Cari Blog Ini

Senin, 26 Juli 2021

Membuat Outline

* Membuat outline*
Telah tiba saatnya materi minggu terakhir di kelas cerpen. Malam ini senin, 26 Juli kita akan mendapatkan materi dari Kak Ratna mengenai outline. Mari kita simak materi dari Kak Ratna. Berikut materi malam ini.

Outline

Berhenti menulis di tengah jalan, ide seolah hilang begitu saja dan berakhir nggak tahu harus melanjutkan cerita seperti apa lagi. Hal-hal demikian biasa terjadi ketika kita menulis sebuah cerita atau novel. Maka, ada baiknya sebelum menulis, kita membuat outline lebih dulu.
Outline merupakan kerangka karangan pada suatu karya tulis. Outline bisa juga diartikan sebagai rencana penulisan yang memuat garis besar keseluruhan isi cerita. Mudahnya, dengan menulis outline kita dapat meminimalisir ide yang buntu di tengah jalan dan tahu runtutan adegan per adegannya secara terstruktur, sistematis, logis, serta jelas. Ada beberapa tips yang bisa kalian coba untuk membuat outline, ya.
Langkah Pertama: Tentukan genremu!
Tentukan kamu mau mebuat novel genre apa? Apakah itu Romance, Crime, Teenlith, Metropop, dan jenis novel lainnya bisa dilihat di sini. Kalau sudah mantap, bacalah banyak novel genre kamu dan jangan ragu-ragu untuk meniru cara penulis favorit kamu memulai novel (Percayalah semua karya hebat dimulai dengan meniru.)

Langkah Kedua : Pilih Ide atau Topik Utama
Tulislah ide sebanyak-banyaknya ke dalam catatan, kemudian filter atau pilih beberapa topik yang sesuai dari kumpulan ide yang sudah kalian buat tadi. Usahakan ambil ide yang paling dekat dengan dirimu atau yang paling kamu pahami terlebih dahulu.

Langkah Ketiga : Buatlah Premis
Tulislah tesis atau premis cerita, kalau bisa satu kalimat saja. Tesis atau premis ini adalah gambaran dari seluruh cerita yang akan kalian buat. Misalnya, “Budi yang babak belur mencari jodoh.”

Langkah Keempat : Buatlah sinopsis
Buatlah sinopsis tentang apa saja yang akan terjadi dalam cerita tersebut. Contohnya seperti ini,
“Budi adalah seorang anak tunggal, dan anak dari seorang pengusaha kaya raya di dunia. Budi merasa yakin bahwa semua harta kekayaan ayahnya akan jatuh ke tangan dirinya kelak, tapi Budi salah. Setelah ayahnya meninggal, dia mewariskan seluruh harta kekayaannya untuk dibagi-bagikan pada semua anak yatim di dunia. Bagian untuk Budi hanyalah perusahaan dan rumah untuk dikelola dan dipertahankan. Semua itu karena si ayah tidak yakin ada perempuan baik-baik yang mau menikah dengan Budi. Maka dari itu Budi harus memastikan bahwa dia menikah dengan perempuan baik yang akan disetujui oleh neneknya. Budi pun mencari calon istri yang bisa menaklukkan hati neneknya dan mendapatkan semua harta warisan tersebut.”

Langkah Kelima: Buatlah Outline menjadi tiga bagian
Setelah sinopsis jadi, kita bisa mulai membuat outline. Pecah cerita menjadi tiga bagian besar: Awal, Konflik dan Ending. Setelah itu masukkan detail ke dalam tiga bagian besar tersebut, misalnya:
1. Awal: Memperkenalkan pada pembaca, bahwa orang seperti Budi itu eksis di dunia ini.
2. Konflik: Budi dan nenek punya selera yang berbeda
3. Ending: Budi menikah dan harta warisan itu kembali padanya.
Langkah Keenam : Buatlah Poin-Poin Bagian
Perdetail tiga bagian tersebut dengan membuat beberapa chapter pada setiap bagian. Masukkan point-point penting yang harus diketahui pembaca pada setiap chapter tersebut. Misalnya:
1. Awal
Chapter 1: seorang anak orang kaya bernama Budi yang punya sifat sombong, tidak tahu terima kasih, suka menindas orang yang lebih lemah, rasis, dll. Harus ditunjukkan kekayaannya, mindsetnya yang sombong dan
Chapter 2: ayah Budi meninggal dunia. Pembaca harus tahu bahwa hubungan Budi dan ayahnya tidak pernah baik sejak ibu Budi meninggal dunia 10 tahun lalu.
Chapter 3: pengacara membacakan surat wasiat ayah. Yang harus diketahui pembaca: Budi tidak peduli pada kematian ayahnya dan tidak sabar mendapatkan harta warisan yang banyak.
1. Konflik
Chapter 4: Budi tidak terima dengan surat wasiat itu, tapi dia harus menjalankannya. Maka dia mulai mengadakan sayembara di mana-mana (termasuk online) untuk mencari istri. Orang-orang serakah pun berdatangan dan minta bagian yang mahal sampai 50%, mengklaim mereka bisa mengelabui nenek Budi.
Chapter 5: Budi membawa satu demi satu calon istrinya ke hadapan nenek, tapi nenek tidak suka dengan mereka. Budi yang kesal akhirnya bertengkar dengan nenek.
Chapter 6: Budi melampiaskan kekesalannya sampai dia kena musibah. kecelakaan dan masuk rumah sakit? mabuk dan ditangkap polisi? Apapun yang dilakukan Budi, akhirnya dia dan Nenek berdamai, nenek melakukan sesuatu yang membuat pandangan Budi berubah dan bertekad untuk mengubah
1. Ending
Chapter 7: Budi mulai menikmati hidup secara positif dan belajar untuk mengubah sikap.
Chapter 8: Budi bertemu dengan seorang gadis baik, yang ternyata adalah teman sekelasnya.
Chapter 9: Budi akhirnya menikah dengan gadis baik itu dan nenek merestui hubungan mereka.
Jangan malas untuk kembali kepada bagian yang sudah dianggap “jadi” dan memperbaikinya. Karena ini semua baru outline, tidak ada tulisan yang sekali tulis, langsung jadi dan sempurna. Misalnya pada saat kalian memikirkan apa yang akan terjadi di chapter 8, anda terpikir ide, “Kayaknya bagus nih kalau ternyata perempuan yang dicari Budi selama ini ada didekatnya, cuma nggak berani deket-deket karena sifat Budi yang jelek.”, tidak ada salahnya jika kalian mengikuti ide kalian tersebut, tapi kalian harus memberi catatan bahwa gadis itu diperkenalkan juga pada pembaca di chapter sebelumnya, biar nggak terkesan mendadak.
Demikianlah materi kelas cerpen malam ini. Semoga ilmu tentang menulis cerpen kita makin bertambah sehingga dalam menulis cerpen pun kita semakin baik.
Salam sehat, salam literasi tetap semangat dan terus berkarya.

#Belajarwcs
#Tetapsemangatbelajar
Gunungkidul, 26 Juli 2021

2 komentar:

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca