Cari Blog Ini

Jumat, 11 Desember 2020

Kepemimpinan kolaboratif

 Kepemimpinan kolaboratif


Di awal sharing Guru Ami dengan  nama lengkap Najmi Ridha Sya’bani (koordinator  Sekolah Guru Indonesia/SGI). SGI merupakan bagian dari Dompet Duafa yang diamanahkan untuk mengelola zakat untuk guru-guru honor atau orang-orang yang berjuang, membina guru sekolah dasar  untuk di cetak menjadi guru pemimpin untuk versi Indonesia adalah  guru yang mempunyai mimpi ia yang dengan mimpinya bisa mempengaruhi orang lain dan dia mampu menggerakkan orang lain dan mencetak  orang lain untuk lebih hebat dari dirinya.

Guru Ami membuka dengan pertanyaan. Apakah rekan-rekan bahagia, sedih atau biasa saja? Biasanya orang yang bahagia ia akan mudah untuk menerima seseuatu. Namun jika kita sedih maka tolong simpan atau buang dulu kesedihan itu. Tidak ada alasan untuk kita tidak bahagia hari ini, agar kita mudah menerima ilmu yang akan kita sampaikan.

 Yang kedua Guru Ami memberi pertanyaan kepada peserta, bagaimaan perkiraan ditahun 2050? Apa yang akan terjadi di tahun tersebut. Silahkan menjawab sesuai dengan pikiran bapak ibu semua. Boleh dalam hal kehidupan atau dalam hal apapun. Para peserta menjawab berbeda-beda, ada yang menjawab serba digital, tehnologi semakin canggih, serba online, tidak bisa berjalan sendiri-sendiri tapi harus kolaborasi, karakter dan lain-lain.

Ada pengamat yang mencoba memeperhatikan apa yang akan terjadi di tahun 2050. Yang terjadi di tahun 2050 adalah “ ketidak pastian”. Kenapa ketidak pastian? kita sudah persiapkan segala macam keterampilan untuk menghadapi era baru, berbagai aplikasi telah di pelajari dan di kuasai namun belum tentu aplikasi yang sekarang di pelajari nantinya akan tetap terpakai. Aplikasi-aplikasi terus berkembang.

Dari video yang di share serta pendapat para ahli, ternyata memang benar bahwa di tahun 2015 semua serba digital, semua sangat mudah di dapatkan , tidak banyak terjadi polusi karena semua sudah digital, paket tidak lagi di antar oleh orang namun di gantikan oleh mesin. Perlu jadi pegangan oleh para pendidik bagamana caranya agar apa yang kita sampaikan ke anak didik kita adalah sesuatu yang mampu untuk menjawab tantangan masa depan, kita tanamkan pada mereka bahwa mereka harus punya rasa keingin tahuan untuk menyiapkan diri mereka agar mampu bersaing.

Tantangan pendidikan masa depan

Pekerjaan yang ada saat ini bisa jadi nanti tidak ada lagi dan akan tergantikan oleh kecangihan teknologi. Maka dari itu yang di butuhkan adalah keterampilan, jika seseorang telah memiliki keterampilan insyaAllah mereka akan tetap di butuhkan dan tidak tergantikan. Kemudian  apa yang harus di miliki dalam menghadapi era tersebut?  Seperti halnya masa pandemi ini kita sebelumnya tidak tau hal ini akan terjadi di tahun ini. Maka mau tidak mau kita harus belajar dan belajar tentang apa yang di butuhkan saat ini. Bukan pada menguasai tapi pada mental atau karakter yang terbangun.

Sekolah Guru Indonesia bersama kawan-kawan guru dari seluruh Indonesia mencoba menginisiasi yang namanya kolaborasi guru pemimpin. Kolaborasi guru pemimpin ini adalah ihtiyar untuk tidak berdiam diri menghadapi kevakuman sekolah dimasa pandemi. Kita yaqin ketika kita bergerak kwalitas guru itu akan meningkat. Star up leadership ini adalah projec yang di lakukan oleh seluruh guru-guru di Indonesia yang menstimulus anak didiknya untuk melakukan star up leadership.

Ketika guru mengambil alih sebagai seorang pemimpin insyaAllah pendidikan akan tetap berkwalitas. Bagaimana kita memanfaatkan peluang di masa pandemi ini untuk menambah keterampilan peserta didik kita untuk dapat menambah daya jual keterampilan yang mereka punya.

Gambaran pendidikan di tahun 2030

Ada gambaran bahwa di tahun 2030 ada pekerjaan yang tadinya ada menjadi tidak ada dan juga yang tadinya tidak ada menjadi ada. Sesuatu yang membutuhkan keterampilan berfikir dan sesuatu yang membutuhkan kreatifitas itu yang tetap akan ada. Dan sesuatu yang specialis.  Jadi akan menjadi refleksi bahwa yang kita kasih hari ini akan  menjadi suatu hal yang berguna bagi mereka. Teman-teman yang belajar computer pun mereka belajar hari ini ternyata di tahun depannya itu sudah tidak ke pakai lagi tahun depanya lagi juga demikian. Jadi bukan pada ilmu fisiknya tapi cara belajarnya yang jadi point.

Jadi jika kita melihat gambaran itu apa yang kemudian menjadi tantangan di masa depan?

Sebenarnya tantangan masa depan yang paling sesuai adalah “ketidakpastian” dan itu tidak bisa kita tebak apa yang akan terjadi di masa depan, mungkin kita sudah menyiapkan a b c  namun ternyata tidak terjadi dimasa depan. Seperti hari ini kita mengahadapi masa pandemi maka kita di paksa untuk belajar banyak hal. Sebenarnya bukan masalah kita menguasai aplikasinya tapi kepada mental kita atau karakter yang menjadi tantangan utama.

Skill yang di butuhkan di masa yang akan datang, berapa yang di butuhkan? Sebenarnya yang di butuhkan hanya satu yaitu adalah leadership. Kenapa? karena leadhership adalah seni untuk menghadapi ketidakpastian. Ketika seseorang memiliki leadhership jiwa kepemimpinan maka akan mampu mengadapi hal-hal yang tidak pasti dimasa yang akan datang. Leadhership itu banyak yang mendefinisikan a, b, c, d misalnya ada petunjuknya, ada solusi di dalamnya, ada visi dari pemimpinnya, ada kerja sama ada tujuan ada strategi ada komunikasi. Sehingga hal ini yang bisa menjawab ketikdakpastian. Lalu kepemimpinan yang seperti apa  yang bisa menghadapi ketidak pastian. Mana yang paling tepat untuk menghadapi masa yang akan datang.

Leadership

ü  Guedance

ü  Solution

ü  Vision

ü  Teamwork

ü  Direction Strategi

ü   Communication

ü  Goal

Tantangan perubahan di masa depan

1.      Globalisasi (siapa yang tidak belajar dengan cepat mka ia akan tertingal)

2.      Fragmentasi rantai nilai ( banyak negara yang sudah tidak lagi membutuhkan negara lain,karena semua sudah bisa memproduksi sendiri)

3.      SDM Ahli dan kreatif (banyak pekerjaan yang hilang yang di gantikan oleh mesin yang bertahan hanya SDM yang ahli dan kreatif)

4.      Tuntutan masyarakat terhadap tanggung jawab sosial perusahaan

5.      Penyebaran sumber pengetahuan dan inovasi ( tidak lagi dimonopolioleh satu dua pihak semua orang bisa berinovasi semua orag bisa menciptakan sumber pengetahuan)

6.      Sifat organisassi multinasional yang semakin berjejaring ( no hirarki)

7.      Meningkatkan urgensi manajemen resiko ( otomatis orang sadar Bagaiman tesiko,untuk orang bisa berfgerak cepat lincah maka orang akan berhati-hati juga )

8.      Peran TIK dalam jaringan ( bagaimana memanfaatkan kelimpahan informasi yang ada)

Untuk mengelola semua ini butuh satu sifat atau karakter yang akhirnya bisa mengolah ini semua. karakternya itu karakter apa, yang sangat di butuhkan adalah “ collaboration” yaitu adanya kepercayaan, adanya unsur kerjasama, bertukar atau sharing, saling membantu. Karakter diktaktor tidak akan mampu mengatasi segala  tantangan masa depan dalam sebuah kepemimpinan. Lalu apa kepemimipinan  kolaboratif itu? kepemimpinan kolaboratif inilah yang mampu menghadapi ketidakpastian di masa depan.

Kepemimpinan kolaboratif

·         Paradikma kepemimpinan baru dimana kebutuhan pemimpin masa depan adalah sebagai innovator dan manajer perubahan. Yang bisa mengelola perubahan kuncinya adalah mereka yang mampu berkolaborasi, bisa mendengarkan.

·         Kunci kepemimpinan masa depan adalah mampu berkolaborasi, mendengarkan, mempengaruhi dan fleksibel beradaptasi.

Ciri kepemimpinan kolaboratif

1.      Memiliki polapikir yang benar ( mengakui kemampuanorang lain)

2.       Mengurangi biaya transaksi (pandai untuk memasukkan kantong-kantong investasi)

3.       Melihat melampaui batasan organisasi (membangun nilai bersama)

4.      Membangun consensus (rasa kepemilikan)

5.       Membangun dan memelihara jaringan)

6.       Mengelola dualitas (mampu bersaing namun juga mampu berkolabporasi)

Bagaimana membina pemimpin kolaboratif?

Membina  Pemimpin Kolaboratif

1.      On the job training

2.      Mentoring

3.      Special Project ( belajar dari pengalaman diri sendiri )

4.       Rotasi Kerja

5.      Pendidikan Formal

Kunci belajar untuk menjadi pemimpin kolaboratif itu yaitu dengan banyak berdialog dan berinteraksi multi disiplinnya. empat kunci dari pemimpin kolaboratif itu adalah banyak mendengar, adaptasi fleksibel dan  berkolaborasi. Mulai dari perencanaan program, pelaksanaan , evaluasi semua dengan menggunakan dialog bukan keputusan hanya satu pihak.

Urgensi Kepemimpinan  Kolaboratif dalam sebuah Lembaga

·         Pendekatan kepemimpinan disesuaikan dengan konteks yang terjadi di masing-masing lembaga

·         Perubahan dan ketidakpastian sesuatu yang akan terjadi sehingga Lembaga perlu memepersiapkan SDM yang siap untuk mengelola perubahan dengan cepat.

Demikian pemaparan dari guru Ami tentang kepemimpinan kolaboratif. Semoga apa yang beliau sampiakan bermanfaat. Yuuk bersiap mendidik diri dari ketidakpastian dengan terus berlatih untuk menjadi pemimpin kolaboratif.



Untuk selanjutnya  Bapak Panggung Heri Setiawan akan berbagi pengalaman atau sharing tentang kepemimpinan  kolaboratif. Beliau adalah kepala sekolah SD Muhamadiyah Karangtengah, wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta.

Latar belakang kepemimpinan kolaboratif

** Ali bin abu Tholib

“ Tiada Islam melainkan dengan jamaah, tiada jamaah melainkan dengan kepemimpinan, dan tiada kepemimpinan melainkan dengan ketaatan.

** Hadist Bukhori.

Setiap orang di antara kalian adalah pemimpin dan akan di mintai tanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang imam adalah peimpin dan akan dimintai tanggung jawab atas kepemimpinanya.Seorang suami akan adalah pemimpin di tengah keluarganya dan akan dimintai tanggung jawab atas kepemimpinanya.Seorang istri adalah pemimpin dan akan ditanya soal kepemimpinannya. Seorang pelayan/pegawai juga pemimpin dalam mengurus harta majikannya dan ia dimintai tanggung jawab atas kepemimpinanya.

Mengapa kepemipinan? SD Muhamadiyah karang tengah mempunyai visi yaitu “ menjadi sekolah yang terpercaya dalam mewuudkan insyan yang berakhlak mulia, berbudaya dan berprestasi.

Berdasar dari evaluasi diri sekolah yang pada waktu itu sarpras pergedungan  sudah rusak karena usia bangunan yang sudah lama serta halaman sekolah belum diperkeras.

Model kepemimpinan yang digunakan adalah pertama Kolektiif kolegial yaitu system kepemimpinan yang melibatkan para pihak yang berkpentingan dalam mengeluarka keputusan atau kebijakan melalui mekanisme yang ditempuh, musyawarah untuk mencapai mufakat atau pemungutan suara dengan semangat kekeluargaan.  Kedua adalah dengan kepemimpinan kolaboratif adalah kepemimpinan yang  melibatkan orang banyak dan menggabungkan ratio emosi dan semangat dalam proses memecahkan masalah merupakan salah satu perubahan  yang  timbul dalam ilmu manajemen, merupakan perubahan drastic pola pikir kepemimpinan.

Langkah yang di ambil untuk membangun kolaborasi

Secara internal :

1.       Melaksanakan PPMBS ( Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Sekolah)

2.       Membuat dan mengaktifkan group komite sekolah

3.       Membentuk POTS ( Persatuan Orangtua Siswa)

4.       Melaksanakan pertemuan POTS secara rutin.

Secara ekternal:

1.       Memanfaatkan sosial media

2.       Aktif mencari informasi

3.        Pro ktif dalam mengambil peluang

Kolaborasi yang di lakukan SD Muhammadiyah  Karangtengah

1.       Kolaborasi dengan kemendikbud

2.       Kolaborasi denganPendidikan dan Kebudayaan Kab. Gunungkidul

3.       Kolaborasi dengan Minhajussunah

4.       Kolabrasi dengan Dompet Duafa

Dari kolaborasi yang dilakukan SD Muhammadiyah Karangtengah telah banyak mendapatkan hasil. Diantaranya mendapatkan Takola pada tahun 2018 yakni membangun  lima ruang kelas. Tahun 2019 mendapatkan Dana ALokasi Khusus untuk merenovasi dua ruang kelas dan tahun 2020 kembali mendapatkan Dana Alokasi Khusus untuk renovasi perpustakaan. Dari kolaborasi dengan Dompet Duafa  mendapatkan Program Sekolah literasi Indonesia( merupakan Pendampingan sekolah sejak 2018-sekarang.

Kunci Sukses Kolaborasi

ü  Amanah

ü  Sabar

ü  Komunikasi yang efektif

ü  Komitmen

Manfaat kepemimpinan kolaboratif

1.       Semua komitmen dalam ( intern) organisasi/sekolah saling bekerja,saling bahu membahu untuk bekerja agar bisa bekerjasama dengan ekstern

2.       Pengambilan keputusan lebih cepat dan terfokus pada suatu permasalahan

3.       Keputusan dibuat berdasar prinsip pribadi bukan atas kekuasaan pribadi

4.       Energi setiap bagian dalam sekolah trfokus pada tujuan sekolah

5.       Kontroling lebih cepat dan mudah

6.       Konflik akan berkurang atau bahkan cenderun tidak ada karena adanya hubungan yang harmonis diantara semua komponen ekolah yang di sebabkan karena setiap komponen diberi kepercayaan yang penuh oleh pemimpin.

Alhamdulilah begitu banyak ilmu yang kita perolaeh dikesempatan ini semoga bermanfaat untuk kita kedepan dengan selalu siap mengahdapi tantangan dengan terus belajar, belajar dan belajar. mungkin apa yang kita siapkan hari ini belum tentu terpakai dimasa yang akan datang namun kita suadah siap untuk kita belajar bagaimana kita beradaptasi.

Terimakasih.

Salam sehat, salam literasi, tetap semangat dan terus berkarya.

Day12AiseiWringChallenge.

12 komentar:

  1. "karena leadhership adalah seni untuk menghadapi ketidakpastian"

    Tulisannya saya izin kutip yaa Bu, karena menarik sekali sudut pandang penulis terhadap masa depan.

    Terimakasih untuk tulisannya

    Sehat selalu

    BalasHapus
  2. Subhanallah.. belajar menulis dari hati itu, indah hasilnya. Mantab mbak. Ilmu nya bermanfaat

    BalasHapus

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca