Rinduku Terobati
Dua tahun lamanya Rio tak bisa berjumpa dengan sahabatnya akibat
pandemi yang melanda negeri ini. Pernah dia berjanji akan datang di hari ultah
sahabatnya itu dan akan berikan kejutan saat bertemu nanti. Tak sabar Rio
menanti hari itu, hari dimana ia bisa ungkapkan sesuatu terhadap sahabat kecilnya.
Rio terpaksa harus merantau ke kota untuk bisa mencukupi kebutuhan hidupnya.
Rio ingin membantu ibunya menyekolahkan adik satu-satunya. Setelah kepergian
ayahnya untuk selama-lamanya Rio tak berharap lebih untuk bisa melanjutkan
sekolah. Ia memilih bekerja dan menghasilkan uang agar bisa membantu Ibunya.
Sedangkan Dara sahabat Rio tetap berada di desa dan bisa melanjutkan
sekolah sampai lulus kuliah dan bekerja sebagai guru di Sekolah Dasar tak jauh
dari kampungnya. Walaupun keduanya berbisah setelah lulus dari SMA namun
keduanya masih saling mengirim kabar. Persahabatan mereka tetap terjalin, tak
jarang saat Dara punya masalah ia sering curhat pada Rio.
Masih terbayang saat terakhir
mereka bertemu di rumah Dara. Saat itu Rio berpamitan untuk kembali ke
kota setelah masa cutinya selesai selama satu minggu. Orang tua Dara pun sudah
menganggap Rio seperti anak sendiri. Rio anak yang ramah dan suka membantu tak
heran jika orang tua Dara menyukainya.
Siang itu Ibu Dara sengaja memasak untuk Rio. Ada plecing, beberuk,
sop ikan, goreng ikan, tak ketinggalan sayur kesukaan putrinya yaitu sayur
lebui, lengkap dengan kerupuk. Semakin lengkap lagi dengan adanya irisan
pepaya dan es kelapa muda. Waah serasa nikmat makan bersama keluarga Dara.
Seperti enggan untuk meninggalkan kampung nan damai.
Segera Rio mengambil handphone yang tergeletak di meja pojok kamar
kostnya. Segera ia mengirim pesan lewat WhatsApp.
[Ra, bulan Delapan akan segera tiba, semoga keadaan membaik dan aku
akan pulang untuk penuhi janjiku]
Lama tak ada balasan. Rio pun jadi bimbang tanda ceklis dua menunjukkan pesan telah diterima. Namun belum
ada tanda-tanda ceklis berubah jadi biru yang artinya pesan telah dibaca. Kemana
Dara kok belum dibalas juga pesanku. Sambil menunggu balasan dari Dara, Rio pun
sedikit mengibur diri dengan menyanyikan lagu yang sedang hits saat ini. “Tanpa
Batas Waktu”. Rio tersenyum sendiri karena lirik lagu itu mengisahkan seseorang
yang sedang merindu. Sedangkan benar Rio sedang merindu namun orang yang ia
rindukan tak mengetahuinya. Uuuuh sangat menyedihkan ya.. batiin Rio.
Rio berharap ia bisa ungkapin semua yang ia rasakan pada Dara di
hari ulang tahunnya yaitu di bulan Agustus ini. Rio tak ingin nanti menyesal
karena apa yang ia rasakan belum tersampaikan.
Handphone dalam genggamanya pun bergetar. Segera Rio buka pesan WhatsApp
tersebut. Dan betapa terkejutnya Rio membuka pesan itu. Yaa. Ada gambar menu
makanan yang ia rindukan saat terakhir bersama Dara. Senyum bahagia Rio saat membuka
dan membaca pesan Dara yang mengatakan Dara menunggu kedatangan Rio.
Rio semakin yaqin ada perasaan yang sama antara dirinya dengan
sahabatnya dari kecil itu. Yaa.. Dara Regita seorang gadis manis yang telah
mampu membuka hatinya itu. Segeralah berlalu pandemi agar kerinduan ini segera
terbayar dan keadaan membaik serta alam pun berpihak untuk pertemukan Rio
dengan sosok Dara yang ia rindukan.
#KamisMenulis
#SahabatLagerunal
Gunungkidul, 29 Juli 2021
Sehat-sehat ya Rio
BalasHapusSemoga berjodoh ya dengan Dara 😁
Aamiin.. Hehe mkasih bund pipit.
HapusSenangya tidak bertepuk sebelah tangan
BalasHapusHehe..iya bund...
HapusCie Rio...
BalasHapusPadahal foto yang dikirimkan oleh Dara ke Rio adalah hidangan yang akan dimakan Dara bersama keluarga kecilnya...
Hehehehehe... Mencoba merubah twist ceritanya.
Hihi..mksih Pak Indra...
HapusKereen dari sebuah gambar menjadi cerpen. Mantul Bu..
BalasHapusMakasih Ambu...ksh masukan ya..
HapusSemoga segera bertemu Dara dan Rio
BalasHapuswuih sdh pandai jadi sutradara
BalasHapusIh mb Nani bisa aja deh.. Mksih mbk..
HapusBagaimana kelanjutannya saya tunggu setelah pandemi... He he he. Semangat buk atik
BalasHapusHehe... Siap
Hapus