Seperti Mimpi
Setiap orang tentunya memiliki harapan tersendiri dalam menjalani
kehidupan. Begitu pula aku, harapan untuk jalani hidup lebih baik dari hari
kemarin. Selama mentari bersinar selama kita bisa menatap ke depan harapan akan
selalu ada. Sebuah tujuan tanpa perencanaan hanya akan menjadi harapan. Akupun
merencanakn banyak hal di tahun cantik ini. kenyataan tak seindah rencana yang
sudah tertata rapi. Pasti ada kendala di dalamnya. Melihat hal tersebut aku harus siap untuk menerima hal
terburuk yang bisa saja terjadi untuk jalan mewujudkan harapan.
Di awal tahun banyak harapan
yang terselip dalam doa. Tentang rumah tangga, karir dan juga cinta. Selama
berjalannya waktu dari hari berganti minggu, minggu berganti bulan sampailah
pada penghujung tahun. Banyak hal yang terjadi dan aku alami selama tahun ini. Masa
pandemic covid-19 pun datang tanpa permisi dengan mengubah tatanan kehidupan
dari berbagai lini kehidupan, baik politki,ekonomi, sosial,pendidikan bahkan
dalam rumah tangga.
Semua aktivitas di luar rumah tiba-tiba harus di lakukan dari rumah
dari sana kita bisa mengambil hikmah selama semua aktivitas di lakukan dari
rumah maka frekuensi pertemuan kita dengan keluarga pun meningkat bahkan dari
kita membuka mata sampai mata tertutup untuk tidur kita selalu bersama keluarga.
Hubungan suami istri, orang tua dan anak semua semakin harmonis. Waktu kita
full di rumah dan bisa melihat semua aktivitas anak-anak kita, melihat secara
langsung perkembangan mereka.
Allah begitu sayang pada kita hingga dengan musibah ini kita bisa belajar banyak hal, kita bisa melihat arti sebuah kebersihan, arti sebuah kebersamaan, kita bisa lebih
berhati-hati dalam segala hal. Allah memberikan kita sudah sesuai dengan porsi
kita baik berupa kesedihan ataupun kebahagiaan. Yaa.. di tahun ini di awal-awal
masa corona Allah mengirimkan anugrah terbesar dalam hidupku. Pada bulan Juni
aku di nyatakan hamil oleh dokter kandungan dengan pemerikasaan dan tes yang
aku jalani.
“Selamat ibu, ibu hamil, tolong jaga kesehatan ya, istirahat cukup dan makan makanan yang
sehat dan bergizi.“ kata dokter kandungan saat itu.
“Saya hamil dok ? kataku dengan tidak percaya. Aku tidak pecaya hal
itu karena memang kehamilanku ini tanpa rencana.
“Iya ibu selamat ya ! tambahnya.
“ Terimakasih dok”, kataku bersamaan dengan jawaban suamiku. Kami pun
tersenyum.
Melihat riwayat kehamilan pertama dan keduaku, suamiku sedikit
khawatir, apalagi akhir-akhir ini aku di sibukkan dengan mengikuti diklat menulis
mulai dari akhir Maret 2020. Dalam kegiatan itu di butuhkan waktu yang tidak
sedikit untuk menyelesaikan tugas-tugas yang ada. Aku yakin kan suami agar
percaya aku akan baik-baik saja dan aku bisa jaga diri.
Aku yakin Allah memberi kepercayaan padaku untuk menjadi seorang
ibu yang kuat. Allah mengirimkan janin dalam kandunganku. Terimaksih ya Rabb Kau
masih percaya padaku dengan menitipkan amanah ini. Jika memang hamba mampu untuk
menerima anugrah ini. Beri hamba kekuatan dan kemampuan untuk menjaganya. Doa adalah
sumber kekuatanku.
Bersambung
*** Cerpen Nubala Projec
Day16AiseiWritingChallenge
Gunungkidul,17 Desembr 2020
Selamat Mb Atik, senengnya mau punya baby, semoga sehat selalu mamah n debay nya aamiin
BalasHapusHehe..iya buk.. Tunggu cerita slnjitnya yaa...
Hapus