Cari Blog Ini

Selasa, 06 Juli 2021

Tanda Baca

Tanda Baca

Pada minggu ke-Enam malam kedua di kelas cerpen mendapatkan materi dari Bunda Epida. pada malam kedua kita mendapatkan materi mengenai tanda baca. Berikut materi dari beliau.

*Tanda Baca*

Sebuah kalimat tidak akan lengkap jika tidak disisipkan tanda baca. Tanda baca ini ada beragam dan berupa simbol-simbol tertentu. Setiap tanda baca yang kita temui memiliki makna yang berbeda-beda, tentu saja penempatannya juga akan berbeda juga. Tanda baca ini nantinya akan memberikan penegasan, menentukan bagaimana intonasi pembacaan serta menentukan informasi yang dimilikinya.

*Tanda Koma*

Tanda koma memiliki fungsi dan disesuaikan dengan letaknya dalam sebuah kalimat, seperti:
Menjadi sebuah pemisah antara isian kalimat satu dengan kalimat lainnya. Biasanya digunakan di dalam pembilangan atau perincian tertentu. Menjadi pemisah antara induk kalimat dan anak kalimat sehingga pembaca bisa membedakannya. Digunakan setelah penggunaan kata penghubung. Bisa dilakukan di tengah, awal maupun pada bagian akhir kalimat tersebut. Menjadi pemisah kata yang akan dipisahkan akibat intonasi tersendiri.
 Penggunaannya untuk menunjukkan nama, tempat, alamat, tanggal, nama wilayah maupun nama Negara. Menjadi pembatas atas nama pengarang sebuah buku, penemu jurnal ilmiah yang biasanya digunakan dalam sebuah daftar pustaka. Menjadi bagian pemisah yang akan membedakan gelar, nama maupun marga tertentu. Digunakan untuk menambahkan beragam keterangan tertentu terkait kalimat yang ditulis oleh sang penulis.

*Contoh Pemakaian Tanda Koma*

Beberapa contoh pemakaian dari tanda koma ini adalah:
* Pada sore itu, Ayah pamit mengantar paman ke stasiun. Wabah bencana sedang banyak dialami oleh warga sekitar, oleh karena itu, kita wajib lebih waspada. Hasil dari penjumlahan matematikan ini adalah 0,95. Ibu membutuhkan tepung terigu sebanyak 0,4 Kg. Cantika akhirnya harus pergi ke sekolah, sebab dirinya harus mengikuti ujian susulan

*Tanda  Apostrof (Penyingkat)*

Tanda apostrof disebut juga dengan tanda penyingkat. Menurut Oxford English Dictionary, kata apostrof berasal dari bahasa Yunani  hē apóstrophos [prosōidía], yang artinya peniadaan bunyi dalam ucapan.

Menurut EYD (Ejaan Yang Disempurnakan), tanda apostrof merupakan tanda baca yang menggunakan alfabet latin (tertentu) dengan menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun. Tanda apostrof disimbolkan dengan (‘) yaitu penutup tanda petik tunggal dan juga dengan simbol prima, meskipun memiliki fungsi yang berbeda.

Penggunaan Tanda Apostrof (Penyingkat)

Penggunaan tanda apostrof menurut EYD (Ejaan Yang Disempurnakan), diantaranya :
1. Sebagai Penghilangan bagian kata
Contoh :
Senja ‘lah datang. (‘lah = telah)
Ibu ‘kan kukabari. (‘kan = akan)
Ayah ‘lum juga kembali. (‘lum=belum)
2. Sebagai Penghilangan bagian Tahun
Contoh :
11 Juli ’66 (’66 = 1966)
September ’08 (’08 = 2008)
Pembukaan UUD ’45 (’45 = 1945)

Apostrof itu tidak ada dalam kata baku.

Dari pengertiannya yang menghilangkan kata atau angka, 

telah (baku) ==> 'tlah
akan (baku) ==> 'kan

*Bukan kan masuk baku*

Semisal:
Belum menjadi 'blum juga tak apa. 

Setelah ==> 'stlah 
Semakin ==> 'makin/ 'smakin

Itu juga masih masuk apoftrof, dan masih banyak lagi.

Apoftrof tidak bisa masuk bahasa resmi. Biasanya bahasa informal misal dialog atau bahasa seni.

Demikian materi pada malam hari ini semoga bermanfaat. Salam sehat, salam literasi tetap semangat dan terus berkarya. 

Gunungkidul, 7 Juli 2021

1 komentar:

  1. Tanda baca sangat perlu untuk "menghidupkan" bacaan. Terima kasih ilmunya.

    BalasHapus

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca