Sejauh Mata Memandang

 

Sejauh Mata Memandang

Angin berhembus sepoi-sepoi membawaku kian larut dalam nikmatnya udara pantai saat itu. Deburan ombak yang berkejar-kejaran seolah mewakili rasa yang kini menghinggapi diriku yaitu semangat ku yang kian membara. Aku masih punya mimpi, mimpi yamg harus aku gapai.

Langkah demi langkah telah ku lalui dan hari demi hari telah berlalu. Tak ingin berlalu begitu saja.

Di setiap detik nafasku, ku ingin diri ini bisa selalu memberi manfaat untuk orang lain. Tak jarang jalan yang harus ku tempuh berliku. Jangan ada kata menyerah terus dan tetaplah pada suatu keyakinan untuk mampu menggapai asa dan cita. Jangan ada kata “ tidak bisa” sebelum mencoba, mundur sebelum bertanding, menyerah sebelum usai dan berhenti sebelum sampai pada tujuan.

Berikan citra positif pada diri kita sendiri, kita akan menemukan bahwa diri kita ini luar biasa. Jika kita sudah mempunyai citra diri yang positif, maka apapun hal negative yang dikatakan orang lain tidak akan berpengaruh pada diri kita. Bagaimana mungkin orang melihat secara positif jika kita tidak mampu melihat diri sendiri secara positif.

Dalam Al-Quran  juga dijelaskan agar kita tidak bersikap lemah. Q.S Al-Imran 139

وَلَا تَهِنُوا۟ وَلَا تَحْزَنُوا۟ وَأَنتُمُ ٱلْأَعْلَوْنَ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ

“Janganlah kamu bersikap lemah dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang orang yang paling tinggi derajatnya jika kamu beriman."

Sebagai manusia, kita tidak diperkenankan untuk selalu memandang diri sebagai orang yang penuh kekurangan. Allah SWT tentu memberikan setiap umat-Nya kelebihan dan kekurangan dalam diri. 

Jika kita selalu berpikiran negatif terhadap diri, itu tandanya kita kurang bersyukur. Jadikanlah kekurangan yang ada sebagai motivasi untuk meningkatkan kualitas diri. Kita harus mulai dari diri sendiri dulu, mulai dari sekarang.

Salam sehat, salam literasi, tetap semangat dan terus berkarya.

#Day6NovWritingChallenge

Gunungkidul, 9 November 2020