Selamat Jalan Kawan

 

Selamat Jalan Kawan

GPAI Gedangsari Berduka

Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Telah meninggal dunia Bapak Ngadimin pukul 05.00 WIB, 13 Desember 2020 di rumah sakit Sardjito Yogyakarta dengan tenang. Kabar ini kami peroleh dari Wa Grup GPAI Kecamatan Gedangsari. Bapak Ngadimin adalah Guru PAI dan sebagai Kepala sekolah SD N Ngalang-alang Ombo, Kecamatan Gedangsari, Gunungkidul, Yogyakarta. Memiliki satu orang putra dan satu orang putri. Beliau telah menerima ujian dari Allah beberapa waktu yang lalu dengan sakit.

Berbagai upaya untuk penyembuhannya sudah di lakukan. Hari ini Allah telah memanggilnya, keluarga dan saudara serta rekan-rekan sangat kehilangan, namun semua kita kembalikan padanya bahwa segala yang bernyawa pasti akan mati, bahwa tiada yang kekal di dunia ini kita semua hanya menunggu giliran untuk menghadapNya. Kami harus mengiklaskan kepergian beliau semoga beliau di ampuni segala dosa-dosanya di terima amal ibadahnya di tempatkan dengan orang-orang solih di sisiNya. Syurga tempat terbaiknya.

Setiap hamba Allah akan meninggal dengan sepengetahuan dan atas izin Nya, tidak ada yang mampu menentukan kapan dan cara kematiannya sendiri. Sebab merupakan sebuah ketetapan yang hanya diketahui oleh Allah sebagai penciptanya. Sebagai hambanya kita harus siap dengan kematian itu.

Kematian tidak memandang usia, tua, muda, besar, kecil, dalam keadaan  sakit maupun dalam keadaan sehat. Kita sebagai makhluk hidup pasti akan mengalami kematian. Seperti dalam dalil Al-Qur'an  di sebutkan.

 

 كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ ۖ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ وَأُدْخِلَ ٱلْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ

 

وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلْغُرُورِ

 

“Tiap tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan”. (QS Ali Imran : 185).

Semua yang kita miliki hanyalah titipan ilahi, anak, istri, suami, harta bahkan nyawa kita adalah miliknya. Tak ada yang abadi di dunia ini. Tak sepantasnya kita berlaku sombong karena semua akan kembali kepada sang pemilik jiwa. Mari kita manfaatkan waktu yang Allah beri untuk selalu berbuat baik, memberi manfaat kepada orang lain, memberi kebahagiaan bagi orang lain walau hanya sekedar memberi senyum terhadap saudara kita.

Semua yang kita miliki tidak akan kita bawa  menghadapNya kecuali amal kebaikan kita. Jangan sampai kita menyesal hanya menyia-nyiakan waktu yang Allah berikan.  Ingat lima perkara sebelum lima perkara. Sehat sebelum sakit, kaya sebelum miskin, lapang sebelum sempit, muda sebelum tua dan hidup sebelm mati.

Selamat jalan kawan semoga kau tenang disana, semua tauladan yang kau berikan semoga dapat kami amalkan dan dapat membawa kami menjadi orang-orang yang lebih baik.

 

Mohon doa dari teman-teman untuk Bapak Ngadimin, S.Pd.I. Al-Fatihah

Gunungkidul, 13 Desember 2020.