#Day2 Kelas
Cerpen
KARAKTERISTIK CERPEN
Senin, 31 Mei 2021 adalah materi kedua dari kelas cerpen, untuk
malam ini yaitu tentang karakteristik cerpen.
Malam ini kita berkenalan dengan CERPEN
Di bawah ini dijabarkan beberapa unsur cerpen dan bentuknya:
Unsur-Unsur Cerpen
1.
Unsur
Intrinsik
Unsur intrinsik adalah unsur menjadi dasar bangunan sebuah cerpen.
Antara lain:
1) Tema
Pembahasan pertama yaitu tema. Apa sih teman itu? Apakah tema
dengan judul itu sama? Mari kita bahas. Tema merupakan ide/gagasan pokok, makna
mendasar, atau sebutlah sumber utama yang menjadi piranti sebuah cerpen. Tema
merupakan hal yang utama untuk dipikirkan sebelum memulai menulis. Sedangkan
judul menurut KBBI merupakan kepala karangan (cerita, drama, dan sebagainya)
atau disebut juga tajuk. Judul memiliki cakupan yang lebih sempit dan spesifik.
Dari pengertiannya
sudah terlihat berbeda. Maka dari itu, sebelum memulai menulis kita harus paham
dengan temanya. Agar kita mudah untuk menuangkan ide ke dalam tulisan. Kita
bisa mengambil tema apa pun dan bebas menentukan sesuai inspirasi dari mana
pun, seperti membaca, menonton, mengamati sekitar, dan lain sebagainya.
Namun, bagi kalian
yang baru memulai untuk menulis. Cobalah untuk mengambil tema dengan yang berkaitan
erat dengan kehidupan sehari-hari, yang mudah ditemukan dan pembahasannya
sangat mudah untuk kita kuasai, akan mudah pula jika hal itu pernah kita alami.
Misalnya teman-teman sedang mengalami patah hati. Nah, teman-teman bisa
menuliskan dengan tema patah hati.
2) Penokohan
Tokoh atau penokohan adalah salah satu bagian yang wajib ada dalam
sebuah cerpen. Namun, yang perlu diketahui adalah tokoh dan penokohan merupakan
dua hal yang berbeda dalam sebuah penulisan cerpen.
Tokoh merupakan pelaku atau orang yang terlibat di dalam cerita
tersebut. Sedangkan penokohan adalah penentuan watak atau sifat tokoh yang ada
di dalam cerita. Watak yang diberikan dapat digambarkan dalam sebuah ucapan,
pemikiran dan pandangan dalam melihat suatu masalah.
Ada 4 jenis tokoh yang digambarkan dalam cerpen, antara lain:
Protagonis: Tokoh
yang yang menjadi aktor atau pemeran utama dan mempunyai sifat yang baik.
Antagonis: Tokoh ini
juga menjadi pemeran utama yang menjadi lawan daripada tokoh
protagonis. Tokoh
antagonis memiliki watak yang negatif seperti: iri, dengki, sombong, angkuh,
congkak dan lain-lain.
Tritagonis: Tokoh
ini adalah tokoh penengah dari protagonis dan antara antagonis. Tokoh ini
biasanya memiliki sifat yang arif dan bijaksana.
Figuran: Tokoh ini
merupakan tokoh pendukung yang memberikan tambahan warna dalam cerita.
Sedangkan penokohan watak dari 4 tokoh diatas akan disampaikan
dengan 2 metode, diantaranya:
Analitik, yaitu
sebuah metode penyampaian oleh penulis mengenai sifat atau watak tokoh dengan
cara memaparkan secara langsung. Seperti : keras kepala, penakut, pemberani,
pemalu dan lain sebagainya.
Contoh : Andi, bukan Budi. Orang berbadan tegap yang berdiri di
seberang jalan. Rambutnya sudah memutih meski ia baru berumur 31 tahun. Ia lalu
mengangkat tangannya. Tangan yang putih kecokelatan. Ia seperti terlihat
menggigil. Ku coba untuk bertanya kepadanya.
Dramatik, yaitu
sebuah metode penyampaian sifat tokoh secara tersirat. Biasanya disampaikan
melalui tingkah laku si tokoh dalam cerita.
Contoh : Ia dobrak pintu tersebut. Ia lalu menangis. Mengapa setiap
orang tidak memedulikannya bahkan di hari ulang tahunnya, batinnya. Mak Reno,
pembantu Santi, mencoba menenangkan Santi agar berhenti menangis.
“Sebenarnya kamu menghentikan tangisanmu, kamu kan bisa
membahagiakan orang tuamu. Dengan kebaikan yang kamu perbuat pada setiap orang
pasti orang tuamu akan peduli” ujar Mak Reno. Santi tetap menangis.
3) Latar/setting
Setting cerita itu merupakan tempat, waktu, dan suasana yang
menjadi momentum terjadinya sebuah cerita. Sebagai contoh, perhatikan narasi
berikut:
Saat matahari terbenam di langit malam, Anna perlahan berbalik dan
berjalan menuju rumahnya. Semua diam dan sepi. Melalui jendela, dia bisa
melihat kakaknya Robi menonton pertandingan sepak bola di TV. Robi telah
tinggal di rumah baru dari tahun pertamanya kuliah di kota. Kadang-kadang
terasa sepi, tetapi Anna merasa agak senang tidak berada dalam bayang-bayang
Robi selama SMA-nya.
Dari narasi tersebut, kita bisa menemukan latar tempat, waktu, dan
suasana. Tidak begitu sulit untuk menuliskan setting dalam cerita. Kita hanya
perlu tahu tentang penokohan yang akan kita tuliskan. Contoh, jika kita ingin
menceritakan tentang seorang CEO yang tampan. Maka, kita bisa membuat setting
tempat di perusahaan dan menceritakan dengan suasana seorang CEO yang dimaksud.
Sumber : notepam.com
4) Alur
Yaitu inti dari cerpen. Alur itu sendiri merupakan suatu rangkaian
kejadian atau peristiwa yang ada dalam sebuah cerpen. Jika kita sudah
menentukan tema dan setting, maka selanjutnya membuat jalan cerita.
Alur tersebut dibagi menjadi 3, yaitu alur maju, alur mundur dan
alur campuran.
a.
Alur
maju = yaitu rangkaian peristiwa atau jalan ceritanya bergerak menuju ke depan
terus
b.
Alur
mundur = yaitu jalan ceritanya tidak tentu, atau bergerak mundur (flashback).
c.
Alur
campuran, yaitu gabungan antara alur maju dan alur mundur.
=>
Bagian-bagian cerita menyusun plot
1)
Exposition
adalah tahapan pengenalan karakter tokoh dan setting sebuah cerita. Dalam
tahapan ini, karakter bisa diperkenalkan lewat dialog atau ungkapan pikiran.
2)
Rising
Action merupakan bagian terpenting dari sebuah cerita fiksi. Pada tahapan ini
akan muncul berbagai konflik sampai mencapai klimak tertentu. Dalam tahapan ini
ada lima jenis konflik yang mungkin terjadi 1) konflik antara tokoh dengan
tokoh lain, 2) tokoh dengan masyarakat, 3) tokoh dengan dirinya, 4) tokoh
dengan alam sekitarnya, dan 5) tokoh dengan ketentuan sang pencipta (takdir).
3)
Climax
merupakan poin tertinggi dalam sebuah cerita, dimana tokoh yang terlibat sampai
pada puncak konflik permasalahannya.
4)
Falling
Action merupakan bagian cerita yang mengikuti climax. Bagian ini merupakan
titik balik terhadap penyelesaian konflik yang dialami tokoh. Oleh sebagian
ahli bagian ini sering juga disebut anti-klimaks.
5)
Denouement
atau resolusi merupakan bagian dari cerita yang terdiri atas rentetan kejadian
yang mengiringi anti-klimaks dan merupakan kesimpulan cerita. Pada bagian ini
semua konflik diselesaikan sehingga mengurangi ketegangan dan kekhawatiran
pembaca terhadap masalah yang dihadapi oleh tokoh dalam cerita tersebut. Namun
perlu diingat bahwa tidak semua cerita memiliki bagian ini.
6)
Sudut
Pandang
Sudut pandang
(point of view) adalah elemen yang tidak bisa ditinggalkan dalam membangun
cerita pendek. Sudut pandang adalah cara pengarang menempatkan dirinya terhadap
cerita, dari sudut mana pengarang memandang ceritanya. Sudut pandangan tokoh
ini merupakan visi pengarang yang dijelmakan ke dalam pandangan tokoh-tokoh
bercerita. Jadi sudut pandangan ini sangat erat dengan teknik bercerita.
7)
Gaya
Bahasa
Setiap penulis memiliki gaya bahasa
tersendiri. Jika teman-teman ingin gaya bahasa yang baik dan bagus, maka
teman-teman harus mau rajin membaca. Dengan banyak membaca, maka kita akan terbiasa
menulis dengan tulisan yang bagus.
Sudut pandang
(point of view) adalah elemen yang tidak bisa ditinggalkan dalam membangun
cerita pendek. Sudut pandang adalah cara pengarang menempatkan dirinya terhadap
cerita, dari sudut mana pengarang memandang ceritanya. Sudut pandangan tokoh
ini merupakan visi pengarang yang dijelmakan ke dalam pandangan tokoh-tokoh
bercerita. Jadi sudut pandangan ini sangat erat dengan teknik bercerita.
8)
Nilai/Amanat
Adalah pesan
atau pelajaran yang disampaikan cerita.
1)
Latar
belakang kehidupan penulis/pengarang cerpen.
Sebuah cerita
sangat dipengaruhi oleh latar belakang dari sejarah penulisnya, bagaimana sang
penulis menjalani hidup, dan lain – lain.
2)
Latar
sosial/ situasi sosial pengarangnya
Latar belakang
ini memiliki kaitan dengan tujuan cerpen itu dibuat. Misalnya, seorang
pengarang membuat cerpen untuk mengenang sahabatnya yang telah meninggal, untuk
didedikasikan pada seseorang, dan lain – lain.
3)
Nilai-nilai
yang mempengaruhi karya, seperti budaya, agama, ekonomi, adat-istiadat dan
sosial.
4)
Sedikit
banyak, kondisi masyarakat pada waktu penulis menuliskan cerita mempengaruhi
ceritanya. Seperti pada masa peperangan, maka penulis mengekspresikan
perasaannya di waktu tersebut.
Sumber :
gurupendidikan.co.id
Sesi tanya jawab
Nama || Pertanyaan.
1. Senja || Aku masih kurag paham sama yang namanya tokoh figuran,
bisakah dijelaskan secara detail?
Dan satu lagi, apakah dalam sebuah cerpen tokoh figuran diharuskan
ada atau nggak ada juga gpp?
Maksih ka sebelumnya🤓
2. KeRe || aku masih kesulitan buat penokohan ka. Apa setiap
cerita, harus banget tokohnya punya karakter khas masing-masing? Apa ada
aplikasi yang mempermudah buat kita buat kerangka cerita sama buat penokohan
gitu?
# Saya jawab pertanyaan yang ada dulu ya.😊
Untuk @SENJAMON😎 1. Tokoh figuran adalah tokoh yang dilibatkan atau dimunculkan
untuk mendukung jalan cerita TETAPI tidak memiliki kaitan dengan tokoh utama.
Misal kita mau membuat cerita mengenai “Ikatan Cinta” (Ini yang sekiranya
lagi tekenal)
Kita pakai judul: Andin Ngidam Naik Ojek
Tokoh utama: Aldebaran dan Andin
Antagonis: Elsa
Tritagonis: Mama Aldebaran
Nah, untuk figuran kita misal memakai tukang ojek.
Apakah setiap cerpen harus ada tokoh figuran? TIDAK bergantung pada
kebutuhan.
2.Kalau semisal di Flush yang dari tugas kemarin, Tokoh utama si
aku, tokoh figurannya satpam. Di sini juga tidak ada tokoh antagonis karena
konfliknya ada di dalam diri si aku.
Jadi untuk pemilihan tokoh disesuaikan dengan kebutuhan cerita.
3.WCS75_Catur || Izin bertanya, Kak.
1. Berarti unsur intrinsik hanya tiga, ya, Kak? Tema, Tokoh dan
latar.
Apakah unsur ini menjadi bagian dari materi sebelumnya mengenai
struktur cerpen (Abstrak, Orientasi, Komplikasi, Evaluasi, Resolusi, Koda)?
Atau berbeda?
2. Tokoh
Berapa banyak maksimal tokoh dalam sebuah cerpen?
Jawab :
1.@CaturDewi-ISOKUYOIKI , struktur cerpen itu membicarakan mengenai
alur atau bagaimana cerpen itu dibuat. seperti dimulai dari pembuka hingga
penutup, yang di dalamnya harus ada unsur. Jadi semisal cerpen ibarat rumah,
tokoh dan konflik di dalam rumah itu masuk ke unsur cerpen, sedangkan bagaimana
kita masuk rumah, mau melewati kamar yang mana, itu sduah masuk dai struktur.
2. untuk jumlah tokoh, dalam satu paragraf sebaiknya kita
menjelaskan satu tokoh. kalau dalam satu cerita berapa tokohnya, bergantung
dari kebutuhan, kalau menceritakan kelas XII IPA 2, ya ndak perlu ditulis semua
namanya sebaiknya tulis yang berkaitan saja. kalau maksimalnya berapa?
setidaknya dalam satu cerpen 3-5 tokoh itu sudah banyak.
Demikian materi kelas cerpen, semoga bermanfaat.
#BelajarTakMengenalUsia
Gunugkidul, 5 Juni 2021
Wahhhh materinya sangat komplit BUuu
BalasHapus