Literasi Al-Quran, Menciptakan Generasi Rabbani
Rabu,18
November 2020, Al-hamdulilah saya mendapatkan kesempatan untuk bergabung di
belajar dari program dompet duafa. Tentang Literasi Alquran.
Acara
di buka dengan membaca basmalah dan di lanjutkan pembacaan ayat suci Al-qur’an
dari siswa SD N Muhammadiyah Pengkol, Nglipar, GK,DIY.
Materi
Dari Ustadz Muhammad Ashary.(Pengasuh e Tahfizh Dompet Duafa)
Di
awal pemberian materinya ustadz Ari memberi pertanyaan, apa yang terbayang di
benak kita setelah kita mendengar istilah literasi ?Banyak peserta yang
menjawab, ada yang menjawab membaca, menulis, memahami dan pengetahuan .
Dari
jawaban tersebut, uatadz Ari tertarik
dengan yang mengartikan literasi adalah untuk selalu memahami.
Literasi
quran apa sih maknanya ? Sebelumnya kita ketahui dulu apa tujuan kita dalam pertemuan
ini.
Tujuan :
1.
Memahami urgensi literasi Al-Quran
dalam kontek pembentukan karakter anak.
2.
Memahami bentuk-bentuk penerapan
literasi Al-Quran di sekolah.
Apa itu
literasi ? benar memang literasi itu sebagai kegiatan menulis dan membaca, itu
awal-awal fokus pada hal-hal keaksaraan, tapi makin kesini literasi mengalami perluasan
makna. Literasi tidak hanya membaca atau menulis tetapi kepada segenab
ketrampilan untuk bisa memecahkan masalah.
Kita lihat
literasi nasional.literasi numerasi ,literasi baca tulis. Adalah bagian awal
memaknai literasi. Banyak literasi
digital, literasi konvensial, literasi baca tulis.
Literasi dari
para ahli .
ü
Kemampuan dalam diri seseorang untuk
menulis dan membaca (Harvei J Graff 2006)
ü
Kemampuan seseorang untuk membaca, menulis,berbicara, menghitung
dan memecahkan masalah pada tingkat
keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan,keluarga dan masyarakat (National
Intitut For Literacy)
ü
Kemampuan individu menggunakan
potensi yag di milikinya, dan tidak sebatas kemampuan baca tulis saja (
Education Developmen Center )
Pada kesempatan
kaliii yang akan kita bahas adalah literasi Al-Quran.
Pengertian
Al-Quran kalam Allah yang di turukan kepada nabi Muhammad, ini adalah mu’jizat
terbesar bagi Nabi Muhammad. Waktu kecil timbul pertanyaan kenapa Al-Quran itu
mu’jizat.
Al-qur’an adalah sebagi mu’jizat. Kenapa bisa di sebut mu’jizat? Salah satunya adalah
Mu’jizat bisa di nikmati
oleh seluruh umat manusia dari di turunkanya Al-Quran sampai dengan hari ini.
Perbedaan mu’jizat pada zaman nabi dan rasul yang terdahulu yaitu
untuk mu’jizat nabi yang lain hanya
berlaku untuk ummat pada saat zaman nya nabi tersebut. Seperti contoh mu’jizat
nabi isa, yang bisa menghidupkan manusia itu hanya berlaku pada zaman nabi Isa
saja dan tidak berlaku pada zaman sekarang,mu’jizat nabi Musa tongkat bisa membelah lautan., Ibrahim dan juga Nuh,semua
hanya berlaku pada zaman Nabi tersebut.
Juga dalam Alquran membacanya bernilai ibadah.Pahala membaca Al-Quran
satu huruf mendapat sepuluh kebaikan dan itu tidak ditemukan pada kitab atau
buku yang lain. Kemudian di turunkan secara mutawatir melalui malaikat Jibril.
Di tulis dalam bentuk mushaf 30 jus dari AL-fatihah sampai dengan An-nas
Jadi dari kedua pengertian di atas maka literasi AL-Quran adalah
kemampuan untuk membaca,menulis, menghafal dan memahami isi kandungan AL-Quran
untuk kemudian di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Membahas tentang karakter, sejak munculnya kurikulum 2004. Bagaimana
Al-Quran sebagai membentuk karakter?
Karakter itu bis di artikan
sifat-sifat kejiwaan,akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang
dari yang lain (KBBI)
Unsur karakter itu apa saja? Yaitu : Sikap,pembiasaan,emosi, konsep
diri
Bagaimana proses pembentukan
karakter? Kaitanya dengan membentuk karakter ada hubungannya dengan pembiasaan
bersikap setiap hari. Bagaiman kita memahami isi kandungan isi Al-Quran bisa di
gunakan untuk di jadikan sebagai pemahaman al-quran sebagai pembentukan
karakter.
Al-Quran adalah kitab suci yang di jadikan sebagai pedoman hidup umat
Islam untuk bagaimana kita berakhlak mulia.
Mengapa Al-Quran? Tidak semua orang sadar mengapa kita perlu
belajar AL-quran
1.
Kitab Suci
Islam adalah
agama yang satu-satunya yang paling
benar. Walu demikian kita tidak boleh menyalahkan agama lain,kita harus menghargai.
Apa yang kita baca saat ini adalah suci,
dari dulu sampai sekarang sama. Keyakinan pertama yang harus kita
yakini.Al-Quran adalah suci.
2.
Pedoman hidup
Al-Quran tidak
ada keraguan baginya dan Al-quran sebagai petunjuk bagi orang-orang yang
bertaqwa.
3.
Aplikatif
Mudah untuk di
pahami, pada umumnya petunjuk-petunjuk ALquran mudah di pahami. Di sebutkan bahwa
Al-Quran itu hudalinas untuk petunjuk bagi manusia. Mudah di sampaikan
pada semua orang.
Kita mengaku agama kita adalah
Islam dan kitab suci kita Al-quran.
Realita umat Islam di Indonesia.
ü
65% muslim Indonesia buta Al-Quran.
ü
Lima dari sepuluh orang jamaah haji
Indonesia belum bisa baca Al-Quran
ü
2,4 indek literasi AL-Quran siswa SMA
secara nasional : membaca kategori sedang, untuk menghafal kategori tinggi.
ü
2,7 juta dari total tujuh juta siswa
SMA di Indonesia ( sumber pusat litbang lektur dan khasanah, keagamaan
kementrian agama tahun 2016)
Dari realita di atas pemahaman baca AL-Quran
bisa di terapkan di sekolah khusunya jenjang Sekolah Dasar. Jika dalam jenjang
SMA sajabelum tuntas makadi jenjang SMP atau SD belum tuntas, maka kita bisa
tuntaskan di jenjang SD. Dalam hal ini kita harus memebri keteladanan.Sebagai
seorang guru kita bisa memberikan keteladanan. Di antaranya kita bisa lakukan :
1.
Pengukuran tingkat literasi Al-Quran
guru
2.
Aktivitas literasi Al-Quran guru.
Nabi di utus Allah selain untuk
menyampikan kabar gembira juga untuk menyempurnakan akhlak. Nabi mengajarkan bagaimana
kita harus bersikap. Nabi adalah sebagai uswatun khasanah yaitu contoh untuk
ummatnya..
Profesi guru adalah profesi kenabian
yaitu mengajar,guru adalah sebagai uswah atau teladan.Guru juga sebagai teladan
apapun gerak gerik guru itu sangatlah penting dari segala hal. Dalam kontek
keteladanan di sekolah yaitu keteladanan guru adalah utama, karena gurulah yang
bersentuhan langsung dengan siswa. Di suatu sekolah untk lterasi Al-Quran jangan hanya menyerahkan semua pada guru agama
saja, namun sebaiknya untuk semua guru.
Biasanya siswa yang berada dalam
lingkungan masyarakat yang memiliki tradisi membaca AL-Quran, memiliki indek
literasi Al-Quran lebih tinggi di banding siswa yang berada di lingkungan yang
tidak ada tradisi membaca al-Quran.
Artinya ketika guru mampu mmembuat lingkungan untuk menciptakan tentang literasi quran
Dari mana memulainya ?
Quranic Skill
6 M :
1.
Membaca
2.
Menulis
3.
Menghafal
4.
Mengajarkan
5.
Mengamalkan
6.
Menerjemahkan
Kita bisa
mengurutkan darimana, pada umumnya memulai dari membaca lalu mengartikannya. Itu
akan lebih mudah. Dari 6 ini mana yang lebih tepat di terapkan di sekolah
masing-masing, bisa memulaidengan menghafal, membaca baru mengartikan. Kuncinya
apa?
ü
Komunikasi
ü
Menggerakkan maghrib membaca
ü
Mengundang guru ngaji di sekolah
Fun Quran
literacy
1.
Membaca lantang
2.
Membaca berpasangan
3.
Membaca Bersama
4.
Game tebak ayat
5.
Game tebak surat
6.
Game surah scrabble
Dunia anak
adalah dunia bermain yang menyenangkan , jadi materi jangan di buat terlalu berat.
Di akhir
penyamaian materinya ustadz Muhammad Ashari berbagi pengalaman, untuk menarik
siswa dalam menghafal selain di beri reward beliau menggunakan papan jempol
dimana setiap siswa yang sudah menghafal salah satu surat maka di dekat Namanya
di tempel gambar jempol. Dari sana anak-anak akan tergerak untuk semangat dan
berlomba-lomba untuk menghafal.
Selamat mencoba
dan mari kita ciptakan generasi Rabbani dengan menggerakkan literasi AL-Quran.
Salam literasi,
tetap semangat dan terus berkarya.
Day15AiseiWritingCallenge
Gunungkidul,18 Noveber 2020
Wahhhh mantap Buuu
BalasHapusMksih buk . Bismilah...
HapusAsyiknya belajar Al Qur'an cara baru
BalasHapusAyo semangat te
HapusIh.. terimakasih panduannya ya..
BalasHapusSama2 ibu... Smg brmnfaat .
HapusTerimakasih ilmunya Bu..
BalasHapusKeren..
Iya buk...sama2
Hapus