Cari Blog Ini

Selasa, 25 Mei 2021

Mengenal Cerpen


*MENGENAL CERITA PENDEK (CERPEN)*
Alhamdulilah bersyukur atas segala rahmatNya, Allah telah berikan nikmat sehat dan kesempatan hingga malam ini aku masih bisa mengikuti  writer class school, walau diawal aku merasa minder karena peserta di class ini adalah peserta muda-muda yang kebanyakan masih usia SMA. Semangat belajar telah mengalahkan segala rasa minderku,  walau di usia hampir kepala empat aku tetap mengikuti class ini. Berharap di class ini aku mendapatkan ilmu yang bermanfaat untuk mencapai apa yang aku impikan.  Inilah mateti pada malam ini yaitu mengenal cerpen. 

Menulis cerpen sama halnya dengan menulis cerita pada umumnya, hanya saja ada beberapa penekanan dalam gaya tulisnya, termasuk penekanan narasinya. Pasti kalian sudah bisa menjabarkan apa itu *CERPEN*.

Cerita Pendek atau cerpen merupakan karangan pendek yang berbentuk prosa naratif fiktif yang dapat dibaca sekali duduk. Jumlah kata di dalam cerpen relatif sedikit, dengan maksimal 10.000 kata atau kurang dari 10 halaman. 
Cerpen memuat tentang kisah hidup manusia yang diceritakan secara ringkas, cenderung padat, dan langsung pada tujuannya.
Isi cerpen umumnya hanya mengisahkan satu permasalahan yang dialami oleh satu tokoh pada situasi tertentu yang penuh konflik, peristiwa, dan pengalaman.

=> *Ciri-Ciri Cerpen* :

1. Jalan ceritanya lebih pendek dari novel
2. Sebuah cerpen memiliki jumlah kata yang tidak lebih dari 10.000 (10 ribu) kata
3. Biasanya isi cerita cerpen berasal dari kehidupan sehari-hari
4. Tidak menggambarkan semua kisah para tokohnya, hal ini karena dalam cerpen yang digambarkan hanyalah inti sarinya saja.
5. Tokoh yang ada dalam cerpen digambarkan mengalami masalah atau suatu konflik hingga pada tahap penyelesainnya.
6. Memakai kata yang sederhana serta ekonomis dan mudah dikenal pembaca.
7. Kesan yang ditinggalkan dari cerpen tersebut sangat mendalam sehingga pembaca dapat ikut merasakan kisah dari cerita tersebut.
8. Biasanya hanya 1 kejadian saja yang diceritakan.
9. Memiliki alur cerita tunggal dan lurus.
10. Penokohan cerpen sangatlah sederhana, tidak mendalam serta singkat.

=> *Kerangka Struktur Cerita Pendek*

Terdapat 6 (enam) elemen yang membangun suatu cerpen, atau lebih sepesifiknya dikenal dengan struktur cerpen yakni: 
1. Abstrak
Abstrak itu sendiri ialah elemen pertama yang harus berada dalam suatu cerpen. Abstrak sendiri merupakan gambaran yang mengawali suatu cerita dan mempunyai sifat yang opsional.
2. Orientasi
Orientasi mempunyai hubungan dengan waktu, suasana, tempat yang ada pada cerita pendek tersebut. Hal ini lah yang membuat sebuah cerpen semakin menarik karna menggunakan latar belakang yang menarik.
3. Komplikasi
Komplikasi ialah sebuah gambaran bagaimana urutan suatu kejadian yang bisa dihubungkan, dengan bagaimana sebab dan akibat cerita itu dengan karakter dan tokoh yang biasanya terlihat di struktur cerita pendek yang satu ini.
4. Evaluasi
Evaluasi ialah sebuah konflik yang terjadi dan menuju pada sebuah klimaks. Disinilah mulai didapatkan bagaimana penyelesaian dari masalah yang ada pada jalannya cerita cerpen tersebut.
5. Resolusi
Pada bagian elemen ini, pengarang mulai mengemukakan bagaimana solusi dari masalah yang ada atau pada elemen evaluasi yang dilalui oleh para tokoh dalam cerpen tersebut.
6. Koda
Dalam sebuah cerpen, elemen terakhir yang harus ada didalam cerpen ialah koda. Koda disini ialah nilai atau pelajaran apa yang diperoleh dari cerita cerpen ini. Hal ini yang biasanya digunakan sebagai salah satu kesan oleh para pembaca.
Setelah materi selesai ada beberapa pertanyaan dari peserta diantaranya :

Pertanyaan 1.@⁨CaturDewi-ISOKUYOIKI⁩ dan @⁨SENJAMON ( Aku masih bingung di bagian abstrak) 

Agar lebih paham, kita bisa menyederhanakan struktur cerpen.

Namun, untuk Abstrak sendiri, merupakan ringkasan atau inti cerita. Abstrak ini selalu dipaparkan di awal cerita.

Untuk abstrak sendiri sifatnya opsional, artinya boleh ada dan boleh juga tidak.

Sebagai contoh Abstrak, dalam cerpen Ahmad Thohari yang berjudul "Senyum Karyamin"

Mereka tertawa bersama. Mereka, para pengumpul batu itu, memang pandai bergembira dengan cara menertawakan diri mereka sendiri. Dan karyamin tidak ikut tertawa, melainkan cukup tersenyum. Bagi mereka, tawa atau senyum sama-sama sah sebagai perlindungan terakhir. Tawa dan senyum bagi mereka adalah simbol kemenangan terhadap tengkulak, terhadap rendahnya harga batu, atau terhadap licinnya tanjakan. Pagi itu senyum Karyamin pun menjadi tanda kemenangan atas perutnya yang sudah mulai melilit dan matanya yang berkunang-kunang.

Pertanyaan kedua
Pertanyaan @⁨alwaties⁩ 

Cara membuat kesan yang mendalam,
Pertama, kita tentukan dulu emosi inti cerita. Artinya, kita harus paham dan tema yang kita ambil harus disertai oleh pengembangan kontekstual yang bisa diterapkan pada struktur cerpen. 

Kedua, mulai dengan kalimat awal yang menarik. 
Sebagai kalimat pembuka, kita bisa menentukan suasana cerita dari mulai memperkenalkan karakter sekaligus bisa mengambil perhatian pembaca. 

Ketiga, tulislah cerita.
Menulis cerpen itu harus memiliki suasana emosi tunggal dan setiap kalimat yang ditulis harus dibangun menuju emosi yang dimaksud. 

Keempat, cerpen yang dibuat harus memiliki akhir yang kuat. 
Maksudnya, lihatlah kembali konflik yang dituliskan dalam cerita dan bayangkan bagaimana pembaca menginginkan cerita berakhir.

Demikian materi Writer Class School day 1 malam ini,  semoga bermanfaat.
Salam sehat salam literasi tetap semangat untuk terus belajar. 
" Makkin aku banyak membaca,  makin aku banyak berpikir,  makin aku banyak belajar, makin aku aadar bahwa aku tak mengetahui apa-apa.

#Day1WriterClassSchool
Gunungkidul, 25 Mei 2021

4 komentar:

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca