Kota Dalam Kenangan
Entah sudah sekian purnama kita tak lagi bisa bertemu apalagi
Bersama bercerita tentang indahnya hari di lalui. Pada akhirnya aku di beri
kesempatan untuk bisa hadir di kota ini. Di sini ku labuhkan segala harapan dan
impian. Di kota ini aku belajar mengerti arti sebuah perjuangan . Perjuangan dimana aku mengenal
jati diri ini yang sesungguhnya. Mengenal bagaimana aku bersaing untuk mampu
mempertahankan hidup. Berjalan melangkah mencari sebuah cita dan cinta.
Empat belas hari bukan waktu yang singkat setelah aku injakkan kaki
di tanah ini, di kota ini. Setiap hari berusaha untuk bisa mendapatkan
pekerjaan. Ijazah SMA yang ku dapat saat
itu bukan tidak mungkin untuk bisa mendapatkan sebuah pekerjaan yang baik.
Selepas lulus SMA ingin berusaha mencari pekerjaan untuk bisa menghasilkan
uang, setidaknya bisa mencukupi kebutuhan ku sendiri.Tidak mungkin aku hanya
berdiam diri di rumah dan hanya mengaharapkan pemberian orang tua.
Keadaanlah yang membuat aku tidak bisa langsung kuliah selepas SMA.
Aku tetap bersyukur memiliki orang tua yang berusaha untuk memberikan pendidikan
yang terbaik dan kemampuan orang tuaku hanya mampu mensekolahkanku sampai di
bangku SMA. Terimakasih ayah ibu untuk semua yang telah kau beri untukku.
Semoga apa yang telah kau beri mendapatkan balasan syurga dari_Nya. Semoga aku
bisa mengamalkan ilmu yang telah kau berikan.
Usaha dan doa selalu aku lakukan
dan akupun di terima bekerja di sebuah perusahaan, aku bekerja sebagai
karyawan pabrik biasa. Saat itu aku di terima sebagai karyawan kontrak Selama
tiga bulan jika perusahaan masih membutuhkan dan kemampuanku dalam bekerja
bagus maka akan di perpanjang. Berharap harap cemas, namun untuk mengisi waktu
dan sebagai batu loncatan akupun jalani pekerjaan itu.
Alhamdulilah selama tiga bulan aku bisa mencukupi kebutuhan hidupku
tanpa harus menggantungkan orang lain. Bisa merasakan hasil dari kerja kita
adalah suatu hal yang sangat buatku bahagia puas. Dari sana aku juga bisa
merasakn betapa mencari uang itu sangat sulit dan membutuhkan tenaga dan
pikiran yang super extra. Dari sana aku bisa merasakn betapa ayah ibu begitu
keras memperjuangkan untuk bisa mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.
Membesarkan kami anak-anaknya. Terimakasih ayah terimakasih ibu.
Tiga bula berlalu dan akupun tidak di perpanjang dalam kontrak
kerjaku. Bukan hanya aku tapi juga beberapa teman yang lain. Sebelum aku di
lepas dari kontrak kerja itu aku sudah persiapan untuk bisa mencari pekerjaan
lain. Allah maha baik Allah selalu mendengar doa-doa hambanya yang
bersungguh-sungguh. Akupun mendapatkan pekerjaan lagi. Hanya saja aku
harus masuk ke mes karyawan. Selama ini
aku ikut adek putra dari bulik yang berbaik hati untuk aku bisa tinggal
bersamanya.
Tiba waktunya aku harus benar-benar mandiri, berada d mes karyawan
perusahaan. Aku harus ikuti dan taati
peraturan dalam mes tersebut. Tidak jarang aku merasa benar-benar lelah.
Pekerjaanku sekarang di bagi menjadi tiga sif dimana jika aku bekerja di sif
malam itu benar-benar tantangan tersendiri. Mungkin karena belum terbiasa jadi aku merasa berat.
Berangkat bekerja mulai jam 22.00 WIB sampi jam 06.00 WIB. Pagi harinya aku
baru bisa tidur,biasanya seelah sarapan mandi aku langsug tidur sampai
menjelang duhur. Sudah istirahat namun
badan masih saja merasa lelah. Mungkin karena pengaruh kerja di malam hari
Semua aku jalani dengan iklas karena begitu besar keinginanku untuk
bisa bekerja apapun itu yang penting halal. Aku tetap bersyukur dengan
semuanya. Alhamdulilah aku bukan hanya bisa mencukupi kebutuhanku, namun aku
juga bisa sedikit menabung dan juga bisa sedikit mengirim uang jajan untuk
adikku di kampung.
Hari-hari kulalui dengan penuh semangat,jauh dari orang tua, saudara
dan semua kenangan indah di kampung halaman. Mencari sebuah cita dan cinta yang
dulu sempat tertanam benihnya. Tiap ada orang yang mendekat aku tak biasa untuk
menerima. Keyaqinan kuat tentang dirimu yang membuatku mampu bertahan. Ku isi hari-hariku dengan aktivitas
positif, mulai dari mengaji dengan beberapa teman, menambah
ketrampilan-ketrampilan dengan kursus dan juga jalan-jalan ke toko buku jika
memang aku benar-benar merasa galau.
Buku adalah sahabat terbaikku hingga aku juga bisa tuangkan segala
rasa dengan menulis. Membaca dan menulis akhirnya menjadi hal yang aku sukai.
Sampai akhirnya aku harus mninggalkan kota ini karena orang tua mengharapkan aku
untuk pulang. Berat memang setelah sekian lama aku sudah bisa mandiri dan merasa
sudah nyaman namun tiba-tiba aku di minta untuk pulang.
Tiada bisa menolak jika orang tua yang meminta. Aku tau pasti
mereka tanpa alasan memintaku untuk pulang. Dengan sedikit berat meninggalkan
kota ini sebelum aku menemukan dirimu, akhirnya aku tinggalknan juga. Untuk bisa
membuat bahagia orang tua. Sebelum aku langkahkan kaki untuk kembali ingin aku
dendangkan lagu untukmu. Untuk orang yang aku cari dan ku nanti.
Di sini di batas kota ini
Ingin kutuliskan surat untukmu
Biar engkau mengerti perjalanan hidupku
Di dalam menggapai cita-cita
Rintangan yang datang silih berganti
Pedih-perih mencekam menyusupi
Aku mengharap selalu doa suci darimu
Duhai kasih tambatan hatiku
Kukenang lagi saat menjelang perpisahan
Kau menangis di pangkuanku
Begitu tulus akan cinta kasihku
Semakin pilu aku mengenangmu
Mungkinkah kau masih mengharapkanku?
Kini tubuhku penuh dengan luka
Gagal dan gagal lagi apa yang aku cari
Tangis pedih tersimpan dalam hati
Mungkinkah kau masih mengharapkanku?
Kini tubuhku penuh dengan luka
Aku mengharap selalu doa suci darimu
Duhai kasih tambatan hatiku
Kukenang lagi saat menjelang perpisahan…
***
Berharap banyak untuk kelak kita di pertemukan. Belum saat ini
namun pada waktu yang Allah tentukan. Sekuat apapun keinginan kita jika Allah
tidak berkenan maka hal itu juga tidak mungkin terjadi. Kita sebagai hambanya
hanya bisa berusaha dan berdoa semua kita serahkan pada-Nya. Doa terbaik untukmu
yang entah dimana. Kota yang ku tuju ternyata tidak bisa ku temukan dirimu yang
selalu kuharapkan.
Banyak hal yang aku dapatkan di kota ini. Semua untuk bekalku hidup
di masa yang kan datang. Kesempatan menginjakkan di kota ini adalah awal
perjuangan hidupku .Pengalaman berharga yang tidak aku dapatkan jika aku hanya
berdiam diri di rumah. Terimakasih ya rabb
Kau beri kesempatan untukku menginjakkan kaki di kota ini, kini saatnya aku harus
kembali ke pangkuan ayah ibu di kampung halaman. Di sana akan aku baktikan
hidup ku untuk kampung nan damai.
Jangan pernah menyerah tetap berusaha semampu yang kita bisa. Alalh
sebagai sandaran untuk kita mampu bertahan.
Tak ada manusia yang terlahir sempurna
Jangan kau sesali segala yang telah terjadi
Kita pasti pernah dapatkan cobaan yang berat
Seakan hidup ini tak ada artinya lagi
Syukuri apa yang ada hidup adalah anugrah
Tetap jalani hidup ini melakukan yang terbaik
Tuhan pasti kan menunjukkan kebesaran dan kuasanya
Bagi hambanya yang sabar dan tak kenal putus asa.
Setelah aku pulang aku di minta untuk mengajar di salah satu sekolah di kampungku baru aku melanjutkan untuk sekolah keguruan. Pada akhirnya aku menemukan duniaku.
Salam sehat, salam literasi, tetap semangat dan terus berkarya.
( Cerpen omera projec)
Day25AiseiWritingChallenge)
Gunungkidul, 29 November 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar