Cari Blog Ini

Kamis, 16 Juni 2022

Seseorang yang Menginspirasiku

 

Seseorang yang Menginspirasiku


Dari sekian banyak orang yang menginspirasiku, saat ini aku sebagai penulis pemula memiliki seseorang yang bisa membuatku berubah dan semangat untuk mendukung apa yang menjadi aktivitasku saat ini. Ya … aku mengenalnya hanya lewat buku-buku karyanya, namun bagiku dia adalah sosok yang sangat aku kagumi.  Mungkin karena aku termasuk orang yang susah untuk bisa menceritakan sesuatu yang aku alami, dan hanya dengan menulis aku bisa bercerita dan merasa lega setelah apa yang aku alami tersebut aku tuliskan. Maka dari sosok inilah aku terinspirasi dan termotivasi untuk bisa wujudkan impianku.

Sejak SMA aku sudah mulai senang mebaca buku-buku Asma Nadia, entah mengapa aku suka dengan sosok seorang Asma Nadia. Dari perjalanan hidupnya Sejak kecil sampai sukses dengan karya-karyanya membuatku termotivasi untuk menulis. Baginya menulis sarana untuk bisa mencapai Ridho-Nya dan Juga dapat membuat kita  sehat.

Asma Nadia semasa kecil hidup dan tumbuh dalam himpitan ekonomi keluarga. Keluarga Asma Nadia harus hidup berpindah-pindah dari satu rumah sewa ke rumah sewa lain di Jakarta. Keluarga Asma bahkan pernah tinggal di tepi rel kereta api, di kawasan Gunung Sahari.

Di usia tujuh tahun Asma terbentur dari tempat tidur kala, bermimpi buruk. Keluarga mengganggap luka di kepalanya sebagai luka biasa. Namun, beberapa hari setelah itu Asma terus merasa kesakitan. Keluarga membawa Asma ke dokter. Dari hasil pemeriksaan intensif menyimpulkan bahwa ia mengalami gegar otak. Deritanya bertambah ketika jantung dan paru-parunya dinyatakan tidak sehat. Selama sepuluh tahun, Asma tidak lepas dari obat dan aktivitas bolak-balik ke rumah sakit untuk check up. Karena sakit yang di deritanya pula ia tak bisa selesaikan kuliahnya. Hari harinya di jalani dengan menulis.

Sudah banyak perhargaan yang ia dapatkan baik penghargaan nasional dan regional di bidang kepenulisan. Namun, Asma memutuskan untuk tetap memelihara rasa tidak percaya diri. Rasa tidak percaya diri dapat mendorongnya untuk tetap menulis, terus berkarya dan berproses menjadi lebih baik.

Menurut Asma, alasan utama menulis agar dapat meraih cinta dan ridha-Nya. Memberikan nilai edukasi tentang kebaikan dan kebenaran dalam berbagai hal. Ia menerapkan menulis setiap hari secara konsisten. Melakukan banyak riset dan gemar membaca, merupakan langkah awal menjadi penulis. Ia meyakini bahwa karya-karya yang dihasilkan sekarang merupakan akumulasi dari kegemarannya membaca yang dapat memperkaya wawasan.

Melalui karya-karyanya, ia pernah mendapat berbagai penghargaan. Selain menulis, Asma kerap memberi materi dalam berbagai lokakarya yang berkaitan dengan penulisan dan feminisme, baik di dalam dan di luar negeri. Dari menulis pula ia telah berkeliling sampai 200 kota di penjuru dunia. MasyaAllah sungguh capaian yang luar biasa.

Banyak buku karyanya yang sudah di adopsi menjadi film. Seluruh royalty dari buku Emak Naik Haji di sumbangkan untuk  kegiatan sosial dan kemanusiaan. Dia juga merintis Rumah Baca Asma Nadia yang tersebar di berbagai kota, rumah baca ini memiliki sekolah dan kelas komputer serta tempat tinggal bagi anak yatim secara gratis untuk membaca dan beraktivitas bagi anak-anak dan remaja yang kurang mampu. Ada sekitar 140 perpustakaan yang dikelola bersama relawan untuk kaum yang kurang beruntung dan tidak mampu. Seperti mimpiku aku ingin membuat perpustakaan di rumah agar banyak anak-anak yang datang dan suka membaca hingga banyak ilmu yang akan mereka dapatkan. Miris melihat anak-anak jaman now yang jarang sekali yang suka membaca mereka lebih memilik bermain game di hp.

Semoga aku bisa meraih mimpi-mimpiku seperti sang motivator Asma Nadia. Asma dengan penyakit yang di deritanya saja bisa bangkit dan sukses, kenapa aku yang Allah berikan kesehatan tidak bisa? Aku ingin hidupku lebih berarti dengan berbagi lewat tulisan-tulisanku. Dan berharap pula semoga dengan tulisanku aku bisa seperti Asma Nadia, dari menulis bukan hanya dapat membuatnya berkeliling dunia namun juga bisa melakukan banyak hal kebaikan dan bermanfaat untuk banyak orang.

Tidak ada hal yang tidak mungkin jika kita selalu berani mencoba dan pantang menyerah untuk belajar dan terus belajar, konsisten untuk tetap menulis. Lalui prosesnya sabar dan tekun, mau menerima kritik dan saran dari orang lain InsyAllah mimpi kan jadi nyata.


Dan 3 buah buku solo sebagai bukti akan keseriusan dan juga semangat yang aku lakukan untuk meraih mimpiku. Semoga harapan dan mimpi-mimpiku yang lain segera dapat tereujud. Aamiin

 #kamismenulissahabatlagerunal

#tantanganmenulissetiaphari

#Day7

Gunungkidul, 16 Juni 2022

9 komentar:

  1. Wowww....mantab...keren...memginspirasi sekali mbk atik tulisannya....sykses selalu ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih Mb Eny... Sukses juga untuk mbk Eny

      Hapus
  2. Keren betul2 sang fans Asma Nadia hapal betul dengan biografi nya .

    Sukses Bun dengan karya buku dan tetap semangat

    BalasHapus
  3. Asma Nadia itu penulis hebat dg karyanya segudang. Patut dicontoh.

    BalasHapus
  4. Tulisan Mba Asma juga favorit saya waktu SMA, sampai pengen jadi Aisyah Putri, hihihi...

    BalasHapus
  5. Asma Nadia, ya... yaa... saya juga suka membaca karya-karya beliau.
    Terimakasih tulisannya Bu Atik.
    Sehat selalu yaa

    BalasHapus
  6. Betul betul menginspirasi tulisannya. Semoga terwujud cita-citanya dengan sang idola.

    BalasHapus

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca