Kunci Sukses Kepemimpinan
Kamis, 3 Desember 2020 kembali kegiatan dari Grup Topic: “TANYA
GURU “ dari Dompet Duafa berbagi dengan
tema Coaching, Kunci Sukses Kepemimpinan. Materi pertama dari bapak Muh
Sirli Gumilang beliau adalah supervisor jaringan sekolah Indonesia Dompet Duafa
Pendidikan.
Mengawali prnyampaian materi dengan mengeshare kata dalam bahasa
Cina “ Wae Ji” dalam bahasa Inggris crisis dan dalam bahsa Indonesia
adalah bahaya. Terdiri dari dua kata wae dan ji . Wae
artinya bahaya dan ji artinya peluang. Jadi artinya peluang dalam
bahaya. Melihat dari sudut pandang berbeda yaitu bahaya dan juga peluang.
Jangan jadikan bencana ini sebagai hanya sudut pandang bahaya saja. Jangan di
lihat crisis ini di lihat dari sisi negative saja. Tapi kita perlu melihat dari
sisi peluangnyanatau dari sisi kesempatan. Hal ini bisa kita untuk mencari
peluang-peluang yang bisa kita manfaatkan dari bencana ini.
Kita dapat mengambil peluang dengan adanya bencana ini kita bisa belajar untuk berlaku lebih hati-hati, kita bisa belajar Bersama secara online seperti sekarang ini, dan masih banyak peluang-peluang yang kita dapati. Itulah pembuka dari Bapak Sirli untuk kita bisa membuka peluang dari bencana yang ada.
Selanjutnya Pak Sirli menyampaikan tentang materi pokok hari ini
yaitu tentang coaching.
Coaching yang bagaimana dan kemudian seperti apa sih yang di maksud
di sini. Bagaimana kita bisa meningkatkan potensi-potensi di sekolah. Coaching
itu sangat luas dapat di terapkan dimana
dan kita sebagai apa, bisa kita terapkan di bidag industry,bisa kita terapkan
di sekolah, di perusahaan-perusahaan untuk pengembangan SDM di perusahaan tersebut,dan
untuk di terapkan di berbagai hal, untuk anak-anak kita juga rekan-rekan kita
yang mungkin sedang mengalami masalah juga.
Kita bisa menyampaikan pertanyaan-pertanyaan misalnya pada siswa kita yang terlambat datang
ke sekolah dengan memberi pertanyaan yang menyenangkan dan membuat nyaman.
Coach itu akan membangun hubungan jadi gunakan Pertanyaan yang dapat membangun hubungan yang
baik antara guru dan siswa. Pertanyaan
yang dapat mencari alasan apa alasannya,
tetapi lebih bagaimana menemukan solusinya,menguatkan hubungan. Jika
hubungannya baikmaka akan muncul kenyamanan tersendiri. Dan apabila keadaan
nyaman maka jawaban-jawaban Semua itu butuh tehnik
Tehnik coaching ada tiga hal :
1.
Kemitraan
antara coach dan chocee. Kemitraan akan terbangun jika antara choacee dan coach
bisa
2.
Proses
Kreatif. Suatu saat menemukan solusi itu perluprosess kreatif dari seorang coach
dengan cara Teknik bertanya proses kreatif dari seorang coachee untuk menemukan
pilihan-pilihan solusinya. Atau alternafif sehingga akan mencapai pada tujuan
akhir.
3. Memaksimalkan potensi pribadi coachee
Lalu bgaimana
kita sebagia Choacing, tentunya yang di pikirkan bukan hanya diri kita. Tapi bagaimana
kita mengoptimalkan dengan potensi orang lain. Yang menarik Coaching ini bukan satu-satunya aternatif atau cara untuk
pengembangan SDM namun masih ada cara lain. Missal mentoring, conselling itu
semua bagian dari pengembangan SDM. Tetapi bisa dengan melalui
worskshop, trening dan lain sebagainya. orientasi vamilie yaitu bagaimana
mengembangkan team secara personality atau tidak cecara grup. Ada persamaan
dari ke empat hal ini. Coaching, mentoring, conselling consulting .
Posisi coaching
ini jika kita contohkan garis horizontal
dan vertikal. Garis horintal
berkaitan dengan liminasi masa kemana atau orientasinya itu ke masa depan atau
atau orientasinya ke masa lalu. Bukan berarti yang berorientasi kemasa lalu itu
buruk, tidak dan yang berorientasi pada masa depan itu baik, tidak. Semuanya punya
kelebihan dan kekurangan. Dan kemudian yang terkait dengan garis yang k etas dan
ke bawah itu adalah tehnik. Jadi horisontal adalah liminasi masa yang vertical adalah
tehniknya. Teknik yang ke atas itu yang bertanya kalau yang ke bawah itu telling atau memberi
intruksi atau memberi tau. Asking telling.
Berbicara coaching berada di kuadran satu jadi
orientasinya ke arah masa depan. Solutif ke masa depan. Tekniknya dengan
bertanya bukan untuk menyampaikan. Contoh pertanyan kenapakamuterlambat itu
mengandung jawaban kea rah masa lalu bukan masa depan. Tapi jika coache
bertanyanya dengan Teknik yang tepat maka itu orienyasinyake mas depan. Jadi
bukan hanya sekedar bertanya.
Mentoring di
kuadran ke empat karena mentoring itu tetap orientasinya ke masa depan jika
kita menjadi seorang mentor mka orang yang kita mentiring yang tadinya belum
tau menjadi tau tejnik yang di lakukan dengan memberi tahu. Hal ini di lakukan
kepada orang yang sudah tau missal car membuat file power point yang menarik. Tidak
bisa di lakukan dengan cara coaching.
Pertanayaannya boleh
tidak sih kita menghubungkan coaching
dam mentoring pada saat pelaksanaan coaching. Seperti dalam contoh di atas
siswa yang terlambat. Ternyata bisa mengkombinasikan keduanya. Jika seseorang
sudah mentok dan pada tahab maximal dalam choaching mka baru kemudian mengkombinasikan
dengan mentoring. Lalu kemudian conseling dan consulting perku ilmu lebih lanjut untuk conselornya tentang
ilmu yang ia kuasai. Missal tentang consultan keuangan maka ia harus paham dulu tentang
ilmu-ilmu keuangan. Untuk conselling
kita lebih orientasinya ke masa lalu. Contoh untuk orang yang traumatic bukan
untuk menambah pengetahuan namun untuk menghilangkan traumatic. Ini juga masuk
ke dalam pengembangan SDM karena bisa jadi traumatic pada masa lalu itu akan
memepengaruhi kinerja yang bersangkutan.maka konsuling juga merupakan bagian
dari pengembangan SDM.
Fokus pada
coaching.
Yang di lakukan choac profesional
1.
Mengikuti
etika dan standar profesional
2.
Membuat
perjanjian choaching
3.
Membuat kepercayaan dan keakraban coache
4.
Kehadiran
menyeluruh dalm choaching
5.
Mendengar
untuk memahami
6.
Pertanyaan yang tepat
7.
Komunikasi
langsung
8.
Menciptakan
kesadaran
9.
Membuat
rencana
10.
Perencanaan
dan menetapkan tujuan.
Dari kesepuluh itu yang ditekankan oleh pemateri adalah yang no 3.5
dan 6.
Yang pertama tentang “Membangun
kepercayaan dan keakraban”. Membangun kepercayaan dan keakraban dengan choachee dapat di lakukan dengan :
Dalam satu yang perlu diingat dalam suatu rapat. “Ada satu hal yang
ketika ini tidak di lakukan maka lambat laun organisasi ini akan hilang atau kacau”.
Dari semua jawaban yang ada yang terpentig adalah ketika rasa percya itu sudah
tidak ada. Bagaimana kita untuk membangun kepercayaan.
1.
Semua
dengan coache (bukan tentang diri coach)
2.
Hubungan
mitra (ada Batasan hubungan)
3.
Fokus
pada tujuan
4.
Mendengarkan
dengan tujuan penuh
5.
Menghindari
saran langsung
6.
Tidak
menilai memberikan label/berasumsi
7.
Tidak
memberi tau solusi
8.
Mirroring
Yang kedua .Kuncinya suatu hal yang pasti “ mendengar untuk
memahami”
Mendengar untuk memahami itu hal yang simple namun untk mempraktekkannya
itu snagat berat sekali. Kadang ita lebih suka untu berbicara. nHa iitantangan
untuk kita bahwa ketika kita mendengatrkan kita seras ingin mengomentari
1.
Day
attention (Kita berikan perhatian lebih)
2.
Give feedback
3.
Defer judgement
4.
Respon aproprielly
5.
Show
that you are listening ( dengan cara
mengangguk,merespon missal “oo begitu”)
Urutan yang keenam yaitu untuk “mengajukan pertanyaan yang power
full”.
Yang harus kita lakukan adalah
memberikan pertanyaan-pertanyaan yang tepat. Pertanyaan yang mengandung jawaban pada masa
lampau, pertanyaan yang kepo itu perlu kita hindari.
Sebagai contoh pada siswa kita yang terlambat. Gunakan pertanyaan
yang membuat dia nyaman dan pertanyaan yang menimbulkan jawaban solutif. – “Bagaimana perasaanmu jika kedepan kamu
tidak terlambat lagi ?
Urutan kita yang perlu kita lakukan. Tanyakan tentang goalnya.Goal-reality (
kondisi-kondisi yang nyata)-option(pilih opsi untk mengatasi masalah)-way
forward( sebuah perencanaan)
Focus pada tujuan
Bertanya dengan power full untuk menyelesaikan masalah dan menumbuhkan
cita-cita. Menggugah untuk menjawab pertanyaan dengan jawaban yang mengandung solusi.
Contoh pertanyaan : Goal-powerfull. Tepat untuk pertanyaan option. Setelah
ada opsi-opsi yang ada maka kita dapt mengambil untuk dapat menyelelesaikan
masalah. Tahab selanjutnya kita bertanya tentang rencana-rencana
selanjutnya untuk mengatasi masalahnya.
Itu barangkali teknik yang tepat untuk di berikan kepada coachee. Coaching
ini merujuk pada solusi bagaimana kita menggali pada si coachee
atuu personal-personal. Semoga apa yang di sampakain menjadi bayangan untuk kita
terapkan dan untuk menambah pengetahuan. Terimakasih.
Salam sehat,salam literasi, tetap semangat dan terusberkarya.
Des6AiseiWritingChallenge
Wooww.. mantab. Belajar bertanya dasar sampai tingkat tinggi ya bu. Keren.
BalasHapusHehe..iya buk..
BalasHapusWow...mantab ilmunya..mbk..mksh.nambah wawasan
BalasHapusSama2 mb eny
Hapus