Cari Blog Ini

Sabtu, 17 Juli 2021

Sebuah Harapan

 

Sebuah Harapan


#Tugas_Ketujuh

#Kelas_Cerpen

#WCS_70_Atik Suripto

Tema : Bebas

Genre : Bebas

Jumlah Kata : 494

Tiga tahun telah berlalu sejak pernikahan Adit dan Tika, mereka begitu bahagia walau apa yang mereka harapkan belum juga terwujud.Tiada hari-hari yang di lalui tanpa canda tawa, sesekali mereka kecewa namun tak apa Adit selalu bisa buat Tika tertawa kembali.

Sebagai pasangan suami istri tentu mereka memiliki impian untuk bisa mendapatkan keturunan. Mereka progamkan untuk segera  hamil. Minum susu promil Tika lakukan sebulan menghabiskan empat bungkus kemasan empat ratus gram. Tak lupa mereka juga meminta pada Tuhan untuk segera di berikan keturunan sebagai pelengkap kebahagiaan mereka.

" Mas, nanti sepulang kerja antarkan aku ke dokter ya "! pinta Tika.

" Loh emangnya kamu sakit ?" tanya  Adit begitu kwatir.

" Ga mas aku ga sakit aku mau cek aja ke dokter". Jelas Tika.

 "Oke Mas kerja dulu ya... kamu baik-baik di rumah," pesen Adit. Bersalaman dan kecup kening selalu Adit lakukan untuk istrinya sebelum Adit berangkat kerja.

Seharian Tika di rumah banyak aktivitas yang ia lakukan. Mulai dari memasak membereskan rumah dan juga jalankan usahanya membuka salon kecantikan dan juga jualan online. Hari-hari Tika lalui dengan penuh semangat. Tak pernah ia mengeluh melakukan pekerjaan rumah dan juga usaha salonnya. Sesekali di hari libur Adit membantu pekerjaan rumah seperti mengepel lantai. Adit ingin sedikit meringankan pekerjaan Tika walau itu hal kecil dan itu Adit lakukan di saat Adit libur.

Tepat pukul lima sore Adit sampai rumah. Tika sambut Adit dengan senyum kebahagiaan, di bawakan air putih untuk Adit sekedar untuk menghilangkan dahaganya. Hal itu yang sering Tika lakukan sesampainya Adit di rumah.

Sementara menunggu Adit mandi,  Tika membaca buku barunya.

"Ayo Dik kita berangkat!" Ajak Adit.

"Mas dah rapi? waah sore ini mas kelihatan ganteng deh," puji Tika.

" Yee, emangnya kemarin-kemarin ga ganteng apa"?  sedikit agak manyun.

" Ga Mas, Mas tetep ganteng kok..kemarin, saat ini dan lusa selamanya mas ganteng di mataku, hanya saja hari ini ada sesuatu yang aku lihat hingga Mas seperti lebih ganteng dari biasanya". Mata Tika berbinar memandang suaminya.

" Apa itu dik? tanya Adit dengan sedikit mendekat untuk meraih tangan Tika.

" Apa ya...?" Tika masih buat Adit penasaran.

Segera Tika raih tangan Adit menggandengnya serta Tika bisikkan sesuatu di telingan Adit.

" Mas kliatan lebih ganteng saat ini karena Mas mau mengantarkan aku ke dokter hari ini".Jelas Tika.

"Aah dik Tika bisa aja lhu, kan udah kwajibanku mengantarkan ke dokter bahkan tidak hanya itu saat kau minta sesuatu akan aku usahakan semampuku untuk bisa penuhi". Kata yang begitu mampu tentramkan hati Tika.

Adit begitu penyayang dan selalu berlaku lembut terhadap Tika.

Mereka pun berangkat ke dokter dengan harapan apa yang mereka inginkan segera terwujut.

Sesampainya mereka ke dokter Tika di periksa dan hasilnya masih zonk. Tika belum di ijinkan Allah untuk bisa mengandung. Adit ataupun Tika  sedikit kecewa namun mereka harus tetap menerima. Tika berharap  Adit tak kan berkurang dalam menyanyangi dan mencintainya. Hal yang membuat hati Tika hancur adalah Dokter mengatakan bahwa Tika harus operasi karena dalam dinding rahimnya ada miom yang harus segera di angkat.

 Gunungkidul, 18 Juli 2021

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Melalui Pembinaan Kasi Pais Kemenag Gunungkidul Kita Tingkatkan 6 Kompetensi Guru

Melalui Pembinaan Kasi Pais Kemenag Kabupaten Gunungkidul Kita Tingkatkan 6 Kompetensi Guru Selasa, 17 Desember KKG PAI Kapanewo...