Moh
Akba
Resume Langkah-langkah dalam Menulis Buku
Sebelum pertemuan di mulai Bapak Bambang sebagai ketua kelas kelompok
guru menulis gelombang 8 ini mengingatkan untuk para peserta mengisi daftar
hadir. Kemudian di lanjutkan om jay dengan sapanya yang khas.membuka salam dan
berdoa agar semua peserta selalu dalam keadaan sehat. Kami pun di sugui dengan melihat
video tentang pembelajaran langkah-langkah membuat buku yang berdurasi
sekitar 15 menit. Kemudain narasumber mulai memperkenalkan diri.
Isi dari Perkenalan Bapak Akbar Zainudin
Bapak Akbar Zainudin
adalah seorang trainer dan motifator,pendiri PT EMJEWE Training & Coaching
serta perusahan MJWbook. Beliau merupakan Penulis buku Man Jadda Wajada.
Alhamdulillah, berkat Man Jadda Wajada ini beliau bisa keliling ke-33 Provinsi
di Indonesia. Satu yang belum; PAPUA. Mudah-mudahan setelah lebaran bisa ke
Papua. Siapa tahu ada orang PGRI Papua di sini.
Beliau menulis sejak
SMA saat di Gontor. Dilanjutkan pada saat mahasiswa.
Menulis buku pertama
tahun 2008, yang diterbitkan Gramedia, Man Jadda Wajada. Hingga sekarang, baru
13 buku sudah ditulis. diantaranya UKTUB: Strategi Menulis Buku dalam 180 Hari, Big
Motivation, Diary Santri, 10 jalan sukses, dll. Hampir semua tentang motivasi.
Ada enam langkah menerbitkan buku yang saya singkat menjadi TOJTRP.
Saya akan share malam ini tentang Langkah-Langkah dalam Menulis Buku.
Langkah pertama adalah T. Tentukan TEMA tulisan. Setiap buku harus punya tema
besar, baik buku fiksi maupun non fiksi. Tema akan menjadi rel yang mengikat
kita dari awal tulisan hingga akhir. Tema ini satu saja. Misalnya kerja keras,
romantisme, cara belajar, dan sebagainya. Kalau buku saya, kebanyakan adalah
buku-buku motivasi. Kalau buku Om Jay, buku-buku pendidikan. Dan sebagainya.
Langkah kedua adalah O. Buatlah OUTLINE atau DAFTAR ISI.
Gunanya outline:
1. Agar tulisan kita terarah.
2. Bisa buat jadwal dan target.
3. Menghindari "ngeblank" pada saat menulis.
4. Agar bukunya selesai.
Kalau tidak ada daftar isi, akan sulit bukunya bisa selesai.
Sudah punya tema? Sudah ada daftar isinya belum?
Langkah ketiga adalah J. Buatlah jadwal penulisan.Kalau daftar isi sudah dibuat,
misalnya ada 30 judul artikel atau plot cerita, mulailah membuat jadwal secara
riil. Katakan 1 tulisan jadwalnya seminggu selesai, buatlah jadwalnya dari 30
tulisan itu kapan mau selesai. Dengan kita membuat jadwal, maka akan
memudahkan kita untuk mengontrol dan mengevaluasi dari hasil tulisan kita.
Langkah keempat adalah T. Tuliskan.
Outline sudah ada, jadwal juga sudah ada. Berikutnya adalah
tuliskan sesuai outline dan jadwalnya. Di sini, disiplin diri dan komitmen yang
akan menentukan apakah tulisan kita akan selesai atau tidak. Tulis dan
selesaikan semua judul artikel terlebih dahulu. Jangan terpaku untuk satu
tulisan sampai sempurna.
Langkah kelima adalah R, REVISI.
Revisilah tulisan kalau semua draft tulisan sudah selesai.
Jangan terpaku hanya satu judul sampai sempurna. Kalau kurang-kurang sedikit,
tidak apa-apa. Tahap pertama adalah menyelesaikan semua draft buku. Tahap
kedua, baru revisi. Apa saja yang direvisi?
1. Data dan informasi yang kurang.
2. Tata Bahasa
3. Gaya Tulisan. Disamakan dari awal hingga akhir.
4. Judul-judul artikel. Buatlah judul-judul yang menarik.
Ingat baik-baik. Jangan terpaku dengan satu judul artikel
sampai sempurna. Selesaikan saja semua draft bukunya, apapun bentuknya. Setelah
draft selesai, baru direvisi.
Langkah keenam adalah kirim ke penerbit. Apa yang menadi pertimbangan penerbit?
Paling utama adalah bukunya laku atau tidak. Ini menyangkut kebutuhan
masyarakat pembaca. Apakah pembaca butuh buku kita? Siapa yang
butuh? Berapa banyak orang yang butuh? Buku kita menjawab kebutuhan apa?
Semakin besar kebutuhan masyarakat akan buku kita, maka peluang
diterbitkan semakin besar. Karena itu, sebagai penulis kita mesti memahami buku
kita siapa yang akan beli, dan siapa yang kira-kira akan baca.
Hal kedua adalah apa yang bisa membedakan buku kita dari buku
sejenis. Apa kelebihan kita dibandingkan dengan buku sejenis? Kita harus mampu
menjawab pertanyaan ini. Karena hal itu yang akan menjadi pertanyaan dan juga
pertimbangan penerbit.
Ketiga, pertanya…: Apakah perlu membayar kepada penerbit? Kita
tidak perlu membayar ke penerbit. Bahkan kita mendapatkan uang ROYALTI.
Rata-rata royalti adalah 10% dari buku yang terjual.
Bagaimana cara mengirim naskah?
1. Naskah harus sudah jadi.
2. Diprint, dikirim dengan hard copy dan soft copy dalam bentuk
CD atau Flash Disk
Berapa lama?
Kabar diterima atau tidak sekitar 3 bulan.
Alhamdulilah luar biasa
bapak Akbar Zainudin dalam menyampaikan materi menulis buku ini,Kami jadi
termotifasi untuk bisa menerbitkan sebuah buku. Tiba saatnya untuk sesi diskusi.Banyak dari peserta mengirimkan
pertanyaan lewat bapak Bambang sebagai moderator pertemuan kali ini,mohon
peserta untuk bersabar antri menunggu jawaban dari bapak Akbar Zainudin.
Komentar pertama
(Om Jay) Sy tdk bertanya tp sy jg ingin berbagi pengalaman
Intinya sebetulnya sama dg saat saya membuat sebuah komik...klo dalam komik
langkah yg sy lakukan
-Tema, -Tokoh, -Chapter, -Tulis cerita, -Story board, -Gambar,
-Lay out, -Colouring,
-Revisi, -Penerbit
Mungkin itu teknik saya dalam proses pembuatan komik yg selama
ini sy lakukan...trimksh. (Nowo beny harjito)
Pertanyaan 1:
Assalamualaikum pak Akbar. Saya sangat bahagia bisa gabung
dengan salah satu penulis best reseller MAN JADA WAJADA. Alhamdulillah, saya
sudah nonton video langkah-langkah menulis yg bapak share. Pertanyaan saya,
Bagaimana cara membuat tulisan yang menarik? karena saya sudah coba beberapa
kali menulis, rasanya sangat sulit pak. Tidak seperti bapak atau om jay yg
menulis itu udah ngalirrr. Dan selalu kerenn hasilnya. Jd ngilerrrr..
Aam Nurhasanah, Gajrug, Lebak-Banten
Jawaban 1
Semua adalah tentang jam terbang dan latihan terus menerus.
Saya dan Om Jay sudah latihan berpuluh-puluh tahun. Hampir tiap
hari menulis.
Kalau saya hitung dari setingkat kelas 2 SMP saya sudah mulai
belajar menulis. Jadi, hampir 30 tahun tidak berhenti menulis.
Menulis adalah keterampilan. Semakin sering dilatih, akan
semakin enak dibaca orang. Nah, sudah tahu rahasianya kan?
Banyak-banyak berlatih. Luangkan waktu setiap hari 30-60 menit.
Nanti tau-tau tulisan kita sudah bagus, tau-tau kita sudah punya
naskah buku, tau-tau buku kita terbit. Happy writing.
Pertanyaan 2:
Asslm.. Om jay tanya outline/ struktur daftar
isi untuk naskah fiksi dan non fiksi?
Verdy Probolinggo
Jawaban 2
Naskah Non Fiksi:
1. Opening/Pendahuluan. Berisi latar belakang, tujuan dan juga
maksud penulisan.
2. Isi Naskah. Biasanya berisi teori-toeri, peristiwa aktual,
analisis terhadap peristiwa, How To (Tips and Trick).
3. Kesimpulan dan Penutup.
Kalau FIKSI;
1. Tokoh
2. Karakter Tiap Tokoh
3. Alur atau plot Cerita
4. Klimaks dan Ending Cerita
Pertanyaan ke 3
Aslmkm...mhn pencerahannya..apakah kita harus fokus pada satu
TEMA atau blh berubah..misal tema kita fokus saja ttg
motivasi..pendidikan...sosial dsb..tks
Ini tentang Branding. Kalau saya lebih suka satu tema, biar
branding kita jelas.
Jawaban ke 3
Boleh 2-3 tema, tetapi yang terkait.
Kalau kita ingin dilihat sebagai ahli pendidikan, menulislah
selalu tentang pendidikan. Kalau saya, adalah motivasi dan pengembangan diri,
maka hampir semua tulisan saya tentang motivasi dan pengembangan diri.
Saya sebenarnya ada basic tentang agama dan pemasaran. Namun
demikian, kalau tidak terkait dengan motivasi dan pengembangan diri, maka saya
tidak tuliskan. Fokus. Menurut saya.
Pertanyaan ke 4
Setelah saya melihat video bpk Akbar tentang langkah-langkah
membuat buku, yaitu TOJTRP, saya sangat terkesan sekali. Selama ini saya kurang
menepati jadwal untuk mulai menulis. Ketika saya mulai menulis, saya
selalu teringat pekerjaan lain yang memiliki deadline yang sama. Kendala lain,
waktu sudah di depan laptop, perasaan malas itu datang, akhirnya ide tidak
dapat keluar. Mohon saran bagaimana menumbuhkan semangat untuk menulis sesuai
dengan jadwal yang sudah saya buat. Terima kasih, dari Ibu Nani.
Jawaban 4
Terima kasih ibu Nani. Ibu Nani tidak sendirian.
Kalau mau disiplin, dimulai dari pembiasaan. Buat jadwal menulis
secara teratur, sekitar 30-60 menit setiap hari. Kalau saya biasanya menulis
sebelum subuh sampai kira-kira jam 5.30 setiap hari. Setelah itu persiapan ke
kantor.
Harus ada waktu yang dikorbankan untuk dialokasikan untuk
menulis. Kapan saja boleh, bisa pagi, siang, atau malam. Yang penting,
konsisten SETIAP HARI.
Dan, mulai hari ini, hilangkan kata tapi. Kalau masih ada kata
tapi, masih jauh berarti. Boleh dicoba ibu ya. Nanti kabari saya
hasilnya bulan depan
Pertanyaan ke 5
Adakah batasan tipis tebalnya suatu buku yg dpt
diterbitkan...atau harus berapa judul minimalnya..trims...pak Akbar.
Jawaban pertanyaan 5
Biasanya, buku yang diterbitkan sekitar 100 halaman minimal.
Rata-rata itu sekitar 200-300 halaman.
Kalau diukur dari karakter, sekitar 40.000-60.000 karakter di
komputer. karakter itu huruf dan spasi ya
Pertanyaan ke 6
Pertanyaan saya pak.. Apakah satu buku itu boleh beda2 judul.dan
apakah judul satu artikel dg judul artikel berikutnya ada hubungannya.?
(Sumarjiyati,no absen 118,GK)
Jawaban pertanyaan 6
Ada namanya bunga rampai atau antologi tulisan. Ini dalam satu
judul bisa berbeda-beda tema.
Kalau saya sarankan, satu buku untuk satu tema. Judulnya bisa
berbeda-beda, tetapi tetap mengacu pada satu tema tertentu.
Tujuannya apa, biar pembaca menangkap maksud buku secara
keseluruhan.
Pertanyaan ke 7
Bagaimana menyiasati dalam mengatur daftar isi dan
jadwal yang sudah dituliskan, ternyata di tengah jalan terganggu atau tergoda
dengan artikel lain, padahal daftar isi sudah dibuat dan jadwal sudah disusun,
mohon jawaban (supyanto no absen no 120)
Jawaban pertanyaan 7
Kalau sudah punya jadwal, kan kita sudah tahu target menulisnya
misalnya satu minggu satu artikel.
Kalau di tengah jalan ada terpikir mau menulis satu artikel yang
lain, tidak masalah. Yang penting, jadwal yang sudah kita tuliskan masih bisa
kita kejar.
Fokuslah pada target.
Daftar isi itu bisa berubah-ubah menyesuaikan dengan pemikiran
kita. Jadwalnya juga bisa menyesuaikan kalau ada pemikiran lain.
Intinya, boleh menulis tulisan lain asal jadwal yang sudah kita
buat tetap bisa kita jalankan.
Pertanyaan no 8
Bagaimana cara membuat judul yg menarik agar pembaca tertarik
dan mau membaca
Jawaban 8
Judul yang Menarik.
1. Provokatif. Misalnya; Tips Sukses Belajar. Ini terlalu biasa.
Buatlah lebih Provokatif.
Misalnya: "Kamu Gagal Terus? Ini Cara Praktis Lulus
Ujian"
Dan sebagainya.
2. Jelas, Tegas, dan Sederhana.
3. Kalau Judul Buku, biasanya terdiri dari 3 Kata buat Judul,
kalau banyak, untuk sub judul.
MAN JADDA WAJADA:The Art of Excellent Life.
Itu contohnya
Pertanyaan 9
Assalamua'laikum wr.wb.
Man Jadda Wa Jadda, Perkenalkan saya HIKMAT BARKAH. Penasaran
dengan buku UKTUB Berapa harganya ya?
Saya ingin bertanya dengan materi yang bapak berikan, terkait
Penerbit :
1. Gimana cara kita untuk meyakinkan penerbit agar buku kita
bisa d terbitkan pak?
Apakah bisa kita yg notabene blm punya pnglmn n pnghrgaan
dlm mnulis bisa d terima oleh penerbit? mohon arahannya terima
kasih.
Assalamua'laikum. wr.wb
Jawaban 9
1. Yakinkan buku kita akan laku. Buatlah gambaran siapa yang
akan beli buku kita dan berapa banyak yang kira-kira akan terjual.
2. Sodorokan apa yang akan kita lakukan untuk membantu proses
pemasaran buku.
Pertanyaan 10
Selama ini, apakah buku yang pak Akbar kirim ke penerbit selalu
diterima dan diterbitkan oleh penerbit? Klo tdk, kira2 apa yg menjadi alasan
tertolaknya buku bpk, mohon pencerahannya.
Jawaban 10
Saya pernah ditolak di salah satu penerbit karena naskahnya
kurang lengkap. Setelah saya lengkapi, saya kirim ke penerbit lain, akhirnya
diterima. Setelah buku saya diterbitkan Gramedia, hampir semua penerbit lain
menerima naskah buku saya, bahkan mereka yang meminta untuk dituliskan. Karena
standar penerbitan di Indonesia memang Gramedia Grup.
Susah? InsyaAllah kalau tulisan kita bagus, akan diterima.
Pertanyaan 11
Apa kendala yang besar bagi penulis pemula dalam menulis?
suheri, Cikupa tangerang
Jawaban 11
Pak Suheri, kendala utamanya adalah MALAS. Coba bisa melawan
rasa malas, pasti sudah terbit bukunya. Boleh dicoba, lawan rasa malas, terus
belatih, pasti tulisan kita akan jauh lebih baik setahun mendatang.
Berlatihnya SETIAP HARI.
Pertanyaan 12
Pertanyaaan: dalam menyusun outline, apakah membutuhkan pendapat
orang lain? Bagaimana jika ingin merevisi outline, apakah boleh?
Jawaban 12
Outline itu gambaran dasar. Jadi sangat memungkinkan untuk
berubah. Boleh berubah. Yang penting, jadwal penulisannya ikut diubah juga.
Akan bagus sekali kalau dalam menulis outline meminta masukan dari teman-teman.
Semakin banyak masukan, akan semakin kaya. Asal jangan semakin bingung. Kalau
banyak masukan, dan bingung, bismillah, tentukan saja dan mulailah menulis.
Kalaupun ada perubahan di tengah menulis, tidak apa-apa, yang penting sudah ada
outline awalnya.
Pertanyaan 13
Assalamu'alaikum om Jay, materi malam ini adalah langkah-langkah
menulis buku, sangat memotivasi saya orang awam yang baru mau memulai latihan
menulis. Yang saya tanyakan adalah apakah dalam menulis buku, sebaiknya temanya
mengikuti perkembangan zaman atau tidak?
Jawaban 13
Ada buku-buku yang namanya buku untuk season tertentu. Misalnya
kalau mau Pemilu, buku-buku tentang tokoh akan banyak bermunculan.
Ada juga buku-buku dengan tema yang "abadi", misalnya
buku-buku referensi, motivasi, how to, dan sebagainya.
Terma-tema ini bisa ditulis kapan saja. Tentu saja harus
mengikuti perkembangan zaman. Apalagi kalau menulis tentang How To, perlu
sekali menyesuaikan dengan keadaan sekarang.
Pertanyaan 14
Assalamualaikum Pak. Salam kenal dari Karimun Pak Akbar .
Pertanyaan saya.
1. Seandainya naskah yang sudah kita kirim ke penerbit tidak
diterima apakah naskah itu dikembalikan?
2. Biasanya apa yang membuat naskah kita tidak di terima oleh
penerbit?
Rosmalinda, Karimun, Kepri.
Jawaban 14
1. Ada yang dikembalikan, ada yang tidak. Tetapi semuanya akan
diberitahu baik lewat email ataupun telepon.
Kalau naskah ditolak, diperbaiki saja. Lalu kirimkan ke penerbit
yang sama atau ke penerbit lain. Ada satu naskah saya ditolak, saya perbaiki,
lalu saya kirim ke penerbit lain, alhamdulillah diterima.
2. Pertimbangan utama, biasanya penerbit melihat tidak cukup
segmen pembelinya. Artinya secara bisnis tidak menguntungkan.
Atau, pembacanya ada, tetapi naskah kita dirasa tidak cukup
menarik pembaca untuk membeli.
Pertimbangan penerbit yang paling utama adalah bisnis; bukunya
laku atau tidak.
Pertanyaan 15
Kalau kita ingin membuat buku kumpulan cerpen
anak, apakah temanya harus satu atau boleh beda (yang penting cerpen
anak gitu) dan apakah harus buat outline dulu? Siti F R Simamora, Tanjungbalai,
Sumut.
Jawaban 15
Kalau cerpen, temanya tidak harus satu. Boleh kumpulan cerpen.
Tetap harus buat outline biar cerpennya bisa bervariasi. Tidak monoton hanya
satu cerita.Outline juga penting buat jadwal dan target.
Pertanyaan 16
Perkenalkan pak, saya noralia dari Semarang.
1. Jujur pak, saya paling lemah jika membuat tulisan fiksi,
padahal sangat suka membaca novel, komik, dan sejenisnya. Tetapi jika diminta
menulis tulisan fiksi,,mesti bahasanya dan alurnya amburadul. Malah cenderung
pasaran ceritanya. Adakah kiat khusus jika ingin menulis tulisan fiksi yang
bagus pak?
2. Saya lebih prefer menulis jika non fiksi. Saya suka dengan
teman2 keilmuan, pendidikan, sains,,mungkin karena basic keilmuan saya adalah
alumni MIPA. Dan Alhamdulillah selama mahasiswa ada beberapa karya tulis saya
yang mendapat penghargaan dan dibiayai Dikti.
Pertanyaan saya dari kumpulan karya tulis saya ini,apakah bisa
dibukukan pak? Jika bisa, apakah hasil riset nya juga perlu ditampilkan
juga?ataukah hanya sekedar pemaparan teori saja.
Terima kasih
Jawaban 16
Menulis itu;
1. Yang paling dikuasai
2. Yang paling disenangi
Jadi, menulis itu bagian dari sesuatu yang membahagiakan. Jangan
dibuat stress.
Sebenarnya tidak masalah mau menulis fiksi atau non fiksi. Yang
penting kita senang menulisnya.
Kalau buku Non Fiksi, ada buku-buku yang sifatnya referensi. Ini
akan bagus kalau disertakan penelitiaannya dan sumber-sumber ilmiahnya secara
lengkap.
Kalau buku yang bersifat umum, hasil penelitian dan hal-hal yang
bersifat jurnal ilmiah perlu dibahasakan ulang dengan bahasa yang populer.
Kumpulan karya tulis bisa dibukukan dengan berbagai penyesuaian.
Buat outline terlebih dahulu, lalu petakan mana karya tulis lama yang bisa
masuk outline ini dan mana yang tidak bisa masuk. Kalau tidak bisa masuk,
jangan dipaksakan.
Pertanyaan 17
Mau nanya Pak Akbar, berapa kata judul yg baik apa ada
pembatasan
Jawaban 17
Judul buku biasanya 3 kata. Kalau kata-katanya lebih banyak,
dijadikan sub judul.
Buku saya; UKTUB: Panduan Menulis Buku dalam 180 Hari.
Pertanyaan 18
Saya pernah mengirim naskah tapi judulnya diganti total oleh
penerbit katanya biar lebih menjual.. bagaimana menyikapi nya pak. Ridwan
Nurhadi
Jawaban 18
Tugas editor memang seperti itu. Kalau ada yang kurang menarik,
diganti. Beberapa judul saya disesuaikan oleh penerbit. Kita ikuti saja. Bahkan
beberapa judul artikel ada yang minta dibuang, diubah, atau ditambahkan, kita
ikuti saja.
Pertanyaan 19
Pak Akbar
Jurus jitu untuk ibu2 yg berkarir dan memiliki kewajibn sbg IRT
untuk melawan rasa malas dalam menulis di era 4.0 ini apa ya? Anis
JATIM
Jawaban 19
Era 4.0 menuntut disiplin diri yang tinggi.
Mohon ibu buat jadwal setiap hari: kapan urusan rumah tangga,
urusan suami, urusan anak-anak, dan kapan untuk menulis.
Dijadwalkan 30-60 menit SETIAP HARI. Saya yakin pasti bisa
menjadi penulis handal. Mohon dicoba ya Ibu.
Pertanyaan 20
Assalamualaikum, perkenalkan saya nurrifda dari karimun kepri.
Pertanyaan saya:
Jika penerbit tidak menerima naskah kita karena kurang lengkap,
dan selanjutnya kekurangannya dilengkapi. Apakah boleh mengirimkan naskah yang
sudah lengkap kepenerbit yang sama atau harus cari penerbit lain?
Jawaban 20
Pilihan ada pada kita, boleh mengirim ke penerbit yang sama atau
dikirim ke penerbit lain. Kalau saya dulu bertekad, apapun yang terjadi,
walaupun ditolak berkali-kali, saya akan terbitkan di Gramedia. Alhamdulillah
diterima. Yang tidak boleh adalah mengirim satu naskah yang sama ke beberapa
penerbit dalam satu waktu. Tunggu dulu apakah diterima atau ditolak, baru
dikirim ke penerbit lain.
Pertanyaan 21
Aslmkm...mhn pencerahannya..apakah kita harus fokus pada satu
TEMA atau blh berubah..misal tema kita fokus saja ttg motivasi..pendidikan...sosial
dsb..tks
Jawaban 21
Kalau saya, fokus pada satu tema biar "personal
branding" kita menjadi kuat. Kita tidak bisa menjadi semua orang soalnya.
Jadi orang ahli secara mendalam dalam satu bidang itu jauh lebih baik.
Pertanyaan 22
Assalamuallaikum pak, bagaimanakah kiat-kiat menghilangkan rasa
malas saat kita ingin menulis. Trima kasih
Jawaban 22
1. Buat target
2. Buat jadwal harian jam berapa menulis
3. Jangan menunda
4. Paksakan
Pertanyaan 23
Kalo penerbit menolak itu biasa nya di kata kan gak kelemahan
tulisan kita?? Atau mkn lebih ke request komersial gitu ya?? Tak
akan bisa menjadi idealisme sendiri kalo begitu ya.. harus ikut aturan main..
atau ikit arus para konsumen kalo begitu ya. Pertamyaan nya .. jika inhin
menulis idealisme tentang sesuatu. Yg menurut umum ini salah.
Misalnya.... tapi ingin di terima di terbitkan gimana tah?bisa gak ya?
Jawaban 23
Kalau mau menulis sesuai idealisme, cari penerbit yang memang
juga idealis. Menerbitkan memang untuk menyebarkan gagasan. Namun demikian,
biasanya bukan penerbit besar. Kalau penerbit besar, memang harus kompromi
dengan keinginan pasar. Atau, diterbitkan sendiri.
Pertanyaan 24
Assalamualaikum, saya unih dari subang, pa Akbar sudah menulis
sejak SMA dan buku pertamanya tahun 2008 kalau ga salah, waktu bapa masih SMA
belajar menulisnya sama siapa apakah ada gurunya kalau boleh tahu siapa
gurunya? atau karena kerja keras sendiri cari sendiri dan usaha sendiri. Ide
ide muncul dari membaca atau dari mana bisa menjadi penulis yang hebat. Maaf
jika pertanyaannya kurang berkenan
Jawaban 24
Menulis itu memang butuh mentor. Dari dulu, saya punya mentor
menulis. Guru saya. Di pesantren. Selalu menyemangati saya untuk menulis. Dulu,
menulisnya di majalah dinding dan majalah siswa. Pas mau buat buku, ada
beberapa mentor saya untuk menulis buku. Silakan cari mentornya. Menulis dan
membaca adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Harus banyak membaca kalau
ingin tulisannya bagus. Dengan banyak membaca, kita bisa lebih banyak
perbendaharaan kata.
Bapak ibu jadilah mentor untuk anak-anaknya ya.
Pertanyaan 25
Mohon maaf. Saya Wiwin dari Subang. Jika naskah kita pernah
diterbitkan di majalah online bolehkah kita kirim ke media cetak? Terima kasih.
Jawaban 25
Kalau artikel, hanya boleh dikirim ke satu media, baik online
maupun offline. Majalah online-nya apa? Kecuali kalau di Blog sepeti
Kompasiana, boleh dikirim ke media massa yang lain. Beberapa tulisan saya di
Kompasiana diminta oleh media untuk diterbitkan.
Pertanyaan
26
Jika penerbit tidak menerima naskah kita karena kurang lengkap, dan
selanjutnya kekurangannya dilengkapi. Apakah boleh mengirimkan naskah yang
sudah lengkap kepenerbit yang sama atau harus cari penerbit lain?
Jawaban
26
Pilihan
ada pada kita, boleh mengirim ke penerbit yang sama atau dikirim ke penerbit
lain. Kalau saya dulu bertekad, apapun yang terjadi, walaupun ditolak
berkali-kali, saya akan terbitkan di Gramedia. Alhamdulillah diterima.
Yang
tidak boleh adalah mengirim satu naskah yang sama ke beberapa penerbit dalam
satu waktu. Tunggu dulu apakah diterima atau ditolak, baru dikirim ke penerbit
lain.
Pertanyaan
27
Saya pernah
mengirim naskah tapi judulnya diganti total oleh penerbit katanya biar lebih
menjual.. bagaimana menyikapi nya pak.
Ridwan Nurhadi
Jawaban 27
Tugas editor memang seperti itu. Kalau ada
yang kurang menarik, diganti.
***
Pesan dari bapak Akbar di sesi penutup “Terus berlatih menulis, menulis,
dan menulis.
Berdisiplin saja setiap hari, nanti tau-tau tulisan kita akan
banyak, akan lebih baik, dan tau-tau jadi buku”.
Happy Writing.
Salam
Man Jadda Wajda
Pak Bambang sebagai moderator kegiatan ini pun
menyampaikan maaf : “Om Jay, mohon maaf bila ada kekurangan barusan di grup
, terima kasih atas kesempatan dan kepercayaannya untuk memandu kuliah malam
ini.
Temans semua mohon
maaf apabila ada yang kurang pas
Yang PAS hanya milik
SPBU”
😂😂😂😂😂
🙏🙏🙏
Alhamdulilah Penyampaian materi dan diskusi yang begitu hangat
dan memotifasi kami sebagai blogger pemula,para peserta sangat antusias dengan
banyaknya pertanyaan yang muncul.
Terimakasih om jay ,Mr Bams dan Bapak Akbar Zainudin semoga kami
bisa mengikuti jejak bapak dan semangat untuk menulis dan menulis.
Salam guru blogger …
Tidak ada komentar:
Posting Komentar