Cari Blog Ini

Sabtu, 13 Juni 2020

Berbagi Pengalaman Menerbitkan Buku

pertemuan ke 44
Senin, 8 juni 2020

Berbagi Pengalaman Menerbitkan Buku 

Oleh : Sumarjiyati,S.Pd.I
Peserta Guru Menulis Gelombang 8


Narasumber malam ini adalah  seorang  Guru  Bahasa Jawa  di SMPN 1 Baureno Bojonegoro, Jawa Timur yaitu Ibu Emi Sudarwati beliau adalah Pegiat Literasi Guru dan Siswa Indonesia. 
Lebih dari 460 buku ber-ISBN yang ada nama beliau di dalamnya.Waaw amazing..

Tahun 2017

Tidak berhenti sampai di situ.  Beberapa bulan berikutnya.  Penulis diundang untuk mengikuti workshop Literasi di Kota Batam. Tidak ingin melewatkan kesempatan, beberapa peserta menyempatkan mampir ke negara tetangga, yaitu Singapura. Sehari di kota lion, melahirkan sebuah buku berjudul Dag Dig Dug Singapura.

Bukan aji mumpung atau apa, hanya tidak ingin melewatkan kesempatan baik.  Kapan lagi seorang guru bisa jalan-jalan ke Singapura, kalau bukan memanfaatkan kesempatan baik tersebut. Kebetulan juga bertepatan dengan liburan sekolah, jadi sama sekali tidak mengganggu kegiatan belajar-mengajar di sekolah.

Paska menyandang predikat juara I inobelnas, penulis belum boleh lagi mengikuti lomba yang sama.  Tentu dalam waktu yang belum bisa diprediksi.  Oleh karena itu, penulis tidak ingin kesepian.  Lalu mengajak teman-teman alumni finalis inobelnas untuk menulis bersama dalam satu buku.  Penulis menyebutnya dengan istilah Patungan Buku Inspiratif.
Bukan hanya karya yang bersifat ilmiah.  Namun dalam grup tersebut juga menerbitkan kumpulan cerita inspiratif,  berbagi pengalaman mengajar, kumpulan puisi, kumpulan pantun dan masih banyak lagi buku-buku lainnya.

Dalam perkembangan selanjutnya, bahkan bukan hanya menerbitkan buku-buku patungan.  Namun saat ini lebih banyak menerbitkan SBGI (Satu Buku Guru Indonesia) dan SBSI (Satu Buku Siswa Indonesia).

Di tahun 2018, ratusan buku lahir dari grup Patungan Buku Guru Inspiratif.  Karena sejak tahun 2018 ini lebih banyak menerbitkan SBGI dan SBSI, maka nama grup dirubah.  Yaitu menjadi Penerbit Buku Inspiratif (PBI).  Beberapa undangan dari daerah-daerah lain mulai berdatangan.  Misalkan dari Kota Bogor, Sampang, Tuban, Blitar, Lamongan, Yogyakarta dan lain-lain.
Akhirnya beliau berinisiatif, hanya menerima undangan sebagai nara sumber pada Hari Sabtu-Minggu atau Jumat sore. Sedang di Bojonegoro sendiri, penulis aktif sebagai Guru Ahli (GA) di Pusat Belajar Guru (PBG).  Setiap saat harus siap menerima panggilan sebagai pemateri seminar maupun pelatihan.  Juga sebagai juri dalam lomba-lomba guru.  Tempatnya bisa di PBG pusat atau di PBG kecamatan.

Selain di PBG, juga penulis juga aktif di PGRI.  Yaitu sebagai juri lomba Guru menulis dan pelatihan menulis buku.  Memotivasi guru-guru Bojonegoro agar lebih inovatif dalam mengajar, dan lebih kreatif dalam menulis.  Menghimbau agar guru-guru lebih sering mengirimkan hasil karya ke media.  Jangan berharap sekali kirim pasti tayang atau dimuat.  Namun harus bersabar, terus-menerus mengirim naskah.

Lama kelamaan pasti dimuat juga. Bukan karena penerbit merasa kasihan, tapi memang pengalaman menulis itu sangat diperlukan.  Dengan terus-menerus mengirim naskah, berarti sudah terus menerus belajar menulis pula.  Dari proses tersebut kita belajar.  Belajar meminimalisir kekesalahan.
Selanjutnya di tahun 2019 Penulis mengawali terbitnya buku Kado Cinta 20 Tahun dan Haiku.  Karya ini ditulis berdua dengan suami.  Semoga dengan lahirnya buku tersebut, ikatan pernikahan penulis dengan suami semakin bahagia.

Di tahun yang sama.  Penulis ingin menerbitkan 2 buku tunggal dan beberapa buku patungan.  Buku tunggal yang pertama berbahasa Jawa, yaitu Pengalaman Selama Haji dan Umrah.  Sedangkan buku tunggal yang kedua adalah ini,  Menulis dan menerbitkan Buku sampai Keliling Nusantara dan Dunia.  Alhamdulilah impian ini bisa menjadi nyata.

Adapun untuk patungan, seperti biasa saja.  Yaitu menulis bersama siswa SMPN 1 Baureno dan bersama grup Patungan Buku Inspiratif.  Juga menulis bersama penerbit Pustaka Ilalang,

Saat ini konsentrasi mengelola TBM Kinanthi.
PN KINANTI
PENERBITMAJAS.com - Minat baca masyarakat terhadap buku-buku bacaan bermutu ternyata lumayan. Namun ternyata pula ketersediaan buku-buku itu belum seperti yang diharapkan.
Oleh karena itu seorang pemuda Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro mengajak kerja sama Taman Baca Masyarakat Kinanthi untuk dapat mengelola TBM Kinanthi. Ini guna perwujudan aktivitas membaca buku sekaligus aktivitas belajar menulis.
Sambutan Ketua TBM Kinanthi sangat bagus dan bagai gayung bersambut didukung oleh KBM (Komunitas Belajar Menulis) Kepohbaru. Maka terselenggaralah acara peluncuran TBM, Sanggar Teater, Toko Buku Kinanthi pada 22 September 2019.

Pemuda itu bernama Rony (foto ke-3 dari atas saat memberi sambutan) yang pada acara itu berperan sebagai Ketua Panitia. Ketua TBM Kinanthi adalah Emi Sudarwati, S.Pd. (foto paling bawah ke-3 dari kiri) guru SMPN 1 Baureno yang telah malang melintang di dunia literasi Indonesia.

Ketua KBM adalah Sigit Priatmoko dosen Unisma/Universitas Islam Malang (foto ke-2 dari bawah saat memberi sambutan). Ketiganya memberi sambutan pada acara di Desa Blongsong Kecamatan Baureno pada hari bersejarah itu. Bertindak juga sebagai panitia adalah Slamet Widodo, S.Pd. (foto paling bawah ke-2 dari kanan) guru MTsN 3 Bojonegoro, M. Alim, S.Pd. (foto paling bawah paling kanan) guru SMKN Kepohbaru.

Peserta acara adalah masyarakat umum sekitar 60 orang peserta yang terdiri dari siswa-siswi, guru, lain-lain, dari Bojonegoro, Lamongan, Tuban. Puncak acara adalah Pelatihan Menulis Puisi oleh Yonathan Rahardjo yang dikenal sebagai sastrawan Indonesia. Sebelum pelatihan, Emi Sudarwati memberi materi motivasi dunia penulisan. Pelatihan disemarakkan dengan tanya jawab dan atraksi pembacaan puisi oleh para peserta. (Foto: Viyo, ES, YR)

Untuk penerbitan buku beliau kerja sama dengan Majas Grup (Penerbit Majas, Dwi Putra Jawa, dan Praktek Mandiri). SaGuSaBu (Satu Guru Satu Buku) & SaSis SaBu (Satu Siswa Satu Buku). Mau menerbitkan buku ber isbn, mudah dan murah? Ayo ikut program ini.
Kirimkan naskah buku Bapak/Ibu Guru atau Siswa. Tentang apa saja sesuai bakat dan minat. Misalkan:
1.     Kumpulan Puisi
2.     Kumpulan Cerpen
3.     Kumpulan Esai
4.     Novel
5.     PTK
6.     Naskah INOBEL
7.     Kumpulan Pantun
8.     Kumpulan Resep
9.     Kumpulan Cerpen Misteri
10.  Dll

Jenis huruf : Time new roman/12/1,5. Ukuran kertas A5. Margin 2:2;2;2. Naskah sudah lengkap dg kata pengantar, biografi dan foto dalam 1 file. Jangan dipisah-pisah. Nama file : SaGu SaBu spasi nama Atau SaSis SaBu spasi nama. Contoh : SaGu SaBu Emi Atau SaSis SaBu Emi. Biaya penerbitan tergantung jumlah halaman.
Ini persyaratan penerbitan buku di tempat kami. Saya rasa cukup materi dari saya.  Mohon maaf jika kurang ada yang kurang berkenan. Mangga jika ada yang mau ditanyakan.   Akan saya jawab semampunya.

SESI TANYA JAWAB
Pertanyaan : Bagaimana awal mulanya ibu membuat buku ....apakah punya ide tersendiri atau Bagaimana? Jeferson Bandung Jawa Barat.
Jawab : Baik Pak.  Awal tahun 2013 saya sudah kepikiran ingin Menerbitkan Buku.  Tapi belum tahu caranya.   Untunglah akhir tahun 2013 dipertemukan dengan Kawan-kawan PSJB.  Sehingga tahun 2014 terbit buku perdana bersama siswa.  Karena saya tidak mau sukses sendirian.  Saya ingin siswa desa pun bisa dikenal.

Pertanyaan : Perkenalkan saya ibu Aning S dari Pati. Saya masih terheran-heran Bu untuk buat pertanyaan. Bu Emi hebat. Untuk pengiriman naskah    atau materi untuk dibukukan, apakah harus sudah dalam keadaan siap cetak? Apa yang lay out pihak percetakan? Bagaimana untuk naskah yang dikirim hanya berupa karya saja. Berapa beaya yang harus dibutuhkan?  ( jika Cover dan layout bukan penulis)
Jawab : Senang berkenalan dengan Bu Aning.  Naskah usahakan dikirim lengkap. Mulai judul, kata pengantar, daftar isi,  isi buku,  dan biografi penulis.  Sedangkan edit,  layout dan desaig kover akan dikerjakan TIM kami.  Namun jika Bapak/Ibu berkenan membuat kover sendiri juga diperbolehkan.  Tapi tidak akan mengurangi biaya ke penerbit. Ukuran kertas sudah A5 ya. Jadi bisa langsung dihitung biayanya. Adapun biaya penerbitan, tergantung jumlah halaman dan banyaknya cetak. Catak minimal 10 eks. Kalau jumlah halamannya 50-60 halaman, biayanya 480.000. Sudah termasuk edit, lay out, desaig kover dan ISBN.

Peranyaan : Ibu Emi Sudarwati yang hebat, saya salut, dan bangga terhadap Ibu. Saya Santi dari Jayapura.
1.     Untuk menerbitkan di Penerbit Majas, setelah dikirimkan naskah lengkap dan bukti yg, bagaimana dengan proses editor dan penerbitan ISBN nya
2.     Apabila ternyata naskah kami ditolak , apakah ada pemberitahuan kepada kami?
3.     Karena pernah penerbit lain ber bulan bulan tdk ada info kepada penulis ternyata naskah nya ditolak.
4.     Beberapa kali saya ikut lomba TK nasional baik LKG ,inobel, MTMH atau lainnya, tetapi paling mentok di juara dua atau tiga. Dan belum pernah juara satu.
Bisa kah ibu berbagai trik agar menjadi sang juara. Sebagai motivasi kami semua.
Jawab : Baik.  Salam kenal Ibu Santi yang hebat.
1.     Saya adalah salah satu editor di Penerbit Majas.  Masih banyak juga editor lainnya.  Termasuk Bu Hati dll. ISBN dll juga akan diurus tim kami.
2.     Jika naskah ditolak, akan langsung saya kabari.  Karena kami penerbit Indi, maka tidak banyak naskah yang ditolak.
3.     Alasan ditolak: plagiat lebih dari 40%.
4.     Keren Bu.  Saya tidak ada trik khusus.  Jangan mudah mengarah dan terus belajar dan perbaiki karya kita.
Tahun 2015 saya hanya finalis inobel.  Lalu tahun 2016 saya perbaiki naskah yang sama.  Tentu dengan mendengarkan kritik dan saran dari dewan juri.  Saya sih tidak ambisi ingin juara 1.  Tujuan saya ikut lomba hanya ingin belajar dari peserta lain.  Karena mereka berasal dari daerah seluruh Indonesia.  Mereka rata-rata terbaik dari daerah masing-masing.

Pertanyaan: 1.     Jika kita menulis buku dengan menggunakan bahasa jawa, dialek yang dipakai dialek mana? Apakah dialek di sekitar kita? Berhubung basa Jawa itu banyak dialeknya. Atau ada standar tersendiri?
2.     Referensi yang dipakai apakah harus referensi buku berbahasa jawa juga? Atau bolehkan referensinya buku bahasa Indonesia?
Ika Fitriyati (Yogyakarta)
Jawab : Salam kenal Ibu Ika.  1. Saya menulis menggunakan Bahasa Jawa baku untuk buku ajar/pelajaran.  Sedang buku cerita atau puisi (Gurit) menggunakan Dialek Bojonegoro.  Dialog di cerita bisa menggunakan Bahasa Indonesia maupun Bahasa Asing.   2. Referensi bisa gunakan Bahasa Jawa, Indonesia maupun Bahasa Asing.

Pertanyaan : Maaf bertanya, untuk PTK . Ini asli naskah PTK atau bagaimana yang dikirim ke penerbit? Hanifah Gresik
Jawab : Naskah PTK harus sudah dirubah sistematikanya seperti buku. Jadi ada beberapa yang boleh dihilangkan.  Ada pula yang harus disederhanakan.  Boleh 1 PTK atau lebih baik 1 buku terdiri dari kumpulan beberapa PTK.  Tapi kalau Ibu mau mengirim naskah asli juga boleh.  Namun ada biaya tambahan 100.000.   Karena tim akan memangkas sesuai kreteria kami.

Pertanyaan : Bagaimana konsep dasar yang ibu berikan kepada anak-anak agar anak-anak kita senang dan mau menulis, hingga bisa Sasi Sabu? Pak Nengah dari Bali
Jawab : Sebelum mulai pelajaran, saya minta 1 siswa membaca cerita.   Lalu yang lain mendengarkan.   Setelah itu semua membuat ringkasan cerita.  Kemudian secara acak mereka membaca ringkasan cerita di depan kelas. Lama-lama akan terbangun kultur membaca dan lalu menulis.

Pertanyaan : Ni Ketut Suastiwi .Guru TK negeri desa tusan. Klungkung Bali
Bolehkah minta no wa bunda pemateri. Kebetulan kami 1 almamater. Saya punya lagu berbahasa daerah Bali tentang kromo inggil. Pingin. Membawa lagu saya menjadi lagu berbahasa daerah inggil se nusantara.
Jawab : Siap Bu Ketut.  Nomer WA saya 08563155081

Pertanyaan : Suryan - Bangka Barat: Saya agak tertarik dengan nominal angka di penerbitan itu, apa dan bagaimana kelanjutan angka-angka tesebut, termasuk jika ingin memperbanyak eksemplar buku tsb selain yang 10 tadi? Terimakasih
Termasuk untuk format layout cetak. silakan bunda.
Jawab :  Baik Pak Suryan. Jika ingin cetak dengan jumlah banyak akan lebih murah. Kalau mau cetak ulang juga bisa.  Biayanya tentu selisih. Tapi maaf, saya tidak hafal.  Harus lihat tabel.

Pertanyaan : Perkenalkan saya Rasito, guru dari Banyumas. Ibu, bagaimana cara Ibu membangkitkan minat siswa untuk menulis sehingga dapat menghasilkan Buku Bersama Siswa?
Jawab : Bu Rosita.  Senang berkenalan dengan ibu.  Membaca dan menulis itu butuh latihan agar menjadi kebiasaan. Jadi awalnya sedikit saya paksa anak untuk mendengarkan cerita dan menulis ringkasan cerita. Lalu membacakan di depan teman-temannya. Kalau tidak mendengarkan kan tidak dapat menulis ringkasan.   Pasti malu lah pas ditunjuk untuk baca ringkasannya. Lama-lama menjadi kebiasaan.

Pertanyaan : Saya ibu Titin Sumartini dari Subang
1.     Apa tips ibu sehingga ibu mendapatkan inobel tingkat Nasional
2.     Jika satu buku satu siswa, darimana sumber dana percetakannya, sedangkan mereka belum mampu mencari uang sendiri
Jawab : 1.     Tidak ada tips khusus Bu.  Saya juga tidak ada ambisi untuk juara 1.  Niat awal saya hanya ingin belajar.  Jika akhirnya juara, itu bonus dari Allah.  Jangan mudah menyerah ya.  Semangat belajar dan terus berkarya.
2.     Biaya penerbitan dari orang tua siswa.
Tapi kalau ada anak-anak yang kurang mampu. Tapi karyanya bagus, saya siap membiayai dengan uang pribadi.
Pertanyaan : Husnul Hafifah dari Bondowoso. Luar biasa  sekali menyimak kisah bu umi sudarwati dalam menulis dan menerbitakan buku, serta aktivitasnya dalam menyebarkan inspirasi dan menggugah guru serta siswa dalam menulis. Dari karya buku yg ibu tulis saya mohon pencerahan tentang:
1.     Perbedaan PTK dan Karya inobel .
2.     Tantangan terbesar ibu dalam menggerakkan diri sendiri, guru lain dan siswa
3.     Adakah tips khusus agar agar mereka mau bergerak. Trima kasih.
4.     Ada karya ibu juga Haiku. Mhon pencerahannya tentang Haiku
Jawab : 1. Karya inobel harus bersifat beda, baru atau pembaharuan. Sedangkan PTK boleh menguji coba karya orang lain di kelas kita.
2. Saya tidak pernah menganggap apapun sebagai tantangan.  Mengalir saja seperti air.   Agar mereka mau bergerak, kita harus memberi contoh.  Jangan bicara kalau belum melakukan. 
3. Haiku itu puisi pendek. Terdiri dari 3 baris.  Strukturnya 5:7:5.  Jadi baris pertama terdiri dari 5 suku kata.  Baris ke 2 ada 7 suku kata. Dan baris ke 3 ada 5 suku kata.  Haiku ini aslinya berasal dari Jepang.

Pertanyan : Saya siti Nurbaya Az, SE. Karimun, Kepri. Bu, untuk menerbitkan buku puisi harus berapa judul dan berapa halaman ?
Jawab : Untuk buku puisi tidak ada batasan jumlah judul.   Tapi untuk menjadi 1 buku ber ISBN minimal 50 halaman A5.

Pertanyaan : Saya ibu Lutfiyah, dari Mojokerto, Jatim, yang saya tanyakan :
1. Buku antologi yang semacam apakah yang bisa untuk penilaian PAK (kriterianya)?
 2. Saya guru mapel bhs Indonesia di SMA, jika saya buat Antologi Puisi Solo, berapa nilai/skor  angka kreditnya? Dan harus berapa halaman?
Jawab : 1.     Untuk PAK sebaiknya buku pelajaran atau buku ajar, diktat dll.  Kreterianya bisa baca di buku 4.   Maaf saya tidak hafal. Sedangkan karya inovatif, bisa juga berupa buku puisi atau cerita inspiratif.
2.     Untuk guru Bahasa kalau tidak salah nilainya 4.  Maaf... Nanti coba buka lagi buku 4 ya.  Pedoman PAK.  Jumlah halaman, minimal 50.  Agar bisa diajukan ISBN.
Maaf, ini ada wawasan dari tim penilai PAK.
Ada banyak alasan mengapa Buku dll tidak dinilai:
1.     Bisa jadi Timnya yang salah memaknai sebuah bukti fisik untuk dikonvert menjadi nilai angka kredit karena multi tafsir atau dokumen salah kamar.
2.     Bisa jadi ybs salah memasukkan bukti fisik (pengembangan diri, Seminar, KTI, penghargaan atau lainnya). Semisal: Narasumber/peserta pelatihan masuk katagori pengembangan diri. Untuk dapat nilai harus sekurang-kurangnya melampirkan foto copy undangan, surat tugas, resum kegiatan/foto dokumentasi kegiatan dan piagam dengan struktur program tidak kurang dari 30 JP yang dilegalisir atasan. Untuk Seminar hampir sama dengan perlakuan pelatihan, namun tanpa struktur materi maupun JP.

Pertanyaan : Saya bu Agathe dari Kapuas Kalimantan Tengah. Misalkan saya mau menulis buku LKS tuk siswa. Sumbernya dari berbagai buku yang ada, menyesuaikan dengan waktu, keadaan dan ketersediaan di lokal. Apakah itu bisa jadi sebuah buku ?
Jawab : Kumpulan soal bisa saja menjadi buku.  Cantumkan daftar pustaka, jika ibu mengutip dari berbagai sumber.

Pertanyaan : Bisakah  ceritakan bu, isi dari buku LUNG yang ibu terbitkan bersama Siswa  SMPN 1 Baureno? Saya penasaran bagaimana kombinasi duet antara Guru dan Siswa dalam menulis hingga menerbitkan buku? Bagaimana teknik pembagian naskahnya?AAM NURHASANAH, LEBAK-BANTEN.
Jawab : Buku Lung berisi 23 cerita pendek.  Saya hanya menulis 1 judul saja.   Sedang yang 22 judul ditulis oleh siswa. Saya sudah lupa judul-judul nya.  Itu sudah lama sekali.   Harus buka-buka bukunya lagi kalau mau tahu isinya.

 Pertanyaan : Apa kiat-kiat yang harus saya lakukan agar bisa  merangkai kalimat, bu Emy? Saya sangat susah jika harus merangkai kalimat apalagi jika setiap kalimat itu mau dipadukan menjadi sebuah paragraf. Marnawati, Tanah Bumbu-Kalsel
Jawab : Agar bisa merangkai kata dengan baik ada beberapa langkah:
1. Baca
2. Baca
3. Baca
Jadi harus banyak membaca.
4. Tulis
5. Edit
Semua perlu pembiasaan.   Karena menulis itu keterampilan.  Jadi bisa dipelajari dan dibiasakan.  Bukan sulapan.
Saya manusia biasa.  Pasti punya rasa jenuh.  Kalau sudah begitu, saya akan mencari hiburan. Bisa jalan-jalan atau makan-makan dengan keluarga. Saya hanya menulis 10-20 menit saja setiap hari.  Tidak terus-menerus.  Tapi setiap hari.   Baik di blog, laptop maupun HP.

Pertanyaan : Suhaimi Aceh. Luar biasa, semoga semangat dan ilmu ibu Emi dapat tertular kepada kami ini. Mohon diberikan motivasi dan ceritakan kepada kami, tips yang membuat ibu bisa bersemangat begitu dalam menulis. Bagaimana cara ibu mengatur waktu (manajemen waktu) antara menulis dengan kegiatan lainnya.
Agar motivasi kita selalu terbangun, tentukan alasan kita menulis.  Kalau saya,. Menulis untuk mengukir sejarah sendiri.  Semua karya pasti akan menemukan takdirnya.  Menulis tidak butuh waktu khusus.  Saya hanya menulis 10-20 menit saja setiap harinya.   Tapi harus rutin ya.  Baik itu di blog pribadi,  laptop, maupun HP.

Kesimpulan
Buku adalah bukti sejarah.  Merupakan catatan bahwa kita pernah hidup di dunia ini.  Oleh karena itu, saya ingin mengabadikan setiap jengkal perjalanan menjadi sebuah buku.  Setiap karya pasti akan menemukan takdirnya sendiri.  Semoga buku sederhana ini mengispirasi banyak orang.
          Alhamdulilah telah banyak ilmu dan pengalaman ibu Emi yang telah di berikan kepada para peserta guru menulis semoga kami termotivasi dan segera berkarya untuk mampu istiqomah dalam menulis. Menulis setiap hari dan buktikan apa yang terjadi.

Salam literasi salam guru blogger Indonesia.

6 komentar:

  1. Wow...semakin rapi.semakin manis tulisannya..semanis penulisnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Belajar dan terus belajar bu eny.. Blm bs nulis yg singkt pdat n jls..hehe..

      Hapus
  2. Wow...semakin rapi.semakin manis tulisannya..semanis penulisnya

    BalasHapus
  3. Butuh ketajaman berfikir dan analisis yg kuat dalam penyajian penulisan. Lanjutkan

    BalasHapus
  4. Paket komplit ini, Alhamdulillah akhirnya selesai juga, hahaha

    BalasHapus

Hidup Barokah Jaminannya Bahagia

Hidup  Barokah Jaminanya Bahagia Pengajian  antar instasi putaran ke-86 di kapanewon paliyan dilaksanakan di hari Rabu, 20 Novem...