Cari Blog Ini

Kamis, 29 Juli 2021

Rindu ku Terobati

 

Rinduku Terobati



Dua tahun lamanya Rio tak bisa berjumpa dengan sahabatnya akibat pandemi yang melanda negeri ini. Pernah dia berjanji akan datang di hari ultah sahabatnya itu dan akan berikan kejutan saat bertemu nanti. Tak sabar Rio menanti hari itu, hari dimana ia bisa ungkapkan sesuatu terhadap sahabat kecilnya. Rio terpaksa harus merantau ke kota untuk bisa mencukupi kebutuhan hidupnya. Rio ingin membantu ibunya menyekolahkan adik satu-satunya. Setelah kepergian ayahnya untuk selama-lamanya Rio tak berharap lebih untuk bisa melanjutkan sekolah. Ia memilih bekerja dan menghasilkan uang agar bisa membantu Ibunya.

Sedangkan Dara sahabat Rio tetap berada di desa dan bisa melanjutkan sekolah sampai lulus kuliah dan bekerja sebagai guru di Sekolah Dasar tak jauh dari kampungnya. Walaupun keduanya berbisah setelah lulus dari SMA namun keduanya masih saling mengirim kabar. Persahabatan mereka tetap terjalin, tak jarang saat Dara punya masalah ia sering curhat pada Rio.

Masih terbayang saat terakhir  mereka bertemu di rumah Dara. Saat itu Rio berpamitan untuk kembali ke kota setelah masa cutinya selesai selama satu minggu. Orang tua Dara pun sudah menganggap Rio seperti anak sendiri. Rio anak yang ramah dan suka membantu tak heran jika orang tua Dara menyukainya.

Siang itu Ibu Dara sengaja memasak untuk Rio. Ada plecing, beberuk, sop ikan, goreng ikan, tak ketinggalan sayur kesukaan putrinya yaitu sayur lebui, lengkap dengan kerupuk. Semakin lengkap lagi dengan adanya irisan pepaya dan es kelapa muda. Waah serasa nikmat makan bersama keluarga Dara. Seperti enggan untuk meninggalkan kampung nan damai.

Segera Rio mengambil handphone yang tergeletak di meja pojok kamar kostnya. Segera ia mengirim pesan lewat WhatsApp.

[Ra, bulan Delapan akan segera tiba, semoga keadaan membaik dan aku akan pulang untuk penuhi janjiku]

Lama tak ada balasan. Rio pun jadi bimbang tanda ceklis dua  menunjukkan pesan telah diterima. Namun belum ada tanda-tanda ceklis berubah jadi biru yang artinya pesan telah dibaca. Kemana Dara kok belum dibalas juga pesanku. Sambil menunggu balasan dari Dara, Rio pun sedikit mengibur diri dengan menyanyikan lagu yang sedang hits saat ini. “Tanpa Batas Waktu”. Rio tersenyum sendiri karena lirik lagu itu mengisahkan seseorang yang sedang merindu. Sedangkan benar Rio sedang merindu namun orang yang ia rindukan tak mengetahuinya. Uuuuh sangat menyedihkan ya.. batiin Rio.

Rio berharap ia bisa ungkapin semua yang ia rasakan pada Dara di hari ulang tahunnya yaitu di bulan Agustus ini. Rio tak ingin nanti menyesal karena apa yang ia rasakan belum tersampaikan.

Handphone dalam genggamanya pun bergetar. Segera Rio buka pesan WhatsApp tersebut. Dan betapa terkejutnya Rio membuka pesan itu. Yaa. Ada gambar menu makanan yang ia rindukan saat terakhir bersama Dara. Senyum bahagia Rio saat membuka dan membaca pesan Dara yang mengatakan Dara menunggu kedatangan Rio.

Rio semakin yaqin ada perasaan yang sama antara dirinya dengan sahabatnya dari kecil itu. Yaa.. Dara Regita seorang gadis manis yang telah mampu membuka hatinya itu. Segeralah berlalu pandemi agar kerinduan ini segera terbayar dan keadaan membaik serta alam pun berpihak untuk pertemukan Rio dengan sosok Dara yang ia rindukan.


#KamisMenulis

#SahabatLagerunal

Gunungkidul, 29 Juli 2021

 

13 komentar:

  1. Sehat-sehat ya Rio
    Semoga berjodoh ya dengan Dara 😁

    BalasHapus
  2. Senangya tidak bertepuk sebelah tangan

    BalasHapus
  3. Cie Rio...
    Padahal foto yang dikirimkan oleh Dara ke Rio adalah hidangan yang akan dimakan Dara bersama keluarga kecilnya...

    Hehehehehe... Mencoba merubah twist ceritanya.

    BalasHapus
  4. Kereen dari sebuah gambar menjadi cerpen. Mantul Bu..

    BalasHapus
  5. Semoga segera bertemu Dara dan Rio

    BalasHapus
  6. wuih sdh pandai jadi sutradara

    BalasHapus
  7. Bagaimana kelanjutannya saya tunggu setelah pandemi... He he he. Semangat buk atik

    BalasHapus

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca