Bismilahi tawakaltu ‘alallahi lahaula wala kuata ilabilahil
aliyiladziim… doa keluar rumah aku panjatkan setelah aku beres mempersiapkan
diri dengan rapi dan motor merah yang selalu setia menemani perjalanku ke
sekolah telah siap juga untuk membersamaiku. Tepat pukul 06.30 WIB aku
berangkat. Malu jika sampai datang terlambat
ke sekolah. Jarak rumahku ke sekolah lumayan 23 KM biasa aku tempuh
sekitar 20-25 menit jika perjalanan lancar. Suasana sejuk khas pegunungan telah menemaniku setiap hari
dengan pemandangan persawahan nan hijau sebelum sampai tepat di sekolah
tempatku bekerja serta rimbunnya pepohonan terlihat menyejukkan mata menghiasi
pegunungan yang berada di belakang sekolah. Meski udara dingin membuat alergi
dinginnya lebih sering menghampiri tubuhku hingga jaket dan masker menjadi
perlengkapanku yang wajib kubawa.
“Assalamu’alaikum pak… sapaku pada seorang guru senior di sekolah.
“Wa’alaikumsalam warah matullah.. bu, jawabnya”.Beliau begitu luar biasa
menurutku sosok guru yang rajin dan berdedikasi tinggi seorang guru yang bisa di jadikan contoh.Tak
pernah sekalipun terlambat datang ke sekolah walau jarak rumah beliau ke
sekolah 3 kali lipat lebih jauh dengan jarak rumahku ke sekolah.waaw sungguh
mengagumkan.Selama ku bekerja di sekolah
itu hanya beberapa kali aku temui ia datang ke sekolah terlambat itu saja
karena alasan tertentu,ban bocor atau ada tugas lain yang tidak dapat
ditinggalkan. Apa yang membuat aku dan teman guru lainnya tidak seperti beliau.
Tidak ada lain selain ayo “aku harus bisa” seperti beliau,kataku dalam hati. Dengan
sejuta alasan apapun keterlambatan pasti
bisa di atasi. Satu tekat niat yang tulus untuk bisa datang ke sekolah
tepat waktu.
Luruskan Niat bahwa apa yang
kita lakukan akan kembali pada kita hal baik atau hal buruk sekalipun.Niat
untuk mulai bisa berubah.Yaqin kehadiran kita selalu di nanti sejuta harapan
anak-anak bangsa,di pundak mereka ada beban berat untuk mereka lalui di masa
depan,Tugas kita yang bisa membuat mereka jadi anak-anak kuat,tangguh,beriman
serta berkepribadian. Tidak mudah memang, tidak cukup untuk di beri nasehat
namun butuh teladan dari kita sebagai guru. Di mulai dari diri kita sendiri.
Jadilah guru yang selalu di tunggu kehadirannya selalu di rindukan
anak didik kita bukan guru yang di takuti yang tidak diharapkan kehadiranya.
Ada kebahagiaan tersendiri melihat senyum-senyum ceria anak-anak didik,apalagi
melihat mereka mampu menerima pelajaran yang kusampaikan.Lelah menjadi hilang
bahagia kan datang. Tidak ada kata lain selain bangga dan bahagia seorang guru
bisa membuat anak-anak didiknya bisa menerima apa yang kita sampaikan.Senyummu
semangatku nak…!
(Pentigraf 1,Sumarjiyati,Gunungkidul,17 Juni 2020)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar