Mau Jadi Apa Peranmu
Setiap manusia selalu memiliki peran dalam kehidupannya. Semua
berjalan sesuai yang telah Allah gariskan. Mau tidak mau kita harus melakukan
peran yang harus kita jalankan. Entah peran seorang yang gigih, rajin, sederhana atau peran orang
yang kuat bahkan peran orang yang selalu manja.
Menengok saat masa kecilku dulu aku sering bayangkan saja di manja
sama ayah yang bisa selalu temani aku main dan jalan-jalan. Pada kenyataannya
ayah tidak punya banyak waktu untukku. Dia bekerja dan pulang saat hari
menjelang sore dan tentu saja ayah sudah capek, jadi sampai rumah dia juga
istirahat sebentar dan hari pun sudah malam. Di malam hari akupun harus pergi
ke masjid dekat rumahku untuk belajar mengaji dan setelah usai ba’da isa akupun
harus belajar.
Sosok ibulah yang banyak menghabiskan waktu bersamaku dan adikku
satu-satunya. Ibu yang selalu bersamaiku dalam segala hal. Wajar jika aku
seorang anak yang sangat merindukan kasih sayang dan perlakuan manja dari
seorang ayah.
Jika boleh memilih dalam cerita sebuah novel, aku akan pilih diriku peran seorang anak yang selalu manja pada orang tua terutama dari seorang ayah. Namun dalam perjalan hidupnya sikap manja yang ada padanya justru bisa membuatnya mampu berdiri dan kuat saat dimana hal yang diinginkan tidak dapat terpenuhi.
Apalagi saat Ramadhan tiba dan menjelang lebaran seperti ini aku pasti
akan merengek pada ayah untuk dapat di belikan baju baru dan juga sendal baru.
Aku di ajak ayah untuk jalan-jalan dan memilih sendiri baju yang aku inginkan.
Ayah bisa gendong aku saat aku sudah terlalu capek berjalan kesana-kemari saat
memilih baju baru yang aku suka. Aku melihat ayah dengan tenang dan sabar
bersamaiku memilih baju-baju yang begitu banyak model dan warna. Aku bingung
karena semuanya terlihat bagus maka ayahpun mengatakan .”Nak, ini baju yang
cocok buat kamu, kamu akan terlihat lebih cantik dengan menggunakan baju ini”
Kata ayah kepadaku. Seketika aku akan berhenti dan menurut saja apa yang dikatakan
ayah kepadaku karena aku yaqin pilihan
ayah adalah pilihan yang tepat buatku.
Ayah aku rindu ayah. Aku ingin bertemu ayah. Ayah kini anakmu tak
meminta banyak padamu anakmu gadis kecilmu dulu hanya ingin minta saat ini
bertemu dengan ayah. Ayah aku tak akan manja lagi. Aku sekarang sudah besar dan
dewasa ayah aku sudah bisa cari uang sendiri. Ayah datanglah akan aku ajak ayah
kembali jalan-jalan dan sekarang gentian aku yang akan membelikan baju baru untuk
ayah.
Ayah.. lihatlah.. anakmu yang manja dulu kini telah mandiri ayah,
kau telah didik aku untuk jadi wanita kuat wanita yang mampu berdiri sendiri
ayah. Baru aku sadari , saat ayah bekerja diluar rumah ayah begitu capek sehingga
saat aku menginginkan ayah bersamaiku namun ayah tak selalu bisa, dan hal itu dapat
aku rasakan saat ini ayah.
Ayaah maafkan anakmu, maafkan gadismu ini ayah yang menuntut lebih
darimu. Kini anakmu akan jalankan peran terbaiknya dalam kehidupan ini. Aku
ingin ayah bangga melihatku kini. Ayah semoga Allah berikan hal terbaik untukmu, bahagia disana ayah. I mis u
#Day26JejakWarnaWritingChallenge
#GetCloserToMe
@jejakwarna.id
Bagus ini ceritanya, yuk dibuatkan novelnya mba, hehehehe
BalasHapus