Petemuan ke 43
Jum'at,5 Juni 2020
Tema : Berbagi Pengalaman Menerbitkan Buku
Jum'at,5 Juni 2020
Tema : Berbagi Pengalaman Menerbitkan Buku
Istiqomahlah dalam Menulis
Oleh : Sumarjiyati,S.Pd.I
Peserta Guru Menulis Gelombang 8
Materi kuliah malam ini akan di sampaikan oleh ibu Sri
Sugiastuti,M.Pd. Beliau akan berbagi pengalamannya dalam menulis buku dan
menerbitkan. Dengan moderator ibu Fatimah dari Aceh. Malam ini grup sengaja di
buka bebas,namum bu fatim berpesan DJTIS disiplin jujur tulus ikhlas dan
sabar.Tahab pertama peserta menyimak,jadi hanya moderator dan pemateri saja
yang berbicara.Selanjutnya ibu fatimah mempersilahkan Ibu Sri Sugiastuti untuk
meyampaikan materinya.
Bu Astuti membuka dengan salam dan menyampaikan bahwa beliau 7 sampai
8 kali telah menyampaikan materi atau berbagi pengalaman literasinya.Beliau
membagikan chanel youtube nya.
Terlahir dengan nama Sri Sugiastuti, 8 April 1961. Merasa terlambat belajar
menulis. Ia menghabiskan masa kecilnya di Jakarta sejak usia 1 tahun hingga
lulus SMA tahun 1980. Kuliah di UNS setelah lulus mengajar di Jakarta hingga
ahun 1990. Cinta dan tanggungjawabnya pada keluarga membawanya hijrah ke Solo sejak tahun 1990 hingga saat
ini.
Karir menulisnya dimulai ketika usianya jelang setengah abad.
Dimana Ia kuliah S2 jurusan Pengkajian Bahasa Inggris yang linier dengan
jurusan yang diambilnya di S1.UNS. Tahun 2010 jadi tahun keberuntungannya
ketika 2 bukunya bisa terbit, Buku “SPM Ujian Nasional Bahasa Inggris untuk
SMK” penerbit Erlangga, dan buku antologi “ Diary Ketika Buah Hati Sakit”.
Naskahnya sebagai pemenang ke 3. Buku
kroyokan lainnya bersama Kompasianer tahun 2014 “25 Kompasianers Merawat
Indonesia” dalam rangka hari Kartini. Satu lagi berjudul “ Indonesia Satu “
penerbitnya Indie Peniti Media. Beberapa buku antologi Muara Kasih Ibu, Move
on, Go to 2020, dan Move on.
Tahun 2013 terbit 3 bukunya. 1 buku Parenting berjudul “Seni
Mendidik Anak Sesuai Tuntunan Islami” penerbit Mitra widyawacana Jakarta. Novel
Hidayah “ Kugelar Sajadah Cinta” penerbit Indie Bentang Pustaka Sidoarjo dan
“Deburan Ombak Waktu” penerbit Indie Goresan Pena Cirebon. Tahun 2015 Buku “SPM Ujian Nasional
Bahasa Inggris untuk SMK edisi baru, penerbit Erlangga. Tahun 2016 buku “ The
Stories Cakes For Beloved Moms’ penerbit Indie Oksana dan tahun 2017 buku “ The
Stories of wonder Women’ Penerbit Mediaguru. Tipuan Asmara (Novel), Wow Engish
is So Easy Kids, Perempuan Terbungkas, (Novel) Catatan Religi Bu
Kanjeng(Motivasi), Merawat Harapan (Parenting), The Power of Mother’s Prayer
(Parenting) Masuk Surga Karena Anak (Parenting).
Kesehariannya ia mengajar, pegiat Literasi, pengurus TPQ di masjid
Al Fath, Blogger, Komunitas berbagai kepenulisan baik online maupun offline,
salah satunya aktif di blog Gurusiana dan Komunitas sejuta guru ngeblog. Pegiat
Literasi Nusantara dan Duta Bunda Baca
Soloraya.
Penulis memiliki 4 orang anak dan suami siaga yang selalu mendukung
segala kiprah istrinya yang positif. Penulis bisa dihubungi di
astutianamudjono@gmail.com, www.srisugiastutipln.com Akun FB Astutiana.
M,@Astutiana.M. IG. Astutianamudjono. Atau WA 089692593804.
Bagaimana berproses menerbitkan buku,inilah kisah yang di sampaikan
narasumber.
Beliau berproses menjadi seorang penulis sudah mendekati usia hampir
50 tahun,tetapi berbekal pedoman better late than never beliau terus berusaha dan belajar bagaimana
akhirnya beliau ketagihan menulis buku dan mengubgread diri sehingga bisa naik
kelas.
Tahun 2007,saat 25 tahun jeda baru bisa mngambil S2,saat itu beliau
baru berkenalan dengan internet,medsos,banyak
ke perpustakaan dan toko buku. Hingga akhirnya menemukan buku kang ewa yang
menyatakan menulis itu gampang. Dari buku itulah termotivasi dan yaqin bahwa beliau
harus bisa menulis.
Setelah itu tahun 2009 ketika mengikuti rapat di NTMP,ada salah
satu teman untuk menulis buku ajar,yang mmbutuhkan saat itu kebetulan penerbit
erlangga,beliau mengatakan “siap”. Beliau
menulis Seri pendalaman materi ujian bahasa inggris untuk SMK.prosesnya 6 bulan
setelah di revisi akhirnya pada bulan oktober 2010 buku itu terbit. Walaupun di
susun 2 pnulis ,namun dari pihak erlangga ada satu penasehat atau providernya di
situ.team penyusunnya ada 3 orang.
Dari buku itu Ibu Astuti merasakan
keberuntungan dalam bentuk kepuasan karena buku itu di terbitkan tingkat
nasional .Menikmati royaltinya di setiap semesternya mengalir di buku rekeningnya.
Alhamdulillah buku tersebut laris manis karena pada tahun 2015 ada
edisi revisinya, penulisnya ditambah satu lagi dan kebetulan buku itu harus
dibeli atau masuk dalam bidang pengadaan jadi hampir di seluruh Indonesia
menggunakan buku tersebut. Karena
scopenya tingkat nasional maka omset penjualan juga laris manis dan berimbas
juga pada penulisnya. Semenjak itu beliau dibuat tercengang atau bersyukur
karena hitungannya lumayan beberapa digit hampir lebih dari uang sertifikasi
dan beliau dapat memanfaatkan uang tersebut untuk belajar dan belajar lagi.
Itulah pengalaman beliau ketika menerbitkan buku untuk terbit
dipenerbit Mayor dan memang penerbitnya cukup representatif, yaitu penerbit
Erlangga. Karena untuk menembus ke penerbit tersebut susah dan bukan juga faktor
kebetulan, namun itulah cara Allah menuntun beliau menemukan takdir bagi
tulisan-tulisan yang dibuat.
Ibu Astuti menjelaskan
pengalamannya ketika menerbitkan buku secara Indie. Dimulai tahun 2009 beliau
sudah menulis kemudian tahun 2010 akhirnya jadi buku. Namun pada saat itu
beliau masih belum berani menggunakan nama asli tapi beliau menggunakan nama
pena Astutiana Mujono. Nama itu terinspirasi saat beliau mengisi blog. Blog
yang lumayan keren yaitu Kompasiana. Dari kata Kompas menjadi Kompasiana dan dari
kata Indonesia menjadi Indonesiana, sehingga ibu Sri menambahkan namanya dari
Astuti menjadi Astutiana. Pada saat itu yang ditulis adalah apa yang ada di
hati dan pikiran beliau karena masih taraf penulis pemula sampai akhirnya buku
itu setebal 418 halaman.Buku itu berkisah dari kedua orang tua bu Astuti masih
remaja hingga saling bertemu dalam usia 50 tahun. Lumayan tebalbuku itu.
Setelah itu ibu Astuti sering ikut menulis berbagai buku Antologi
baik yang diajak oleh teman-teman yang cinta literasi, ada yang dari
Kompasiana, ada yang dari Emak Blogger. Juga dari komunitas-komunitas lain
dengan berbagai tema. Buku Antologi yang dapat dihasilkan ibu Sri berjumlah 25
buku. Dengan ikut menulis di buku Antologi itu beliau banyak belajar berbagai
macam jenis tulisan dari teman-teman kita. Akhirnya memiliki ciri penulisan
sendiri.
Dalam proses belajar menulis, sekaligus menerbitkannya sendiri ,
itu memang gurih-gurih sedap, beliau dapat bertemu Om Jay pada tahun 2013. Pada
saat itu telah menerbitkan 3 buah buku dengan buku ajar itu, buku parenting dan
satu buku “Kugelar Sajadah Cinta” (kisah ketika ibu narasumber remaja
hingga narasumber berusia 50 tahun dan selesai kuliah S2 juga berkisah ketika
beliau dapat kemudahan untuk melaksanakan ibadah haji dan sudah dirangkum dalam
satu buku Biografi mini narasumber yang menjadi buku pedoman atau pusat ide.
Jika ingin menulis dapat diambil idenya dari buku tersebut kemudian
dikembangkan.
Selanjutnya buku yang terbit adalah buku Parenting secara Islami, dengan
judul “Seni Mendidik Anak secara Islami” yang diterbitkan semi mayor
karena ketika buku itu diterbitkan beliau dengan tidak mengeluarkan uang namun
diberi 100 buku untuk dijual dengan discount 40 % dan Alhamdulillah buku
tersebut dapat terjual semua. Dan yang teakhir tahun 2017 ketika ditanyakan ke
Penerbitnya masih ada sedikit Royalty dari penjualan buku tersebut.
Dalam proses menulis buku atau belajar, beliau termasuk orang yang
sangat gethol atau suka silaturahmi atau ingin belajar, rasa ingin tahunya
sangat besar. Ketika orang beramai-ramai ikut ngeblog dapat uang, ikut web
dapat uang, beliau ikut belajar disitu. Sampai pada akhirnya beliau memanggil
mentor untuk mengajari dengan biaya yang cukup mahal tidak seperti saat ini
semua digelar dengan gratis dan pada saat itu hasilnya hanya pengalaman saja
karena tidak bisa maksimal.
Dengan adanya berbagai penulisan, semakin lama semakin tertarik.
Beberapa media guru mengadakan pelatihan, beliau dengan gembira mengikuti
kegiatan itu juga kegiatan-kegiatan lain baik Diklat yang diadakan daring
maupun luring karena selain untuk bersilaturahmi juga mengenal teman dari
berbagai profesi yang sama sebagai penulis. Seperti kata pepatah “jika ingin
menjadi penulis harus bergaul dengan penulis. Jika ingin harum baunya maka
harus dekat-dekat penjual parfum jika bertemannya dengan pandai besi maka
aromanya aroma besi.”
Dengan berjalannya waktu beliau naik kelas, sering diajak untuk
mengisi, untuk berbagi atau kadang juga ikut acara bedah buku. Ada salah satu
buku walau dicetak indie sudah tercetetak 1000 eksemplar, judul “The Story
of Wonder Women” . Buku itu lebih kepada kisah motivasi yaitu bagaimana para perempuan tangguh
berusaha untuk menggapai Ridho Allah. Buku itu ditulis cukup lama, sekitar 8
bulan karena cerita diambil dari true story namun bentuk lebih ke fiksi
(fakta tapi fiksi). Karena nama tokok-tokohnya sudah diganti dengan nama
samaran. Tujuannya dengan menulis
perempuan tangguh tersebut dapat memotivasi perempuan-perempuan lain agar tetap
semangat, tidak putus asa dan selalu bersabar, bersyukur serta ikhlas ketika
menghadapi cobaan.
Buku yang masuk nominasi pada tahun 2018, “ Gerakan Guru Menulis
Buku” yang diadakan oleh Komunitas besar tingkat Nasional, ada donasi dengan
penggerak anak-anak muda. Judul buku yang masuk, “Perempuan Terpungkas”, sebuah
novel berkisah tentang perempuan yang hidup di era tahun 70 an, dengan setting
di Kota Solo, bagaimana kehidupan yang pelik. Tokohnya dari anak yang
disia-siakan oleh ibu bapaknya dan harus berjuang menapaki kehidupannya sampai
menemukan kisah cinta sejatinya, happy ending. Kejayaan Antorium, bagaimana
proses kehidupan yang sangat pilu hingga menjadi perempuan yang sangat sukses
dan dapat mengatasi segala masalahnya dengan baik.
Buku yang masuk nominasi berikutnya, buku Parenting dengan judul ,”
Merawat Harapan.” Ketika kita diberi amanah diberi anak, bagaimana membuat anak
tersebut bermental juara. Dijelaskan dalam buku tersebut kisinya, cara
mengajarnya, juga bagaimana memperlakukan tahapan anak-anak dari usia dini
hingga usia menginjak dewasa. Namun walau masuk 10 besar nominasi, karena pemenangnya
hanya satu, narasumber tidak mendapatkan apa-apa kecuali mendapatkan teman,
piagam. Dan buku itu dapat menjadi jejak atau bukti bahwa pernah menulis dan
pernah hidup, ada yang dapat diukir, sejarah atau pemikiran-pemikiran yang
disusun dan berguna untuk orang lain.
Buku “Wow Engish is So Easy Kids,” adalah buku yang luar
biasa yang didekasikan bagi mereka yang ingin belajar dari awal atau bagi
pemula, anak SD, bapak ibu atau pemerhati pendidikan, guru les. Buku tersebut
cukup tebal sekitar 428 halaman, 70 unit secara terinci. Dan buku tersebut
sebenarnya bisa di break down lagi dan sudah diajukan ke penerbit Andi namun
masih dalam proses. Dan kemungkinan buku tersebut masih bisa di breakdown lagi dan direvisi sehingga
lebih bisa bermanfaat atau dibuat buku lebih banyak lagi karena buku itu dibuat
sangat ditail dari mulai percakapan, kalimat rancu, sampai dengan latihan soal
dengan cntoh-contohnya. Jadi sangat lengkap dan membutuhkan waktu 1 tahun.
Karena buku indie maka buku dapat dicetak berdasarkan pesanan dengan harga
perbuku 75 ribu.
Buku yang terinspirasi dari FB yang saat itu ada kejahatan yang
berkedok dengan scyber scribe.memanfaatkan medsos untuk kejahatan menipu.Karena
ingin mngetahui kedok mereka beliau berteman dangan salah satu kompasioner yang
tinggal di Australia mb Fenti namnaya. Dia betul-betul pengamat untuk
orang-orang yang jadi kurban sciber . Dari situ beliau mnulis novel tipis dengan
judul,”Tipuan Asmara” awas bahaya dari gammers. Bertujuan agar pengguna
medsos tidak terjebak atau tertipu, seperti bule yang mengaku duda kaya yang
kesepian butuh seorang istri, atau juga ada janda yang bingung dengan
kekayaannya, yang coba-coba mencari mangsa yang dapat ditipu. Dan markasnya
biasanya ada di Malaysia. Yang akhirnnya akan meminta korban untuk membawa
narkoba, jika hingga ke lebih intim akan menggunakan foto-foto kita untuk
memeras atau meminta uang. Korban seperti itu sangat banyak sekali. Novel ini
lebih banyak dialognya.
Selanjutnya ibu Astuti juga menceritakan bahwa beliau memiliki
banyak komunitas,seperti sahabat pena kita ,pegiat literasi nusantara asosiasi
guru menulis.ibu-ibuk doyan menulis.ada 20 -25 group di hp. Beliau banyak mengambil
manfaat dari kegiatan yang ada di group tersebut. Dari komunitas tersebut,
dalam hitungan 2 atau 3 bulan pasti bisa menerbitkan buku Antologi.
Yang baru saja berproses masuk ke dapur penerbit. Dalam waktu 3
bulan ini menulis di blok dan ada 37 sub judul,insyaAllah
juli awal sudah jadi bukunya.Tentang corona. Dalam bukuTokok bu Kanjeng
yang berkisah,bagaimana dia menggunaakn
kaca mata 5 dimensinya untuk melihat merasakan dan berpikir positif tentang kejadian-kejadian yang di alami oleh semua
orang Ketika dunia melawan corona.
Demikian pengalaman yang luar biasa dari ibu Sri Sugiastuti,M.Pd semoga kita dapat
termotifasi serta bisa mengikuti jejak beliau,Usia tidak menjadi masalah untuk
tetap terus berkarya. Setiap ada kemauan pasti ada jalan,kerja keras,disiplin,iklas
mencari banyak teman itu akan menguntungkan bagi orang yang akan naik kelas.
SESI TANYA JAWAB
Pertanyaan : Lilis Erna
Yulianti, SMPN 1 Kertajati Majalengka, Gelombang 12: Sangat menarik sekali
pengalaman ibu berproses menjadi seorang penulis di saat usia makin jelita
(jelang 50 thn maksudnya). Saya ingin bertanya kesulitan terbesar ibu selama
menulis itu apa?
Lawab : Awalnya ada di waktu juga kadang
tidak konsisten. Semua itu bisa dilawan saat kita mengubah mindset kita.
Jadikan menulis sebagai kebutuhan bukan kewajiban
Pertanyaan : Saya tergugah
mendengar pemaparan Ibu. Perjalanan ibu dari awal menulis sampai menjadi
penulis handal. Seperti yang Ibu katakan tadi ada buku fiksi, fakta, antologi.
Maaf bu saya belum paham sekali. Mohon penjelasan Ibu tentang fiksi, antologi.
Jawab : Fakta bisa berupa true story kisah
nyata. Fiksi bukan fakta tetapi hasil karangan. Antologi kumpulan beberapa
tulisan dengan satu tema yang ditulis keroyokan.
Pertanyaan :Perkenalkan
saya Ibu Aning S dari Pati. Salut. Bu
Sri luar biasa.
1. Kemampuan seseorang pasti berbeda ada yang memiliki kemampuan
membuat buku ajar, buku fiksi, atau nonfiksi... namun jika seseorang itu hanya
mampu membuat pantun atau puisi...bagaimana caranya agar buku itu bisa dilirik
pembaca dan akhirnya mau menikmati alias mau membeli?
2. Bagaimana caranya
agar bisa berkonsentrasi untuk menulis?
Jawab : Jangan khawatir pantun atau puisi
bisa jadi satu buku asal mencapai 60 halaman, masuk dalam buku karya inovatif.
Ubah mindset bergaul dengan pegiat
literasi. Ikuti saran Omjay menulislah
tiap hari. Untuk waktunya ibu yang lebih paham kapan waktu yang nyaman untuk
menulis.
Pertanyaan : Saya Sangidah
dari Wonosobo Jateng
1. Apa yang harus
dilakukan pertama kali ingin menulis buku?
2. Butuh berapa lama Ibu
menulis buku yang pertama sampai
diterbitkan?
3. Apakah ada trik-trik
jitu supaya ide yang kita tuangkan bisa diterima oleh masyarakat umum?
Jawab : Pertama punya ide. Lalu buat
outlinenya, apa saja yang mau ditulis biar
terpola tidak ngelantur ke mana-mana. Tergantung jenis buku. Kalau buku
nonfiksi lebih cepat karena ada referensi dan kadang ada deadline harus cepat.
Kalau fiksi juga tergantung bisa cepat bisa lama. Yang penting punya komitmen
dati hati dan punya target kapan selesai. Tentukan dulu apa yang mau ditulis
dan tulislah apa yang disukai dan kuasai.
Pertanyaan : Siti
Nurlatifah. Asal: Subang. Pertanyaan: Tadi dikatakan oleh Ibu Astuti, bahwa
beliau pernah nulis di blog kompasiana. Maaf yang saya tanyakan, bagaimanakah
cara memvalidasi akun blog kita di kompasina. Soalnya saya pernah nulis 3 kali
di kompasiana, walau bisa terpublikasikan, tapi keteranganya "segera
validasi akun anda" ketika saya mencoba memvalidasi dengan mengupload KTP,
ternyata gagal terus bu. Mohon bantuan penjelasannya cara memvalidasi akun blog
kita di kompasiana.
Jawab :Maaf saya aktif di kompasiana zaman
kejayaam 2009-2015. Setelah itu saya aktif di Guraru.
Kemarin di kompasiana ada istilah terverifikasi dengan kirim foto
KTP, tapi kalau istilah valid mungkin Omjay bisa terangkan. Aturan baru
kompasiana saya kurang paham. Saya pun
kadang bisa masuk kadang ribet. Lebih nyaman nulis di blog.
Pertanyaan :Saya siti
Nurbaya Az, SE Karimun, Kepri. Bu, untuk menerbitkan buku antologi haruskah
punya buku tunggal dulu.
Jawab: Justru biasanya beberapa penulis
pemula besama sama menulis artikel dengan satu tema lalu dibukukan.
Pertanyaan :Bagaimana
mengatasi semangat menulis yang kadang naik kadang turun, paling tidak agar
tetap stabil. Saya lebih kepada penulisan semi ilmiah dan sejarah. Suryan (Bangka Barat)
Jawab : Itu manusia sekali. Semangat kendor kencang. Kita harus
punya target yang cukup tinggi jadi saat
ada di tengah artinya sudah ada yang diraihnya.
Pertanyaan :Saya bu Titin
dari SDIT Annaba Subang. Masya Alloh luar biasa pengalaman ibu dalam menulis hingga
menjadi sebuah buku, bagaimana tips agar
buku kita bisa di lirik oleh penerbit sehingga dapat menghasilkan royalti?
Jawab:Itu pertanyaan hebat. Salah satu
caranya ibu sudah benar ada di group ini dan terus belajar. Nanti Omjay ajak
ibu berkenalan dengan penerbit mayor
Andi. Ibu siapkan naskah yang sedang dibutuhkan orang banyak.
Pertanyaan: Apakah ada trik
khusus untuk promosi agar buku karya kita bisa dikenal/ disukai orang?
(Katmie-Palangka Raya)
Jawab :.Kita harus punya komunitas, punya
cara dengan bedah buku, promo lewat online dan ofline
Bedah, atau peluncuran buku.
Pertanyaan : Saya Santi
dari Jayapura. Mau bertanya
1. Buku tebal 418 hal,
yang ceritanya mulai dari kisah orang tua hingga ibu berusia 50 tahun apakah
terdiri dari episode2 atau judul judul dg kisah tertentu?
2. Apakah buku tersebut
berasal dari tulisan di blog?
3. Apakah tulisan Diary
juga bisa dijadikan Buku?
Jawab : Biasanya Diary itu isinya kan
curhatan baik senang maupun sedih, walau banyak sedihnya.
Ya beberapa subjudul yang runtut tetapi dibuat tidak runtut juga
bisa saya masih bercerita tentang tokoh yang sama. Belum sempat saya tulis di
blog. Kalau yg novel pernah beberapa subjudul
diunggah di blog. Sangat bisa. Buku Catatan Bu Kanjeng itu dari diary yang
ditulis di blog.
Pertanyaan : Saya Eka
Lisdianty dari SMAN 1 Kawali Ciamis. Menyimak pengalaman Bu Sri yang hebat
sangat menarik sekali. Izin bertanya terkait pembahasan tentang buku ajar
1. Yang dimaksud buku ajar itu seperti apa?
2. Dalam penyusunan buku ajar apa saja yang harus diperhatikan atau
dijadikan acuan?
3. Adakah langkah khusus dalam penyusunan buku ajar?
Jawab :Buku ajar, buku yang digunakan
untuk memgajar. Bisa pegangan guru maupun siswa. Sesuai dengan kurikulum dan silabus
lengkap materi dan soal. Langkahnya
miliki rasa ingin tau dan punya banyak referensi.
Pertanyaan : Saya Mufidah
dr SMAN 11 Surabaya, saya sebenarnya suka menulis cerpen, tapi saya kurang PD
untuk mempublikasikan. Bagaimana cara membuat PD akan hasil karya sendiri.
Ibu masuk di group yang punya visi misi yang sama. Yang tiap hari
menulis. Atau ditulis di blog dishare ke
teman-teman.
Pertanyaan : Assalamulaikum
bu Sri. Salam kenal sebelumnya.
Termotivasi sekali di usia 50thn baru Kuliah S2, melek internet, medsos,
dan perpus, sampai bisa menciptakan beberapa buku best seller. Sedangkan saya
yang masih 32 tahun, baru memulai membuat blog di grup menulis WAG ini merasa
sangat kesulitan awalnya. Tapi dengar materi dari suara ibu, saya yakin tidak
ada yang sulit selagi mau berusaha tuk menjadi penulis handal.
1. Bagaimana
langkah-langkah menulis buku yang baik?
2. Bagaimana trik-trik
menulis buku yg menarik? apakah menggunakan kerangka/ garis2 besar topik
dahulu?
3. Bagaimana cara buku
kita sampai ke penerbit?
AAM NURHASANAH, LEBAK-BANTEN
Jawab :.Ada di tip menulis yang saya unggah
barusan ya.
TIPS MENULIS BUKU
Pertanyaan : Terimakasih
ibu Sri dari pengalaman ibu tadi yang ingin saya tanyakan...saat menulis di
Kompasiana dan menggunakan nama pena astutiana itu apakah tulisan ibu sebagai
penulis pemula langsung diterima atau mengalami penolakan terlebih dulu Bu?
Saya Rachmi H, dari Banyuwangi...maturnuwun
Jawab : Langsung terunggah, ibu bisa coba .tetapi penulis di
kompasiana itu banyak jadi kerap tertindih kecuali yang trending topik.
Pertanyaan : Dari Safitri-
Purbalingga. Di usia di atas 50 tahun ternyata ibu bisa menghasilkan
karya-karya. Bagaimana kiat ibu bisa menjadi produktif menulis buku? Bagaimana
mengatur waktu antara bekerja mengurusi rumah dan tekun menulis?
Jawab : Waalaikumsalam wr wb. Menulis
bisa dimana saja dan kapan saja apabila
sdn banyak aplikasi yang mendukung. Menulis tidak breg. Langsung jadi, tetapi
berporoses nikmati sampai hasilnya membahagiakan.
Pertanyaan :.Assalamualaikum
bu. Apa syarat jika ingin mencetak buku sendiri; Bagaimana sebaiknya jika ingin
mencetak buku sendiri? Berapa banyak buku harus dicetak pertama kali bu?
Jawab :.Ada beberaap paket terbit
tergantung kebutuhan. Ada yg paket 5 buku ,10 buku dll. Lebih detail kl sudah punya naskah bisa konsul ke nomer WA saya ya.
Pertanyaan : Yulius
Roma-Tana Toraja. Luar biasa bu... Buku SPM yang ibu buat mapel apa? Berapa
lama ibu menyusunnya?
Jawab : 6 bulan. Gurihnya royalti dari buku
Pertanyaan : Assalamualaikum.
Fatlun Thaib. Asal Gorontalo. Materi malam ini sangat luar biasa. Saya ingin bertanya beberapa hal
1. Apa motivasi terbesar
ibu saat mulai menulis?
2. Bagaimana membuang
perasaan tidak percaya diri dalam menerbitkan buku.
3. Saya memiliki beberapa
tulisan dalam bentuk cerpen, apa bisa di terbitkan dalam bentuk antologi cerpen
solo
Jawab : Waalaikumsalam wr wb. 1. Jujur
awalnya menulis saya gunakan untuk. Terapi berdamai dengan hati. 2. Saat ini
kita harus punya keyakinan bahwa buku adalah warisan buah pikiran sekaligus
jejak bahwa kita pernah hidup. 3. Bisa saya bisa bantu dan kawal sampai buku
itu terbit lanjut japri ya nanti kalau
serius.
Pertanyaan : Assalamualaikum,
saya ENDANG RIMA WIDYANINGSIH guru SD TERPENCIL BUKIT INDAH SINGURA Provinsi
Sulawesi Tengah ingin bertanya/mohon saran: saya tertarik menulis buku cerita
untuk anak SD karena kondisi ditempat mengajar anak-anak belum lancar membaca.
Jawab :.Waalaikumsalam. Wr wb . Ibu bisa
membuatnya. Tetapi kalau bergambar lebih mahal karena Ada gambar.
Ibu mengawali dengan membuat buku pelajaran dengan waktu bisa
diterbitkan 6 bulan. Saya ingin membuat buku pelajaran seperti ibu, pengalaman
ibu membuat buku pelajaran itu bagaimana cara agar bisa diterbitkan dan apa
saja yang perlu diperhatikan agar diterima oleh penerbit dengan persaratan
apasaja khususnya buku pelajaran. Bagian-bagian apa saja yang harus dimasukan
dalam melengkapi buku pelajaran agar memenuhi syarat. Bagaimana menyusun
kaliman yang menarik bagi buku pelajaran. Dari donieks snaradhana.
Biasanya ada tim penilai
sebelum diacc untuk di terbitkan.Kita
mengikuti arahan yang diminta editor. Karena editor memegang peran penting
untuk mengeksekusi tulisan kita. Bagaimana syaratnya supaya menarik ? Yang
jelas bahasa harus baku, dan penyampaiannya runtut, bahasanya mudah dipahami.
Kesimpulan
Menulis itu keterampilan, bukan bakat. Jadi latihlah, tulislah
berbagai ide yang berserak di sekitar anda. Jadikan menulis dan membaca sebagai
gaya hidup: Tentu saja membaca yang selektif dengan kacamata yang utuh.
Istikamahlah dalam menulis. Biarkan tulisan itu menemui takdirnya. Jangan
risaukan, tetaplah menulis dan belajar mengupgrade diri agar naik kelas. Menulislah
apa yang disukai dan kuasai.
Mengawali karier sebagai penulis pada usia menjelang 50 tahun bukan
halangan untuk menggapai kesuksesan. Sebuah harapan dan cita-cita yang terus
dipupuk dan ditempa dengan istiqamah akan mendatangkan hasil yang membahagiakan.
Prinsip hidupnya, “Better late than never” merupakan pelajaran berharga
bagi kita semua.
Selamat menulis dan terbitkan bukumu
Salam guru blogger Indonesia
Semakin bagus konten dan tata letaknya saya suka
BalasHapusTerimakasih ibu..
HapusSdh Ok, and lengkap..
BalasHapusIya bu nani.. Terimakasih..
HapusMenajamkan kerangka berfikir dan analisis
BalasHapusWow...rapi..semakin menggigit tulisannya mbk atik
BalasHapusMampu menulis panjang dan beralur adalah sebuah keterampilan. Luar biasa, Bu Sum.
BalasHapusTerimakasih bpk ibu.. Smua.. Belajar n terus belajar..
BalasHapusWow...rapi..semakin menggigit tulisannya mbk atik
BalasHapusWow...rapi..semakin menggigit tulisannya mbk atik
BalasHapus