Peran
Guru Kreatif dalam Pendidikan Karakter
Oleh
: Sumarjiyati,S.Pd.I
Pendidikan ialah bimbingan yang diberikan kepada anak dalam masa
pertumbuhan dan perkembangannya untuk mencapai tingkat kedewasaan dan bertujuan untuk menambah ilmu pengetahuan, membentuk karakter
diri, dan mengarahkan anak untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Pendidikan
juga bisa diartikan sebagai usaha sadar yang bertujuan untuk menyiapkan peserta
didik dalam belajar melalui suatu kegiatan pengajaran, bimbingan dan latihan
demi peranannya dimasa yang akan datang.
Dalam pembentukan karakter diperlukan usaha yang serius dan
berkesinambungan karena karakter menyangkut watak dan kepribadian yang
didalamnya ada rasa egosentris sehingga penanganan yang bijak mutlak diperlukan.
Melihat kondisi dewasa ini dimana degradasi mental sudah amat mengkhawatirkan
bagi kelangsungan berbangsa dan negara terbukti semakin banyaknya generasi
pelajar yang terlibat kasus
Narkoba,kriminal dan kekerasan yang bukan hanya mencoreng institusi pendidikan
lebih luas lagi membahayakan kelangsungan negara,maka perlu segera diambil
langkah nyata dalam menangani hal ini.
Salah satu cara untuk
memulihkan bangsa ini dari kemerosotan mental adalah dengan gerakan revolusi
mental yang menyeluruh disegala lapisan tanpa pengecualian. Revolusi mental
itulah sarana yang jitu untuk membangun kembali peradapan yang mulai terkikis.Secara
sederhana revolusi sering diartikan sebagai perubahan pemerintahan atau
ketatanegaraan maupun keadaan social yang dilakukan secara keras yang bertujuan
untuk memperbaiki atau mencapai sesuatu yang lebih baik dibandingkan sebelumnya
Revolusi mental merupakan bentuk proses trasformasi
pembentukan karakter bangsa melalui pembangunan keluarga. Didalam revolusi
mental ditegaskan bahwa karakter dan kesejahteraan bangsa dapat tercapai
diawali dari lingkup masyarakat kecil yaitu keluarga. Keluarga memiliki peran
besar dalam proses pembentukan karakter setiap individu yang nantinya merupakan
cikal bakal dari bangsa Indonesia.Disinilah tugas dan peran orang tua sangat
mendominasi keberhasilan pembentukan karakter tersebut. Orang tua yang berhasil
adalah orang tua yang mampu menciptakan karakter positif yang kuat pada diri
anak.
Penerapan revolusi mental kepada
masyarakat dapat dilakukan dengan cara mensosialisasikan secara merata betapa
pentingnya revolusi mental itu dilakukan dengan persiapan yang matang dan
terencana.
Penerapan melalui pendidikan dengan
cara memasukan materi mengenai revolusi mental dan menerapkannya dilingkungan
pendidikan yang akan membantu terciptanya generasi muda yang solid. Model
pendidikan yang harus diterapkan adalah pendidikan terpadu artinya pendidikan
berbasis karakter,
bukan sekedar melatih anak untuk berfikir nalar atau menghafal,tetapi
memasukkan pendidikan karakter atau budi pekerti. Triangle pendidikan anak
harus terpadu yaitu orang tua, guru dan siswa.
Pendidikan memiliki peran yang amat penting dalam penyelenggaraan kehidupan suatu negara,
pendidikan sebagai faktor meningkatkan kualitas
sumberdaya manusia. Maju dan
tidaknya suatu negara amat ditentukan oleh tingkat pendidikan yang dimiliki
oleh sebagian besar warganya dalam hal
ini Pendidikan
yang berkualitas. Pendidikan yang berkualitas mampu
meningkatkan kualitas sumberdaya manusia suatu
negara, yang akhirnya berpengaruh pada
tingkat keberhasilan pembangunan suatu
negara. Dengan kata lain pendidikan yang
berkualitas menentukan keberhasilan pembangunan bangsa Indonesia
Gerakan
revolusi mental yang di dengungkan pemerintah
membawa harapan besar untuk mewujudkan kemajuan di bidang pendidikan. Di
sadari ataupun tidak akhir-akhir ini telah terjadi degradasi mental di negara
ini yang tentunya juga di dalam dunia pendidikan.Guru di sekolah menjadi ujung tombak pelaksanaan pendidikan
karakter karena mereka yang langsung berinteraksi dengan anak didik.bagaimana karakter yang dimiliki oleh anak
peran seorang guru ikut andil didalamnya.Guru masa kini harus mampu memberikan
Pendidikan pada anak melalui merdeka belajar. Merdeka belajar artinya siswa
belajar tidak hanya terpaud dengan menulis dan membaca di dalam kelas saja atau
hanya mendengarkan penjelasan guru saja.Tetapi guru harus mampu membuat nuansa
pembelajaran yang lebih nyaman agar peserta didik dapat berdiskusi lebih dengan
guru dan guru harus mampu membuat peserta didik
berkreasi artinya pembelajaran bisa di lakukan di luar kelas dan tidak
hanya mendengarkan penjelasan guru tapi lebih membentuk karakter peserta didik yang berani, mandiri ,cerdik dalam bergaul
beradap,sopan,berkompetensi dan tidak hanya mengandalkan system ranking.Guru sesuai asal katanya
di gugu (dipercaya) dan di tiru (menjadi tauladan) memegang peranan penting.
UU no.14 tahun 2005 tentang guru, dinyatakan
bahwa, guru ialah seorang pendidik profesional dengan tugas utamanya mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta
didik pada pendidikan anak usia dini melalui jalur formal pendidikan dasar dan
pendidikan menengah
Guru
bertanggung jawab secara penuh terhadap berlangsungnya
pendidikan baik proses maupun hasil yang ingin dicapai dipundak gurulah semua
tertumpu harapan-harapan anak didik sebagai generasi yang tumbuh dan
berkembang.
Guru
kreatif adalah guru yang mampu menciptakan
sesuatu yang unik dan beda untuk kemajuan diri dan peserta
didiknya.kreatif identic dengan penemuan ide baru,jadi guru kreatif adalah guru
yang bisa menemukan sebuah ide baru yang
bermanfaat. Hal ini sesuai dengan pendapat Gullford yang dikutip oleh Utami Munandar,
“Kreatifitas melibatkan proses belajar secara divergen, yaitu kemampuan
untuk memberikan berbagai alternatif jawaban berdasarkan informasi yang
diberikan”
Menurut Sund yang dikutip oleh Utami Munandar
menyatakan bahwa: Individu dengan potensi kreatif memiliki ciri-ciri selalu
mempunyai hasrat ingin tahu yang besar, bersikap terbuka terhadap pengalaman
baru, punya keinginan untuk menemukan dan meneliti, berpikir fleksibel dan
bergairah, aktif berdedikasi dalam melaksanakan tugas sulit, menanggapi
pertanyaan/punya kebiasaan untuk memberikan jawaban lebih banyak.
Pendidikan memerlukan metode khusus yang tepat
agar tujuan pendidikan dapat tercapai.diantara metode pembelajaran yang sesuai
adalah metode keteladanan, pembiasaan dan metode pujian dan hukuman.
Nilai-nilai pendidikan karakter yang harus dimiliki oleh peserta
didik antara lain: jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,
kreatif,mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu,semangat kebangsaan , cinta tanah air,menghargai
prestasi,bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, dan tanggung jawab.
Dalam mewujudkan cita-cita mulia pendidikan diera
global ini, guru (baca: guru dan dosen) harus mampu menguasai teknologi
komunikasi dan informasi sebagai sarana utama dalam proses pendidikan dan
pengajarannya. Tentu sarana utama itu wajib dilandasi dengan sikap, pengetahuan
(wawasan) dan keterampilan berstandar global.Tugas guru di era global ini harus mampu mewujudkan peserta didiknya
cerdas dalam hal, pertama, knowledge (pengetahuan). Peserta didik harus
menguasai teknologi dan informasi, cerdas dalam inovasi dan kreatifitas serta
mampu memahami nilai-nilai universal (lintas budaya). Kedua, attitude
(sikap/perilaku). Dari sisi sikap atau perilaku, peserta didik harus selalu
disiplin, dinamis dan fleksibel dalam bergaul, senantiasa mempunyai inisiatif
dan proaktif dalam berbagai kondisi, inovatif dan kreatif dalam memecahkan
masalah, mandiri (survive) dalam kehidupan serta berjiwa dan bermental
wirausaha (entrepreneurship). Ketiga, skill (keterampilan). Keterampilan yang
dimiliki peserta didik harus berbasiskan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
dan Informatika, Keterampilan yang Kompetitif artinya mampu bersaing didunia
global atau keterampilan yang spesifik serta memiliki daya saing global ditunjang
dengan kemampuan komunikasi yang multikultur.
Untuk mewujudkan peserta didik yang cerdas
berstandar global baik pengetahuan, sikap dan keterampilannya, maka gurupun
selain cerdas juga harus kreatif dalam proses pembelajarannya. Guru harus
segera melakukan perubahan yang masif dan signifikan dengan senantiasa
meningkatkan kompetensi yang multiskill dan menguasai teknologi komunikasi
serta informasi secara mandiri dan revolusioner. Oleh karenanya dibutuhkan
perubahan mindset dan paradigma terhadap proses pembelajaran saat ini. Kenapa
mindset karena menurut John C. Maxwell, mindset-lah yang menentukan
tindakan (perilaku), kebiasaan (habit), karakter (watak), kepribadian, dan masa
depan seseorang. Menurut penulis, setidaknya terdapat tiga mindest yang harus
dimiliki oleh guru kreatif diera global adalah:
- Think and action
positive.Senantiasa berfikir dan bertindak positif terhadap
situasi dan kondisi apapun. Tidak mudah atau tidak gampang menyalahkan
dan tidak mudah atau tidak gampang marah.
- Dare to fail. Berani
gagal, selalu mencoba sesuatu yang baru, selalu berani mengambil
resiko dan pantang menyerah.
- Focus. Selalu fokus, serius dan sungguh-sungguh
dengan peluang, peluang dalam mencari ide dan gagasan kreatif, peluang
dalam mencapai hasil, peluang dalam meraih cita-cita atau target.
Setelah
mengubah mindset, sederhananya tiga hal menurut penulis yang harus dilakukan
oleh guru agar menjadi guru kreatif di era global yaitu sebagai berikut:
Pertama, reason. Tanamkan minimal lima alasan terkuat kenapa memilih
profesi sebagai guru? Atau kenapa harus menjadi pendidik? Jawab minimal dengan
lima alasan terkuat dan jadikan alasan terkuat itu sebagai sumber inspirasi dan
sumber motivasi agar menjadi guru yang cerdas, kreatif dan inovatif. Kedua, be
creative. Jadilah guru kreatif dengan melakukan dua hal yaitu Thinking
In Certain Way and Action In Certain
Way. Senantiasa berfikir dengan cara tertentu dan senantiasa
mengerjakan atau melakukannya dengan cara tertentu pula. Berpikir dan bertindak
dalam mengajar atau mendidik dengan cara-cara yang unik, unggul dan cara
berbeda dari cara sebelumnya, dari cara biasa atau dari cara orang lain
mengajar. Ketiga, doing by learning. Guru kreatif adalah guru yang
terus belajar, belajar, dan belajar. Guru yang meskipun tugasnya mengajar
dengan segudang ilmu dan pengalaman yang dimiliki namun senantiasa merasa kurang,
kurang, dan kurang. Sehingga terus meningkatkan ilmu, pengetahuan dan
keterampilannya baik melalui pendidikan formal maupun non formal. Di era global
ini, menjadi guru kreatif adalah sebuah keharusan yang tak terelakan.
Yuk jadi guru kreatif
BalasHapusBismilah om..
HapusMantab mbk atik..semakin menggigit tulisannya
BalasHapusTerimakasih buk eny..
HapusMantab mbk atik..semakin menggigit tulisannya
BalasHapusAlhamdulillah, guru kreatif adalah guru yang memiliki segudang ide bahkan idenya itu tidak akan pernah habis seperti air mengalir dengan deras terus menulis jangan pernah berhenti terimakasih
BalasHapusInsyaAllah bu fatim...
BalasHapusTop, semoga terpilih y artikel nya dlm lomba
BalasHapusTerus mengasah kemampuan guru dalam bidang apapun yang mendukung proses kegiatan belajar mengajar, sehingga kita menjadi pembelajar sepanjang hayat.
BalasHapuswww.penamrbams.id