Cari Blog Ini

Selasa, 29 Desember 2020

Melalui Tekad Yang Kuat Keterbatasan Bisa Terkalahkan

 

Melalui Tekat Yang Kuat keterbatasan Bisa Terkalahkan




Alhamdulilahirabbil ‘alamin puji syukur kehadirat Allah Swt yang pada hari ini saya masih diberikan kesehatan, kesempatan untuk terus belajar. Jangan jadikan wabah sebagai hambatan untuk kita terus belajar dan belajar. Kali ini saya mendapatkan ilmu untuk belajar bersama  dari Gumun. Di grup baru ini saya akan medapatkan ilmu tentang menulis esai. Belajar bersama orang-orang hebat semoga membawa kebaikan dan bisa menebar manfaat.

Sebelum membahas tentang esai, Bapak Ridwan  Hidayat dari Bandung sebagai instruktur pelatihan memberikan motifasi untuk peserta agar semangat menulis belajar dari orang-orag hebat terdahulu.

Tidak  ada yang tidak  mungkin, memang benar menulis adalah keterampilan berbahasa tingkat tinggi, membutuhkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk bisa menulis. Tapi beliau setuju dengan sebuah kalimat bahwa menulis bukan bakat, melainkan kebiasaan yang terlatih. Jadi menulis itu sebuah keterampilan yang bisa dipelajari dan dilatih semua orang.

Menulis di sini ialah proses merangkai ide dan gagasan menjadi suatu tulisan yang utuh sehingga bisa dipahami orang lain.

 Dengan menulis seseorang bisa menyampaikan apa yang ada dalam pikiran menjadi kata-kata.

Untuk bisa terlatih menulis memang butuh ketekunan dan perjuangan. Selain itu, perlu juga tekad dan motivasi tinggi agar tidak goyah saat menjalani proses menulis.

Yakinlah kita bisa semua, mencoba memulai tanpa harus memikirkan bagus atau tidak tulisan kita.

Kita ingat tokoh terkenal yang dulunya memiliki keterbatasan tetapi dengan tekad yang kuat Alhamdulillah menjadi dikenal dunia.

Einstein

 Terkenal sebagai ilmuwan sekaligus penemu multitalenta. Namun ternyata masa kecil tokoh ini dilalui di atas jalan terjal. Ia baru bisa berbicara pada umur 4 tahun, membaca saat berusia 7 tahun, dan pernah dikira cacat mental. Namun kerja kerasnya di bidang fisika diganjar Hadiah Nobel. Jadi, keterlambatan dalam proses kerja bukanlah hambatan bila kita mau berupaya memperbaikinya.

Wesley Wee

 Menulis buku hanya menggunakan satu ibu jari kaki untuk mengetik ke komputer miliknya. Mengetik dengan kesepuluh jari saja tak semua orang bisa. Namun Wesley tetap tekun untuk menyelesaikan tulisannya.

Terjebak di kursi roda selama 38 tahun, membuat Wesley Wee tidak bisa melakukan banyak aktivitas. Bahkan dia tidak bisa makan dan mengenakan baju sendiri.

Artinya segala keterbatasan yang kita miliki insyaAllah bisa kita hadapi dan menuai hasil. Disini kita diajak dan belajar bersama untuk mencoba action.

Menulis, menulis, menulis dan menulis dengan keterbatasan yang kita miliki insyaAllah dengan semangat, ketekunan, dan mau belajar kita bisa berkarya.

Mengutip dari hasil tulisan teman yang dulu juga mengeluh tidak bisa menulis tapi Alhamdulillah dengan belajar dan terus belajar serta mencoba alhamdulillah 88 peserta Diklat Gumun menulis artikel beberapa bulan lalu yang diadakan gumun.

Alhamdulillah banyak karya yang sudah dipublikasikan di jurnal nasional dan internasional

Inilah yang dikatakan buah dari keuletan dan keinginan kita untuk belajar dan mencoba.

Pesan Bapak Ridwan “Jangan menyerah kita bisa berbagi digrup ini karena niat dan tujuan akhir kita sama disini belajar menulis dan membuat karya yang dapat dikenang anak cucu kita bahkan memberikan kemaslahatan untuk dunia pendidikan atau sebagainya..

Demikian sekilas tentang pesan dari Bapak Ridwa Hidayat. Semoga kita bisa segera mempraktekkan menulis, menulis dan menulis.

Salam sehat,salam literasi dan tetap semangat.

Des28AiseyWritingChallenge

Gunungkidul,30 Desember 2020

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca