Jumat,15 Mei 2020
Kegagalan adalah Awal dari Sukses yang Tertunda
Oleh Sumarjiyati,S.Pd.I
Peserta Guru Menulis Gelombang 8
Pertemuan ke 35 pada hari ini adalah dengan narasumber Bp
Edi Arham namun beliau berhalangan hadir karena ada rapat mendadak, maka omjay
lah yang mengisi kuliah. Beliau berkenan berbagi pengalaman tentang kisahnya
ditolak penerbit mayor. Berikut ini kisah sedihnya (walau sedih tapi tetap
bercanda.
Assalamu
alaikum Warahmatullahi wabarakatuh
Selamat
siang guru guru hebat Indonesia,sapa ramah om Jay memulai pertemuan kali ini.
Senang
rasanya bisa berbagi pengalaman dan pengertahuan kepada anda semuanya siang
hari ini.
Pada
siang hari ini, omjay akan berbagi pengalaman tentang kisah nyata omjay ditolak
penerbit mayor.
Sedih
rasanya bila buku yang kita tulis ditolak oleh penerbit. Saya sendiri pernah
merasakannya. Makan tak enak, tidurpun tak nyenyak. Sakitnya tuh di sini!
(sambil mengelus dada) hahaha. Lebih baik sakit gigi daripada sakit hati ini,
hihihi.
Namun
perlu anda ketahui. Saya termasuk orang yang pantang menyerah. Ketika naskah
buku saya ditolak para penerbit mayor, saya tidak putus asa. Saya akan
menerimanya dengan lapang dada. Saya menerimanya dengan senyuman meskipun
terasa pahit.
Berkali
kita gagal lekas bangkit dan cari akal. Berkali kita jatuh lekas berdiri jangan
mengeluh. Jadilah guru tangguh berhati cahaya. Kegagalan adalah awal dari
sukses yang tertunda. Gembirakan dirimu dengan terus belajar kepada orang-orang
yang telah sukses menerbitkan bukunya.
Saya
perbaiki tulisan saya. Kemudian saya baca kembali. Beberapa teman yang saya
percaya , saya minta untuk memberikan masukan. Hasilnya buku saya menjadi lebih
baik dari sebelumnya dan lebih enak untuk dibaca. Sakit hati ini terasa
terobati.
Ibarat
seorang mahasiswa S1 yang skripsinya dipermak habis sama dosen pembimbingnya.
Ibarat mahasiswa S2 yang tesisnya ditolak promotornya dan ibarat mahasiswa S3
yang ditolak proposal desertasinya.
Saya
sangat berterima kasih kepada para penerbit yang sudah menolak buku yang saya
susun. Dengan begitu buku yang saya
susun menjadi layak jual. Coba kalau seandainya naskah buku saya langsung
diterima, pasti banyak yang tidak laku karena isinya kurang menarik hati pembaca.
Buku saya terbit tapi tidak banyak pembelinya, karena bukunya tidak menarik
hati pembaca. Gagal adalah proses menuju sukses ok. Utama kan kerjasama dan
kolaborasi
Saya
jadi banyak belajar semenjak buku ditolak penerbit mayor. Saya perbaiki dan
terus perbaiki sehingga naskah buku menjadi lebih enak dibaca. Butuh waktu lama
mengerjakannya. Saya pantang menyerah. Saya belajar dari penolakan. Saya pergi
ke toko buku dan membaca buku-buku best seller. Dari sanalah saya akhirnya tahu
rahasia buku mereka laris dibaca pembaca.
Saat
itu saya semakin menggebu-gebu semangatnya. Ibarat perahu yang sudah berlayar
tentu pantang untuk kembali ke pelabuhan. Jalan terus sampai tujuan walaupun
akan banyak ombak besar menghadang. Tidak ada nahkoda ulung yang tidak melalui
lautan yang berombak ganas. Justru disitulah keahliannya teruji.
Ketika
bukumu ditolak penerbit, teruslah menulis dan jangan berhenti menulis. Ketika
engkau terus menulis, maka tulisanmu akan semakin tajam dan nendang. Pasti
tulisanmu akan layak jual. Pasti tulisanmu akan banyak dibaca orang. Aha
kuncinya satu mau belajar dan pantang menyerah.
Untuk
pertemuan kuliah hari ini memang kami merasa special pertama karena nara sumber
kita adalah Bp Wijaya Kusuma atau yang biasa di panggil om Jay beliau sosok
motovator yang sederhana tapi karyanya sangat luar biasa yang membuat kami
sealu bersemangat untuk bisa mengikuti jejaknya.Pengalaman beliau dapat
memberikan inspirasi bagi kami,orangnya sabar menjawab semua
pertanyaan-pertanyaan dan membantu kami para guru yang pemula dalm menulis buku
,selalu membagi ilmunya kepada kami para peserta dan guru-guru lain seluruh
nusantara tanpa memandang asal usul kami.Yang kedua untuk kegiatan kuliah ini
yang biasanya setelah kegiatan di mulai group langsung di tutup agar nara sumber
bisa memberikan materinya dengan lancar namun hari ini group tidak di
tutup.pertanyaan-pertanyaan peserta berseliweran masuk.om jay pun dengan sabar
langsung menjawab pertanyaan para peserta.DI antara pertanyaan-pertanyaan para
peserta adalah sebagai berikut !
Pertanyaan
1, Sebenarnya apa dasar alasan penerbit menolak tulisan yg kita ingin kita
berikan
Selain
itu bagaimana kita memiliki rasa percaya diri bahwa tulisan kita menarik, sudah
sesuai enak dibaca.
Jawaban
pertanyaan 1, Dasarnya karena tulisan kita kurang sesuai dengan standart
penerbit, dan biasanya calon penulis baru begitu sangat menggebu gebu dan
sangat yakin bukunya akan laku. Rasa percaya diri itu dibangun mlalui proses
terus menerus, dan jatuh bangun. Seperti anda belajar sepeda, awalnya agak
susah naik sepeda. tapi kalau sdh bisa mah enak enak saja, hehehe
Pertanyaan
2. Assalamu'alaikum
Omjay,
mau nanya. Bagaimana cara menerbitkan buku dari kumpulan resume yang telah kita
buat? Saya ingin menerbitkannya, tapi bagamana caranya? Ditawarkam kepada
siapa? Terima kasih.
Jawaban
pertanyaan 2, Segera kumpulkan dari pertemuan pertama sampai terkhir, gabung
dalam satu file. kemudian lihat buku-buku yang sudah diterbitkan penerbit andi,
kemudian tawarkan ke penerbit andi yogya
Omjay
waktu dulu langsung menulis buku pelajaran atau menyusun modul dulu? dua
duanya saya lakukan
ada
dalam catatan harian seorang guru blogger dan di blog omjay
https://www.kompasiana.com/wijayalabs/5e3d398dd541df37136d9dc2/ketika-bukumu-ditolak-penerbit
Omjay
apa dasar utama omjay memilih untuk jadi penulis. pekerjaan menulis
adalah pekerjaan menuju keabadian. kita sdh mati tapi buku kita abadi, contoh
karya buya hamka
Assalamualaikum
Omjay, sejak mengikuti belajar menulis tak terasa tulisan terus bertambah,
hanya saya masih bingung arahnya mau ke mana temanya, jadi bagaimana caranya
supaya kita tidak ragu untuk bisa menulis sampai terbit buku. Wassalam Unih
–Subang. fokus untuk menulis buku motivasi dan kisah insoiratif karena
buku ini masih banyak pembelinya
Om
Jay Untuk pertama menerbitkan buku yg sdh siap terbit ( judul siap, daftar isi,
kt pengantar, isi sdh diedit, boidata penulis) langkah selanjutnya bgmn kirim
ke Om Jay lalu ke penerbit? Mhn pjlsan. Makasih.
Dulu
saya kirimkan dalam bentuk cetak dan dijilid, setelah itu saya tawarkan ke
penrbit, tapi sekarang penerbit yang cari saya, sehingga saya cukup kirim email
saja ke penerbit
Ini contoh buku yang ditolak
penerbit mayor. Kami tidak putus asa dan terus bersemangat untuk memperbaiki
isi bukunya. Alhamdulillah akhirnya diterima penerbit mayor. Berkat buku ini,
kami keliling Indonesia untuk berbagi ilmu PTK.
Om
jay, kalau menerbitkan buku di penerbit indie dg biaya sendiri apakah ada
fasilitas layout buku layaknya buku yang diterbitkan di penerbit mayor. Soalnya
kemarin saya menerbitkan buku pelajaran di penerbit indie dengan biaya sendiri
isi materi tidak di ubah sama sekali tata letaknya sehingga bukunya tidak
menarik.
ada,
tapi kita perlu keluar uang, kalau di penerbit mayor kita tinggal terima beres.
Bahkan cover dan layoutnya sangat menarik sekali, sehingga banyak orang yang
beli bukunya.
Ini
kita lihat curhatan teman belajar menulis di bawah ini, akhirnya beliau
berhasil dibantu om Jay
Assalamualaikum,
selamat siang Om Jay...
Maaf
mengganggu waktunya, saya cuma mau menyampaikan rasa terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada Om Jay yang secara tidak langsung telah memberikan
motivasi yang luar biasa kepada saya untuk mengungkapkan ide yang dimiliki
melalui tulisan.
Berkat
motivasi yang senantiasa Om Jay berikan kepada saya dan teman-teman dalam Group
menulis saya memberanikan diri untuk menuangkan ide yang bertahun terpendam
menjadi sebuah tulisan yang Alhamdulillah sudah menjadi sebuah buku. Sungguh
luar biasa rasanya melihat tulisan kita berwujud sebuah buku, dan lebih luar
biasa lagi saat dikirimi foto buku saya yang masih belum ada apa-apanya berada
tepat di samping buku seorang penulis terkenal seperti Om Jay. (Agak lebay saya
mungkin ya Om Jay), tapi memang seperti ini lah yang saya rasa begitu melihat
buku pertama saya yang insyaAllah akan saya jadikan awal untuk lebih semangat
lagi menghasilkan karya-karya berikutnya.
Sekali
lagi terimakasih Om Jay, terimakasih untuk motivasinya selama ini, semoga Om
Jay selalu diberi rahmat kesehatan dan kesempatan untuk senantiasa terus
berbagi semangat, berbagi ilmu dan berbagi kebaikan untuk semua.
Membaca
pengalaman om Jay bagaimana buku di tolak oleh penerbit Mayor, namun beliau
tidak patah semangat dan tidak gentar beliau tetap menulis dan berusaha
memperbaiki kesalahan dengan mencari tau dimana titik kesalahannya, semangat om
Jay perlu kita contoh untuk Penulis Pemula.Malah beliau terima kasih penerbit
yang menolaknya.
Sekarang
kita lihat keberhasilan beliau bukan om Jay yang mencari Penerbit tapi Penerbit
yang cari beliau, bahkan beliau siap membantu guru yang tulisannya sudah siap
untuk ke penerbit, kita kirim saja ke Email om Jay yaitu: omjaylabs@gmail.com . bahkan beliau di penerbit Andy sudah
ada Tim handal untuk editornya.
fokus
untuk menulis buku motivasi dan kisah insoiratif karena buku ini masih banyak
pembelinya
contoh
buku Om jay yang sudah terbit dan laris
Untuk
fokus menulis buku, boleh kah kita hanya monitor saja tidak harus fokus
menyimak dan membuat resume perkuliahan selanjutnya. dan kalau draf bukunya
sudah jadi apakah kita boleh berhubungan langsung dengan penerbit
silahkan
saja, tapi anda tdk berlatih menulis, padahal menulis itu sebuah keterampilan
yg harus terus menerus diasah setiap hari, ikatlah ilmu dgn cara menuliskannya
Ada
tips dari peserta untuk lebih semangat dalam menulis.
Bolehkah
berbagi sedikit tips untuk menata hati dan membangun semangat lagi ketika kita
mengalami penolakan itu?
Mantap
DJTIS
( Disiplin, jujur,tulus, ikhlas dan
sabar)
kirim
ke omjay, nanti kita perbaiki sama sama
Itu
karakter penulis
Bagaimana menanamkan motivasi
agar tidak hilang semangat menulis? Berkali-kali kita gagal, lekas
bangkit dan cari akal, berkali kita jatuh, lekas berdiri jangan mengeluh,
jadilah guru tangguh berhati cahaya.
Belajarlah
dari Rasuilullah; sidiq, tabligh, amanah, dan fathonah. Belajarlah dari
pengalaman orang lain dan buku-buku yang sudah menjadi best seller, niscaya
akan terbuka rahasia menulis buku dan menjadi penulis sukses.
Om Jay di akhir pertemuan juga
menyarankan untuk para peserta membeli buku yang di terbitkan penerbit Andi
Yogyakarta agar bisa di jadikan referensi dalam menulis.
Demikian pertemuan hari ini luar
biasa pengalaman om Jay dalam menulis
buku dan ditolak penerbit mayor membuat om Jay bangkit dan semangat untuk bisa
menerbitkan banyak buku.Akhirnya kesuksesan dapat beliau raih.
Terimaksih….. semoga bermanfaat.. selamat berkarya
Salam guru blogger indonesia
Woow lengkap maju terus pantang mundur
BalasHapusInsyaAllah pak.. Bismilah smg sll semangat..
HapusWis apik banget, rapi,dan runtut,. tunggu punyaku jadi y, hahaa
BalasHapusMkasiih mom... Asiiiap sll ku tunggu.. Ayu..buang rasa malas kita..
HapusYa resume yg keren jd penambah semangat untul terus menulis ya
BalasHapusInsyaAllah..aamiin ibu..
HapusWow...tulisan mbk atik keereen
BalasHapusTerimakadih ibuk.. Punya bu eny lbh kereen lgi.. Aq tunggu resumenya..ya..
BalasHapusHebat bu. Lengkap poll.
BalasHapusMksih buk..resume ibuk jg..kereen
BalasHapusTambah Keren!...Silahkan sy tunggu kunjungan baliknya di www.sarastiana.com
BalasHapusKeren... Mantap..
BalasHapusMantap sekali bu... pertemuan 35. Sya mampir2 untuk.baca blognya ya bu
BalasHapus