Pertemuan ke 26
Selasa,5 Mei 2020
Menulis dalam Kesibukan
Oleh : Sumarjiyati,S.Pd.I
Peserta Guru Menulis Gelombang 8
Seperti
kuliah sebelumnya hari ini selasa 5 Mei 2020 om jay minta ijin untuk menutup
group Wa sementara karena kuliah akan segera di mulai.omjay menyapa dengan
mengucap salam dan mempersilahkan Bapak Nara sumber untuk menyamppaikan
materinya. Nara sumber hari ini adalah bapak Much. Khoiri ( emcho)
Sebelumnya
narasumber mengucap salam dan memperkenalkan diri. Dan minta ijin untuk menyampikan profil Beliau. bernama lengkap
Much. Khoiri, dosen dan penulis 42 buku dari Unesa Surabaya. Beliau mulai
memuatkan tulisan di media cetak sejak 1986/1987 (kuliah semester 3
Profil
Much. Khoiri
Lahir
di Desa Bacem, Madiun 24 Maret 1965, Much. Khoiri kini menjadi dosen dan
penulis buku dari FBS Universitas Negeri Surabaya (Unesa), trainer, editor,
penggerak literasi. Alumnus International Writing Program di University of Iowa
(1993) dan Summer Institute in American Studies di Chinese University of Hong
Kong (1996) ini trainer untuk berbagai
pelatihan motivasi dan literasi. Ia masuk dalam buku 50 Tokoh Inspiratif Alumni
Unesa (2014). Pernah menjadi Redaktur Pelaksana jurnal kebudayaan Kalimas dan
penasihat jurnal berbahasa Inggris Emerald. Pernah menjadi redaktur Jurnal
Sastra dan Seni. Selain menghidupkan beberapa komunitas penulis, ia juga pernah
mengomandani Ngaji Sastra di Pusat Bahasa Unesa bersama para sastrawan.
Karya-karyanya (fiksi dan nonfiksi) pernah dimuat di berbagai media cetak,
jurnal, dan onlinebaik dalam dan luar negeri. Ia telah menerbitkan 42 judul
buku tentang budaya, sastra, dan menulis kreatifbaik mandiri maupun antologi.
Buku larisnya antara lain: Jejak Budaya Meretas Peradaban (2014), Rahasia TOP
Menulis (2014), Pagi Pegawai Petang Pengarang (2015), Much. Khoiri dalam 38
Wacana (2016), kumpuis Gerbang Kata (2016), Bukan Jejak Budaya (2016), Mata
Kata: Dari Literasi Diri (2017), Write
or Die: Jangan Mati sebelum Menulis Buku (2017), Virus Emcho: Berbagi Epidemi
Inspirasi (2017), Writing Is Selling (2018), Praktik Literasi Guru Penulis
Bojonegoro (2020), Virus Emcho: Melintas Batas Ruang Waktu (2020), dan SOS Sapa
Ora Sibuk: Menulis dalam Kesibukan (2020). Sekarang dia sedang menyiapkan
naskah buku tentang menulis, budaya, literasi, dan karya sastra (puisi dan
cerpen). Dia cukup aktif menulis di muchkhoiriunesa.blogspot.com; www.kompasiana.com/much-khoiri;
muchkhoiri.gurusiana.id.; jalindo.net; dan sahabatpenakita.id.
Instagram:
@much.khoiri dan @emcho_bookstore.
Emailnya:
muchkhoiriunesa@gmail.com dan muchkoiri@unesa.ac.id HP/WA: 081331450689. Facebook: Much
Khoiri-90.
Dalam
konteks menulis dalam kesibukan kita harus bisa melakukan Pendidikan diri untuk
bisa menulis.perlu menerapkan pada diri sendiri supaya kita mampu menulis. Harus bisa mendidik diri menulis
(bukan hanya berkompeten, tetapi bisa menegakkan reward dan punishment)
untuk diri sendiri. Kita jangan hanya pintar menghukum siswa kita memberi
reward mereka. Akan tetapi kita juga bisa menghukum dan memberi reward pada
diri sendiri.
Coba kita perhatikan gambar berikut !
Jika
kita perhatikan semua orang mempunyai kesibukan masing-masing baik yang ada di
kantor ataupun orang-orang yang diluar kantor pun mereka punya kesibukan masing-masing.
Sebenarnya siapa diantara kita yang tidak sibuk bahkan orang yang tidak bekerja
pun mereka mempunyai kesibukan.Kalau kita tingkatkan dari orang biasa sampai
orang kantoran pun mereka sibuk dengan kesibukan sendiri-sendiri.
Dalam
buku ahmad Rifai “Tuhan maafkan saya sedang sibuk” menggambarkan
ironi situasi dimana manusia yang seharusnya mngingat Tuhan nya ini malah menjadi
sesuatu. Kita adalah
subjek. Subjek tanpa kata kerja tak akan berarti. Semua orang yang masih hidup
dan berkegiatan tentu sibuk.sehingga orang masih hidup ada baiknya untuk
melakukan kegitan.Sudah tepatkah kesibukan menjadi alasan untuk melakukan
sesuatu. Jika sibuk di jadikan alasan untuk tidak berkarya, ini perlu ditimbang
lagi apakah alasan itu sudah tepat.
Sebenarnya
yang paling penting bukan sibuk atau tidak sibuk. Sebab di balik kesibukan ada
kelonggaran sebagaimana di balik kesulitan ada kemudahan. Yang terpenting
adalah bagaimana memanage kesibukan itu. Sesuatu positif atau negatif itu
tergantung cara pandang kita. Jika kita memandang positif akan menghasilkan
aksi positif. Begitu pula sebaliknya. Jika kita memandang positif terhadap
menulis akan dapat melakukan kegiatan menulis.
Penulis
sejati akan mencurahkan daya dan pikirannya untuk menghasilkan tulisan.
Andaikata ia sedang tidak menulis, ia pastilah memikirkan tentang apa yang ia
hendak tulis. Ada waktu istimewa yang dipilihnya, yang paling nyaman dalam menulis. Ia tidak membiarkan satu hari
pun tanpa menulis. Menulis sama wajibnya dengan membaca.
Seperti pada ungkapan Bud Gardner berikut,
“Ketika kau bicara kata-katamu hanya menggema melintas ruangan atau sampai
ke aula. Ketika kau menulis kata-katamu akan menyeberang atau menggema sampai
bertahun-tahun atau berabad-abad.” Tulisan akan menyejarah dalam hidup
kita.Maka dengan ini tidak ada lagi alasan untuk kita tidak menulis apa yang
ada dalam benak kita.keluarkan lewat
tulisan tulisan yang mampu memberi manfaat orang lain dan akan selalu di kenang
sepanjang masa.walau kita sudah tidak ada di dunia ini tapi kita di rasa masih
hidup dengan karya-karya tulisan kita.
Pramoedya
Ananta Tour mengatakan, “
Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan
hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk
keabadian.”
Menulis
itu berkomunikasi, bukan hanya berekspresi. Kita bisa mengomunikasikan gagasan.
Kita dan pembaca seakan berada dalam forum saling berhadapan. Materi tulisan
tentu harus selaras dengan kebutuhan audiens (pembaca). Pengorganisasian materi
tulisan perlu bagus. Penggunaan bahasa juga perlu komunikatif.
Berikut
akan di sampaikan 17 strategi Jitu dalam menulis.
1. Tetapkan
niat menulis
Mari kita perhatikan hhadits
tentang niat “Innamal
a’maalu bin niyyah” (Sesungguhnya amal itu tergantung dengan niat).
Niat
merupakan daya dorong untuk tahan godaan.Niat awal kita bisa menulis dan
insyAllah bisa menerbitkan buku.maka luruskan niat kita. Niat menulis ada 2
yaitu umum (misal mencerdaskan bangsa), dan khusus (misal untuk mendapatkan uang
atau mencari ketenaran). luruskan niat kita menulis untuk bisa memberi manfaat
pada orang lain.Jika bisa memberi manfaat pada orang lain insyaAllah keberkahan
akan selalulu mengikuti kita
2. Rajinlah
membaca
Orang
yang rajin membaca bagaikan sedang
melihat masa lalu dan masa depan hadir di setiap sejarah dan di setiap imajinasi orang-orang
hebat.Membaca itu biasanya mendahului menulis dan getaran /pemicu untuk menulis
itu selalu digedor untuk membaca.Ketika kita membaca buku yang bagus maka suatu
saat Ketika menulis maka buku-buku yang
bagus akan keluar dari kita .artinya kalau kita membaca buku kutipan-kutipan
pendapat atu asumsi buku tersebut sangat
mungkin bisa keluar menginspirasi kita memperkaya wawasan kita membuat tulisan
kita lebih bagus. Membaca dapat untuk melihat masa lalu dan yang akan datang.
3. Gunakan
alat perekam
Setiap
hari kita bepergian jangna lupa alat perekam itu.di foto di rekam hp sangat
bagus untuk bisa merekam semua.Prinsip kita perlu membuka pikiran untuk segala
masukan. Pikiran manusia itu seperti payung yang akan berfungsi maksimal jika
terbuka. Cara terbaik memilih sebuah ide
yang bagus adalah dengan meiliki banyak ide.
4. Kobarkan
inspirasi
Inspirasi
itu ilham atau sesuatu yang akan membuat kita memunculkan ide yang paling
bagus,apa kira-kira inspirasi tumbuh dan
berkembang berkat kekayaan pengetahuan.Inspirasi merupakan pengetahuan awal
atau bekal pengetahuan yang seseorang miliki dikombinasikan dengan pemicu.
Inspirasi bisa dikondisikan.kalau anda menunggu inspirasi engkau bukan seorang
penulis melainkan seorang penunggu.
5. Tentukan
waktu utama
Waktu
utama bagi seseorang bisa berbeda dengan orang lain. Andalah yang tahu kapan
waktu utama Ada. Bisa habis magrib, habis isya, dini ari atau pagi hari. Yang
perlu diperhatiakn waktu utama jangan berbenturan dengan jam kerja.Harus bisa
buat merasa paling nyaman.
6. Bagi
pemula, menulis bebas ( free writing)
Penulis
pemula disarankan untuk menulis bebas. Menulis bebas dapat melatih keterampilan
menulis. Biasanya menggunakan bahasa tutur atau bercerita. Hal ini bisa
meaksimalkan otak kanan.Menulis bisa di lakukan dimana dan kapan saja.sekarang
sangatlah mudah melakukannya tinggal kita buka smart phone kita maka kita
segera menulis apa yang muncul di benak kita yang biasanya muncul dengan
tiba-tiba.maka segera lakukan unuk menuliskanya jangan menunggu ide kita hilang.
7. Menulis
di dalam hati
Ini
bisa dilakuakn ketika dalam perjalanan. Pikirkan apa yang akan ditulis atau membuat
rancangan apa yang akan ditulis. Semua ide-ide yang sangat bagus itu datangnya
secara spontan dan kebetulan.Catat sebentar jangan tunggu ide yang muncul
hilang.
8. Menulis
di waktu utama
Sesuai
dengan pilihan waktu utama. Jika kuarang harus ambil waktu berikutnya. Menulis
di waktu luang. Harus belajar berdisiplin.Tepati apa yang sudah menjadi pilihan
waktu kita.komitmen dengan jadwal yang sudah ditetapkan.Bisa di Pagi hari
sebelum subuh bisa di sore hari atau bahkan malam hari sebelum tidur.
9. Manfaatkan
waku luang
Selain
menulis di waktu utama, kita juga bisa manfaatkan waktu luang untuk menulis.
Di
sela-sela kesibukan kita pasti ada sedikit waktu luang disana maka gunakan
moment itu untuk menulis.menuls sesuatu apa pun yang di lihat di rasa saat itu.
10. Menulis
yang di alami
Travelling
atau bepergian bisa ditulis. Bisa berupa catatan perjalanan.Budaya tempat yang
kita kunjungi makanan khas tempat itu atau pengalaman menarik saat melakukan
travelling tersebut.
11. Menulis
yang dirasakan
Menulis
dengan apa yang dirasakan itu akan lebih mudah mengalir karena hubungannya dengan
perasaan yang di alami.Asma Nadia penulis yang sangat bagus memanfaatkan
perasaannya.
12. Menulis
selaras minat dan pekerjaan
Msialnya
praktik mendidik atau mengajar.sebagai guru kita banyak mengalami hal-hal yang
berhubungan dengan perkembangan peserta didik kita dari mulai kondisi siswa,
kesukaan sisa-siswa kita,tingkah laku mereka baik tingkah laku yang
menjengkelkan ataupun yang membanggakan semua bisa kita jadikan bahan unuk
menulis.
13. Menulis
dengan riang
Lakukan
proses menulis kita dengan riang.Karya kreatif terbaik tak pernah diselesaikan
jika tidak Bahagia.
14. Menulis
yang banyak
Dengan
menulis yang banyak berlatih menulis bagus. Kuantitas dapat melatih kualitas Maksud
menulis banyak itu jangan sampai tidak selsai. Sesuai kapasitas. Tidak harus
melakukan semua strategi.
15. Read
better, write faster
Harus
pinter membaca dan menulis dengan cepat.Membaca dan menulis sesuatu yang tidak
bisa dipisahkan.Dengan banyak membaca maka akan membantu memperkaya kosa kata
kita sehingga dalam menulis pun kita tidak akan kekuarang ide atau kata-kata yang
mampu membawa tulisan kita di cintai pembaca.
16. Buatlah
motto yang dahsyat
Seperti
makan minum setiap hari jika kita tidak makan maka tubuh kita tidak punya
kekuatan dan akan lemah hingga jatuh sakit,atau seperti shalat 5 waktu jika
kita tertinggal satu kali shalat maka kita akan merasa ada yang mengganjal ada
yang kurang,maka kita selalu berusaha agar selalu bisa melakukn shalat wajib
tersebut dalam keadaan apapun.Begitu pula menulis jadikan suatu kebutuhan wajib
yang harus kita penuhi jika kita tidak bisa penuhi maka kita tidak bisa Bahagia.
Silakan membuat motto yang dahsyat. “Menulis kebutuhanku jika aku tidak menulis
aku akan mati .
17. Menulis
dengan doa
Doa
adalah satu-satunya kekuatan terbesar dalam diri kita.Minta petunjuk dan
bimbinganNya,Awali menulis dengan doa seperti dalam potongan ayat berikut:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
"Berdoalah kepada-Ku, akan Kupenuhi (doamu)" (Al-Mukmin:
60)..
Islam mengajarkan pentingnya doa di samping
ikhtiar. Doa bukanlah pengganti usaha dan ikhtiar, tapi memperkuat usaha dan
ikhtiar. Syarat terkabulnya doa ialah hati yang ikhlas. Pada akhirnya
Allah yang menentukan saat terbaik bagi hamba-Nya untuk menerima apa yang
dimohonkan. Doa dari hati yang ikhlas tidak akan disia-siakan Allah asal
menempuh jalan hidup yang benar.
Di
lanjutkan sesi tanya jawab yang dapat di simpulkan sebagai berikut:
Jika
kesulitan menentukan untuk bisa menulis dalam kesibukan maka Dari
17 strategi menulis dapat dipilih dan diambil . Kalau benar-benar sangat sibuk
jangan menulis dulu. Tapi tulis pokok-pokonya dulu atau gunaka alat perekam.Suatu
kita kita bisa buka pokok-pokok yang kita tulis untuk di lanjutkan menjadi tulisan
yang baik
Sebagai
penulis pemula tidak ada Batasan harus menulis berapa lama.Prinsip jika ada
masukan atau komentar benar-benar diperhatikan. Dan jangan lupa tetap menulis
setiap hari.untuk tulisan menjadi bervariasi tidak ada Batasan ada yang cepat
ada yang lambat.
Menulis
dalam hati itu prinsipnya seperti menulis di atas kertas. Bedanya tidak
dituangkan di kertas melainkan direkam dalam hati. Caranya begitu sampai di
tepat segera dituliskan.
Bagaimana
kita memenege waktu untuk menulis? Nara sumber kebetulan juga sibuk Beliau
mendasari bahwa membaca dan menulis itu wajib. Mengamalkan surat Al
‘Alaq 1-5 sehingga mewajibkan membaca dan menulis. Menulis biasanya menulis
pukul 03.00 hingga subuh. Satu hari satu artikel. Harus bisa mengelola waktu
dengan baik. Menulis bukan anjuran tetapi wajib.
Kita
tidak hanya mengikuti satu kegiatan dalam menggunakan masa wfh ini maka kita
harus pinter-pinter mengelola waktu.
Silakan diatur. Kekuatan visi, mental, berpikir, semangat masing-masing orang
berbeda. Paling tidak buat jadwal. Menulis jangan main-main saja. Buatlah skala
prioritas.
Untuk
menulis buku Biografi tidak seperti curhat. Beralih sudut pandang ketiga.
Menulis tentang yang bersangkutan. Harus berdasarkan data: wawancara, catatan
harian, foto, keluarga, dll supaya kaya informasi.
Jika
memulai menulis tetapi tiba-tiba perasaan hilang maka kita harus
memanggil kembali. Kalau tidak utuh ya harus dilengkapi. Kalau tak utuh tentu
tidak bisa menuliskan 100%.
Dari
17 jurus jitu untuk menulis tidak harus semuanya. Ambil yang relevan untuk
diterapkan. Contoh read better write faster kurang covok bagi
penulis pemula. Kalau belum mahir jangan ambi itu dulu. Satu perjalanan sudah
cukup atau belum bergantung penulis.
Cara
mendisiplinkan diri agar terus menulis walau sedang sibuk.Pertama dasari niat
yang kuat. Akan punya komitmen. Nulis itu wajib. Jadi harus ditunaikan. Harus
punya kekuatan untuk bangkit dan punya daya tahan ketika ada godaan.
Dalam
menulis hilangkan sikap sombong,missal ide datang jangan di tunda untuk segera ditulis
jangan merasa kita nanti akan ingat dan segera menulis.Nah ini justru
tantangan jangan sombong. Kita tawadhu atau merendah. Harus merasa kita dalam
proses belajar terus. Kalau engkau belajar pada seseorang kamu harus merasa
bodoh. Kalau merasa bodoh, yang diperlukan dicatat. Segera ditulis di kertas
atau HP.
Dalam
menulis ikuti sebagian saja waktu senggang boleh.Menulis di waktu utama hanya
pembagian waktu saja
Ada
banyak penulis mengikuti kegiatan International Writing Program di
University of Iowa (1993), tersbut.
Misalnya Taufik Ismail, Andrea Hirata, dan lainnya. Writer’s residence. Pak
Emcho pernah ikut seleksi tapi tak lolos. Kelakarnya jadi harusnya jadi
pemateri. Syarat ikut punya karya dan direkomendasi dari penulis atau sastrawan
senior. Informasi bisa dicari di internet. Sifatnya free, tetapi ada seleksi.
Semoga bapak ibu peserta guru menulis gelombang 8 ini bisa mengikutinya.
Terimakasih
selamat
berkarya "menulislah setiap hari dan buktikan yang akan terjadi"
salam
guru blogger indonesia
Keren, cakep bagus banget,. pinter cropping gambarnya
BalasHapusMksiih..hehe bljr sm ibuk syantik saat itu.. Mksih yaak
HapusLuar biasa... bagus.... Semangattt
BalasHapusMksiih pak..
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMantab..joss..sipp mbk atik..trusberkarya sukses selalu
BalasHapusAamiin..mksiih
Hapus