Cari Blog Ini

Senin, 18 Mei 2020

Peran Guru Kreatif dalam Pendidikan Karakter


Peran Guru Kreatif dalam Pendidikan Karakter
Oleh : Sumarjiyati,S.Pd.I




Pendidikan ialah bimbingan yang diberikan kepada anak dalam masa pertumbuhan dan perkembangannya untuk mencapai tingkat kedewasaan dan bertujuan untuk menambah ilmu pengetahuan, membentuk karakter diri, dan mengarahkan anak untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Pendidikan juga bisa diartikan sebagai usaha sadar yang bertujuan untuk menyiapkan peserta didik dalam belajar melalui suatu kegiatan pengajaran, bimbingan dan latihan demi peranannya dimasa yang akan datang.
Dalam pembentukan karakter diperlukan usaha yang serius dan berkesinambungan karena karakter menyangkut watak dan kepribadian yang didalamnya ada rasa egosentris sehingga penanganan yang bijak mutlak diperlukan. Melihat kondisi dewasa ini dimana degradasi mental sudah amat mengkhawatirkan bagi kelangsungan berbangsa dan negara terbukti semakin banyaknya generasi pelajar  yang terlibat kasus Narkoba,kriminal dan kekerasan yang bukan hanya mencoreng institusi pendidikan lebih luas lagi membahayakan kelangsungan negara,maka perlu segera diambil langkah nyata dalam menangani hal ini.
Salah satu cara untuk memulihkan bangsa ini dari kemerosotan mental adalah dengan gerakan revolusi mental yang menyeluruh disegala lapisan tanpa pengecualian. Revolusi mental itulah sarana yang jitu untuk membangun kembali peradapan yang mulai terkikis.Secara sederhana revolusi sering diartikan sebagai perubahan pemerintahan atau ketatanegaraan maupun keadaan social yang dilakukan secara keras yang bertujuan untuk memperbaiki atau mencapai sesuatu yang lebih baik dibandingkan sebelumnya
Revolusi mental merupakan bentuk proses trasformasi pembentukan karakter bangsa melalui pembangunan keluarga. Didalam revolusi mental ditegaskan bahwa karakter dan kesejahteraan bangsa dapat tercapai diawali dari lingkup masyarakat kecil yaitu keluarga. Keluarga memiliki peran besar dalam proses pembentukan karakter setiap individu yang nantinya merupakan cikal bakal dari bangsa Indonesia.Disinilah tugas dan peran orang tua sangat mendominasi keberhasilan pembentukan karakter tersebut. Orang tua yang berhasil adalah orang tua yang mampu menciptakan karakter positif yang kuat pada diri anak.
            Penerapan revolusi mental kepada masyarakat dapat dilakukan dengan cara mensosialisasikan secara merata betapa pentingnya revolusi mental itu dilakukan dengan persiapan yang matang dan terencana.
            Penerapan melalui pendidikan dengan cara memasukan materi mengenai revolusi mental dan menerapkannya dilingkungan pendidikan yang akan membantu terciptanya generasi muda yang solid. Model pendidikan yang harus diterapkan adalah pendidikan terpadu artinya pendidikan berbasis karakter, bukan sekedar melatih anak untuk berfikir nalar atau menghafal,tetapi memasukkan pendidikan karakter atau budi pekerti. Triangle pendidikan anak harus terpadu yaitu orang tua, guru dan siswa.      
Pendidikan memiliki peran yang amat penting dalam penyelenggaraan kehidupan suatu negara, pendidikan sebagai faktor meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Maju dan tidaknya suatu negara amat ditentukan oleh tingkat pendidikan yang dimiliki oleh sebagian besar  warganya dalam hal ini Pendidikan yang berkualitas. Pendidikan yang berkualitas mampu meningkatkan  kualitas sumberdaya manusia suatu negara, yang akhirnya berpengaruh pada tingkat  keberhasilan pembangunan suatu negara. Dengan kata lain pendidikan yang berkualitas menentukan keberhasilan pembangunan bangsa Indonesia
Gerakan revolusi mental yang di dengungkan pemerintah  membawa harapan besar untuk mewujudkan kemajuan di bidang pendidikan. Di sadari ataupun tidak akhir-akhir ini telah terjadi degradasi mental di negara ini yang tentunya juga di dalam dunia pendidikan.Guru di sekolah  menjadi ujung tombak pelaksanaan pendidikan karakter karena mereka yang langsung berinteraksi dengan anak didik.bagaimana karakter yang dimiliki oleh anak peran seorang guru ikut andil didalamnya.Guru masa kini harus mampu memberikan Pendidikan pada anak melalui merdeka belajar. Merdeka belajar artinya siswa belajar tidak hanya terpaud dengan menulis dan membaca di dalam kelas saja atau hanya mendengarkan penjelasan guru saja.Tetapi guru harus mampu membuat nuansa pembelajaran yang lebih nyaman agar peserta didik dapat berdiskusi lebih dengan guru dan guru harus mampu membuat peserta didik  berkreasi artinya pembelajaran bisa di lakukan di luar kelas dan tidak hanya mendengarkan penjelasan guru tapi lebih membentuk karakter peserta didik  yang berani, mandiri ,cerdik dalam bergaul beradap,sopan,berkompetensi dan tidak hanya mengandalkan system ranking.Guru sesuai asal katanya di gugu (dipercaya) dan di tiru (menjadi tauladan) memegang peranan penting.

UU no.14 tahun 2005 tentang guru, dinyatakan bahwa, guru ialah seorang pendidik profesional dengan tugas utamanya mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini melalui jalur formal pendidikan dasar dan pendidikan menengah

Guru bertanggung jawab secara penuh terhadap berlangsungnya pendidikan baik proses maupun hasil yang ingin dicapai dipundak gurulah semua tertumpu harapan-harapan anak didik sebagai generasi yang tumbuh dan berkembang.
Guru kreatif adalah guru yang mampu menciptakan  sesuatu yang unik dan beda untuk kemajuan diri dan peserta didiknya.kreatif identic dengan penemuan ide baru,jadi guru kreatif adalah guru yang bisa menemukan  sebuah ide baru yang bermanfaat. Hal ini sesuai dengan pendapat Gullford yang dikutip oleh Utami Munandar, “Kreatifitas melibatkan proses belajar secara divergen, yaitu kemampuan untuk memberikan berbagai alternatif jawaban berdasarkan informasi yang diberikan”
Menurut Sund yang dikutip oleh Utami Munandar menyatakan bahwa: Individu dengan potensi kreatif memiliki ciri-ciri selalu mempunyai hasrat ingin tahu yang besar, bersikap terbuka terhadap pengalaman baru, punya keinginan untuk menemukan dan meneliti, berpikir fleksibel dan bergairah, aktif berdedikasi dalam melaksanakan tugas sulit, menanggapi pertanyaan/punya kebiasaan untuk memberikan jawaban lebih banyak.
Pendidikan memerlukan metode khusus yang tepat agar tujuan pendidikan dapat tercapai.diantara metode pembelajaran yang sesuai adalah metode keteladanan, pembiasaan dan metode pujian dan hukuman.
Nilai-nilai pendidikan  karakter yang harus dimiliki oleh peserta didik antara lain: jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif,mandiri,  demokratis, rasa ingin tahu,semangat kebangsaan , cinta tanah air,menghargai prestasi,bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.
Dalam mewujudkan cita-cita mulia pendidikan diera global ini, guru (baca: guru dan dosen) harus mampu menguasai teknologi komunikasi dan informasi sebagai sarana utama dalam proses pendidikan dan pengajarannya. Tentu sarana utama itu wajib dilandasi dengan sikap, pengetahuan (wawasan) dan keterampilan berstandar global.Tugas guru di era global ini harus mampu mewujudkan peserta didiknya  cerdas dalam hal, pertama, knowledge (pengetahuan). Peserta didik harus menguasai teknologi dan informasi, cerdas dalam inovasi dan kreatifitas serta mampu memahami nilai-nilai universal (lintas budaya). Kedua, attitude (sikap/perilaku). Dari sisi sikap atau perilaku, peserta didik harus selalu disiplin, dinamis dan fleksibel dalam bergaul, senantiasa mempunyai inisiatif dan proaktif dalam berbagai kondisi, inovatif dan kreatif dalam memecahkan masalah, mandiri (survive) dalam kehidupan serta berjiwa dan bermental wirausaha (entrepreneurship). Ketiga, skill (keterampilan). Keterampilan yang dimiliki peserta didik harus berbasiskan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dan Informatika, Keterampilan yang Kompetitif artinya mampu bersaing didunia global atau keterampilan yang spesifik serta memiliki daya saing global ditunjang dengan kemampuan komunikasi yang multikultur.
Untuk mewujudkan peserta didik yang cerdas berstandar global baik pengetahuan, sikap dan keterampilannya, maka gurupun selain cerdas juga harus kreatif dalam proses pembelajarannya. Guru harus segera melakukan perubahan yang masif dan signifikan dengan senantiasa meningkatkan kompetensi yang multiskill dan menguasai teknologi komunikasi serta informasi secara mandiri dan revolusioner. Oleh karenanya dibutuhkan perubahan mindset dan paradigma terhadap proses pembelajaran saat ini. Kenapa mindset  karena menurut John C. Maxwell, mindset-lah yang menentukan tindakan (perilaku), kebiasaan (habit), karakter (watak), kepribadian, dan masa depan seseorang. Menurut penulis, setidaknya terdapat tiga mindest yang harus dimiliki oleh guru kreatif diera global adalah:
    1. Think and action positive.Senantiasa berfikir dan bertindak positif terhadap situasi dan kondisi apapun. Tidak mudah atau tidak gampang menyalahkan dan tidak mudah atau tidak gampang marah.
    2. Dare to fail. Berani gagal, selalu mencoba sesuatu yang baru, selalu berani mengambil resiko  dan pantang menyerah.
    3.  Focus. Selalu fokus, serius dan sungguh-sungguh dengan peluang, peluang dalam mencari ide dan gagasan kreatif, peluang dalam mencapai hasil, peluang dalam meraih cita-cita atau target. 
 Setelah mengubah mindset, sederhananya tiga hal menurut penulis yang harus dilakukan oleh guru agar menjadi guru kreatif di era global yaitu sebagai berikut: Pertama, reason. Tanamkan minimal lima alasan terkuat kenapa memilih profesi sebagai guru? Atau kenapa harus menjadi pendidik? Jawab minimal dengan lima alasan terkuat dan jadikan alasan terkuat itu sebagai sumber inspirasi dan sumber motivasi agar menjadi guru yang cerdas, kreatif dan inovatif. Kedua, be creative. Jadilah guru kreatif dengan melakukan dua hal yaitu Thinking In Certain Way and Action In Certain   Way.  Senantiasa berfikir dengan cara tertentu dan senantiasa mengerjakan atau melakukannya dengan cara tertentu pula. Berpikir dan bertindak dalam mengajar atau mendidik dengan cara-cara yang unik, unggul dan cara berbeda dari cara sebelumnya, dari cara biasa atau dari cara orang lain mengajar.  Ketiga, doing by learning. Guru kreatif adalah guru yang terus belajar, belajar, dan belajar. Guru yang meskipun tugasnya mengajar dengan segudang ilmu dan pengalaman yang dimiliki namun senantiasa merasa kurang, kurang, dan kurang. Sehingga terus meningkatkan ilmu, pengetahuan dan keterampilannya baik melalui pendidikan formal maupun non formal. Di era global ini, menjadi guru kreatif adalah sebuah keharusan yang tak terelakan.


9 komentar:

  1. Mantab mbk atik..semakin menggigit tulisannya

    BalasHapus
  2. Mantab mbk atik..semakin menggigit tulisannya

    BalasHapus
  3. Alhamdulillah, guru kreatif adalah guru yang memiliki segudang ide bahkan idenya itu tidak akan pernah habis seperti air mengalir dengan deras terus menulis jangan pernah berhenti terimakasih

    BalasHapus
  4. Top, semoga terpilih y artikel nya dlm lomba

    BalasHapus
  5. Terus mengasah kemampuan guru dalam bidang apapun yang mendukung proses kegiatan belajar mengajar, sehingga kita menjadi pembelajar sepanjang hayat.
    www.penamrbams.id

    BalasHapus

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca