Cari Blog Ini

Selasa, 12 Mei 2020

STORY TELLING


Senin ,11 Mei 2020

STORY TELLING




Oleh : Sumarjiyati,S.Pd.I
Peserta Guru Menulis gelombang 8

Perkuliahan  hari ini mendapat tambahan dari  bapak Budiman Hakim atau biasa kami sebut om Bud.Alhamdulilah setelah 20 pertemuan wajib yang di selenggaran oleh PB PGRI ini kami mendapat tambhan 10 materi untuk motivasi kami menulis.Luar biasa sesuatu yang membuat kami para guru untuk lebih bersemangat dalam menulis.Untuk materi  bonus hari  ini  adalah tentang story telling Sebelum nya akan saya sampikan mengenai pengertian  story telling.
Pengertian Storytelling
adalah sebuah teknik atau kemampuan untuk menceritakan sebuah kisah, pengaturan adegan, event, dan juga dialog. Kalau di film, para film maker bersenjatakan kamera; di komik, para komikus bersenjatakan gambar dan angle cerita; di cerpen atau novel, para penulis bersenjatakan pena, diksi, dan permainan kata serta deskripsi, dengan menyampaikan sebuah cerita dengan cara mendongeng.
Storytelling menggunakan kemampuan penyaji untuk menyampaikan sebuah cerita dengan gaya, intonasi, dan alat bantu yang menarik minat pendengar. Storytelling sering digunakan dalam proses belajar mengajar utamanya pada tingkat pemula atau anak-anak.

Tujuan Storytelling
1. Menciptakan suasana senang.
 2. Memberi kesenangaan, kegembiraan, kenikmatan mengembangakan imajinasi pendengar.
3. Memberi pengalaman baru dan mengembangakan wawasan pendengar.
4. Dapat memberikan pemahaman yang baik tentang diri mereka sendiri dan orang lain di sekitar merek
5. Dapat memberi pengalaman baru termasuk di dalamnya masalah kehidupan yang ada di lingkungan.
7.Pendengar belajar berbicara dalam gaya yang menyenangakan serta menambah pembendaharaan kata dan bahasanya
8. Melatih daya tangkap dan daya konsentrasi pendengar.
 9. Melatih daya pikir dan fantasi pendengar.
10. Menanamkan nilai-nilai budi pekerti.

Pengertian Story Telling dalam bisnis:
Story telling adalah teknik penyampaian informasi yang menarik dan dapat mengubah perasaan audiens.
Manfaat Story Telling dalam Bisnis
untuk meningkatkan keuntungan dalam   berbisnis  agar usahanya bisa berjalan lancar.
Untuk memperdalam materi kuliah STORYTELLING mari kita belajar bersama Pakar Menulis Dr.  Budiman Hakim berikut ini.
Dengan mengucap salam membuka kuliah di gelombang 8 guru menulis serta melontarkan melontarkan pertanyaan kepada peserta, sebenarnya apa sih storytolling itu? Siapa yang pernah didongengin orangtua waktu kecil? Selanjut Pak Budi bercerita pada  suatu hari mengajar di Laku Kopi Bintaro. Salah satu pesertanya ada yang berusia 70 tahun.Ibu ini mengaku dia sering didongengin. Hebatnya ibu ini masih inget cerita si Kancil yang dibacakan orangtuanya waktu dia berusia 5 tahun.
Ternyata ini tidak hanya terjadi pada ibu itu tapi dialami oleh banyak sekali orang di dunia.
Hal inilah yang membuat pakar-pakar marketing berpikir, “Kalo iya sebuah cerita mampu menanamkan pesan sedemikian dahsyat, kenapa cara mendongeng tidak dijadikan saja sekalian sebagai strategi marketing?”
Setelah saya tela’ah lebih dalam, ternyata cara menyampaikan pesan melalui cerita memang adalah cara yang terbaik. Kenapa? Karena, ternyata, bercerita adalah juga cara Tuhan dalam menyampaikan pesan pada umatnya dalam kitab suci agama manapun.
CIRI-CIRI SEBUAH STORYTELLING!
1. Kekuatannya ada pada cerita. Brand  sering muncul belakangan
2. Kalaupun brand muncul di depan kehadirannya menjadi bagian dari cerita itu     sehingga tetap tidak terlalu terasa bahwa itu adalah iklan.
3. Brand terlihat muncul seperti btw tapi sebenernya kehadirannya kuat
4. Brand diperlakukan secara netral dan tidak sebagai hero
5. Nuansa iklannya hampir gak terasa
6. SURPRISENYA TINGGI sehingga orang mau nge-share.
Sebelum kita membahas lebih jauh tentang storytelling, ada baiknya kita memetakan dan mempelajari macam-macam cara  orang berjualan yang sering dilakukan orang:

1. ROUGH SELLING
Cara berjualan dengan cara kasar dan menyakiti hati konsumennya.Misalnya produk MLM. Mereka mengundang orang untuk Datang of my 9 yang ke suatu tempat cuma ngasih tau bahwa ada prospek bisnis.
Ternyata mereka jualan, begitu juga yang terjadi pada orang yang jualan asuransi. Seringkali sales girilnya berjualan dengan cara memaksa, sehingga kita jadi kesel dan marah. Cara berjualan seperti ini biasanya membuat orang tidak bersimpati pada brand kita.
2. HARD SELLING
Hard selling adalah cara berjualan dengan cara berteriak-teriak seperti tukang obat.Yang diteriakkan biasanya semua tentang kehebatan dan semua benefit yang ada di brandnya. Cara berjualan seperti ini biasanya sulit untuk dipercaya karena janjinya too good to be true.
3. SOFT SELLING
Cara berjualan secara halus dengan tone and manner yang elegan. Meskipun caranya halus, orang tentu saja tau bahwa itu iklan.Cara berjualan seperti ini mungkin menyenangkan calon konsumen tapi karena tau bahwa itu iklan, mereka sering enggan untuk nge-share.
Contoh
Because I’ve known you all my life
Because a red Rudge bicycle once made me the happiest boy on the street
Because you let me play cricket on the lawn
Because you used to dance in the kitchen with a tea-towel round your waist
Because your cheque book was always busy on my behalf
Because our house was always full of book and laughter
Because of countless Saturday morning you gave up to watch a small boy play rugby
Because you never expected too much of me or let me get away with too little
Because of all nights you sat working at your desk while I lay sleeping in my bed
Because you never embarrassed me by talking about the birds and the bees
Because I know there’s a faded newspaper clipping in your wallet about my scholarship
Because you always made me polish the heels of my shoes as brightly as the toes
Because you’ve remembered my birthday 38 times out of 38
Because you still hug me when we met
Because you still buy my mother flowers
Because you’ve more than your fair share of grey hairs and I know who helped put them there
Because you’re marvelous grandfather
Because you made my wife feel one of the family
Because you wanted to go to McDonalds the last time I bought you lunch
Because you’ve always been there when I need you
Because you let me make my own mistakes and never said “I told you”
Because you still pretend you only need glasses for reading
Because I don’t say thank you  as often as I should
Because it’s father’s day.
Because if you don’t deserve Chivas Regal, who does?

4. COVERT SELLING
Covert Selling adalah cara beriklan dengan cara menyembunyikan brandnya.
Orang tidak tau dan tidak merasa bahwa itu iklan.Cara berjualan seperti ini biasanya tidak disukai oleh Team Marketing.  Kenapa demikian? Karena mereka merasa apa gunanya bayar mahal-mahal kalo brandnya disembunyikan? Hehehehe....
Mereka gak tau bahwa covert selling adalah cara yang paling ampuh untuk mendapatkan share...Orang merasa gak keberatan nge-share karena merasa itu bukan iklan.
Contoh HNP Bisa Disembunyikan Tanpa Operasi
https://www.kompasiana.com/budiman_hakim/551ae0a4a33311be20b65a69/hnp-bisa-disembuhkan-tanpa-operasi?page=all
Storytelling ada di antara soft selling dan covert selling.
Storytelling ada di irisan antara soft selling dan covert selling.



Diharapkan sebuah storytelling, komunikasinya bisa halus dan elegan seperti soft selling tapi juga sekaligus mampu mendapatkan share sebanyak mungkin seperi covert selling.

PUYUNGHAY SIALAN
Habis benerin NOTE-5 di North bridge PIM saya mampir ke bakmi GM kangen sama Puyunghay yang menurut saya memang nomer satu di dunia.
Saya order sepiring nasi goreng dan seporsi Puyunghay.
Sambil menunggu puyunghay tiba saya foto-foto nasi goreng sepuasnya. Takut keburu dingin saya makan nasi goreng dikit-dikit sambil nunggu puyunghay.
Sialnya sampai nasi goreng habis Puyunghay sialan itu belum juga tiba. Lalu saya pakai jurus pamungkas yang selalu berhasil. Saya panggil waiter lalu saya bilang "Order Puyunghay saya batalkan, saya minta uang kembali"
Lalu saya dengar rebut-ribut dari arah dapur dan sekejap kemudian Puyunghay sialan itu terhidang.
"Bungkus" kata saya setengah membentak. 2 menit kemudian saya keluar dari resto bakmi GM menenteng bungkusan Puyunghay sialan itu.
Kalau puyunghay ini rasanya sedang-sedang saja barangkali saya sudah kapok balik dan bakmi GM saya masukkan ke Brand Hell.
Sayangnya puyunghai bakmi GM memang enak tenan. Sialaaaan!
Oleh: Subiakto Priosoedarsono

STORYTELLING DALAM BENTUK IMAGE.


MEMASARKAN PRODUK ATAU BRAND DI SOCIAL MEDIA
BRAND adalah apa yang orang CERITAKAN tentang kita.
Jadi, apapun bisnis kalian, konsumen harus mempunyai pengalaman unik untuk diCERITAkan pada komunitasnya.
Nah, persoalannya adalah bagaimana kalau ternyata produk kita tergolong generik? Setelah dipikir-pikir ternyata brand kita tidak ada bedanya dengan brand kompetitor. Repot juga, kan?Kalau itu yang terjadi maka KITA PERLU MENCIPTAKAN SESUATU sehingga konsumen tetap mempunyai pengalaman yang menarik UNTUK DICERITAKAN. Caranya bagaimana?
Saya punya temen namanya Iwan SJP.
Dia pergi ke Starbucks mengajak seorang temennya bernama Abigail.Seperti kita ketahui, setiap kali kita memesan kopi, baristanya akan menanyakan nama pembeli lalu mereka tuliskan di atas cup kopi kita.Nah, masalahnya, Barista tersebut salah menuliskan spellingnya.Iwan kecewa berat, 'Perusahaan multinasional kok bisa salah menuliskan ejaan?'
Karena kesal Iwan SJP memotret cup bertuliskan nama yang salah tersebut dan mempostingnya di FB.


Kenapa kok bisa begitu, ya? Nah, ini yang kocak!
Iwan tidak mengetahui bahwa Barista tersebut ternyata menulis dengan ejaan yang salah secara sengaja.Starbucks sedang memberi konsumennya bahan untuk diceritakan.Tanpa disadari orang yang terjebak itu telah menjadi brand ambassador gratisan.
Satu hal yang perlu dicatat bahwa di era digital, orang tidak takut melakukan hal yang cenderung negatif dalam berkomunikasi.Buat mereka mendapat liputan itu jauh lebih penting dari nama baik...
Dan strategi itu udah sangat biasa dilakukan oleh orang di seluruh dunia baik itu artis atau politisi.
Kalo kalian perhatikan di video tadi, Sang Barista tanpa merasa bersalah mengatakan, "I am fucking with you."
Sebuah ungkapan yang sangat tabu dalam dunia periklanan dan branding sebelum jaman digital.
Digital telah memporaporandakan tata nilai, norma sampai bahasa.Seorang temen pernah berkata, “Gak usah heran, Om Bud, Starbucks mah duitnya banyak. Jadi mereka bisa dengan mudah membayar orang pinter untuk membuat strategi marketing seperti itu. Orang Indonesia mah jangan diharepin. Boro-boro membuat strategi seperti itu, kepikiran aja kagak.”
Omongan temen saya ini salah besar.Banyak sekali saya temukan orang-orang lokal yang membuat strategi jenius dan gak kalah sama strategi Starbucks di atas. Dan hebatnya mereka adalah pebisnis-pebisnis skala kecil dan menengah.

SOTO GEBRAK


Apakah kalian pernah mendengar Soto Gebrak?
Boleh percaya boleh tidak, soto gebrak buat saya rasanya biasa aja. Soto Ambengan Pak Sadi di Jalan wolter Monginsidi rasanya jauh lebih enak. Soto Kudus di Jalan Wijaya 1 lebih gurih, Soto Mie di Jalan Pinangsia lebih mantap dan Soto Betawi Pondok Pinang lezat bukan main walaupun harganya terhitung mahal.
Tapi toh saya tetap menceritakan pengalaman saya makan di Soto Gebrak. Kenapa?
Ketika kita memesan soto, maka kokinya akan membanting botol kecap ke atas kayu yang dilapis seng. Setiap kali botol digebrakkan ke meja maka akan terdengar suara yang sangat memekakkan telinga. Hahahahaha kocak ya?
Setiap kali temen saya ngajak makan siang, saya sering banget ngajak mereka makan di sana, terutama yang belum pernah ke tempat itu.
Kenapa saya ngajak mereka kesana padahal makanannya gak begitu enak? Karena saya pengen dia kaget seperti saya pertama kali. Karena saya punya sesuatu untuk diceritakan.
Jadi saya berkesimpulan bahwa pemilik soto gebrak ini menyadari bahwa rasa sotonya tidak cukup kuat untuk diceritakan oleh konsumennya.Karena itu dia menciptakan gimik dan merekayasa sesuatu supaya konsumennya punya pengalaman untuk diceritakan.
Artinya, owner soto gebrak ini secara intuisi telah menciptakan strategi marketing keren yang tidak kalah seperti yang dilakukan oleh perusahaan multinasional sekelas Starbucks.

SIOMAY PINK

Pernah ga kalian mendengar Siomay Pink?

Siomaynya sih biasa-biasa aja seperti siomay pada umumnya. Yang berwarna pink adalah benda-benda lain di luar siomay.
Dulu dia sering nongkrong di Jl. Jend. Sudrman, Jakarta pas car free day. Biasanya dia suka mangkal di setia budi atau di Bundaran HI.
Saya sering ke Car Free Day bersama anak-anak dan isteri saya.
Nah, supaya kita tidak terpisah, biasanya kami menetapkan Siomay PINK sebagai meeting point.
Saya sering makan di sana dan rasanya kembali tidak membuat saya puas.
Rasanya sih biasa aja tapi karena berfungsi sebagai meeting point, saya tetep nongkrong di situ dan membeli beberapa siomay untuk menyenangkan hatinya.
Belakangan saya mendapat cerita lain tentang penjual siomay pink ini.
Namanya Bapak Sriyono asli dari Klaten.

Warna Pink adalah warna favorit anaknya Nama anaknya adalah Peksi Safira Miradalita.Pak Sriyono bercerai dengan istrinya ketika Peksi baru berusia 3,5 tahun.Dan tragisnya, Pak Sriyono tidak diizinkan untuk bertemu dengan anaknya itu. Nah loh, sebuah cerita lagi, kan? Hati saya tersentuh sekali mendengar cerita itu. Saya gak bisa membayangkan kalo saya gak bisa bertemu dengan anak saya seperti yang dialami oleh Pak Sriyono. Sejak itu, setiap kali pergi ke Car Free Day, saya selalu makan siomay Pink. Saya beli yang banyak. Tapi ingat! Saya ke sana bukan karena siomaynya. Siomaynya gak enak! SAYA KE SANA KARENA CERITANYA. Luar biasa kan pengaruh sebuah CERITA?

Foto buku .marketing is...
Ngapain dipindahin? Beli aja buku dongeng kan banyak. Biasanya malah orang ngedongeng dari baca tulisan kan....
Siap....kan ada maksudnya Mendongeng terus dibuat tulisan, nah itu bagaimana ?
Coba dijelaskan konteksnya...
apakah melakukan hal negatif kemudian disorot media adalah hal lumrah dalam menjalankan strategi bisnis? Ya seperti   kisah selebritis gitu. Mengapa demikian?
 Digital memang telah melakukan disruption luar biasa. Semua peradaban berubah. Suka gak suka kita harus menerimanya.
Misalnya Fadli Zon, Fahri Hamzah dan ocky Gerung. Mereka sengaja menempatkan diri sebagai tokoh antagonis. Karena mereka tau setiap talkshow politik, pasti formatnya sama. Dua kubu diadu untuk berargumentasi.
Ketiga orang tersebut memilih sisi antagonis karena sisi protagonis terlalu banyak pesaing. Dan ternyata strategi mereka tepat. Mereka jadi langganan ILC dan talskshow2 selalu mengundang mereka. Begitulah yg terjadi di social media...

 saya bisa menarik kesimpulan bahwa kita bisa menceritakan sesuatu dari yang kita lihat walaupun itu tidak ada keterangan apapun, ini masuk dalam menemukan informasi yang tersirat dan menuangkan dalam tulisan.ya.. kuncinya exposure.
Makanya ada kata bijak yang bilang, "Popularitas seseorang di social media dapat diukur dari seberapa banyak haters yang dimilikinya." 😂 Semakin banyak
Semakin kesohor
🤣🤣🤣
Om apakah yang dilakukan oleh Tokoh tadi yang Om sebutkan, apakah itu sesungguhnya atau memang tuntutan pasar ?
Fadli Zon...dll. Apakah dalam dunia bisnis marketing, ada aturan tentang layak tidaknya iklan tayang?

Jadi pointnya adalah di dunia digital bukan tentang positif atau negatif. Tapi yang penting dapet liputan (Exposure) sebanyak mungkin.
Cara ini sudah lama dilakukan oleh Syahrini. Dia sering bikin video norak seperti maju mundur maju mundur.... Itu video sengaja dibuat untuk memancing netizer agar membully Syahrini.
Dengan kata lain, apakah ini yang disebut market dalam bentuk merangkai cerita untuk sebuah eksistensi, tanpa peduli akan adanya "kegaduhan"? 😃
Jadi dibully pun gak masalah. Yang penting exposure. Coba liat tweet2nya ketiga orang di atas. Liat komen2 yg ada. 75% isinya bully-an semua. Apakah ketiga orang itu terganggu? Justru mereka bersyukur merasa pancingannya dimakan umpan.
Pokoknya pointnya sederhana: Bagaimana mendapatkan exposure sebanyak mungkin. Udah itu aja yang diinget.
Kata kuncinya exposure

 Luar biasa materi bonus ini,sampai tidak terasa waktu buka puasa hampr tiba.terimakasih om Bud
Pesan om Bud menjelang berbuka puasa
Teman-teman sekalian, sering-sering berselancar di social media. Lalu pelajari segala seluk beluk di sana. Tapi hati-hati, jangan terpengaruh sama konten hoax dan fitnah ya. Social media itu seperti pisau. Bahaya atau tidaknya tergantung bagaimana kita menggunakannya. Selamat berbuka puasa. Semoga Tuhan makin sayang sama kita. 

Salam guru blogger
Semangat untuk terus menulis







10 komentar:

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca