin menulis fiksi.

Namun, ada satu hal yang tetap dijadikan patokan, setiap satu paragraf pasti ada inti pesan yang ingin disampaikan meskipun dalam penulisan fiksi.
Tetapi, dalam penulisan paragraf tersebut tidak seketat penulisan non-fiksi.
Pertanyaan: 10
: Assalamualaikum... Selamat malam Mas Imam. Perkenalkan nama saya Uri dari Majalengka. Ijin bertanya : Bagaimana cara membuat kalimat utama yang baik ketika kita akan menyusun paragraf dan dimana menempatkan kalimat utama tersebut pada suatu paragraf, apakah di awal, di tengah, atau di akhir paragraf, agar lebih mudah dalam menjabarkan menjadi sebuah paragraf yang utuh dan baik? terima kasih
Kalimat topik selalu taruh di depan. Kalimat topik dilengkapi dengan controling idea atau ide pengontrol. Ide pengontrol itulah yang dijelaskan dalam kalimat penjelas. Kalimat penjelas dapat berupa aneka detail atau contoh. Kemudian diakhiri dengan kalimat penutup jika dibutuhkan.
*Bagaimana cara membuat diksi yang indah dan bisa dinikmati oleh pembacanya?
Baik, muncul lagi pertanyaan seperti ini, ini penjelasan lebih lanjutnya:
Ada 6 prinsip dalam memilih diksi:
1. Pilih kata yang mudah dipahami
2. Gunakan kata yang spesifik dan kontekstual
3. Pilih kata yang paling kuat diantara pilihan diksi yang ada
4. Lebih baik, tekankan pada penggunakaan kata yang positif daripada sebaliknya
5. Hindari penggunaaan diksi yang tinggi secara berlebihan
6. Juga hindari diksi yang terlalu jadul
Jadil, sekali lagi, diksi dipilih sesuai target pembaca.
Pertanyaan 11: Selamat bertemu tanpa tatap muka malam ini. Panduan menulis malam ini sangat menarik. Masalah yang sering saya temui adalah menyusun kalimat topik. Topik seringkali sudah siap tempur dalam pikiran, namun ketika akan dirangkai masuk tulisan, topik itu menjadi rumit kembali untuk dirangkai.  Adakah trik paling sederhana bagaimana menyusun kalimat topik dalam sebuah paragraf.terimakasih


Paling sederhana, bikin outline kalimat topiknya terlebih dahulu dalam bentuk ceklist atau dinomorin.
Ini sebenernya masuk ke pembahasan lain, tapi mari kita singgung sedikit.
Jadi, dalam menulis, bikin dulu outlinenya. Mulai dari Pendahuluan, isi, dan penutup.
Dari pendahuluan sudah ditentukan apa yang akan dibahas (thesis statement). Thesis statement/poin yang akan dibahas dijadikan controlling ide pada setiap kalimat topik. Diakhiri dengan menyimpulkan semuanya.
Ketika outline bagus, tulisan bagus. Silakan perhatikan tulisan materi saya di blog. Pada pendahuluan sudah ketahuan akan membahas apa. Pada isi, itu lah yang dibahas. Terakhir, saya kasih kata2 penutup sedikit.ingat format ini.

Pertanyaan 12:Terimakasih banyak bapak imam ilmu sangat bermanfaat, mohon maaf saya fatimah,s.si , saya baru memulai menulis yang ingin saya tanyakan kepada bapak adalah tip dan trik apa yang di gunakan agar tulisan kita terlihat baik dan menarik,dan  bagaimana cara kita memilih. Kata yang benar,dan bagaimana cara kita bisa membuat kalimat campuran yang baik' terimakasih banyak atas bantuan nya
Jawaban:
Tulisan yang baik dan menarik adalah yang ditulis sesuai dengan kaidah penulisan, terutama ini dalam konteks penulisan formal dan akademik.
Tips dan trik:
Perbanyak input: membaca
Berlatih: mencoba sedikit demi sedikit beberapa dasar menulis yang sudah kita pelajari
Menulis: rajin menulis
Kata yang benar adalah kata yang digunakan sesuai dengan tujuan dan konteksnya.
** Itulah beberapa pertanyaanyang tidak dapat saya sampaikan  semua insyaAllah sudah mewakili pertanyan-pertanyaan daripeserta lain
Kesimpulanya, Bapak Imam Arif Ahmadi menyampaikan :

1.Terkait dengan kata dan penggunaannya secara umum, sebetulnya bahasa dapat dibagi menjadi 2 kategori: spoken dan written language atau bahasa lisan dan bahasa tulisan.

Bahasa lisan biasanya kosa kata dan struktur kalimatnya lebih sederhana, model seperti ini banyak diadaptasi untuk menulis dengan hara personal.
Bahasa tulisan digunakan untuk penulisan formal dan akademik yang biasanya baik kata maupun struktur kalimatnya lebih kompleks. Jadi, jika ingin menulis formal dan akademik, pastikan yang dipakai adalah bahasa tulisan. Bahasa tulisan sangat konsern terhadap variasi penggunaan kata, penulisan kalimat, dan penyusunan paragraf.

2.Terkait dengan kalimat, 4 jenis kalimat dan fungsinya ini perlu diperhatikan kembali.
1. Kalimat pernyataan, berfungsi untuk menceritakan sesuatu.
2. Kalimat pertanyaan, berfungsi untuk menanyakan sesuatu
3. Kalimat perintah, berfungsi untuk menginstruksian sesuatu
4. Kalimat seruan, berfungsi untuk mengespresikan seuatu yang mengherankan/mengagetkan
Silakan keempatnya bisa digunakan untuk variasi tulisan, selain menggunakan formula kalimat sederhana, gabungan, kompleks, dan campuran.

Terkait dengan paragraf, ada 4 tipe yang lebih jauh perlu diketahui.
- Jika bapak dan ibu hanya ingin menjelaskan apa itu virus corona, gunakan paragraf deskriptif.
- Jika bapak dan ibu ingin menjelaskan asal mula virus corona, gunakan paragraf naratif.
- Jika bapak dan ibu ingin menjelaskan cara pencegahan virus corona, gunakan paragraf ekspositori.
- Jika bapak dan ibu ingin menjelaskan bahwa virus corona itu sangat berbahaya, gunakan paragraf persuasif





Satu lagi tentang paragraf, seperti ini gambarannya jika dikemas dalam model humburger.
Kalimat topik ada di atas. Kalimat penjelas di tengah. Kalimat penutup di akhir.

Ucapan terimakasiah,permintaan maaf serta memberi tugas latihan dan memberi semangat kepada para peserta pelatihan menulis gelombang 8 ini.dan di tutup dengan salam.
Waktu dikembalikan pada Mr Bams sebagai moderator dan om jay.
Terimakasih
Salam guru blogger
Tugas latihan membuat paragraf dari Bapak Imam Arif Ahmadi
Latihan 1:

Bapak dan Ibu, paragraf ini belum memiliki kalimat topiknya. Jadi kasihan, anak kalimatnya tidak memiliki induk kalimat. Minta tolong untuk dibuatkan kalimat topiknya kemudian ditaruh sebagai kalimat pertama pada paragraf tersebut.

Cara untuk pencegahan virus covid-19 dapat kita lakukan dalam beberapa hal. Tetap di rumah saja dinilai sebagai salah satu cara yang paling efektif. Menggunakan masker ketika terpaksa harus bepergian dan selalu menjaga jarak dengan orang lain merupakan cara lainnya. Senantiasa jaga stamina dengan istirahat yang cukup juga dapat dilakukan untuk menjaga imun tetap baik sehingga tidak rentan tertular.

 Latihan 2:
Paragraf ini baru ada kalimat topiknya. Mohon tambahkan minimal 3 kalimat penjelas:
Pendemi koronavirus mengubah pola orang dalam bersosialiasi, bekerja, dan belajar di Indonesia.Begitu pula di daerah- daerah terutama di daerah Gunungkidul.Dalam bersosialisasi tidak boleh lagi untuk bersalaman,bekerja juga dari rumah ,begitupula dalam belajar. Banyak diantara masyarakat yang sedikit kaget dengan kondisi ini.Bagamana tidak setelah surat edaran Kepala dinas Dikpora  Kabupaten Gunungkidul untuk pencegahan  virus Covid-19 maka pembelajaran dilakukan di rumah atau lewat daring.Tidak mudah untuk melakukan pembelajaran daring di daerah kami yang kendala utamanya adalah jaringan/sinyal.

Latihan 3:
Buat satu paragraf dengan tema bebas. Kalimat topik harus memiliki ide pengontrol. Paragraf memiliki setidaknya 3 kalimat penjelas yang mendukung atau menjelaskan lebih lanjut ide pengontrol.

Penyebaran Virus covid-19 sudah sampai ke pelosok-pelosok desa.Ternyata anjuran pemerintah untuk tetap  bekerja di rumah,rajin mencuci tangan,memakai masker,melakukan olah raga,meningkatkan sistem imun dalam tubuh dengan berjemur pada waktu-waktu tertentu,makan-makanan yang sehat serta para perantau untuk tidak mudik terlebih dahulu tidak sepenuhnya di lakukan masyarakat.Terutama untuk para perantau.Masih banyak kita jumpai mereka yang mudik yang menyebabkan penularan covid-19 semakin cepat.Di daerah Gunungkidul pun sudah tercatat ada 1 pasien yang sudah meninggal akibat virus tersebut. Kemudian 3 pasien yang masih dalam perawatan serta banyak orang dalam pemantauan.Semoga dengan keadaan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat.



5 komentar:

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca