Cari Blog Ini

Sabtu, 30 Mei 2020

Strategi agar Anak Kreatif di Masa Pandemi


Strategi agar Anak Kreatif di Masa Pandemi
Oleh : Sumarjiyati,S.Pd.I



Pada peringatan Hari Pendidikan  Nasional (Hardiknas) 2 Mei 2020 ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menegaskan strategi penerapan kegiatan  belajar di masa pandemi Covid-19 ini. 
Plt. Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Hamid Muhammad menjelaskan,  sebagai upaya untuk menegakkan Kegiatan Belajar Bengajar (KBM) di tengah Pandemi Covid-19, Kemendikbud telah mengatur kebijakan melalui Surat Edaran Nomor 4 tahun 2020 Kementerian Pendidikan yang memuat empat hal tersebut. Ada empat pokok utama strategi yang diusung Kemendikbud. Pertama, pembelajaran secara daring. Baik secara interaktif maupun non interaktif. Media Interaktif secara umum mengacu  pada produk multimedia dan layanan digital pada system IT yang merespon tindakan pengguna dengan menyajikan konten audio, konten visual maupun  konten audiovisual. Pengertian Media Pembelajaran Interaktif adalah alat bantu berbasis multimedia yang dapat menjabarkan pesan atau informasi dari pengajar (guru/dosen)  ke siswa yang dalam prosesnya terjadi komunikasi aktif dua arah antara multimedia dengan pengguna (siswa) yang bertujuan mempermudah proses pembelajaran. Di sini kita bisa menggunakan aplikasi zoom atau webek namun sangat tidak efektif jika guru mengajar dengan menggunakan aplikasi zoom metting namun jaringan atau signal di wilayah siswa anda tinggal tidaklah bagus. Aplikasi ini dapat di gunakan dengan lancar apabila jaringan internetnya stabil.Vidio Call juga bisa digunakan untuk alternative termudah dalam memantau siswa belajar di rumah.

Kedua, tenaga pengajar atau guru harus memberikan pendidikan kepada anak-anak tentang kecakapan hidup, yakni pendidikan yang bersifat kontekstual sesuai kondisi rumah masing-masing, terutama pengertian tentang Covid-19, mengenai karakteristik, cara menghindarinya dan bagaimana cara agar seseorang tidak terjangkit.Di sini di sekolah yang di ampu penulis adalah siswa diberi tugas untuk membuat  gambar anak sedang cuci tangan yang merupakan salah satu cara menjaga kebersihan  tubuh, anak diminta untuk mebuat stiker stiker untuk pencegahan virus Covid-19,mengirimkan video anak sedang berolah raga sebagai upaya untuk peningkatan daya tahan tubuh,serta anak-anak di minta untuk membuat echobrick sebagai sarana pembiasaan anak untuk memanfaatkan limbah sampah yang ada di rumah masing-masing.

Ketiga, pembelajaran di rumah harus disesuaikan dengan minat dan kondisi masing-masing anak. Dalam kondisi  fasiltas yang tidak sama antara guru yang di kota dan yang di desa, membuat kita menjadi guru kreatif. Ketiadaan fasilitas membuat kita berfikir keras untuk menciptakan pola pembelajaran yang efektif dari rumah.Terkadang dalam posisi sulit kita justru jadi kreatif.

Keempat, bagi para tenaga pengajar atau guru, tugas-tugas yang diberikan kepada siswa tidak harus dinilai seperti biasanya di sekolah, akan tetapi penilaian lebih banyak kualitatif yang sifatnya memberi motivasi kepada anak-anak. Untuk tugas praktik, orang tua bisa mengirimkan foto atau video.

Jenis Media pembelajaran  interaktif

Guru dituntut untuk mampu merancang atau mendesain pembelajaran daring yang ringan dan efektif, dengan memanfaatkan perangkat atau media daring yang tepat dan sesuai dengan materi yang diajarkan.
Walaupun dengan pembelajaan daring akan memberikan kesempatan lebih luas dalam mengeksplorasi materi yang akan diajarkan, namun guru harus mampu memilih dan membatasi sejauh mana cakupan materinya dan aplikasi apa yang cocok pada materi dan metode belajar yang digunakan.
Digitalisasi pendidikan memudahkan dosen/guru untuk dapat mendapatkan media pembelajaran interaktif. Guru dapat mencari di internet dan dapat menggunakan multimedia interaktif tersebut secara gratis maupun berbayar. Ada 3 jenis media pembelajaran interaktif yang dapat dengan mudah ditemukan di internet, yakni :
 Multimedia pembelajaran interaktif berbasis e-learning Contoh Moodle : Moodle adalah salah satu E-Learning berbasis PHP dan MySQL yang paling populer . Memiliki fitur jadwal pembelajaran, program quiz, presentasi hasil karya. Moodle juga memiliki modul interaksi siswa dengan guru yakni chatforum, workshop atau survey. ,
Media pembelajaran website Pendidikan contoh Wikipedia : Wikipedia merupakan salah satu website pendidikan terbesar di dunia yang menyajikan berbagai ulasan materi tentang arti kata, penjabaran sains, sejarah, biografi, profil Negara dan lain sebagainya. , situs belajar online ,  
Media interaktif berbasis software contoh Rekentest : Software Pendidikan Gratis Untuk Praktek Keterampilan aritmatika dengan konsep kuis.
Media belajar interaktif berbasis aplikasi android.Contoh Aplikasi RuangGuru : Aplikasi ruangguru memungkinkan kita untuk konsultasi tentang materi pembelajaran melalui chat maupun video call. Sehingga aplikasi ini bisa dijadikan narasumber dalam pembelajaran.
Namun demikian, pilihlah aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan guru dan siswa itu sendiri. Tidak semua aplikasi pembelajaran daring bisa dipakai begitu saja,Aplikasi whatsaap cocok digunakan bagi pengajar daring pemula, karena pengoperasiannya sangat simple dan mudah diakses siswa.
Kreatifitas merupakan kunci sukses dari seorang guru untuk dapat memotivasi siswanya untuk tetap semangat dalam belajar secara online dan tidak menjadi beban psikis.

Peran Guru

Selaku pendidik ternyata kita harus menyadari bahwa kalaulah hanya ilmu yang ingin kita berikan kepada peserta didik, ternyata semua hal mereka bisa dapatkan dari genggaman tangan mereka dengan cepat. Semua informasi bisa mereka peroleh dari berselancar di mesin pencarian bahkan tutorial dan penjelasan materi, informasi dan gudang ilmu sangat terbuka luas di media social seperti youtube dan sebagainya.

Memang bukan hal mudah mengkondisikan anak belajar di rumah , apalagi menciptakan proses pembelajaran daring yang menarik, bermakna dan menyenangkan. Sebab, ketika sekolah diliburkan, yang ada dalam benak sebagian besar anak adalah bermain, terutama bagi anak-anak di tingkat sekolah dasar.

Di samping itu, masih banyak guru yang mengajar secara online dengan hanya memberikan soal sebanyak-banyaknya untuk siswa. Sehingga tak heran jika dikabarkan muncul keluhan dari banyak orang tua tentang pelaksanaan belajar dari rumah yang justru membuat anak menjadi stres.

Sebab, orang tua pun tak bisa banyak membantu anaknya mengerjakan soal-soal tersebut. Di sinilah, guru mesti bisa menghadirkan pembelajaran online yang benar-benar menarik dan menyenangkan bagi siswa. 

Selain kreativitas dan inovasi pembelajaran online dari guru, salah satu syarat utama agar belajar dari rumah bisa maksimal adalah adanya kemandirian siswa dalam belajar. Sebab, sistem belajar online minim kontrol dan dampingan dari guru secara langsung. Lewat sedikit arahan dan panduan dari guru, terutama dalam penggunaan aplikasi belajar online, untuk selanjutnya siswa diharapkan memiliki kesadaran untuk belajar secara mandiri.    
    
Kita tahu, salah satu tujuan pendidikan pada dasarnya adalah untuk menanamkan semangat belajar dalam diri siswa. Anak dirangsang agar melakukan proses belajarnya masing-masing secara mandiri. Maka, saat-saat belajar dari rumah secara daring menjadi saat yang berharga untuk melatih anak belajar secara mandiri.

Di tengah situasi darurat COVID-19 saat ini, orang tua diharapkan mampu mengajak anak melakukan kegiatan-kegiatan yang bermakna. Misalnya, berdiskusi bersama untuk lebih mengenal COVID-19, penularannya, gejalanya, dan cara menangkalnya.

Bisa juga mengajak anak membuat alat-alat yang bermanfaat dan sedang dibutuhkan di masyarakat. Seperti membuat hand sanitizer, membuat masker, dan sebagainya.

Orang tua juga bisa membangun empati dan kepedulian anak kepada para pasien COVID-19, tenaga medis, hingga orang-orang yang mengalami kesusahan akibat wabah ini. Orang tua bisa mengajak anak untuk membantu atau berbagi kepada mereka yang mengalami kesulitan dan butuh pertolongan. Dengan begitu, orang tua bisa membuat kegiatan belajar di rumah yang benar-benar bermakna bagi anak-anaknya.

Kesimpulanya adalah bahwa peran guru dan orang tua memang mendasar dalam mendukung proses anak belajar di rumah. Keduanya mesti membangun kolaborasi demi memaksimalkan kegiatan belajar anak. Kreativitas guru dalam menghadirkan pembelajaran daring yang menarik dan menyenangkan akan sangat menentukan besarnya atensi siswa terhadap kegiatan belajar daring tersebut. Sedangkan pendampingan dan keaktifan orang tua dalam menemai anak akan menentukan sejauh mana kegiatan belajar di rumah akan bermanfaat dan bermakna.(*)

Salam guru blogger Indonesia

6 komentar:

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca