Cari Blog Ini

Minggu, 19 Juni 2022

Ucapan adalah Doa

Dalam hidup manusia selalu saja memohon dan meminta yang belum dimilikinya, ya normal dan sah sah saja. Sejak sekolah kita ingin segera naik kelas dan lulus, setelah lulus kita ingin melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi, setelah itu lulus dan bekerja. Setelah bekerja pasti kita menginginkan segera dapat jodoh menikah dan memiliki keturunan. Proses panjang perjalanan hidup kita tidaklah mudah, kadang di tengan jalan kita menemukan hal- hal yang menghambat langkah kita.  Jika kita kuat dan sabar hadapi hambatan itu maka kita akan terus berjalan dan mencapai tujuan yang kita inginkan. Tapi jika kita tidak kuat hadapi hambatan itu maka kita akan gagal untuk mencapai tujuan kita.
Betapa bahagia jika kita bisa mencapai apa yang kita inginkan. Saat ini setelah memiliki anak, dari bayi, kanak-kanak, remaja bahkan dewasa terkadang mereka tak sesuai seperti yang kira inginkan. Untuk itu terutama sebagai seorang ibu kita harus berhati-hati dalam berucap, karena perjataan seorang ibu adalah doa.

Ada sebab- sebab anak-anak  kita bertindak tak sesuai aturan. Disini saya tidak mengatakan anak nakal dan memang sebaiknya kita tidak boleh mengatakan kalimat- kalimat negatif pada anak kita.  Misalnya anak kita melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan norma atau sesuatu yang buruk maka kita bisa mengucapkan, anak solih, anak solihah ya Allah. Boleh tidak berkata seperti itu, tentu boleh karena perkataan ibu itu adalah doa. 

Jangan katakan anak durhaka, anak nakal, jangan.  Ada dalam hadis mutafaqun alaih ada seorang ibu yang memiliki anak yang bernama Juraij. Juraij ini pada saat sedang melaksanakan ibadah sunah, ibunya memanggilnya, tapi juraij tidak memperdulikan panggilan  Ibunya.Padahal memenuhi panggilan Ibunya adalah sebuah kwajiban. Dan seharusnya kita mendahulukan kwajiban dibandingkan sunah. Ibunya marah ibunya mendoakan sebuah keburukan untuk Juraij. Yang akhirnya hal itu terjadi pada Juraij. 

Dari kisah itu tentu kita sebagai Ibu harus berhati-hati dalam berucap.  Hati-hati dengan lisan kita. Bisa jadi anak kita seperti itu karena lisan kita. Anak nakal anak bodoh itu tidak boleh. Tidak ada anak-anak nakal yang ada hanyalah mungkin kita yang kurang sabar dalam mendidiknya, kurang sabar dalam membimbingnya serta mungkin kurang banyak doanya. Dia mengakibatkan dia seperti itu.

Betapa Allah sayang dengan kita, dan seharusnyalah kita bersyukur karena telah di karuniai seoarang anak. Kita duduk bersama anak, berpahala. Bersenda gurau dengan anak berpahala. Mengantar anak ke sekolah, membayar spp dari TK, SD, SMP, SMA bahkan Perguruan Tinggi semua itu berpahala dan jelas itu deposito kita di akhirat. 
Apa yang kita berikan kepada anak kita itu semua punya catatan. Artinya anak adalah nikmat  yang harus kita syukuri pada Allah.
Untuk itu sebagai orang tua bijak tentu tidak akan banyak mengeluh tentang masalah anak. Sebab ia sadar betul bahwa Allah memberi karunia anak. Allah sangat menahami betul bahwa kita orang tua ini sanggup memikulnya. Sanggup mengarahkan anak kita, sebab jika kita tidak sanggup pasti Allah tidak akan berikan anak pada kita.

Semoga kita lebih menyadari akan kekurangan-kekurangan kita dan tidak hanya selalu menyalahkan anak-anak kita. Banyak belajar dan memahami itu lebih baik. Perbanyak doa dan istigfar serta mohon bimbingan Allah dalam kita mendidik dan mengarahkan. mereka. Semoga anak-anak kita mudah menerima  nasehat kita dan menjadi anak-anak yang solih dan solihah. Aamiin
Salam sehat, salam literasi tetap semangat dan terus berkarya.

#tantanganmenulussetiaphari
#lombablogpgri
#day10
Gunungkidul, 19 Juni 2022

16 komentar:

  1. Mantabbb...mbk atik....ilmu mendidik anak2...krn anak adalah anugerah terindah...anak adalah amanah...yg hrs kt jaga sebaik2nya sebagai investasi menuju surgaNya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih Mbk.. bismilah semoga Allah selalu bimbing kita untuk bisa mendidik anak kita dengan baik.

      Hapus
  2. maaf bu,, kalo bisa foto bayi nya di ganti ya,, sayang sekali tulisan nya bagus,, kalau pakai foto bayi orang belum bilang ke orang tuanya..

    BalasHapus
  3. Semoga tulisan-tulisan Bu Atik yg membangun/menumbuhkan motivasi dan menginspirasi Bapak/Ibu di lingkungan sekolah mampu meningkatkan literasi dan bermanfaat. Aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin.. mtr seun Ibu.. mohon bimbingan dan arahannya.

      Hapus
  4. Anak adalah anugerah dan titipan dari Allah SWT, Maka kita perlu menjaga dan menyayanginya

    BalasHapus
  5. Betul sekali bunda. Kami di TK harus pandai menyiasati dan mencari pagti kata yang kurang baik untuk anak, misalkan anak yang lari2 , kata jangan lari kita ganti dengan jalan y pelan , sebutan anak harus positif anak Soleh bicaranya harus bagus,
    Anak cantik saling memaafkan dll
    Buruh waktu berlatih yang cukup lama bagi seorang ibu merubah kebiasaan, Menganti semua ucapan dengan hal yang positif tapi in sya Allah pasti bisa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamin iya Bu ovi... Semoga kita semua bisa.

      Hapus
  6. Anak2 memang perlu di arahkan ke hal2 positif.

    BalasHapus

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca

Tips Tulisan yang di Lirik Pembaca