Pesan Ayah
Menyebut nama “Ayah” sering hati ini merasa sangat pilu. Bagaimana
tidak ayah yang begitu kuat sebagai pemimpin rumah tangga, perjuangannya
membesarkan anak-anaknya, kini belum sempat melihat anak-anaknya mengenyam
kesuksesan. Beliau telah meninggalkan kami untuk selama-lamanya. Ada diantara
pesan ayah yang terngiang. Ayah berpesan pada anak- anaknya, Ingat 2 hal ini ya..
1.
Pertama,
jangan pernah kamu menagih piutang.
2.
Kedua, jangan pernah tubuhmu terkena terik matahari
secara langsung.
5 tahun berlalu kepergian ayah, ibu datang menengok anak sulungnya
yang bernama Marni.
“Wahai anakku Marni, kenapa kondisi bisnismu demikian?”
“Saya mengikuti pesan ayah
bu, “ jawab Marni.
Ayah bilang, Saya dilarang
menagih piutang kepada siapapun sehingga banyak piutang yang tidak dibayar dan
lama-lama habislah modal saya.
"Terus ayah melarang saya terkena sinar matahari secara langsung dan
saya hanya punya sepeda motor, itulah sebabnya pergi dan pulang kerja saya
selalu naik taxi, beginilah akhirnya"
“Nak kamu harus perbaiki diri dan pikir lagi apa maksud dari pesan
ayahmu itu, ibu akan selalu mendoakanmu. Nanti ibu akan kembali kesini. Jika
kamu belum menemukan jawabannya Ibu akan beritahu. Yang terpenting sekarang
kamu harus benahi diri kamu, selalu jaga salatmu dan amalan-amalan yang
lainya”. Pesen sang ibu dengan penuh harap.
Sang ibu merenung, lalu sang ibu pergi ke tempat si bungsu ,Tuty
Namanya.
Ternyata si bungsu sekarang menjadi orang sukses, Sang ibu pun
bertanya “Wahai anakku Tuty, hidupmu sedemikian beruntung, apa rahasianya…?”
“Ini karena saya mengikuti
pesan ayah bu”, jawab Tuty dengan nada datar.
Pesan yang pertama saya dilarang menagih piutang kepada siapapun.
Oleh karena itu saya tidak pernah memberikan hutang kepada siapapun tetapi saya
beri sedekah sehingga modal saya menjadi berkah”.
Pesan kedua saya dilarang terkena sinar matahari secara langsung,
karena saya hanya punya motor, saya selalu berangkat sebelum matahari terbit
dan pulang setelah matahari terbenam, sehingga para pelanggan tahu toko saya
buka lebih pagi dan tutup lebih sore”.
Mendengar jawaban anaknya tersebut si ibu kemudian merasa bangga
terhadapi Tuty anak bungsunya.
“Anakku selalu pegang kata-kata ayahmu ya, lakukan terus kebiasanmu
itu dan tanamkan kepada anak-anakmu pula. Semoga keberkahan selalu mneyertaimu”
.
“Aamiin bu, terimakasih, insyaAllah kebiasaan ini akan selalu Tuty
lakukan.
Sang ibu tersenyum, dan bangga pada anak bungsunya. Bahagia
terpancar pada raut mukanya yang sudah mulai keriput namun masih terlihat ayu
karena kasih sayang dan ketulusan hatinya.
***
Sebuah nasehat orang tua terhadap anak merupakan salah satu bentuk
kasih sayang yang diberikan pada anak-anaknya. Setiap orang tua tidak ingin
anak-anaknya gagal dalam hidupnya. Orang tua selalu ingin anak-anaknya bisa
meraih kebahagiaan kesuksesan dunia akhirat. Orang tua tidak pernah
menbeda-bedakan cara mendidik dan memberikan kasih sayang pada anak-anaknya.
Namun terkadang Mindset/Pola pikir atau cara pandang
yang berbeda yang di terima anak-anak, memberikan hasil yang berbeda pula.
#Thepowerofkepepet
#Pikir15Menit
#Tulis15Menit
#Kasihsayang
#Feb8AiseiWritingChallenge
Keren, terus menulis 15 menit
BalasHapusBerusaha konsisten mbk..hehe.
HapusKeren bingits bu
BalasHapusMksih bu ismi
Hapus2 orang anak yang menafsirkan pesan ayah yg berbeda. Mantap bu Atik
BalasHapusIya bu rita..seperti itu juga kadang kita dlm mnerima pesan dari seseorang dan dg pola oikir yg beda hingga berakibat pd hasil jg
HapusMantab.... sobaat
BalasHapusTerimakasih pak...
HapusKeren
BalasHapusMksih buk
HapusSungguh mengharukan kisah sosok ayah
BalasHapusMksih pak
HapusKisah yang sarat makna. Berfikir kritis dan dinamis..mantap bu
BalasHapusDari kisah ini tergambar bahwa sesuatu akan menjadi tepat bila disikapi dan dipikirkan dengan dalam.
BalasHapusAyahh...sosok pahlawan keluarga..
BalasHapusBenaar ibu..
Hapus