Dasar-dasar Menulis
Tugas Resume Materi Bapak Imam Arif Rahmadi
Oleh :Sumarjiyati,S.Pd.I
SD N Karanganyar Gedangsari,GK
Sekilas
tentang Nara Sumber. Beliau pernah menulis 2 buku yang diterbitkan oleh Elex
Media Komputindo ketika masih kuliah S1 di UIN Jakarta (2018-2013). Pada
penghujung kuliah S2 di Universitas Negeri Jakarta (2016), Bapak Imam Fitri
Rahmadi mulai tertarik untuk menekuni penulisan akademik. Pada akhirnya, ketika
mulai menjadi dosen di Universitas Pamulang (2017), Beliau mengelola jurnal,
menjadi reviewer jurnal kampus lain, dan banyak mengikuti pelatihan penulisan
akademik bahasa Inggris untuk keperluan persiapan studi lanjut ke luar negeri.
Beliau juga
ngeblog di sini: tigabelase.wordpress.com, ini merupakan blog beliau yang
kesekian kalinya, berisi tulisan tentang bagaimana menulis dalam konteks
akademik. Semester ini, Bapak Imam mengambil mata kuliah Academic Writing
English untuk belajar lebih lanjut tentang penulisan akademik.
Pada
kesempatan ini, Beliau menyampaikan dasar menulis, meliputi: pemilihan kata,
penulisan kalimat, dan penyusunan paragraf. Materinya bisa digunakan bukan
hanya untuk penulisan akademik, tetapi juga untuk penulisan personal dan formal
supaya materi dapat bermanfaat bagi semua peserta pelatihan yang beragam.Maka
beliau menyampaikan tulisan beliau yang di persiapkan diblog untuk di buka dan
di baca oleh para peserta menulis gelombang 8.
https://tigabelase.wordpress.com/2020/04/06/dasar-menulis-kata-kalimat-dan-paragraf
Lebih
lanjut,bapak Imam membagi sesi selama 120 menit ini menjadi 3 bagian:
1. 30 menit: membaca materi
2. 60 menit: diskusi atau tanya-jawab
materi
3. 30 menit: latihan menyusun paragraf
Jadi, sesi
kali ini berisi materi dan tanya-jawab, serta latihan penyusunan paragrap.
Jika 30
menit dirasa terlalu singkat untuk membaca materi di blog yang cukup panjang,
berikut ini cuplikan dari materi tersebut:
*Pemilihan
Kata
Perihal
pilihan kata disebut dengan diksi. Antara penulisan personal, formal, dan
akademik, diksi yang digunakan bisa sangat berbeda meskipun dimaksudkan untuk
mengungkapkan hal yang sama. Cermati tiga kalimat di bawah ini:
Ibu guru
sedang ngobrol-ngobrol dengan kepala sekolah
Ibu guru
sedang berbincang-bincang dengan kepala sekolah
Ibu guru
sedang berdiskusi dengan kepala sekolah
Berbeda satu
kata saja dapat merubah rasa dari kalimat.
*Penulisan
Kalimat
Kalimat
terdiri dari kalimat sederhana (simple sentence), kalimat gabungan (compound
sentence), kalimat kompleks (complex sentence), dan kalimat campuran.
Sederhana:
Saya membaca
tulisan di blog
Gabungan:
Saya membaca
tulisan di blog untuk menambah pengetahuan saya tentang cara menulis kalimat.
Kompleks:
Saya membaca
tulisan di blog ketika sedang bekerja dari rumah.
Campuran:
Saya membaca
tulisan di blog untuk menambah pengetahuan saya tentang cara menulis kalimat
ketika sedang bekerja dari rumah.
*Penyusunan
Paragraf
Materi
pengantar (Bp Imam Fitri Rahmadi)
Paragraf
adalah kumpulan kalimat yang mempunyai satu kalimat topik (topic sentence)
sebagai ide pokok atau gagasan utama (main idea) dan beberapa kalimat penjelas
(supporting sentences) sebagai detail yang menjelaskan ide pokok. Supaya enak
dibaca dan tulisan mudah dipahami, susun paragraf deduktif.
Gunakan
bentuk kalimat sederhana untuk membuat kalimat topik. Cara gampang untuk
membuat kalimat topik, adalah pastikan anda meletakkan ide pengontrol atau
controlling idea pada setiap kalimat topik. Bentuk kalimat penjelas harus
bervariasi, terdiri dari kalimat gabungan dan kompleks, serta dilengkapi dengan
konjungsi sebagai transisi antar kalimat supaya paragraf mengalir dengan baik,
enak dibaca, dan mudah dipahami.
Contoh
paragraf yang baik:
Bekerja dari
rumah memiliki kekurangan dan kelebihan. Pada satu sisi, bekerja dari rumah
menjadikan jadwal kerja tidak begitu jelas sehingga karyawan harus membuat
jadwal jam kerja sendiri. Bekerja jadi tidak nyaman bagi yang memiliki rumah
sempit. Pada sisi lain, bekerja dari rumah justru waktu menjadi lebih fleksibel
dan lebih banyak waktu untuk keluarga. Selain itu, bekerja dari rumah bukan
hanya dapat menghemat pengeluaran untuk biaya transportasi tetapi juga
menghemat biaya operasional kantor.
Demikian
cuplikan Materi dari Bapak Imam Arif Ahmadi. Pemahaman kita akan semakin
komprehensif jika sudah membaca materi secara keseluruhan di bawah ini.
***Semua orang bisa menulis. Paling sederhana menulis status di
WhatsApp dan Facebook, atau sekadar menulis keterangan foto yang diunggah di
Instagram. Tulisan bisa menggunakan kata, kalimat, dan bentuk paragraf
sesukanya. Menulis secara personal memang sangat bebas tidak harus sesuai
dengan suatu aturan penulisan tertentu. Berbeda jika ingin menulis formal,
apalagi menulis untuk keperluan akademik, terdapat berbagai kaidah baku yang
harus diikuti.
Tulisan
ini membahas pemilihan kata, penulisan kalimat, dan penyusunan paragraf dalam
konteks penulisan personal, formal, maupun akademik. Penulisan personal adalah
sebagaimana anda menulis status atau menulis blog dengan gaya personal.
Penulisan formal biasanya digunakan oleh para jurnalis untuk menulis berita
atau oleh para blogger profesional untuk menulis artikel populer. Sedangkan
penulisan akademik digunakan oleh para akademisi untuk menulis berbagai karya
ilmiah seperti makalah, laporan penelitian, atau artikel jurnal.
Ketiga
konteks penulisan dibahas supaya dapat memberikan gambaran besar dan perbedaan
di antara ketiganya. Pemilihan kata, penulisan kalimat, dan penyusunan paragraf
merupakan hal paling mendasar yang perlu dipelajari supaya dapat menulis dengan
baik. Jika hal tersebut sudah dikuasai, anda akan dapat membuat tulisan yang
enak dibaca dan mudah dipahami sesuai dengan tujuan dan konteks penulisan.
Beberapa
strategi dalam tulisan ini saya sarikan dari pengalaman pribadi selama belajar
menulis, dan terutama ketika mengikuti berbagai pelatihan bahasa Inggris untuk
keperluan akademik, yang biasa disebut dengan english for academic purposes. Adaptasi
strategi penulisan dari bahasa Inggris saya lakukan karena ternyata rumusan
yang digunakan jauh lebih sederhana dan mudah dipahami daripada teori yang
diambil dari Bahasa Indonesia. Tidak ketinggalan, penjelasan materi dalam
tulisan juga dilengkapi dengan contoh nyata.
Semoga tulisan ini dapt bermanfaat bukan hanya sebagai landasan teoritis tetapi juga landasan praktis bagi siapa saja yang sedang belajar menulisbaik dalam gaya personal,formal maupun akademik.
Pemilihan kata sangat menentukan rasa tulisan. Perihal pilihan kata yang
tepat dan selaras untuk menulis kalimat sesuai dengan tujuan dan konteks
penulisan disebut dengan diksi. Antara penulisan personal, formal, dan
akademik, diksi yang digunakan bisa sangat berbeda meskipun dimaksudkan untuk
mengungkapkan atau menggambarkan hal yang sama.
Sebagai
contoh, coba cermati tiga kalimat di bawah ini:
Ibu guru sedang ngobrol-ngobrol dengan kepala sekolah.
Ibu guru sedang berbincang-bincang dengan kepala sekolah.
Ibu guru sedang berdiskusi dengan kepala sekolah.
Ibu guru sedang ngobrol-ngobrol dengan kepala sekolah.
Ibu guru sedang berbincang-bincang dengan kepala sekolah.
Ibu guru sedang berdiskusi dengan kepala sekolah.
Berbeda
satu kata saja dapat merubah rasa dari kalimat. Antara ngobrol-ngobrol,
berbicara, dan berdiskusi, ketiganya sama-sama menggambarkan proses bertukar
informasi antara ibu guru dengan kepala sekolah. Namun, kata ngobrol-ngobrol
terasa lebih personal, kata berbicara terasa lebih formal, sedangkan kata
berdiskusi terasa lebih akademik.
Jika
dalam bahasa Inggris sangat mudah untuk menemukan klasifikasi kelas kata karena
bahasa Inggris sendiri sudah jelas terbagai menjadi dua, yaitu general English dan academic English. Selain
itu, terdapat banyak kamus yang khusus berisi kumpulan kosa kata akademik
atau academic
words. Pada bahasa Indonesia, sepertinya belum ada kamus
khusus seperti itu, jadi anda sendiri yang harus cermat mempertimbangkan diksi
yang akan digunakan jika ingin menulis lebih formal atau akademik.
Contoh
sederhana lainnya, seperti kata ganti orang pertama: gue, aku, dan saya, yang memiliki
rasa tersendiri jika dipakai pada sebuah kalimat. Gue dan aku terasa sangat
personal, sedangkan saya terasa
lebih formal. Lalu bagaimana untuk penulisan akademik?
Pada
penulisan akademik, kata ganti personal baik orang pertama, kedua, atau ketiga
sebaiknya dihindari dengan mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif dan
menghilangkan kata gantinya. Misalkan, “saya melakukan penelitian ini untuk
mendeskripsikan . . .”, maka sebaiknya ditulis seperti ini: “penelitian ini
dilakukan untuk mendeskripsikan . . .”
Jadi silahkan dilihat dan dipertimbangkan kembali diksi dalam tulisan anda selama ini apakah cenderung prsonal,lebih formal atau bahkan akademik.
Menulis kalimat yang baik sesuai dengan Subjek, Prediket, Objek, dan
Keterangan (SPOK) sudah dipelajari sejak di bangku Sekolah Dasar (SD). Apakah
anda masih ingat?
Jika
masih ingat, berarti baru saja anda membayangkan sebuah kalimat sederhana atau
tunggal yang setidaknya terdiri dari subjek dan predikat, seperti “saya
membaca” atau yang lebih lengkap “saya membaca tulisan di blog.” Namun, yang
selama ini jarang dipraktekkan dalam menulis, bahwa juga terdapat aneka bentuk
kalimat majemuk yang perlu diterapkan dalam tulisan anda supaya tidak monoton
dan lebih menarik untuk dibaca.
Terdapat
4 macam kalimat majemuk: setara, rapatan, bertingkat, dan campuran. Jujur saja,
saya sendiri tidak pernah menerapkan keempat rumusan kalimat majemuk tersebut
karena cukup rumit. Saya justru selalu menggunakan rumus yang saya dapat ketika
belajar bahasa Inggris untuk keperluan akademik yang jauh lebih sederhana.
Selain
kalimat sederhana (simple
sentence), dalam bahasa Inggris terdapat dua bentuk kalimat
lain, yaitu kalimat gabungan (compound
sentence) dan kalimat kompleks (complex sentence).
Kalimat gabungan dibuat dengan menambahkan salah satu kata dari singkatan
FANBOYS: for (untuk), and (dan), nor (maupun), but (tetapi), or (atau), yet (namun), so (sehingga). Sedangkan kalimat
kompleks dirangkai dengan menambahkan kata seperti when (ketika), after (setelah), because (karena), since (sejak), although (meskipun), while (sementara), dan lainnya. Supaya
lebih jelas, seperti ini contohnya:
Kalimat
sederhana:
Saya membaca tulisan di blog.
Saya membaca tulisan di blog.
Kalimat
sederhana ini bisa dikembangkan menjadi kalimat gabungan:
Saya membaca tulisan di blog untuk menambah pengetahuan tentang cara menulis kalimat.
Saya membaca tulisan di blog untuk menambah pengetahuan tentang cara menulis kalimat.
Kalimat
sederhana tersebut juga bisa dijadikan kalimat kompleks:
Saya membaca tulisan di blog ketika sedang bekerja dari rumah.
Saya membaca tulisan di blog ketika sedang bekerja dari rumah.
Satu
lagi, kalimat gabungan dapat disatukan dengan kalimat kompleks yang kemudian
disebut sebagai kalimat campuran:
Saya membaca tulisan di blog untuk menambah pengetahuan tentang cara menulis kalimat ketika sedang bekerja dari rumah.
Saya membaca tulisan di blog untuk menambah pengetahuan tentang cara menulis kalimat ketika sedang bekerja dari rumah.
Jadi,
anda harus menerapkan variasi kalimat dalam setiap paragraf supaya tulisan
tidak monoton dan lebih menarik untuk dibaca. Variasi kalimat ini berlaku untuk
penulisan personal,format dan akademik.Mari kita simak bagaimana menyusun paragraf dulu setelah itu akan saya jelaskan variasi kalimat dalam sebuah paragraf.
Apalagi tentang paragraf, pasti anda sudah sering mendengar
penjelasannya. Betul, paragraf adalah kumpulan kalimat yang mempunyai satu
kalimat topik (topic
sentence) sebagai ide pokok atau gagasan utama (main idea) dan
beberapa kalimat penjelas (supporting
sentences) sebagai detail yang menjelaskan ide pokok. Dalam
kata lain, sering disebut juga bahwa paragraf memiliki satu induk kalimat dan
beberapa anak kalimat. Kesimpulan bisa ditambahkan pada setiap akhir paragraf
jika dibutuhkan.
Secara
umum, paragraf dibagi menjadi dua, yaitu paragraf deduktif dan induktif. Paragraf
deduktif meletakkan gagasan utama pada kalimat pertama dalam paragraf
dengan penjelasan dari umum ke khusus. Sedangkan paragraf induktif
adalah sebaliknya; gagasan utama pada kalimat terakhir dalam paragraf degan
penjelasan dari khusus ke umum. Nah, supaya tulisan enak dibaca dan mudah
dipahami, sebaiknya gunakan jenis paragraf yang pertama.
Gagasan
utama yang terletak pada kalimat pertama dalam sebuah paragraf memudahkan
pembaca untuk langsung mendapatkan ide pokok paragraf di awal. Berbeda ketika
gagasan utama diletakkan pada kalimat terakhir dalam sebuah paragraf, pembaca
harus membaca sampai ujung paragraf dulu baru mendapatkan ide pokoknya. Lantas
bagaimana caranya menyusun paragraf yang enak di baca dan mudah dipahami?
Sekarang
saatnya menerapkan variasi kalimat dalam sebuah paragraf. Caranya sederhana
untuk membuat paragraf yang enak di baca dan mudah dipahami: tulis kalimat
topik dalam bentuk kalimat sederhana, baru kemudian lakukan variasi bentuk
kalimat pada beberapa kalimat penjelasnya. Jadi, kalimat topik yang berlaku sebagai
gagasan utama harus ditulis dalam bentuk sesederhana mungkin. Hindari
menggunakan kalimat gabungan dan kompleks untuk menuliskan gagasan utama.
Sebaliknya, lakukan aneka variasi kalimat pada beberapa kalimat penjelas dan
diperhalus transisinya dengan konjungsi atau kata penghubung. Supaya lebih
jelas, mari kita lakukan simulasi paragraf dengan menggunakan beberapa kalimat
berikut:
Kalimat
topik:
Bekerja dari rumah memiliki kekurangan dan kelebihan.
Bekerja dari rumah memiliki kekurangan dan kelebihan.
Beberapa
kalimat penjelas:
Bekerja dari rumah menjadikan jadwal kerja tidak begitu jelas.
Karyawan harus membuat jadwal jam kerja sendiri.
Bekerja jadi tidak nyaman bagi yang memiliki rumah sempit.
Bekerja dari rumah justru waktu menjadi lebih fleksibel.
Lebih banyak waktu untuk keluarga.
Menghemat pengeluaran untuk biaya transportasi.
Menghemat biaya operasional kantor.
Bekerja dari rumah menjadikan jadwal kerja tidak begitu jelas.
Karyawan harus membuat jadwal jam kerja sendiri.
Bekerja jadi tidak nyaman bagi yang memiliki rumah sempit.
Bekerja dari rumah justru waktu menjadi lebih fleksibel.
Lebih banyak waktu untuk keluarga.
Menghemat pengeluaran untuk biaya transportasi.
Menghemat biaya operasional kantor.
Apabila
dijadikan paragraf yang semua merupakan kalimat sederhana, maka jadinya seperti
ini:
Bekerja dari rumah memiliki kekurangan dan kelebihan. Bekerja dari rumah menjadikan jadwal kerja tidak begitu jelas. Karyawan harus membuat jadwal jam kerja sendiri. Bekerja jadi tidak nyaman bagi yang memiliki rumah sempit. Bekerja dari rumah justru waktu menjadi lebih fleksibel. Lebih banyak waktu untuk keluarga. Menghemat pengeluaran untuk biaya transportasi. Menghemat biaya operasional kantor.
Bekerja dari rumah memiliki kekurangan dan kelebihan. Bekerja dari rumah menjadikan jadwal kerja tidak begitu jelas. Karyawan harus membuat jadwal jam kerja sendiri. Bekerja jadi tidak nyaman bagi yang memiliki rumah sempit. Bekerja dari rumah justru waktu menjadi lebih fleksibel. Lebih banyak waktu untuk keluarga. Menghemat pengeluaran untuk biaya transportasi. Menghemat biaya operasional kantor.
Namun,
jika anda melakukan variasi bentuk kalimat dan menambahkan beberapa konjungsi,
menjadi lebih enak dibaca dan mudah dipahami seperti ini:
Bekerja dari rumah memiliki kekurangan dan kelebihan. Pada satu sisi, bekerja dari rumah menjadikan jadwal kerja tidak begitu jelas sehingga karyawan harus membuat jadwal jam kerja sendiri. Bekerja jadi tidak nyaman bagi yang memiliki rumah sempit. Pada sisi lain, bekerja dari rumah justru waktu menjadi lebih fleksibel dan lebih banyak waktu untuk keluarga. Selain itu, bekerja dari rumah bukan hanya dapat menghemat pengeluaran untuk biaya transportasi tetapi juga menghemat biaya operasional kantor.
Bekerja dari rumah memiliki kekurangan dan kelebihan. Pada satu sisi, bekerja dari rumah menjadikan jadwal kerja tidak begitu jelas sehingga karyawan harus membuat jadwal jam kerja sendiri. Bekerja jadi tidak nyaman bagi yang memiliki rumah sempit. Pada sisi lain, bekerja dari rumah justru waktu menjadi lebih fleksibel dan lebih banyak waktu untuk keluarga. Selain itu, bekerja dari rumah bukan hanya dapat menghemat pengeluaran untuk biaya transportasi tetapi juga menghemat biaya operasional kantor.
Silakan
rasakan perbedaannya. Bandingkan antara membaca paragraf yang isinya semua
hanya kalimat sederhana dengan paragraph yang berisi variasi kalimat gabungan
dan kompleks. Konjungsi yang berfungsi sebagai transisi antar kalimat membuat
setiap kalimat dalam paragraf mengalir dengan baik sehingga paragraf enak
dibaca dan mudah dipahami.
Satu
hal lagi tentang paragraf yang penting disampaikan sebelum tulisan ini saya
sudahi. Masih banyak yang kebingungan dalam membuat kalimat topik sebagai
gagasan utama dalam paragraf. Baik, cara gampang untuk membuatnya, adalah
pastikan anda meletakkan ide pengontrol atau controlling idea pada setiap kalimat
topik. Contohnya seperti kalimat topik di atas: “Bekerja dari rumah memiliki
kekurangan dan kelebihan”, di sini kekurangan dan kelebihan bekerja dari rumah
menjadi ide pengontrolnya. Ada lagi misalnya: “Pencegahan virus Corona dapat
dilakukan dengan berbagai cara,” maka di sini berbagai cara pencegahan virus
dijadikan pengontrol paragraf sehingga kalimat penjelasnya harus terdiri dari
beberapa kalimat yang memberikan informasi apa saja berbagai cara
pencegahannya.
Sangat menarik membahas hal mendasar dalam menulis. Sayangnya tulisan ini
sudah terlalu panjang dan lebih baik untuk disambung pada lain kesempatan.
Apalagi membahas tentang paragraf, sangat tidak cukup hanya dijelaskan dalam satu
postingan tulisan. Bahkan, ada satu buku khusus yang membahas tentang bagaimana
menulis aneka model paragraf yang baik dan benar sesuai kaidah yang berlaku.
Beberapa
dasar menulis yang dijelaskan di sini, sekiranya cukup untuk dijadikan bekal
untuk dapat menulis dengan baik dalam konteks personal, formal, maupun
akademik. Selebihnya, perlu membiasakan diri untuk memilah dan memilih diksi
yang sesuai, menulis aneka variasi kalimat, dan menyusun paragraf yang enak
dibaca dan mudah dipahami. Semakin banyak berlatih, semakin terampil menulis.
**Selanjutnya
dilanjutkan sesi tanya jawab
Setelah
Mr.Bams sebagai moderator memberikan kesempatan
kepada para peserta,maka peserta pun banyak mengajukan
pertanyaan-pertanyaan bahkan sampai habis waktunya,namun Alhamdulilah Bapak
Imam Arif Ahmadi bersedia menjawab semua pertanyaan peserta bahkan waktu sampai menunjukan pukul 23.00.Masya Allah
luar biasa terimaksih Bapak Imam Arif Ahmadi yang sudah bersedia membagi ilmu
dan pengalaman yang sungguh membuat kami
bertambah ilmu dalam menulis.
Pertanyaan-pertanyaan
dari peserta diantaranya:
1.Pertanyaan Pertama
1. Bagaimana proses dan rahasia kreatif Anda?
2. Adakah hambatan terbesar selama proses kreatif
ini?
3. Bagaimana Anda melihat fenomena literasi pada generasi
milenial saat ini? Terutama dengan maraknya medsos dan berita hoaks.
Mohon pencerahan. Terima kasih.
Jawab : 1.
Proses dan rahasia kreatif yang saya lakukan adalah dengan membaca.
Inspirasi itu secara ilmiah bukan berarti ditemukan
dengan merenung di bawah pohon atau duduk di pinggir danau sambil melamun. Jika
anda ingin menulis, berarti harus banyak baca dulu. Memperbanyak input sebelum
outputnya ditulis.
Pertanyaan 2.
. Assalamualaikum.
terimakasih pak imam, setelah membaca dasar menulis jadi diingatkan kembali
bahwa sebenarnya cara menulis sdh dr SD dipelajari, tp selama ini menulis lupa
menggunakan dasar membuat paragraf dll.
Pertanyaan: .Bagaimana tips memilih konjungsi yang tepat untuk
menghubungkan setiap kalimat dlm satu paragraf dan bagaimana menghubungkan
antar paragraf
Jawab :
Waalaikumsalam,
Konjungsi antar kalimat dipilih berdasarkan jenis kalimatnya.
Sedangkan, konjungsi antar paragraf dikontrol dengan kalimat
topiknya.
Untuk menjawab ini harus melihat gambaran besar struktur sebuah
artikel.
Pertanyaan.3: Assalmualaikum pak
imam...semoga sehat selalu. Bagaimana cara membuat diksi yang indah dan bisa
dinikmati oleh pembacanya?Suheri ,Tangerang
Jawab : Struktur artikel
terdiri dari: pendahuluan, isi, dan kesimpulan.
Jika ditarik garis-garis, semuanya berkaitan. Mulai dari judul,
pendahuluan hingga kesimpulan.
Jadi, dalam pendahuluan, penulis mencantumkan thesis statement
alias pendapat penulis dulu. Pendapat penulis mengandung beberapa kalimat
topik. Nah, kalimat topik itu nanti yang akan ditaruh satu per satu di setiap
paragraf. Sehingga satu artikel nyambung semuanya.
Kemudian, terkait menyambungkan antar kalimat, perlu diketahui
tentang ini dulu. Kalimat terbagi menjadi 4: pernyataan, pertanyaan, perintah,
dan seruan.
Jadi, dilihat, kalau kalimatnya mengandung sesuatu yang kontras
bisa gunakan konjungsi: namun, padahal, dan lainnya.
Juga terdapat beberapa fungsi konjungsi. Dalam bahasa inggris
enak sudah ada daftarnya. Pada bahasa indonesia perlu diterjemahkan dulu
Pertanyaan.4.Ass. Wr. Wb
Selamat Siang pak. Maaf saya ingin bertanya : Dalam membuat
kalimat harus jelas topik yang dibahas/ fiutarakan. Apakah bisa untuk memperjelas kalimat yang
dimaksud menggunakan bahasa dalam sebuah kalimat menggunakan bahasa lokal. Dan apakah daerah
lain paham jika menggunakan bahasa lokal.
Jika tanpa ada keterangan yg umum/ bahasa yg duketahui oleh umum.
Terimakasih
Rifatun Salatiga
Jawab ; Bisa. Cara penulisannya, bahasa lokal
dituliskan dengan huruf miring. Kemudian dikasih penjelasan apa yang dimaksud
dari istilah lokal yang digunakan tersebut. Apabila sudah ditulis miring
sebetulnya dalam kaidah penulisan bahasa indonesia semua orang sudah paham
kalau iti istilah di luar bahasa indonesia.
Pertanyaan;5 : Assalamualaikum
Nama saya RASITA
Kepala SDN 16 Penarik Kab Mukomuko Prov
Bengkulu
1. Bagai mana membuat paragraph yang tepat?
Jawab : ni
pertanyaan mendasar yang sangat penting.Pahami kembali struktur paragraf. Materi yang saya
tulis belum terlalu dalam membahas tentang penyusunan paragraf.
Melalui pertanyaan ini, akan saya coba perdalam.
Jawab: Ini struktur paragraf yang lebih lengkap. Jadi
kalimat penjelas itu terbagi menjadi 2:
1) kalimat
penjelas mayor; dan
2)Kalimat penjelas minor,kalimat topik kalimat penjelas minor menjelaskan kalimat penjelas mayor.kemudian di akhiri dengan kalimat penutup bila di perlukan.
Itu dari segi
struktur. Kemudian, ini dari segi kalimat penjelasnya:
Jawab : Kalimat penjelas itu juga macam-macam. Bisa berupa
fakta, alasan, contoh, data, dan lain sebagainya.
Praktik menulis paragraf yang tepat, sekiranya
begini. Selalu tanyakan "what/why" apa atau kenapa dari kalimat
topik.
Jika kalimat topik membutuhkan detail apa, maka
jelaskan apanya.
Jika kalimat topik butuh detail kenapa, maka
jelaskan kenapanya.
Satu lagi, jika apa dan kenapa tidak berfungsi,
saatnya berpikir alternatif dengan kata "jika". Yang ini agak susah
dijawab dengan tulisan. Namun, beberapa paragraf dalam tulisan materi saya ada
juga yang menggunakan alternatif kata "jika".
Pertanyaan.6:Assalamualaikum Mas Imam. Bagaimana membuat sebuah paragraf
yg baik dan menarik untuk dibaca? karena sudah berkali-kali saya coba buat
tulisan, tulisan saya kurang menarik dan biasa saja. Tidak seperti om jay, om
bams, om budi, bahkan Mas Imam. Adakah tips khusus untuk mengembangkan sebuah
diksi,kalimat, dan paragraf yg menarik untuk dibaca???
AAM NURHASANAH, S.Pd.
Kp.Gajrug,Lebak-Banten
Jawab : Ini agak dalam pembahasannya. Paragraf yang baik dan
benar harus memperhatikan koherensi dan kohesinya. Jika keduanya terpenuhi,
paragraf baik.
Koherensi berarti logikanya nyambung dari kalimat topik hingga
minor detailnya. Kohesi berati kata, diksi, konjungsi yang dipakai tepat hingga
mudah dibaca.
Jawab
: Setidaknya ada 2 model yang bisa membantu Ibu bagaimana menyusun paragraf yang baik.
Model pertama. P: kalimat topik. E: penjelasan
kalimat topik (major detail). E: bukti yang menjelaskan major detai
(minor detail) yang bisa berisi fakta, quote, data, atau contoh. L: diakhiri
dengan menyambungkan semuanya di penutup.
Pertanyaan 7: Mas Imam mau nanya
Sebaiknya dlm karya ilmiah menggunakan
paragraf deduktif, induktif atau
campuran . Atau boleh semuanya. Mhn pencerahannya.mksih. Mukminin Lamongan
Jawab : Secara umum, boleh semuanya.
Namun, dalam teori penulisan akademik,
supaya paragraf mudah dipahami gunakan paragraf deduktif. Jadi, kalimat pokok
selalu di depan. Dalam penulisan artikel jurnal juga seperti itu.
Sejauh saya mengamati, penerapan
paragraf deduktif, induktif atau
campuran, itu hanya diaplikasikan dalam reading atau naskah bacaan untuk ujian
bahasa atau ujian sekolah.
Namun, praktek dalam menulis, yang
banyak digunakan adalah paragraf deduktif.
Pertanyaan.8 :Apakah dalam penulisan paragraf dalam sebuah buku misalnya buku
untuk materi pembelajaran maka diksinya harus selalu akademik atau boleh
bervariasi?
Agus Ponjong
Jawab : Sekali lagi, pemilihan diksi tergantung
target pembaca.
Dalam konteks buku pelajaran sebaiknya
gunakan diksi yang formal saja. Siswa akan bingung jika diksi terlalu akademik.
Beda misalkan membuat buku teks untuk
anak kuliah atau kalangan akademisi, dimana ini sudah masuk ke penulisan
akademik, gunakan diksi akademik.
Pertanyaan 9: Apakah menulis harus benar benar
menggunakan kata baku meskipun untuk cerita fiksi. 🙏🏻
Ridwan Nurhadi – Tangerang
Jawab : Tidak. Sederhananya, mengutip
judul lagunya almarhum Glen Fredly, "terserah . . ." Sesuka
penulisanya jika ingin menulis fiksi.
Namun, ada satu hal yang tetap
dijadikan patokan, setiap satu paragraf pasti ada inti pesan yang ingin
disampaikan meskipun dalam penulisan fiksi.
Tetapi, dalam penulisan paragraf
tersebut tidak seketat penulisan non-fiksi.
Pertanyaan:
10
: Assalamualaikum...
Selamat malam Mas Imam. Perkenalkan nama saya Uri dari Majalengka. Ijin
bertanya : Bagaimana cara membuat kalimat utama yang baik ketika kita akan
menyusun paragraf dan dimana menempatkan kalimat utama tersebut pada suatu
paragraf, apakah di awal, di tengah, atau di akhir paragraf, agar lebih mudah
dalam menjabarkan menjadi sebuah paragraf yang utuh dan baik? terima kasih
Kalimat
topik selalu taruh di depan. Kalimat topik dilengkapi dengan controling idea
atau ide pengontrol. Ide pengontrol itulah yang dijelaskan dalam kalimat
penjelas. Kalimat penjelas dapat berupa aneka detail atau contoh. Kemudian
diakhiri dengan kalimat penutup jika dibutuhkan.
*Bagaimana
cara membuat diksi yang indah dan bisa dinikmati oleh pembacanya?
Baik, muncul
lagi pertanyaan seperti ini, ini penjelasan lebih lanjutnya:
Ada 6
prinsip dalam memilih diksi:
1. Pilih
kata yang mudah dipahami
2. Gunakan
kata yang spesifik dan kontekstual
3. Pilih
kata yang paling kuat diantara pilihan diksi yang ada
4. Lebih
baik, tekankan pada penggunakaan kata yang positif daripada sebaliknya
5. Hindari
penggunaaan diksi yang tinggi secara berlebihan
6. Juga
hindari diksi yang terlalu jadul
Jadil,
sekali lagi, diksi dipilih sesuai target pembaca.
Pertanyaan 11: Selamat bertemu tanpa tatap muka malam ini. Panduan menulis malam
ini sangat menarik. Masalah yang sering saya temui adalah menyusun kalimat
topik. Topik seringkali sudah siap tempur dalam pikiran, namun ketika akan
dirangkai masuk tulisan, topik itu menjadi rumit kembali untuk dirangkai. Adakah trik paling sederhana bagaimana menyusun kalimat topik dalam sebuah paragraf.terimakasih
Paling
sederhana, bikin outline kalimat topiknya terlebih dahulu dalam bentuk ceklist
atau dinomorin.
Ini
sebenernya masuk ke pembahasan lain, tapi mari kita singgung sedikit.
Jadi, dalam
menulis, bikin dulu outlinenya. Mulai dari Pendahuluan, isi, dan penutup.
Dari
pendahuluan sudah ditentukan apa yang akan dibahas (thesis statement). Thesis
statement/poin yang akan dibahas dijadikan controlling ide pada setiap kalimat
topik. Diakhiri dengan menyimpulkan semuanya.
Ketika
outline bagus, tulisan bagus. Silakan perhatikan tulisan materi saya di blog.
Pada pendahuluan sudah ketahuan akan membahas apa. Pada isi, itu lah yang
dibahas. Terakhir, saya kasih kata2 penutup sedikit.ingat format ini.
Pertanyaan
12:Terimakasih
banyak bapak imam ilmu sangat bermanfaat, mohon maaf saya fatimah,s.si , saya
baru memulai menulis yang ingin saya tanyakan kepada bapak adalah tip dan trik
apa yang di gunakan agar tulisan kita terlihat baik dan menarik,dan bagaimana cara kita memilih. Kata yang
benar,dan bagaimana cara kita bisa membuat kalimat campuran yang baik' terimakasih
banyak atas bantuan nya
Jawaban:
Tulisan yang
baik dan menarik adalah yang ditulis sesuai dengan kaidah penulisan, terutama
ini dalam konteks penulisan formal dan akademik.
Tips dan
trik:
Perbanyak
input: membaca
Berlatih:
mencoba sedikit demi sedikit beberapa dasar menulis yang sudah kita pelajari
Menulis:
rajin menulis
Kata yang
benar adalah kata yang digunakan sesuai dengan tujuan dan konteksnya.
** Itulah beberapa pertanyaanyang
tidak dapat saya sampaikan semua
insyaAllah sudah mewakili pertanyan-pertanyaan daripeserta lain
Kesimpulanya, Bapak Imam Arif Ahmadi
menyampaikan :
1.Terkait dengan kata dan penggunaannya secara umum,
sebetulnya bahasa dapat dibagi menjadi 2 kategori: spoken dan written language
atau bahasa lisan dan bahasa tulisan.
Bahasa lisan biasanya kosa kata dan struktur
kalimatnya lebih sederhana, model seperti ini banyak diadaptasi untuk menulis
dengan hara personal.
Bahasa tulisan digunakan untuk penulisan formal dan
akademik yang biasanya baik kata maupun struktur kalimatnya lebih kompleks.
Jadi, jika ingin menulis formal dan akademik, pastikan yang dipakai adalah
bahasa tulisan. Bahasa tulisan sangat konsern terhadap variasi penggunaan kata,
penulisan kalimat, dan penyusunan paragraf.
2.Terkait dengan kalimat, 4 jenis kalimat dan fungsinya ini perlu
diperhatikan kembali.
1. Kalimat pernyataan, berfungsi untuk menceritakan sesuatu.
2. Kalimat pertanyaan, berfungsi untuk menanyakan sesuatu
3. Kalimat perintah, berfungsi untuk menginstruksian sesuatu
4. Kalimat seruan, berfungsi untuk mengespresikan seuatu yang
mengherankan/mengagetkan
Silakan keempatnya bisa digunakan untuk variasi tulisan, selain
menggunakan formula kalimat sederhana, gabungan, kompleks, dan campuran.
Terkait dengan paragraf, ada 4 tipe yang lebih jauh
perlu diketahui.
- Jika bapak dan ibu hanya ingin menjelaskan apa itu
virus corona, gunakan paragraf deskriptif.
- Jika bapak dan ibu ingin menjelaskan asal mula
virus corona, gunakan paragraf naratif.
- Jika bapak dan ibu ingin menjelaskan cara
pencegahan virus corona, gunakan paragraf ekspositori.
- Jika bapak dan ibu ingin menjelaskan bahwa virus corona itu sangat
berbahaya, gunakan paragraf persuasif
Satu lagi tentang paragraf, seperti ini gambarannya
jika dikemas dalam model humburger.
Kalimat topik ada di atas. Kalimat penjelas di
tengah. Kalimat penutup di akhir.
Ucapan terimakasiah,permintaan maaf serta memberi tugas latihan
dan memberi semangat kepada para peserta pelatihan menulis gelombang 8 ini.dan
di tutup dengan salam.
Waktu
dikembalikan pada Mr Bams sebagai moderator dan om jay.
Terimakasih
Salam
guru blogger
Tugas latihan
membuat paragraf dari Bapak Imam Arif Ahmadi
Latihan 1:
Bapak
dan Ibu, paragraf ini belum memiliki kalimat topiknya. Jadi kasihan, anak kalimatnya
tidak memiliki induk kalimat. Minta tolong untuk dibuatkan kalimat topiknya
kemudian ditaruh sebagai kalimat pertama pada paragraf tersebut.
Cara
untuk pencegahan virus covid-19 dapat kita lakukan dalam beberapa hal. Tetap di
rumah saja dinilai sebagai salah satu cara yang paling efektif. Menggunakan
masker ketika terpaksa harus bepergian dan selalu menjaga jarak dengan orang
lain merupakan cara lainnya. Senantiasa jaga stamina dengan istirahat yang
cukup juga dapat dilakukan untuk menjaga imun tetap baik sehingga tidak rentan
tertular.
Latihan 2:
Paragraf
ini baru ada kalimat topiknya. Mohon tambahkan minimal 3 kalimat penjelas:
Pendemi
koronavirus mengubah pola orang dalam bersosialiasi, bekerja, dan belajar di
Indonesia.Begitu pula di daerah- daerah terutama di daerah Gunungkidul.Dalam
bersosialisasi tidak boleh lagi untuk bersalaman,bekerja juga dari rumah
,begitupula dalam belajar. Banyak diantara masyarakat yang sedikit kaget dengan
kondisi ini.Bagamana tidak setelah surat edaran Kepala dinas Dikpora Kabupaten Gunungkidul untuk pencegahan virus Covid-19 maka pembelajaran dilakukan di
rumah atau lewat daring.Tidak mudah untuk melakukan pembelajaran daring di
daerah kami yang kendala utamanya adalah jaringan/sinyal.
Latihan
3:
Buat
satu paragraf dengan tema bebas. Kalimat topik harus memiliki ide pengontrol.
Paragraf memiliki setidaknya 3 kalimat penjelas yang mendukung atau menjelaskan
lebih lanjut ide pengontrol.
Penyebaran
Virus covid-19 sudah sampai ke pelosok-pelosok desa.Ternyata anjuran pemerintah
untuk tetap bekerja di rumah,rajin
mencuci tangan,memakai masker,melakukan olah raga,meningkatkan sistem imun
dalam tubuh dengan berjemur pada waktu-waktu tertentu,makan-makanan yang sehat
serta para perantau untuk tidak mudik terlebih dahulu tidak sepenuhnya di
lakukan masyarakat.Terutama untuk para perantau.Masih banyak kita jumpai mereka
yang mudik yang menyebabkan penularan covid-19 semakin cepat.Di daerah
Gunungkidul pun sudah tercatat ada 1 pasien yang sudah meninggal akibat virus
tersebut. Kemudian 3 pasien yang masih dalam perawatan serta banyak orang dalam
pemantauan.Semoga dengan keadaan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat.
Lengkap bu..
BalasHapusMksih bu iin..
HapusSgt lengkap Bu Atik
BalasHapusLengkap sekali
BalasHapusBagus sekali buk
BalasHapus