Kepemimpinan kolaboratif
Di awal sharing Guru Ami dengan
nama lengkap Najmi Ridha Sya’bani (koordinator Sekolah Guru Indonesia/SGI). SGI merupakan
bagian dari Dompet Duafa yang diamanahkan untuk mengelola zakat untuk guru-guru
honor atau orang-orang yang berjuang, membina guru sekolah dasar untuk di cetak menjadi guru pemimpin untuk
versi Indonesia adalah guru yang
mempunyai mimpi ia yang dengan mimpinya bisa mempengaruhi orang lain dan dia
mampu menggerakkan orang lain dan mencetak
orang lain untuk lebih hebat dari dirinya.
Guru Ami membuka dengan pertanyaan. Apakah rekan-rekan bahagia, sedih
atau biasa saja? Biasanya orang yang bahagia ia akan mudah untuk menerima
seseuatu. Namun jika kita sedih maka tolong simpan atau buang dulu kesedihan
itu. Tidak ada alasan untuk kita tidak bahagia hari ini, agar kita mudah
menerima ilmu yang akan kita sampaikan.
Yang kedua Guru Ami memberi
pertanyaan kepada peserta, bagaimaan perkiraan ditahun 2050? Apa yang akan
terjadi di tahun tersebut. Silahkan menjawab sesuai dengan pikiran bapak ibu
semua. Boleh dalam hal kehidupan atau dalam hal apapun. Para peserta menjawab
berbeda-beda, ada yang menjawab serba digital, tehnologi semakin canggih, serba
online, tidak bisa berjalan sendiri-sendiri tapi harus kolaborasi, karakter dan
lain-lain.
Ada pengamat yang mencoba memeperhatikan apa yang akan terjadi di
tahun 2050. Yang terjadi di tahun 2050 adalah “ ketidak pastian”. Kenapa
ketidak pastian? kita sudah persiapkan segala macam keterampilan untuk
menghadapi era baru, berbagai aplikasi telah di pelajari dan di kuasai namun
belum tentu aplikasi yang sekarang di pelajari nantinya akan tetap terpakai. Aplikasi-aplikasi
terus berkembang.
Dari video yang di share serta pendapat para ahli, ternyata memang
benar bahwa di tahun 2015 semua serba digital, semua sangat mudah di dapatkan ,
tidak banyak terjadi polusi karena semua sudah digital, paket tidak lagi di
antar oleh orang namun di gantikan oleh mesin. Perlu jadi pegangan oleh para
pendidik bagamana caranya agar apa yang kita sampaikan ke anak didik kita adalah
sesuatu yang mampu untuk menjawab tantangan masa depan, kita tanamkan pada
mereka bahwa mereka harus punya rasa keingin tahuan untuk menyiapkan diri
mereka agar mampu bersaing.
Tantangan pendidikan masa depan
Pekerjaan yang ada saat ini bisa jadi nanti tidak ada lagi dan akan
tergantikan oleh kecangihan teknologi. Maka dari itu yang di butuhkan adalah
keterampilan, jika seseorang telah memiliki keterampilan insyaAllah mereka akan
tetap di butuhkan dan tidak tergantikan. Kemudian apa yang harus di miliki dalam menghadapi era
tersebut? Seperti halnya masa pandemi
ini kita sebelumnya tidak tau hal ini akan terjadi di tahun ini. Maka mau tidak
mau kita harus belajar dan belajar tentang apa yang di butuhkan saat ini. Bukan
pada menguasai tapi pada mental atau karakter yang terbangun.
Sekolah Guru Indonesia bersama kawan-kawan guru dari seluruh Indonesia
mencoba menginisiasi yang namanya kolaborasi guru pemimpin. Kolaborasi guru pemimpin
ini adalah ihtiyar untuk tidak berdiam diri menghadapi kevakuman sekolah dimasa
pandemi. Kita yaqin ketika kita bergerak kwalitas guru itu akan meningkat. Star
up leadership ini adalah projec yang di lakukan oleh seluruh guru-guru
di Indonesia yang menstimulus anak didiknya untuk melakukan star up leadership.
Ketika guru mengambil alih sebagai seorang pemimpin insyaAllah
pendidikan akan tetap berkwalitas. Bagaimana kita memanfaatkan peluang di masa pandemi
ini untuk menambah keterampilan peserta didik kita untuk dapat menambah daya
jual keterampilan yang mereka punya.
Gambaran pendidikan di tahun 2030
Ada gambaran bahwa di tahun 2030 ada pekerjaan yang tadinya ada
menjadi tidak ada dan juga yang tadinya tidak ada menjadi ada. Sesuatu yang membutuhkan
keterampilan berfikir dan sesuatu yang membutuhkan kreatifitas itu yang tetap akan
ada. Dan sesuatu yang specialis. Jadi akan
menjadi refleksi bahwa yang kita kasih hari ini akan menjadi suatu hal yang berguna bagi mereka. Teman-teman
yang belajar computer pun mereka belajar hari ini ternyata di tahun depannya
itu sudah tidak ke pakai lagi tahun depanya lagi juga demikian. Jadi bukan pada
ilmu fisiknya tapi cara belajarnya yang jadi point.
Jadi jika kita melihat gambaran itu apa yang kemudian menjadi
tantangan di masa depan?
Sebenarnya tantangan masa depan yang paling sesuai adalah “ketidakpastian”
dan itu tidak bisa kita tebak apa yang akan terjadi di masa depan, mungkin kita
sudah menyiapkan a b c namun ternyata tidak
terjadi dimasa depan. Seperti hari ini kita mengahadapi masa pandemi maka kita
di paksa untuk belajar banyak hal. Sebenarnya bukan masalah kita menguasai
aplikasinya tapi kepada mental kita atau karakter yang menjadi tantangan utama.
Skill yang di butuhkan di masa yang akan
datang, berapa yang di butuhkan? Sebenarnya yang di butuhkan hanya satu yaitu
adalah leadership. Kenapa? karena leadhership adalah seni untuk menghadapi
ketidakpastian. Ketika seseorang memiliki leadhership jiwa kepemimpinan
maka akan mampu mengadapi hal-hal yang tidak pasti dimasa yang akan datang. Leadhership
itu banyak yang mendefinisikan a, b, c, d misalnya ada petunjuknya, ada solusi
di dalamnya, ada visi dari pemimpinnya, ada kerja sama ada tujuan ada strategi
ada komunikasi. Sehingga hal ini yang bisa menjawab ketikdakpastian. Lalu kepemimpinan
yang seperti apa yang bisa menghadapi
ketidak pastian. Mana yang paling tepat untuk menghadapi masa yang akan datang.
Leadership
ü Guedance
ü Solution
ü Vision
ü Teamwork
ü Direction Strategi
ü Communication
ü Goal
Tantangan perubahan di masa depan
1.
Globalisasi
(siapa yang tidak belajar dengan cepat mka ia akan tertingal)
2.
Fragmentasi
rantai nilai ( banyak negara yang sudah tidak lagi membutuhkan negara lain,karena
semua sudah bisa memproduksi sendiri)
3.
SDM
Ahli dan kreatif (banyak pekerjaan yang hilang yang di gantikan oleh mesin yang
bertahan hanya SDM yang ahli dan kreatif)
4.
Tuntutan
masyarakat terhadap tanggung jawab sosial perusahaan
5.
Penyebaran
sumber pengetahuan dan inovasi ( tidak lagi dimonopolioleh satu dua pihak semua
orang bisa berinovasi semua orag bisa menciptakan sumber pengetahuan)
6.
Sifat
organisassi multinasional yang semakin berjejaring ( no hirarki)
7.
Meningkatkan
urgensi manajemen resiko ( otomatis orang sadar Bagaiman tesiko,untuk orang
bisa berfgerak cepat lincah maka orang akan berhati-hati juga )
8.
Peran
TIK dalam jaringan ( bagaimana memanfaatkan kelimpahan informasi yang ada)
Untuk mengelola semua ini butuh satu sifat atau karakter yang
akhirnya bisa mengolah ini semua. karakternya itu karakter apa, yang sangat di
butuhkan adalah “ collaboration” yaitu adanya kepercayaan, adanya unsur kerjasama,
bertukar atau sharing, saling membantu. Karakter diktaktor tidak akan
mampu mengatasi segala tantangan masa
depan dalam sebuah kepemimpinan. Lalu apa kepemimipinan kolaboratif itu? kepemimpinan kolaboratif
inilah yang mampu menghadapi ketidakpastian di masa depan.
Kepemimpinan kolaboratif
·
Paradikma
kepemimpinan baru dimana kebutuhan pemimpin masa depan adalah sebagai innovator
dan manajer perubahan. Yang bisa mengelola perubahan kuncinya adalah mereka
yang mampu berkolaborasi, bisa mendengarkan.
·
Kunci
kepemimpinan masa depan adalah mampu berkolaborasi, mendengarkan, mempengaruhi
dan fleksibel beradaptasi.
Ciri kepemimpinan kolaboratif
1.
Memiliki
polapikir yang benar ( mengakui kemampuanorang lain)
2.
Mengurangi biaya transaksi (pandai untuk
memasukkan kantong-kantong investasi)
3.
Melihat melampaui batasan organisasi (membangun
nilai bersama)
4.
Membangun
consensus (rasa kepemilikan)
5.
Membangun dan memelihara jaringan)
6.
Mengelola dualitas (mampu bersaing namun juga mampu
berkolabporasi)
Bagaimana membina pemimpin kolaboratif?
Membina Pemimpin Kolaboratif
1.
On
the job training
2.
Mentoring
3.
Special
Project ( belajar dari pengalaman diri sendiri )
4.
Rotasi Kerja
5.
Pendidikan
Formal
Kunci belajar untuk menjadi pemimpin kolaboratif itu yaitu dengan
banyak berdialog dan berinteraksi multi disiplinnya. empat kunci dari pemimpin
kolaboratif itu adalah banyak mendengar, adaptasi fleksibel dan berkolaborasi. Mulai dari perencanaan program,
pelaksanaan , evaluasi semua dengan menggunakan dialog bukan keputusan hanya
satu pihak.
Urgensi Kepemimpinan
Kolaboratif dalam sebuah Lembaga
·
Pendekatan
kepemimpinan disesuaikan dengan konteks yang terjadi di masing-masing lembaga
·
Perubahan
dan ketidakpastian sesuatu yang akan terjadi sehingga Lembaga perlu
memepersiapkan SDM yang siap untuk mengelola perubahan dengan cepat.
Demikian pemaparan dari guru Ami tentang kepemimpinan kolaboratif.
Semoga apa yang beliau sampiakan bermanfaat. Yuuk bersiap mendidik diri dari
ketidakpastian dengan terus berlatih untuk menjadi pemimpin kolaboratif.
Untuk selanjutnya Bapak
Panggung Heri Setiawan akan berbagi pengalaman atau sharing tentang
kepemimpinan kolaboratif. Beliau adalah
kepala sekolah SD Muhamadiyah Karangtengah, wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta.
Latar belakang kepemimpinan kolaboratif
** Ali bin abu
Tholib
“ Tiada Islam
melainkan dengan jamaah, tiada jamaah melainkan dengan kepemimpinan, dan tiada
kepemimpinan melainkan dengan ketaatan.
** Hadist
Bukhori.
Setiap orang di
antara kalian adalah pemimpin dan akan di mintai tanggung jawab atas
kepemimpinannya. Seorang imam adalah peimpin dan akan dimintai tanggung jawab
atas kepemimpinanya.Seorang suami akan adalah pemimpin di tengah keluarganya
dan akan dimintai tanggung jawab atas kepemimpinanya.Seorang istri adalah
pemimpin dan akan ditanya soal kepemimpinannya. Seorang pelayan/pegawai juga
pemimpin dalam mengurus harta majikannya dan ia dimintai tanggung jawab atas
kepemimpinanya.
Mengapa
kepemipinan? SD Muhamadiyah karang tengah mempunyai visi yaitu “ menjadi
sekolah yang terpercaya dalam mewuudkan insyan yang berakhlak mulia, berbudaya
dan berprestasi.
Berdasar dari
evaluasi diri sekolah yang pada waktu itu sarpras pergedungan sudah rusak karena usia bangunan yang sudah
lama serta halaman sekolah belum diperkeras.
Model
kepemimpinan yang digunakan adalah pertama Kolektiif kolegial yaitu
system kepemimpinan yang melibatkan para pihak yang berkpentingan dalam mengeluarka
keputusan atau kebijakan melalui mekanisme yang ditempuh, musyawarah untuk
mencapai mufakat atau pemungutan suara dengan semangat kekeluargaan. Kedua adalah dengan kepemimpinan kolaboratif
adalah kepemimpinan yang melibatkan
orang banyak dan menggabungkan ratio emosi dan semangat dalam proses memecahkan
masalah merupakan salah satu perubahan
yang timbul dalam ilmu manajemen,
merupakan perubahan drastic pola pikir kepemimpinan.
Langkah yang di
ambil untuk membangun kolaborasi
Secara internal
:
1.
Melaksanakan PPMBS (
Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Sekolah)
2.
Membuat dan mengaktifkan
group komite sekolah
3.
Membentuk POTS ( Persatuan
Orangtua Siswa)
4.
Melaksanakan pertemuan POTS
secara rutin.
Secara ekternal:
1.
Memanfaatkan sosial media
2.
Aktif mencari informasi
3.
Pro ktif dalam mengambil peluang
Kolaborasi yang
di lakukan SD Muhammadiyah Karangtengah
1.
Kolaborasi dengan
kemendikbud
2.
Kolaborasi denganPendidikan
dan Kebudayaan Kab. Gunungkidul
3.
Kolaborasi dengan
Minhajussunah
4.
Kolabrasi dengan Dompet
Duafa
Dari kolaborasi
yang dilakukan SD Muhammadiyah Karangtengah telah banyak mendapatkan hasil. Diantaranya
mendapatkan Takola pada tahun 2018 yakni membangun lima ruang kelas. Tahun 2019 mendapatkan Dana
ALokasi Khusus untuk merenovasi dua ruang kelas dan tahun 2020 kembali
mendapatkan Dana Alokasi Khusus untuk renovasi perpustakaan. Dari kolaborasi
dengan Dompet Duafa mendapatkan Program
Sekolah literasi Indonesia( merupakan Pendampingan sekolah sejak 2018-sekarang.
Kunci Sukses
Kolaborasi
ü
Amanah
ü
Sabar
ü
Komunikasi yang efektif
ü
Komitmen
Manfaat kepemimpinan
kolaboratif
1.
Semua komitmen dalam (
intern) organisasi/sekolah saling bekerja,saling bahu membahu untuk bekerja
agar bisa bekerjasama dengan ekstern
2.
Pengambilan keputusan lebih
cepat dan terfokus pada suatu permasalahan
3.
Keputusan dibuat berdasar
prinsip pribadi bukan atas kekuasaan pribadi
4.
Energi setiap bagian dalam
sekolah trfokus pada tujuan sekolah
5.
Kontroling lebih cepat dan
mudah
6.
Konflik akan berkurang atau
bahkan cenderun tidak ada karena adanya hubungan yang harmonis diantara semua
komponen ekolah yang di sebabkan karena setiap komponen diberi kepercayaan yang
penuh oleh pemimpin.
Alhamdulilah
begitu banyak ilmu yang kita perolaeh dikesempatan ini semoga bermanfaat untuk
kita kedepan dengan selalu siap mengahdapi tantangan dengan terus belajar,
belajar dan belajar. mungkin apa yang kita siapkan hari ini belum tentu
terpakai dimasa yang akan datang namun kita suadah siap untuk kita belajar
bagaimana kita beradaptasi.
Terimakasih.
Salam sehat,
salam literasi, tetap semangat dan terus berkarya.
Day12AiseiWringChallenge.
Top mba,. ini ikutan Lomba y
BalasHapusGa mb nany.. Hehe
HapusMantab..ilmunya...
BalasHapusMtr swun mbk eny..belajar mbk..
Hapus"karena leadhership adalah seni untuk menghadapi ketidakpastian"
BalasHapusTulisannya saya izin kutip yaa Bu, karena menarik sekali sudut pandang penulis terhadap masa depan.
Terimakasih untuk tulisannya
Sehat selalu
Monggo pak..
HapusSubhanallah.. belajar menulis dari hati itu, indah hasilnya. Mantab mbak. Ilmu nya bermanfaat
BalasHapusAamiin.. Semoga bermanfaat buk...
HapusTerima kasih ilmunya kak... Mantul
BalasHapusTerimakasih...
Hapusmantul niki tulisane mbak Atik
BalasHapusMakasih pak
Hapus