Cari Blog Ini

Kamis, 11 Februari 2021

Bakso untuk Ibun

 Bakso Untuk Ibun




Setiap anak memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Karakter dan juga kegemaran masing-masing juga berbeda. Kecerdasan atau ketrampilan yang di miliki pun juga tidak sama. Untuk anak pertamaku cenderung rajin dan sedikit pemikir maunya pingin segera selesai jika ada tugas dan selalu pingin sempurna. Beban baginya jika nilainya di bawah teman-temannya. Untuk anak kedua cenderung santai dan apapun tidak di jadikan beban. Senang music dan corat coret  juga senang hal-hal yang baru. Di usianya yang menginjak 9 tahun. Jagoan kecilku sudah mempunyai kelebihan di banding dengan kakanya. Dia sudah bisa membuat makanan-makanan yang ia inginkan. Mulai dari goreng telur, bikin mie goreng, nasi goreng, bahkan bakso.

Siang ini pun dia berkreasi membuat bakso dengan mengambil ayam yang ada di kulkas, ia ambil di bersihkan lalu di blender.

“Adik mau buat apa ? tanyaku dengan mengelus kepalanya.

“ Mau buat bakso untuk ibun”, jawabnya tetap dengan fokus pada ayam yang ada di mangkuk kecil yang ia bawa.

“ Adik bisa ya? tanyaku lagi.

“ Bisa donk bun kan adik mau jadi chef,” jawabnya penuh semangat. Sambil sibuk menyiapkan alat-alat untuk merebus bakso yang sudah di blender.

“ Bun, bumbunya apa ya ? belum aku jawab dia langsung bilang.

“Bawang putih kan bun?, hehe adik lupa “. Kali ini adik sedikit pura-pura tau dengan sedikit  senyum  malu terlihat disana.

“Tambahkan merica dik sedikit garam dan di tambah masako!. Jawabku.

Dengan cekatan ia lembutkan bawang putih dan juga merica dan bumbu lainya. Aku hanya perhatikan dari jauh sambil menyelesaikan tugasku yang lain. Sesekali ia tanya dan aku jawab dan segera ia praktekkan.

Tidak menunggu lama, dia tiba-tiba menghampiriku. Dengan membawa satu mangkuk bakso ala-ala chef daffa’

“Ibun, ini untuk ibun. Adik sayang ibun. Ibun makan ya ini special untuk ibun”. Senyum bahagia dapat aku tangkap dari senyumnya.

“Terimakasih sayang, waaw amazing. Pasti ini enak”, jawabku memujinya.

“ Iya donk bund kan buatnya penuh cinta, “ kali ini dia duduk di dekatku. Sambil membawa satu mangkuk bakso lagi.

Foto dokumen pribadi

Alhamdulilah rasa bangga dan bahagia dapat aku rasakan. Kami pun makan bakso bersama sambil sesekali aku memuji hasil jerih payahnya hari ini. Lumayan rasanya enak di makan hangat-hangat.

Ungkapan sayang tidak melulu harus di sampaikan dengan bunga ataupun sesuatu yang mahal. Cukup perhatian dan ucapan ringan pun bisa di lakukan. Ungkapan sayang anak untuk Orangtua bermacam-macam. Begitu pula ungkapan sayang orang tua ke anak.

Hubungan antara orangtua dan anak memang tak selamanya mulus. Ada banyak anak dan orangtua yang memiliki hubungan kurang baik. Namun kita harus berusaha untuk bisa menjaga hubungan dengan anak-anak kita tetap baik.

Ada banyak manfaat jika orangtua dan anak saling mengungkapkan sayang. Pertama adalah tetap menjaga hubungan supaya tetap hangat. Ikatan antara manusia menjadi hal penting. Apalagi ikatan anak dan orang tua kita tidak boleh mengannggap enteng ikatan tersebut. Seringnya ungkapan sayang kita terhadap anak ataupun orang tua akan menjadi pengikat satu sam lain.

Rasa sayang yang kerap diungkapkan itu bisa diibaratkan sebagai oksigen dalam sebuah hubungan. Ungkapan sayang juga bisa menjadi penguat satu sama lain. Ungkapan sayang akan meningkatkan komunikasi satu sama lain. Rasa kasih sayang itu akan membuat orangtua merasa percaya kepada anak. Tak perlu khawatir karena orangtua pastinya akan memberikan dukungan secara emosional. Tak sampai situ saja. Ungkapan sayang ternyata memberikan pengaruh terhadap kesehatan.

Banyak cara yang di lakukan seorang anak untuk ungkapkan rasa sayang mereka ke kita.  Kita hargai setiaphal yang mereka lakukan dan berikan kepada kita. Semoga kita senantiasa menjaga rasa sayang kita terhadap anak-anak dan keluarga kita.

#Thepowerofkepepet

#Pikir15Menit

#Tulis15Menit

#Kasihsayang

#Feb12AiseiWritingChallenge


10 komentar:

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca