Cari Blog Ini

Sabtu, 05 Juni 2021

Karakteristik Cerpen

 

#Day2 Kelas Cerpen

KARAKTERISTIK CERPEN


Senin, 31 Mei 2021 adalah materi kedua dari kelas cerpen, untuk malam ini yaitu tentang karakteristik cerpen.

Malam ini kita berkenalan dengan CERPEN

KARAKTERISTIK CERPEN

Di bawah ini dijabarkan beberapa unsur cerpen dan bentuknya:

Unsur-Unsur Cerpen           

1.      Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik adalah unsur menjadi dasar bangunan sebuah cerpen. Antara lain:

1)         Tema

Pembahasan pertama yaitu tema. Apa sih teman itu? Apakah tema dengan judul itu sama? Mari kita bahas. Tema merupakan ide/gagasan pokok, makna mendasar, atau sebutlah sumber utama yang menjadi piranti sebuah cerpen. Tema merupakan hal yang utama untuk dipikirkan sebelum memulai menulis. Sedangkan judul menurut KBBI merupakan kepala karangan (cerita, drama, dan sebagainya) atau disebut juga tajuk. Judul memiliki cakupan yang lebih sempit dan spesifik.

            Dari pengertiannya sudah terlihat berbeda. Maka dari itu, sebelum memulai menulis kita harus paham dengan temanya. Agar kita mudah untuk menuangkan ide ke dalam tulisan. Kita bisa mengambil tema apa pun dan bebas menentukan sesuai inspirasi dari mana pun, seperti membaca, menonton, mengamati sekitar, dan lain sebagainya.

            Namun, bagi kalian yang baru memulai untuk menulis. Cobalah untuk mengambil tema dengan yang berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari, yang mudah ditemukan dan pembahasannya sangat mudah untuk kita kuasai, akan mudah pula jika hal itu pernah kita alami. Misalnya teman-teman sedang mengalami patah hati. Nah, teman-teman bisa menuliskan dengan tema patah hati.

2)         Penokohan

Tokoh atau penokohan adalah salah satu bagian yang wajib ada dalam sebuah cerpen. Namun, yang perlu diketahui adalah tokoh dan penokohan merupakan dua hal yang berbeda dalam sebuah penulisan cerpen.

Tokoh merupakan pelaku atau orang yang terlibat di dalam cerita tersebut. Sedangkan penokohan adalah penentuan watak atau sifat tokoh yang ada di dalam cerita. Watak yang diberikan dapat digambarkan dalam sebuah ucapan, pemikiran dan pandangan dalam melihat suatu masalah.

Ada 4 jenis tokoh yang digambarkan dalam cerpen, antara lain:

         Protagonis: Tokoh yang yang menjadi aktor atau pemeran utama dan mempunyai sifat yang baik.

         Antagonis: Tokoh ini juga menjadi pemeran utama yang menjadi lawan daripada tokoh

         protagonis. Tokoh antagonis memiliki watak yang negatif seperti: iri, dengki, sombong, angkuh, congkak dan lain-lain.

         Tritagonis: Tokoh ini adalah tokoh penengah dari protagonis dan antara antagonis. Tokoh ini biasanya memiliki sifat yang arif dan bijaksana.

         Figuran: Tokoh ini merupakan tokoh pendukung yang memberikan tambahan warna dalam cerita.

Sedangkan penokohan watak dari 4 tokoh diatas akan disampaikan dengan 2 metode, diantaranya:

         Analitik, yaitu sebuah metode penyampaian oleh penulis mengenai sifat atau watak tokoh dengan cara memaparkan secara langsung. Seperti : keras kepala, penakut, pemberani, pemalu dan lain sebagainya.

Contoh : Andi, bukan Budi. Orang berbadan tegap yang berdiri di seberang jalan. Rambutnya sudah memutih meski ia baru berumur 31 tahun. Ia lalu mengangkat tangannya. Tangan yang putih kecokelatan. Ia seperti terlihat menggigil. Ku coba untuk bertanya kepadanya.

         Dramatik, yaitu sebuah metode penyampaian sifat tokoh secara tersirat. Biasanya disampaikan melalui tingkah laku si tokoh dalam cerita.

Contoh : Ia dobrak pintu tersebut. Ia lalu menangis. Mengapa setiap orang tidak memedulikannya bahkan di hari ulang tahunnya, batinnya. Mak Reno, pembantu Santi, mencoba menenangkan Santi agar berhenti menangis.

“Sebenarnya kamu menghentikan tangisanmu, kamu kan bisa membahagiakan orang tuamu. Dengan kebaikan yang kamu perbuat pada setiap orang pasti orang tuamu akan peduli” ujar Mak Reno. Santi tetap menangis.

3)         Latar/setting

Setting cerita itu merupakan tempat, waktu, dan suasana yang menjadi momentum terjadinya sebuah cerita. Sebagai contoh, perhatikan narasi berikut:

Saat matahari terbenam di langit malam, Anna perlahan berbalik dan berjalan menuju rumahnya. Semua diam dan sepi. Melalui jendela, dia bisa melihat kakaknya Robi menonton pertandingan sepak bola di TV. Robi telah tinggal di rumah baru dari tahun pertamanya kuliah di kota. Kadang-kadang terasa sepi, tetapi Anna merasa agak senang tidak berada dalam bayang-bayang Robi selama SMA-nya.

Dari narasi tersebut, kita bisa menemukan latar tempat, waktu, dan suasana. Tidak begitu sulit untuk menuliskan setting dalam cerita. Kita hanya perlu tahu tentang penokohan yang akan kita tuliskan. Contoh, jika kita ingin menceritakan tentang seorang CEO yang tampan. Maka, kita bisa membuat setting tempat di perusahaan dan menceritakan dengan suasana seorang CEO yang dimaksud.

Sumber : notepam.com

 

4)         Alur

Yaitu inti dari cerpen. Alur itu sendiri merupakan suatu rangkaian kejadian atau peristiwa yang ada dalam sebuah cerpen. Jika kita sudah menentukan tema dan setting, maka selanjutnya membuat jalan cerita.

Alur tersebut dibagi menjadi 3, yaitu alur maju, alur mundur dan alur campuran.

a.       Alur maju = yaitu rangkaian peristiwa atau jalan ceritanya bergerak menuju ke depan terus

b.      Alur mundur = yaitu jalan ceritanya tidak tentu, atau bergerak mundur (flashback).

c.       Alur campuran, yaitu gabungan antara alur maju dan alur mundur. 

 

            => Bagian-bagian cerita menyusun plot

 

1)      Exposition adalah tahapan pengenalan karakter tokoh dan setting sebuah cerita. Dalam tahapan ini, karakter bisa diperkenalkan lewat dialog atau ungkapan pikiran.

2)      Rising Action merupakan bagian terpenting dari sebuah cerita fiksi. Pada tahapan ini akan muncul berbagai konflik sampai mencapai klimak tertentu. Dalam tahapan ini ada lima jenis konflik yang mungkin terjadi 1) konflik antara tokoh dengan tokoh lain, 2) tokoh dengan masyarakat, 3) tokoh dengan dirinya, 4) tokoh dengan alam sekitarnya, dan 5) tokoh dengan ketentuan sang pencipta (takdir).

3)      Climax merupakan poin tertinggi dalam sebuah cerita, dimana tokoh yang terlibat sampai pada puncak konflik permasalahannya.

4)      Falling Action merupakan bagian cerita yang mengikuti climax. Bagian ini merupakan titik balik terhadap penyelesaian konflik yang dialami tokoh. Oleh sebagian ahli bagian ini sering juga disebut anti-klimaks.

5)      Denouement atau resolusi merupakan bagian dari cerita yang terdiri atas rentetan kejadian yang mengiringi anti-klimaks dan merupakan kesimpulan cerita. Pada bagian ini semua konflik diselesaikan sehingga mengurangi ketegangan dan kekhawatiran pembaca terhadap masalah yang dihadapi oleh tokoh dalam cerita tersebut. Namun perlu diingat bahwa tidak semua cerita memiliki bagian ini.

6)      Sudut Pandang

Sudut pandang (point of view) adalah elemen yang tidak bisa ditinggalkan dalam membangun cerita pendek. Sudut pandang adalah cara pengarang menempatkan dirinya terhadap cerita, dari sudut mana pengarang memandang ceritanya. Sudut pandangan tokoh ini merupakan visi pengarang yang dijelmakan ke dalam pandangan tokoh-tokoh bercerita. Jadi sudut pandangan ini sangat erat dengan teknik bercerita.

7)      Gaya Bahasa

Setiap penulis memiliki gaya bahasa tersendiri. Jika teman-teman ingin gaya bahasa yang baik dan bagus, maka teman-teman harus mau rajin membaca. Dengan banyak membaca, maka kita akan terbiasa menulis dengan tulisan yang bagus.

Sudut pandang (point of view) adalah elemen yang tidak bisa ditinggalkan dalam membangun cerita pendek. Sudut pandang adalah cara pengarang menempatkan dirinya terhadap cerita, dari sudut mana pengarang memandang ceritanya. Sudut pandangan tokoh ini merupakan visi pengarang yang dijelmakan ke dalam pandangan tokoh-tokoh bercerita. Jadi sudut pandangan ini sangat erat dengan teknik bercerita.

8)      Nilai/Amanat

Adalah pesan atau pelajaran yang disampaikan cerita.

 

2.      Unsur  Ekstrinsik

1)      Latar belakang kehidupan penulis/pengarang cerpen.

Sebuah cerita sangat dipengaruhi oleh latar belakang dari sejarah penulisnya, bagaimana sang penulis menjalani hidup, dan lain – lain.

2)      Latar sosial/ situasi sosial pengarangnya

Latar belakang ini memiliki kaitan dengan tujuan cerpen itu dibuat. Misalnya, seorang pengarang membuat cerpen untuk mengenang sahabatnya yang telah meninggal, untuk didedikasikan pada seseorang, dan lain – lain.

3)      Nilai-nilai yang mempengaruhi karya, seperti budaya, agama, ekonomi, adat-istiadat dan sosial.

4)      Sedikit banyak, kondisi masyarakat pada waktu penulis menuliskan cerita mempengaruhi ceritanya. Seperti pada masa peperangan, maka penulis mengekspresikan perasaannya di waktu tersebut.

Sumber : gurupendidikan.co.id

 

Sesi tanya jawab

Nama || Pertanyaan.

1. Senja || Aku masih kurag paham sama yang namanya tokoh figuran, bisakah dijelaskan secara detail?

Dan satu lagi, apakah dalam sebuah cerpen tokoh figuran diharuskan ada atau nggak ada juga gpp?

Maksih ka sebelumnya🤓

2. KeRe || aku masih kesulitan buat penokohan ka. Apa setiap cerita, harus banget tokohnya punya karakter khas masing-masing? Apa ada aplikasi yang mempermudah buat kita buat kerangka cerita sama buat penokohan gitu?

# Saya jawab pertanyaan yang ada dulu ya.😊

Untuk @SENJAMON😎 1. Tokoh figuran adalah tokoh yang dilibatkan atau dimunculkan untuk mendukung jalan cerita TETAPI tidak memiliki kaitan dengan tokoh utama.

Misal kita mau membuat cerita mengenai “Ikatan Cinta” (Ini yang sekiranya lagi tekenal) 

Kita pakai judul: Andin Ngidam Naik Ojek

Tokoh utama: Aldebaran dan Andin

Antagonis: Elsa

Tritagonis: Mama Aldebaran

Nah, untuk figuran kita misal memakai tukang ojek.

Apakah setiap cerpen harus ada tokoh figuran? TIDAK bergantung pada kebutuhan.

2.Kalau semisal di Flush yang dari tugas kemarin, Tokoh utama si aku, tokoh figurannya satpam. Di sini juga tidak ada tokoh antagonis karena konfliknya ada di dalam diri si aku.

Jadi untuk pemilihan tokoh disesuaikan dengan kebutuhan cerita.

3.WCS75_Catur || Izin bertanya, Kak.

1. Berarti unsur intrinsik hanya tiga, ya, Kak? Tema, Tokoh dan latar.

Apakah unsur ini menjadi bagian dari materi sebelumnya mengenai struktur cerpen (Abstrak, Orientasi, Komplikasi, Evaluasi, Resolusi, Koda)?

Atau berbeda?

2. Tokoh

Berapa banyak maksimal tokoh dalam sebuah cerpen?

Jawab :

1.@CaturDewi-ISOKUYOIKI , struktur cerpen itu membicarakan mengenai alur atau bagaimana cerpen itu dibuat. seperti dimulai dari pembuka hingga penutup, yang di dalamnya harus ada unsur. Jadi semisal cerpen ibarat rumah, tokoh dan konflik di dalam rumah itu masuk ke unsur cerpen, sedangkan bagaimana kita masuk rumah, mau melewati kamar yang mana, itu sduah masuk dai struktur.

2. untuk jumlah tokoh, dalam satu paragraf sebaiknya kita menjelaskan satu tokoh. kalau dalam satu cerita berapa tokohnya, bergantung dari kebutuhan, kalau menceritakan kelas XII IPA 2, ya ndak perlu ditulis semua namanya sebaiknya tulis yang berkaitan saja. kalau maksimalnya berapa? setidaknya dalam satu cerpen 3-5 tokoh itu sudah banyak.

Demikian materi kelas cerpen, semoga bermanfaat.

#BelajarTakMengenalUsia

Gunugkidul, 5 Juni 2021

 

1 komentar:

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca