Cari Blog Ini

Jumat, 07 Mei 2021

Mau Jadi Apa Peranmu

 

Mau Jadi Apa Peranmu



Setiap manusia selalu memiliki peran dalam kehidupannya. Semua berjalan sesuai yang telah Allah gariskan. Mau tidak mau kita harus melakukan peran yang harus kita jalankan. Entah peran seorang yang gigih, rajin, sederhana atau peran orang yang kuat bahkan peran orang yang selalu manja.

Menengok saat masa kecilku dulu aku sering bayangkan saja di manja sama ayah yang bisa selalu temani aku main dan jalan-jalan. Pada kenyataannya ayah tidak punya banyak waktu untukku. Dia bekerja dan pulang saat hari menjelang sore dan tentu saja ayah sudah capek, jadi sampai rumah dia juga istirahat sebentar dan hari pun sudah malam. Di malam hari akupun harus pergi ke masjid dekat rumahku untuk belajar mengaji dan setelah usai ba’da isa akupun harus belajar.

Sosok ibulah yang banyak menghabiskan waktu bersamaku dan adikku satu-satunya. Ibu yang selalu bersamaiku dalam segala hal. Wajar jika aku seorang anak yang sangat merindukan kasih sayang dan perlakuan manja dari seorang ayah.

Jika boleh memilih dalam cerita sebuah novel, aku akan pilih diriku peran seorang anak yang selalu manja pada orang tua terutama dari seorang ayah. Namun dalam perjalan hidupnya sikap manja yang ada padanya justru bisa membuatnya mampu berdiri dan kuat saat dimana hal yang diinginkan tidak dapat terpenuhi.

 Apalagi saat Ramadhan tiba dan menjelang lebaran seperti ini aku pasti akan merengek pada ayah untuk dapat di belikan baju baru dan juga sendal baru. Aku di ajak ayah untuk jalan-jalan dan memilih sendiri baju yang aku inginkan. Ayah bisa gendong aku saat aku sudah terlalu capek berjalan kesana-kemari saat memilih baju baru yang aku suka. Aku melihat ayah dengan tenang dan sabar bersamaiku memilih baju-baju yang begitu banyak model dan warna. Aku bingung karena semuanya terlihat bagus maka ayahpun mengatakan .”Nak, ini baju yang cocok buat kamu, kamu akan terlihat lebih cantik dengan menggunakan baju ini” Kata ayah kepadaku. Seketika aku akan berhenti dan menurut saja apa yang dikatakan  ayah kepadaku karena aku yaqin pilihan ayah adalah pilihan yang tepat buatku.

Ayah aku rindu ayah. Aku ingin bertemu ayah. Ayah kini anakmu tak meminta banyak padamu anakmu gadis kecilmu dulu hanya ingin minta saat ini bertemu dengan ayah. Ayah aku tak akan manja lagi. Aku sekarang sudah besar dan dewasa ayah aku sudah bisa cari uang sendiri. Ayah datanglah akan aku ajak ayah kembali jalan-jalan dan sekarang gentian aku yang akan membelikan baju baru untuk ayah.

Ayah.. lihatlah.. anakmu yang manja dulu kini telah mandiri ayah, kau telah didik aku untuk jadi wanita kuat wanita yang mampu berdiri sendiri ayah. Baru aku sadari , saat ayah bekerja diluar rumah ayah begitu capek sehingga saat aku menginginkan ayah bersamaiku namun ayah tak selalu bisa, dan hal itu dapat aku rasakan saat ini ayah.  

Ayaah maafkan anakmu, maafkan gadismu ini ayah yang menuntut lebih darimu. Kini anakmu akan jalankan peran terbaiknya dalam kehidupan ini. Aku ingin ayah bangga melihatku kini. Ayah semoga Allah berikan hal terbaik untukmu, bahagia disana ayah. I mis u



 

 #Day26JejakWarnaWritingChallenge

#GetCloserToMe

@jejakwarna.id

1 komentar:

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca