Sebuah Harapan
#Tugas_Ketujuh
#Kelas_Cerpen
#WCS_70_Atik Suripto
Tema : Bebas
Genre : Bebas
Jumlah Kata : 494
Tiga tahun telah berlalu sejak pernikahan Adit dan Tika, mereka
begitu bahagia walau apa yang mereka harapkan belum juga terwujud.Tiada
hari-hari yang di lalui tanpa canda tawa, sesekali mereka kecewa namun tak apa
Adit selalu bisa buat Tika tertawa kembali.
Sebagai pasangan suami istri tentu mereka memiliki impian untuk
bisa mendapatkan keturunan. Mereka progamkan untuk segera hamil. Minum susu promil Tika lakukan sebulan
menghabiskan empat bungkus kemasan empat ratus gram. Tak lupa mereka juga
meminta pada Tuhan untuk segera di berikan keturunan sebagai pelengkap
kebahagiaan mereka.
" Mas, nanti sepulang kerja antarkan aku ke dokter ya "!
pinta Tika.
" Loh emangnya kamu sakit ?" tanya Adit begitu kwatir.
" Ga mas aku ga sakit aku mau cek aja ke dokter". Jelas
Tika.
"Oke Mas kerja dulu
ya... kamu baik-baik di rumah," pesen Adit. Bersalaman dan kecup kening
selalu Adit lakukan untuk istrinya sebelum Adit berangkat kerja.
Seharian Tika di rumah banyak aktivitas yang ia lakukan. Mulai dari
memasak membereskan rumah dan juga jalankan usahanya membuka salon kecantikan
dan juga jualan online. Hari-hari Tika lalui dengan penuh semangat. Tak pernah
ia mengeluh melakukan pekerjaan rumah dan juga usaha salonnya. Sesekali di hari
libur Adit membantu pekerjaan rumah seperti mengepel lantai. Adit ingin sedikit
meringankan pekerjaan Tika walau itu hal kecil dan itu Adit lakukan di saat
Adit libur.
Tepat pukul lima sore Adit sampai rumah. Tika sambut Adit dengan
senyum kebahagiaan, di bawakan air putih untuk Adit sekedar untuk menghilangkan
dahaganya. Hal itu yang sering Tika lakukan sesampainya Adit di rumah.
Sementara menunggu Adit mandi,
Tika membaca buku barunya.
"Ayo Dik kita berangkat!" Ajak Adit.
"Mas dah rapi? waah sore ini mas kelihatan ganteng deh,"
puji Tika.
" Yee, emangnya kemarin-kemarin ga ganteng apa"? sedikit agak manyun.
" Ga Mas, Mas tetep ganteng kok..kemarin, saat ini dan lusa
selamanya mas ganteng di mataku, hanya saja hari ini ada sesuatu yang aku lihat
hingga Mas seperti lebih ganteng dari biasanya". Mata Tika berbinar
memandang suaminya.
" Apa itu dik? tanya Adit dengan sedikit mendekat untuk meraih
tangan Tika.
" Apa ya...?" Tika masih buat Adit penasaran.
Segera Tika raih tangan Adit menggandengnya serta Tika bisikkan
sesuatu di telingan Adit.
" Mas kliatan lebih ganteng saat ini karena Mas mau
mengantarkan aku ke dokter hari ini".Jelas Tika.
"Aah dik Tika bisa aja lhu, kan udah kwajibanku mengantarkan
ke dokter bahkan tidak hanya itu saat kau minta sesuatu akan aku usahakan semampuku
untuk bisa penuhi". Kata yang begitu mampu tentramkan hati Tika.
Adit begitu penyayang dan selalu berlaku lembut terhadap Tika.
Mereka pun berangkat ke dokter dengan harapan apa yang mereka
inginkan segera terwujut.
Sesampainya mereka ke dokter Tika di periksa dan hasilnya masih zonk.
Tika belum di ijinkan Allah untuk bisa mengandung. Adit ataupun Tika sedikit kecewa namun mereka harus tetap
menerima. Tika berharap Adit tak kan berkurang
dalam menyanyangi dan mencintainya. Hal yang membuat hati Tika hancur adalah Dokter
mengatakan bahwa Tika harus operasi karena dalam dinding rahimnya ada miom yang
harus segera di angkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar