Cari Blog Ini

Sabtu, 07 November 2020

Hujan Pasti Reda

 

Hujan Pasti Reda


 

Empat bulan lebih sudah berlalu setelah tahun pelajaran baru 2020/2021. Pembelajaran yang di laksanakan setelah ada persetujuan dari wali murid, guru dan komite untuk melaksanakn pembelajaran dengan tatap muka di sekolah.  Model yang di gunakan yaitu siswa masuk ke sekolah secara bergantian antar kelas selama 2 jam di sekolah. Jadwal hari dan jam berbeda membuat suasana sekolah tidak seramai jika semua siswa masuk. Namun demikian keadaan ini lebih baik dari pada siswa kami tidak masuk ke sekolah dan pembelajran hanya melalui daring saja.

Untuk pelajarn yang saya ampu yaitu PABP kami merasa sangat perlu untuk siswa bisa masuk kesekolah. Dalam hal pembiasaan kami  bisa cek melalui lembar mutabaah yang saya sampaikan. Di lembar itu ada kolom untuk mengisi salat yang di lakukan siswa dan membantu  orang tua serta menambah hafalan. Untuk menambah hafalan atau setoran surat yang di hafal saya lakukan melalui video call. Alhamdulilah anak-anak tetap bersemangat.






Orang tua  sudah banyak yang mengeluhkan tentang pelaksanaan pembelajaran secara daring ini, banyak hambatan yang di lalui. Mereka merasa di perkosa oleh keadaan dimana mereka harus bisa dampingi anak-anak belajar dan juga harus bisa menyelesaikan pekerjaan. Tak jarang anak-anak bisa menyimak pelajaran di malam hari setelah orang tua mereka pulang ke rumah. Al-hasil siswa sudah merasa capek akhrnya pelajaran yang di sampikan kurang bisa dipahami mereka. Dengan keadaan orang tua yang sudah kelelahan setelah seharian bekerja itu juga memicu emosi para orang tua.

Hanya kesabaran dan keiklasan yang mampu untuk menangkal kemarahan kejengkelan yang mereka rasakan. Semoga wabah segera sirna agar segala aktivitas bisa di laksanakan seperti dulu terutama untuk pembelajaran siswa.  

 Ibarat hujan, saat ini bagaikan hujan sedang mengguyur bumi. Saya tahu hujan tak akan bertahan lama, pasti akan ada waktunya hujan berubah menjadi keindahan, entah itu ada palangi ataupun tanah menjadi subur setelah  tersiram air. Begitupun dengan hidup, kita harus bisa tanamkan pada anak-anak kita, bahwa tak selamanya hidup ini akan berada di posisi bawah terus, pasti akan ada saatnya di puncak. Tetap berusaha, tetap husnudzan kepada-Nya. Ujian hidup ini tanda Allah akan menaikkan derajat kita.

Semoga kita bisa lulus dengan ujian ini.

Salam sehat, salam literasi, tetap semangat terus berkarya.

Day5NovWritingChallenge

Gunungkidul, 8 November 2020

18 komentar:

  1. Hujan reda dan muncul pelangi ya, Bu.

    BalasHapus
  2. Salam sehat selalu bu meskipun hujan belum reda😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam ibuk.. Hehe..iya kt hrs sabar mnunggu hujan reda. Kita nanti pelangi indah dsana..

      Hapus

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca