Mengapa Kau Pandang Aneh?
Jangan memaksa orang lain untuk bisa seperti kita dan melakukan sesuai
dengan keinginan kita. Kita tidak bisa membuat orang lain sama cara berpikirnya
seperti kita dan sesuai yang kita mau. Memahami dan menghormati mereka itu akan
lebih baik.
Kadang apa yang kita lakukan di pandang aneh oleh sebagian orang. Tak
apa selama kita yaqin di jalur yang tepat dan tidak merugikan orang lain maka tetap saja
lakukan toh kita nyaman-nyaman saja.
Seperti diriku sejak SMA aku sudah di bilang aneh oleh
teman-temanku. Saat ada jam-jam kosong teman-teman suka keluar kelas dan
melakukan kesukaan mereka bareng-bareng dengan yang lain, sedangkan aku memilih
untuk masuk berada di pojok ruangan itu di sebuah perpustakaan sekedar melihat
buku yang tertata rapi dan mengambil satu diantaranya untuk aku baca.
Tidak hanya itu saat teman-teman bangga berjalan dengan pacarnya
dan pergi berdua sekedar nonton atau jalan-jalan ke pantai, namun tidak
denganku. Aku justru malas untuk pacaran, sampai-sampai ada seseorang yang mendekatiku
dan aku ingin dijadikan pacar namun apa yang aku katakan, kita berteman saja jika
kita jodoh kita pasti dipertemukan. Menurutku itu jawaban terbaik agar dia
tidak datang-datang lagi padaku dan tidak buatnya sakit. Sekali lagi aku di
bilang aneh.. saat orang lain pingin punya pacar namun tidak kesampaian aku malah
ada yang mau macarin aku tidak mau. Aku hanya tersenyum, bagiku pacaran hanya
buang-buang waktu saja.
Saat aku lulus sekolah dan sudah mulai berkerja serta menghasilkan
uang, akupun di bilang aneh. Saat hari pertama gajian teman-teman mengajakku
untuk shoping dan jalan-jalan sekedar belanja asesoris ataupun baju-baju. Untuk
menyenangkan temanku akupun turuti permitaannya. Namun aku tetap belanja
seperlunya, justru saat gajian yang waktu itu belum via transfer, aku langsung
pergi ke bank untuk menyisihkan sebagian gaji yang aku peroleh dari hasil
keringatku sendiri. Akupun bisa memanfaatkan hasil tabunganku setelah aku
perlukan.
Tidak hanya itu saat ini pun aku di bilang aneh, kenapa harus
capek-capek nulis apa sih yang kau dapat dari menulis, hanya buang-buang waktu
saja . Toh kamu sudah mapan tak perlu lagi repot dan capek-capek untuk menulis
dan membuat karya publikasi ilmiah. Buat atau tidak toh kita sudah punya gaji.
Huuuf sedih diriku jika orang berkata begitu, karena menurutku dengan menulis
kita bisa bahagia, dengan menulis maka otak kita bisa aktif dan membuat kita
sehat. Selain itu kita sebagai guru juga di tuntut untuk mampu mengembangkan
diri, salah satunya dengan cara menulis. Kita harus bisa keluar dari zona nyaman
agar ada perubahan yang membuat banyak manfaat pada diri dan lingkungan kita. Please
pandang aku dari sisi lain, dan selama ku berada pada jalan yang benar dan
tidak merugikan orang lain aku akan tetap menjadi diriku dan maaf akan aku
abaikan kata aneh yang keluar dari omongan orang lain, toh aku tidak mengusik
kehidupan mereka juga .
#Day23JejakWarnaWritingChallenge
#GetCloserToMe
@JejakWarna.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar