Kiat Menulis Artikel dengan Tiga M
Oleh : Sumarjiyati,S.Pd.I
Pertemuan malam ini hari
Rabu,15 Juli 2020,Di buka oleh Om Jay
dengan salam dan sebagai moderator yaitu
ibu Sri Sugiastuti atau biasa di panggil ibu Kanjeng.
Pemateri kita malam ini
adalah Bapak Anwar, beliau adalah bapak dari 3 orang anak.Beliau menyelesaikan
S2 nya yaitu ilmu sosial di
Unirversits Airlalangga (2003) Beliau
aktif menulis sejak 1996 dan penulis 6 buku.
Alhamdulillah, malam ini Allah izinkan kita belajar bareng bersama
Bapak Anwar dari pukul 19.00-21.00
Menulis artikel adalah sebuah ketrampilan.
Menulis artikel adalah sebuah ketrampilan. Kita akan trampil jika
rajin berlatih. Sikap giat berlatih akan muncul hanya jika ada motivasi yang
kuat. Bagi umat Islam, misalnya, motivasi bisa muncul dari keinginan untuk
mengamalkan QS Al-Alaq 1-5. Di situ, ada petunjuk agar kita aktif membaca
sekaligus ada pula rangsangan untuk gemar menulis. Semangat bisa semakin tinggi
jika melihat fakta menarik di sekitar kita. Bahwa, aktif menulis artikel bisa
bermuara kepada lahirnya buku demi buku. Bahwa, trampil menulis artikel dapat
bermuara untuk juga cakap menulis buku.
Perlu Pembiasaan
Banyak membaca adalah modal utama penulis. Dengan sering membaca
seseorang akan, pertama, mendapatkan pengetahuan / wawasan baru. Kedua, terbit
ide untuk menulis sesuatu sebagai pengembangan dari apa yang sudah dibacanya.
Ketiga, kaya dengan perbendaharaan kata.
Bersemangatlah di saat menulis!
Sungguh, tulisan itu sangat besar pengaruhnya. Lihat ungkapan salah
seorang pendiri Pesantren Gontor KH Imam Zarkasy (1910-1985) berikut ini.
Bahwa, andai tak punya murid, “Saya akan mengajar dunia dengan pena”.
Artikel adalah sebentuk karya tulis.
Mari, maju dengan menulis
Tema untuk dikembangkan menjadi artikel cukup mudah kita dapatkan
karena banyak tersedia di sekeliling kita. Tema bisa berasal dari isi koran,
majalah, televisi, dan internet.
[Tentang “Niat dan Pembiasaan”
Kita perlu membiasakan diri untuk terus menulis dan itu harus
didasari pada sebuah niat yang benar. Tatalah niat kita lebih dahulu. Apa
motivasi kita
Agar bisa dimuat di media
Tema tulisan harus aktual dan menarik perhatian publik. Jika dua
hal itu sudah dipenuhi, maka syarat pertama agar artikel kita dimuat media
sudah terpenuhi. Tinggal syarat yang lain seperti, misalnya, orisinalitas
gagasan, kekuatan argumentasi, dan kecermatan berbahasa.
Tema tulisan
Tema akan datang mengalir deras, terutama jika kita sudah
membiasakan diri untuk menulis. Nyaris di setiap kita membaca, melihat, atau
mendengar sesuatu yang “tak biasa”, biasanya lalu terbit ide untuk
mengartikelkannya.
Setelah tema tulisan kita tetapkan, buatlah outline (kerangka
karangan). Langkah ini diperlukan sebelum kita menulis secara lengkap. Outline
kita buat untuk memudahkan pengembangan penulisan.
Pada dasarnya, alur menulis itu terangkai dalam “Tiga Besar” yaitu
pendahuluan, pembahasan, dan penutup.
Di pendahuluan kita sampaikan secara ringkas masalah apa yang akan
kita bicarakan. Lalu, di pembahasan, kita urai dan analisis masalah yang kita
paparkan di bagian pendahuluan. Kemudian, di penutup, berilah kesimpulan dan
saran berdasarkan uraian dan analisis sebelumnya.
Contoh Outline
Tetap Berseri-seri Belajar di Masa Pandemi
• Pandemi Covid-19,
ujian bagi semua (1 paragraf)
• Manusia selalu
diuji dengan bentuk beragam (2 paragraf)
• Sekilas Covid-19
(1 paragraf)
• Dampak negatif
Covid-19 secara umum (2 paragraf)
• Dampak negatif
Covid-19 di dunia pendidikan (3 paragraf)
• Sudut pandang
agama, bersama kesulitan ada kemudahan (2 paragraf)
• Berbagai pilihan
cara belajar di saat pandemi (4 paragraf)
• Penutup /
kesimpulan; Tetap optimis di situasi apapun (1 paragraf)
Total, ada 16 paragraf
Perihal “Judul Pemanggil”
Judul yang baik, antara lain:
a).Mampu mencuri perhatian pembaca.
b).Mencerminkan tema / arah tulisan, sehingga bisa menjadi semacam
miniatur isi keseluruhan tulisan.
c).Ringkas dan padat.
Sebagai sarana berlatih, seringlah memerhatikan judul-judul artikel
di berbagai media.
Urgensi Meneliti dan Menulis
(Jawa Pos)
Menunggu Realisasi Program Buku Murah
(Jawa Pos, 31/07/2008)
Hukuman Guru dan Mimpi Buruk Murid
(Radar Surabaya)
Contoh Judul:
Rindu Pemimpin Menulis Buku
(Jawa Pos 17/05/2017)
Menjaga Martabat Penerima Zakat
(Jawa Pos)
Belajar membuat judul.
Aspek yang sangat berperan besar dalam kesuksesan
sebuah tulisan apakah tulisan itu akan di baca sampai titik terakhir
atau setelah baca 2 hal ini di teruskan lagi. 2 hal tersebut adalah :1,judul dan 2. Paragraf
pertama.
Judul yang menarik itu
terdiri 4 kata.Di usahakan judul kita mengandung rima ( pengulangan
kata) Contoh : “ Rindu pemimpin menulis buku “
“
Menjaga martabat penerima zakat “
Belajar membuat paragrap
Pertama, tentang “Lead Penggoda”.
Lead adalah pendahuluan berbentuk paparan ringkas dari masalah yang
akan kita kupas. Posisi lead menempati paragraf pertama. Fungsi lead adalah
penggugah rasa ingin tahu pembaca. Lead mengantar pembaca ke gagasan utama sang
penulis.
Kalau judul kita berhasil memikat pembaca alamat tulisan kita akan
di baca sampai titik terakhir,tapi jika keduanya gagal orang akan sangat
mungkin melupakan tulisan kita.
Kedua, perihal “Pembahasan nan Menawan”.
Di bagian ini, isinya berupa analisis atas masalah yang kita
angkat. Pembahasan harus sistimatis, argumentatif, tuntas, dan ditulis dengan
bahasa baku namun tetap dengan sentuhan popular.
Dari Artikel Jadi Buku
Terampil menulis artikel menjadi modal utama atau muara akan
menjadi seorang penulis. Seseorang yang terampil menulis akan menjadi cakep
dalam menghasilkan buku.
Berikut prosesnya :
1.
Merancang
dan menulis buku dengan tema yang akan diangkat, buat daftar isi dan segera
akan menulis.
2.
Tulis
artikel sebanyak mungkin dengan tema yang sejenis.Setelah cukup untuk menjadi
buku lakukanlah edit,ulang,tidak menggunakan pekan lalu,kemarin dan lain-lain,
tetapi sebutkan tanggalnya.
3. Jika
diperlukan buatlah rubrikasi,mungkin semua orang di rumpun pendidikan atau
mungkin masih bisa di kelompokkan.
Walaupun bukan Langkah yang harus tetapi terampil menulis artikel
bisa di jadikan tangga untuk bisa terampil menulis buku.
Pertama, saat harus merancang dan menulis buku.
1.
Tetapkanlah
tema yang akan diangkat.
2.
Buatlah
Daftar Isi.
3.
Mulailah
menulis.
Menulis Resensi
Buku
Resensi buku
adalah ulasan kritis atas sebuah buku. Di dalamnya minimal berisi identitas
buku yang dimaksud, ringkasan isi buku (dipilih bagian-bagian yang paling
penting), dan penilaian objektif atas buku itu terkait kelebihan dan
kekurangannya.
Untuk menulis
resensi buku ada beberapa langkah berupa pertanyan-pertanyaan sebagai panduan.
Panduan lengkap
dalam menulis Resensi Buku. “Jawablah” sejumlah pertanyaan berikut ini. Tentu
saja, jawaban ditulis dalam “gaya artikel”.
v Tulislah identitas buku
v Apa isi ringkas buku?
v Apakah penulis memiliki kompetensi?
v Apakah buku itu didukung referensi memadai?
v Buku itu lebih ditujukan ke segmen pembaca mana?
v Adakah pengetahuan baru yang disodorkannya, atau sekadar repetisi (
pengulangan) dari buku-buku yang sudah ada
v Apa kelebihan dan kekurangannya. Misalnya, apakah mudah dipahami
oleh semua kalangan? Bagaimana performa fisik buku menarik
v Tepatkah momentum kehadirannya?
v Berhargakah untuk segera kita baca dan atau miliki?
Keuntungan
menulis resensi
Ada banyak
keuntungan jika kita rajin menulis Resensi Buku. Di antaranya, di saat kita
akan menulis buku akan lebih terbimbing karena sering mengkritik karya orang
lain. Tentu saja, saat kita menulis buku, tak akan mengulang
kesalahan-kesalahan yang telah dibuat oleh penulis-penulis lain.
Tehnik mengedit
bagian artikel yang akan di jadikan buku
Editing adalah pekerjaan penting.
Jangan pernah melepas tulisan tanpa melewati
swasunting.
Editlah, apakah
ada penulisan yang sesuai kaidah. Adakah yang salah cetak. Adakah kalimat /
paragraf yang tak mudah dimengerti. Apakah hubungan antarkalimat/paragraf
koheren?
Agar orang lebih tertarik untuk klik tulisan kita, sebaiknya tautan
tulisan kita didahului dengan teaser (semacam sinopsis penggoda),
seperti contoh-contoh berikut ini. 👇
Kesimpulan
Sekarang, tak perlu kita tunda-tunda lagi. Untuk bisa menulis
artikel dan kemudian buku, tak ada kiat yang paling manjur kecuali apa yang
dikenal sebagai “Tiga M”: Mulai, mulai, dan mulailah! perbanyak
membaca artikel karya orang lain. Menulis adalah ketrampilan bukan bakat,jadi
menulislah setiap hari maka tulisan kita akan semakin baik.
Silahkan berkunjung ke www.anwardjaelani.com
Demikianlah materi kuliah online malam ini bersama Bapak nara sumber yang hebat,M.Anwar
Djaelani. Terima kasih,Pak ilmunya semoga semakin sukses,
Salam literasi. Salam guru blogger Indonesia
Semoga bermanfaat.
Tetimakasih ibuk..salam knal salam literasi...
BalasHapusTetimakasih ibuk..salam knal salam literasi...
BalasHapusWow...paket komplit...dan mantab..mbk atik
BalasHapusTerimakasih mbk..eny
HapusTerimakasih mbk..eny
HapusTerimakasih mbk..eny
HapusMantap
BalasHapusMksih bu dewi
HapusMantap..semangat terus ya... Salam literasi
BalasHapusBismilah insyaAllah.. Salam ibuk..
Hapus